Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini terdiri dari: tes kecepatan (X) sebagai variabel bebas, tes

dribbling (Y) sebagai variabel terikat. Untuk masing-masing variabel di bawah

ini akan disajikan nilai rata-rata, simpangan baku, median, modus, distribusi

frekuensi, serta histogram dari setiap variabel.

1. Deskripsi Data Tes Kecepatan (X)

Berdasarkan data penelitian untuk skor kecepatan, didapatkan data bahwa

skor terendah 5,35 dan skor tertinggi 7,52. Dari analisis data diperoleh harga rata-

rata (mean) sebesar 6,378485, simpangan baku (standar deviasi) 0,521195,

median 6,40 dan Modus 34. Distribusi frekuensi data tes kecepatan sebagaimana

tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Tes Kecepatan (X)


Frekuensi Frekuensi Relatif
No. Kelas Interval
Absolut (%)
1. 5,35 - 5,71 4 13%
2. 5,72 - 6,08 2 7%
3. 6,09 - 6,45 6 20%
4. 6,46 - 6,82 11 37%
5. 6,83 - 7,19 4 13%
6. 7,20 - 7,52 3 10%
Total 30 100%

Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel 4 dapat dilihat bahwa 4

orang atau (13% ) berada pada kelas interval 5,35-5,71, 2 orang atau (7%) berada

pada kelas interval 5,72-6,08, 6 orang atau (90%) berada pada kelas interval 6,09-

6,45, 11 orang atau (37%) berada pada kelas interval 6,46-6,82, 4 orang atau

25
26

(13%) berada pada kelas interval 6,83-7,19, dan 3 orang atau (10% ) berada pada

kelas interval 7,16-7,52. Distribusi frekuensi skor kecepatan juga dapat dilihat

pada histogram di bawah ini:

12

10

0
5.35-5.71 5.72-6.08 6.09-6.45 6.46-6.82 6.83-7.19 7.16-7.52

Grafik 1. Histrogram Data Tes Kecepatan (X)

2. Deskripsi Data Tes Dribbling (Y)

Berdasarkan data penelitian untuk tes dribbling diperoleh skor tertinggi

7.60 dan skor terendah 4,19. Dari analisis data diketahui skor rata-rata (mean)

sebesar 5,54 simpangan baku (standar deviasi) 1,262 median 4,80, modus 6,56.

Distribusi frekuensi dribbling sebagaimana tampak pada tabel 5 berikut:


27

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Tes Dribbling (Y)


Frekuensi Frekuensi Relatif
No. Kelas Interval
Absolut (%)
1. 4,19 - 3,75 15 50%
2. 4,76 - 5,32 1 3%
3. 5,33 - 5,89 2 7%
4. 5,90 - 6,46 1 3%
5. 6,47 - 7,03 4 13%
6. 7,04 - 7,60 7 23%
Total 30 100%

14

12

10

0
4.19-4.75 4.76-5.32 5.33-5.89 5.90-6.46 6.47-7.03 7.04-7.60
Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel 5 dapat dilihat bahwa 15

orang atau (50%) berada pada kelas interval 4,19-3,75, 1 orang atau (3%) kelas

interval 4,76-5,32. 2 orang atau (7%) berada pada kelas interval 5,33-5,89. 1

orang atau (3%) berada pada kelas interval berada pada kelas interval 5,90-6,46, 4

orang atau (13%) berada pada kelas interval 6,47-7,03, dan 7 orang atau (23%)

berada pada kelas interval 7,04-7,60. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi

data dribbling juga dapat dilihat pada histogram di bawah ini:


28

Grafik 2. Histogram Data Tes Dribbling (Y)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Persyaratan analisis yang dimaksud adalah persyaratan yang harus dipenuhi

sebelum melakukan analisis korelasi dan regresi ganda. Persyaratan analisis

tersebut meliputi Uji Normalitas yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Hasil analisis uji normalitas data masing-masing variabel disajikan dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 6. Uji Normalitas dengan Lilifors


Uji Lilifors
Variabel
Lo Ltabel
Kecepatan 0,0821 0,161
Dribbling 0,1008 0,161

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk tes kecepatan (X)

adalah 0,0821 dengan Ltabel α 0,05 =0,161 maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.di karenakan Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima

bahwa populasi dari mana data sampel diambil berdistribusi normal.

Berdasarkan uraian di atas semua variabel X dan Y datanya berdistribusi

normal, karena masing-masing variabel probabilitasnya memenuhi kriteria L o <


29

Ltabel. Hal ini dapat dikatakan bahwa data masing-masing tersebar secara normal

atau populasi dari data sampel diambil berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogentias dilakukan untuk memastikan apakah asumsi homogenitas

pada masing-masing kategori data sudah terpenuhi atau belum. Apabila asumsi

homogenitasnya terbukti maka peneliti dapat melakukan tahap analisis data

lanjutan.

Tabel 7. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas


Data N Varians Fhitung Ftabel Ket
Variabel X 30 1,01
1,51 3,32 Homogen
Variabel Y 30 0,67

Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa nilai Fhitung = 1,51 dan

nilai Ftabel = 3,32 dengan taraf signifikan probability pada setiap variabel lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut

dapat dilanjutkan untuk dianalisis menggunakan analisis hipotesis.

C. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang

signifikan antara kecepatan dengan keterampilan dribbling dalam Permainan

Sepakbola di Akademi Dehasen Bengkulu. Untuk menguji hipotesis tersebut

dilakukan dengan pengujian korelasi product moment. Hasil uji korelasi product

moment dapat dilihat pada rangkuman hasil analisis tabel berikut:

Tabel 8. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi antara Variabel Kecepatan (X) dan
Dribbling (Y)
Koefisien Korelasi Harga r tabel
Korelasi Keterangan
(r) N=30
r 0,6712 0,361 Signifikan
30

Pada tabel di atas terlihat koefisien korelasi antara kecepatan dengan

keterampilan dribbling r = 0,6712 dan jika dilihat nilai-nilai r product moment

pada taraf signifikan 5% untuk sampel 30 yaitu 0,361 ternyata r hitung = 0,6712 >

rtabel = 0,361, jadi ada hubungan positif antara kecepatan dengan keterampilan

dribbling dan nilai koefisien korelasi antara kecepatan dengan keterampilan

dribbling sebesar 0,6712 dan ini dikategorikan pada tingkat hubungan yang kuat.

D. Pembahasan

Jika dilihat dari hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis maka penulis

akan mengemukakan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh tersebut.

Setelah dilakukan penelitian pada sampel yang berjumlah 30 orang, ditemukan

hubungan yang positif antara kecepatan (X) dengan keterampilan dribbling (Y),

hubungan tersebut dapat diketahui dari angka rhitung = 0,6712 > rtabel = 0,361 pada

taraf signifikansi 5% dan dikategorikan pada tingkat hubungan “kuat”.

Berdasarkan analisis tersebut diketahui kecepatan mempunyai hubungan

terhadap keterampilan dribbling, jadi semakin baik kecepatan seorang maka

semakin baik keterampilan dribbling yang dimiliki, begitu juga sebaliknya apabila

kecepatan kurang baik, maka akan menghasilkan keterampilan dribbling yang

kurang baik pula. Melihat penjelasan tentang hasil analisis data dan teori di atas,

dapat dipahami bahwa kecepatan berhubungan secara signifikan dengan

keterampilan dribbling dan kebenarannya terbukti secara empiris.

Anda mungkin juga menyukai