Anda di halaman 1dari 6

2.

Proses Pembelajaran
Aspek Indonesia Jepang Norwegia
Metode Menggunakan metode saintifik Pembelajaran di Jepang menggunakan 1. Konsep Pembelajaran yang
Pembelajaran (Menggamati, menanya, mencoba, metode belajar tutor sebaya (peer Berorientasi Siswa Aktif
mengasosiasi, mengomunikasikan) learning) atau yang disebut Lesson Organisasi sekolah dan
Study (LS). pendidikan didasarkan pada
konsep pembelajaran yang
berfokus pada aktivitas siswa dan
interaksi dengan guru, siswa dan
lingkungan belajar.
2. Penggunaan teknologi digital
dalam pembelajaran
3. Menekankan pentingnya belajar
melalui melakukan dan
menempatkan penekanan khusus
pada kerja kelompok, kreativitas,
dan kemampuan memecahkan
masalah.
Peran Guru Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator.
Ada 3 prinsip mengajar guru-guru Dalam satu kelas terdapat tiga
di Jepang, yaitu guru, satu guru sebagai guru
1. Tanoshii jugyou (kelas harus utama dengan kualifikasi S2 dan
menyenangkan) dua guru pembatu dengan
2. Wakaru ko (anak harus kualifikasi S1.
mengerti)
3. dekiru ko (anak harus bisa)
Mata Pelajaran 1. Untuk jenjang SD : Sekolah di Jepang sedikit Mata pelajaran di finlandia terdiri
Wajib  Matematika mempunyai kebebasan meramu dari 6 mata pelajaran inti yang
 Bahasa Indonesia sendiri kurikulum matapelajaran semuanya terbungkus dengan

 Pendidikan Agama sekolah. Mata pelajaran yg kata orientation. Dikatakan

 Pendidikan Jasmani dan distandarkan secara nasional orientation karena kurikulum di

Kesehatan seperti bahasa Jepang, bhs Inggris, Finlandia memiliki konsep

 Pendidikan Pancasila dan Math, Sejarah, Sports, Penjas, gagasan bahwa 6 mata pelajaran

Kewarganegaraan, Keterampilan dan Kesenian, ini bukan mengharuskan siswa


Science, Integrated Course, Home belajar isi dari seluruh pelajaran
 Kesenian.
room. Integrated Course adalah ini namun mengajak anak didik
 IPA dan IPS menjadi tematik
jam khusus untuk mempelajari untuk mulai memperoleh
di pelajaran-pelajaran lainnya.
banyak hal dan merupakan paduan kemampuan menjelajah dan
2. Untuk jenjang SMP :
beberapa subject. Home room memahami fenomena-fenomena
 Pendidikan Agama,
adalah kegiatan aktivitas kelas, alam yang ada disekitar mereka.
 Pancasila & Kewarganegaraan,
misalnya persiapan event tertentu, maka jika anda melihat ada tiga
 Bahasa Indonesia,
rekreasi kelas, pentas seni dll. kata yang dipakai disini yaitu
 Matematika,
examine, understand, &
 IPA, experience.
 IPS,
 Bahasa Inggris,
 Seni Budaya (muatan lokal),
 Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan,
 Prakarya.
3. Untuk jenjang SMA
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk A)
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Sejarah Indonesia
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk B)
1. Seni Budaya
2. Prakarya
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Mata Pelajaran Pilihan
(Kelompok C) atau Peminatan
Akademik
A. Peminatan Matematika dan
Sains
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
B. Peminatan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan Anthropologi
4. Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa dan Sastra Arab
4. Bahasa dan Sastra Mandarin
Jam Belajar 1. Untuk jenjang SD Rata – rata 30 jam per minggu Rata – rata 30 jam per minggu
36 jam pelajaran per minggu
(35 menit/ jam pelajaran)
2. Untuk jenjang SMP
38 jam pelajaran per minggu
(40 menit/ jam pelajaran)
3. Untuk jenjang SMA
44 jam pelajaran per minggu
(45 menit/jam pelajaran)
Pembelajaran 1. Menggunakan metode saintifik Menggunakan metode open-ended, Lebih banyak menggunakan metode
matematika (Menggamati, menanya, problem solving, dan kontekstual. problem solving.
mencoba, mengasosiasi, Kelas dimulai dengan pengantar Tujuan pembelajaran matematika di
mengomunikasikan) untuk singkat, kemudian guru menyajikan jenjang pendidikan dasar (jenjang SD
jenjang SMP dan SMA. satu soal yang cukup sulit dan tidak dan SMP) adalah berlatih
2. Menggunakan berbagai metode mengajarkan siswa cara memecahkan berkonsentrasi, mendengarkan dan
seperti pembelajaran kooperarif, soal tersebut. Para siswa lalu berkomunikasi; dan akuisisi
diskusi, dan tanya jawab. mengerjakan sendiri soal tersebut, baik pengalaman sebagai dasar untuk
3. Menggunakan alat peraga. mandiri maupun berkelompok, sambil merumuskan konsep-konsep
4. Melibatkan peserta didik secara diawasi oleh guru yang berkeliling matematika dan struktur,
aktif. untuk melihat berkembangan dan mengembangkan berpikir matematis,
5. Untuk jenjang SD menggunakan memberikan saran-saran. Setelah memperkenalkan pembelajaran
metode tematik integratif. sepuluh atau 15 menit, salah seorang model matematika berpikir,
siswa diminta untuk memperkuat perhitungan dasar dan
mempresentasikan apa yang konsep jumlah dan memberikan
diperolehnya di depan kelas, dengan pengalaman sebagai dasar untuk
masukan dari guru jika siswa tersebut asimilasi konsep dan struktur
mengalami hambatan. Matematika matematika, memperdalam
jepang memberikan kebebasan pola pemahaman konsep-konsep
pikir dalam menyelesaikan masalah matematika dan memberikan
kepada anak. Kesalahan yang terjadi kemampuan dasar yang memadai
pada anak dibiarkan dan dijadikan meliputi pemodelan masalah
proses alamiah dalam menemukan matematika sehari-hari,
pola pikir itu. Guru memberikan pembelajaran model matematika dari
sebuah permasalahan untuk berpikir dan berlatih dengan
dipecahkan anak sesuai dengan pola mengingat, fokus dan ekspresi yang
pikirnya. tepat.

Anda mungkin juga menyukai