Anda di halaman 1dari 5

1.1.

Latar belakang masalah


Tumbuhan mempunyai dua sistem cara reproduksi yaitu seksual dan aseksual untuk
menghasilkan individu baru. Atau sering dibilang dengan reproduksi vegetative dan reproduksi
generative. Reproduksi generative dibagi atas dua bagian yaitu pada gymnospermae dan
angyospermae. Reproduksi vegetative pada tumbuhan diatas terjadi secara alami. Tumbuhan juga
dapat dikembangbiakkan secara buatan dengan cara mencangkok, kultur jaringan, stek dll.
Reproduksi seksual pada tumbuhan terjadi pada gymnospermae tumbuhan biji terbuka misalnya
pinus, cemara , damar, melinjo dan angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup yaiut monokotil dan
dikotil). Kegiatan perkembangbiakan pada tumbuhan dapat dilakukan dengan secara tidak kawin
atau tanpa melalui perkawinan antara sel kelamin jantan dan betina atau kepala putik dengan
benang sari (pratiwi,2017).
Tumbuhan berproduksi untuk memproduksi untuk mempertahankan kelangsungan spesiesnya.
Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan
jalan reproduksi seksual yaitu bergabungnya sel kelamin janr=tan dengan sel kelamin betina dari
bakal buah. Baik benang sari maupun putik dilindungi oleh kelopak Bungan dan mahkota.
Penyerbukan terjadi ketika butir sel jantan dan benang sari masuk kekepala butik lalu turun ke
tangkai bunga untuk bergabung dengan bakal biji. Ada juga tumbuhan yang dikembangkan tanpa
pembuahan.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa saja organ reproduksi tumbuhan?
2. Apa saja jenis reproduksi pada tumbuhan?
3. Bagaimanakah tahapan proses gametogenesis pada tumbuhan?
4. Bagaimana proses fertilisasi pada tumbuhan ?

1.3. Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui organ reproduktif tumbuhan
2. Untuk mengetahui jenis reproduksi tumbuhan
3. Untuk mengetahui proses tahapaan gametogenesis pada tumbuhan
4. Untuk mengetahui proses fertilisasi pada tumbuhan
A. Reproduksi Seksual / Generatif
Proses reproduksi seksual memerlukan gamet jantan dan betina. Proses perkawinan
tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses
pembuahan.

1. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) adalah menempelnya serbuk


sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan strobilus betina.

Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh


tumbuhan berbiji terbuka ini antara lain :

Melinjo, pinus, damar, pakis haji dan cycas.

 Manfaat gymnospermae
a. Bahan makanan, misalnya : biji melinjo
b. Bahan industri kertas, misalnya : batang pinus dan batang melinjo
c. Bahan obat-obatan, misalnya juniper dan pinus
d. Bahan terpentin dan plister, misalnya : tusam/pinus
e. Bahan damar, misalnya : pohon damar

2. Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)


Adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi pembuahan ganda.

Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi berdasarkan


perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.

a. Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.


b. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat kelamin bunga.
Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan
dan putik sebagai alat pembiakan betina. Benang sari berada pada lingkaran
sebelah luar dari putik.

Berdasarkan kelengkapan bagian bunga :


a. Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan
putik.
Misal : bunga sepatu, cabai, kecubung, mawar, melati, dan jeruk.

b. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu atau beberapa
bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin.
Berdasarkan kelengkapan alat kelamin :

a. Bunga sempurna
b. Bunga tidak sempurna

Berdasarkan jumlah keping bijinya pada saat tumbuhan berkecambah, tumbuhan berbiji
tertutup dikelompokkan menjadi 2 :

a. Tumbuhan berkeping dua (dikotiledonea atau dikotil), jika tumbuhan memiliki dua
keping biji bila berkecambah.
Ciri-ciri :

- Memiliki sistem perakaran berupa akar tunggang


- Pertulangan daun menjala dengan ibu tulang daun menyirip atau mengari
- Memiliki bagian-bagian bunga 4 – 5 atau kelipatannya
- Bila biji berkecambah memiliki dua daun lembaya

b. Tumbuhan berkeping satu (monokotiledonea atau monokotil), jika tumbuhan memiliki


satu keping biji bila berkecambah.
Ciri-ciri :

- Memiliki sistem perakaran berupa akar serabut


- Pertulangan daun sejajar atau melengkung
- Memiliki bagian-bagian bunga 3 atau kelipatannya
- Bila biji berkecambah memiliki satu daun lembaya

Contoh tumbuhan angiospermae antara lain :

Jambu, mangga, padi, jagung, pandan, bambu, rambutan, dan teratai.


Reproduksi seksual pada lumut

Pada lumut plyttricum commune ada tiga banyak pucuk daun yaitu betina, jantan dan
pucuk daun steril. Pucuk daun pada jantan mudah dibedakan dari dari kedua jenis lainnya
karena puncaknya datar. Potongan melintang melalui ujung tumbuhan jantan menunjukkan
adanya organ reproduksi jantan yaitu anterida yang berisi sperma, pada tumbuhan betina
akna tampak arkegonia yang berbentuk botol yaitu organ reproduksi betina, masing masing
berisikan satu telur dalam ruang dekat dasarnya. Pembelahan mitosis zigot menghasilkan
generasi sporofit dewasa yang menghasilkan struktur-sturktur diploid :

a. Kaki, yaitu yang menyerap air dan mineral dari


gametofit tertuanya. Walaupun sel-sel generasi sporofit berklorofil mungkin pula
beberapa bahan makanan diserap dari gamet dari tertuanya.
b. Tangkai, yang tumbuh beberapa sentimeter ke
udara.
c. Sporangium, yang terbentuk diujung tangkai.
Terdapat sel-sel induk spora.
Pada lumut, generasi gametotif berperan berproduksi gamet untuk keperluan
reproduksi seksual sedangkan generasi sporofit memproduksi milyaran spora.
Reproduksi seksual pada paku-pakuan
tumbuhan paku-pakuan adalah generasi sporofit. Daun –daunnya merupakan stu-
satunya bagian yang muncul diatas tanah, berasal dari batang tanah (disebut rizoma) yang
juga mengeluarkan akar-akar, seluruh struktur ini membentuk generasi sporofit dewasa.
Dalam setiap sporangium sel-sel induk spora menjalani meiosis sehingga terbentuk 4 spora.
Spora yang terbawa angina jatuh pada habitat yang sesuai (lembah dan teduh) akam
berkecambah menjadi benang-benang sel dan tumbuh menjadi protalus yaitu struktur
terbentuk jantung kecil, hijau dan pipih dan bertambah ketanah oleh filamin tipis yang
dinamakan rizoid. Sel-sel protalus bersifat haploid dan merupakan generasi gametofit yang
dewasa.

B. Reproduksi Aseksual / Vegetatif


Dibagi menjadi 2 :

1. Reproduksi aseksual alami seperti :


a) Pembentukan spora, dimulai dari pembelahan sel pada bagian tertentu dari
tumbuhan.
Contoh : lumut dan tumbuhan paku.

b) Fragmentasi
Reproduksi dengan fragmentasi berarti melepaskan sebagian dari tubuhnya untuk
tumbuh menjadi individu baru.

c) Pembentukan tunas, pada dasarnya juga dimulai dari pembelahan sel pada bagian
jaringan embrional atau meristematis, dll.
2. Reproduksi aseksual buatan seperti :
Menyetek, mencangkok dan merunduk yang merupakan cara pembiakan yang
melibatkan satu individu tumbuhan. Sedangkan menyambung dan menempel
melibatkan 2 individu tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai