Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN 2

MAKALAH DAN SKENARIO


KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA KLIEN KOMPLAIN

Disusun Oleh :
AndikaRidho Maulidna (A12020016)

PROGRAM STUDY KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
BAB I
SKENARIO KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA KLIEN KOMPLAIN

PEMERAN : SEBAGAI :
1. Agus ( Dokter )
2. Alvin ( Perawat )
3. Aulia (Perawat )
4. Deden (Pasien 1)
5. Krisna (pasien 2)
6. Dhea (Keluarga Pasien 1)
7. Mita (Perawat Baik)
8. Andre (Petugas Farmasi)
9. Maya (Petugas Loket)

SKENARIO :
Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong tepatnya di ruang Melati terdapat 2
pasien, dimana 1 pasien masuk pada tanggal 27 Maret 2021 dan pasien satunya masuk pada
tanggal 30 Maret 2021. Pasien pertama yang masuk pada tanggal 27 Maret bernama Deden
Wahyudi dan pasien kedua yang baru masuk pada tanggal 30 Maret bernama Krisna Ramadan.
Kedua pasien tersebut setelah beberapa hari rawat inap di rumah sakit tersebut merasa kurang
nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

PAGI HARI :
(Pasien baru bersama keluarganya mendaftar di loket pendaftaran)

Maya : Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu? (nada judes, pandangan tidak melihat
ke klien)
Dhea : Iya mbak, saya mau daftar, anak saya sakit. Untuk pendaftarannya bagaimana
ya?
Maya : Isi formnya dulu ya, tata caranya bisa di lihat di papan

(Setelah form pendaftaran selesai)


Dhea : Mbak maaf ini formnya sudah selesai, selanjutnya apa yang harus saya lakukan?
Maya : Di tunggu ya. Nanti akan di bawa perawatnya ke ruangan rawat inap.
Dhea : Iya mbak terima kasih

(Setelah dipanggil, kemudian klien bersama keluarganya di bawa ke ruang rawat


inapnya yaitu ruang melati)

DI RUANG MELATI
Alvin : Pagi bu, saya cek tekanan darahnya dulu ya
Deden : Iya pak silahkan
Alvin : Sudah saya tensi bu, terimakasih, permisi

(Perawat meninggalkan ruang melati)


Deden : Bu, perawatnya tadi kok biasa-biasa saja ya. Masa habis tensi langsung pergi aja
nggak kasih tau dulu hasilnya berapa
Dhea : Iya nak, judes banget ya
Krisna : Iya bu, benar perawatnya itu dari kemarin-kemarin memang seperti itu

SHIFT SIANG DI RUANG MELATI


(Perawat memberikan resep ke pasien 1)

Aulia : Dok, untuk pasien di ruang melati atas nama karissa dengan sakit ulu
hati,lemas,mual-mual dan muntah ini di kasih obat apa ya?
Agus : Iya sus, mana status pasiennya? Akan saya buatkan resep obatnya
(Dokter menuliskan resep di status deden) .Ini sus resepnya, tolong berikan ke
pasiennya
Aulia : baik dok, akan saya berikan
(Perawat menuju ruang melati untuk memberikan resep pada pasien deden)
Aulia : Siang bu, dengan keluarga dari pasien deden?
Dhea : iya sus benar, saya keluarga dari pasien deden
Aulia : ini resep obatnya, silahkan diambil di apotek ya, permisi
Dhea : iya sus terimakasih
(Keluarga deden mengambil obat di apotek)
Dhea : Permisi pak, saya mau mengambil obat, ini resepnya.
Andre : Ya, saya ambilkan! Tunggu sebentar.
Ini bu obatnya, cara minumnya ada di label obat, silahkan dibaca sendiri.
Dhea : Terimakasih pak

SHIFT MALAM DI RUANG MELATI


(Dokter dan perawat baik memasuki ruang rawat inapmelati untuk melakukan visite)
Mita : assalamualaikum, selamat malam bu, perkenalkan saya perawat mita
bersama dokter agus pada malam ini saya bersama dokter agus melakukan
visite untuk kelanjutan tindakan perawatan pada sodara deden
Agus : Permisi, dengan pasien Deden ya? Bagaimana keadaannya?
Deden : Sudah agak enakan dok
Agus : Oh ya sudah kalau gitu. Untuk perawatan selanjutnya biar perawat yang
menangani. Saya keluar dulu, permisi
(Dokter meninggalkan ruangan)
Dhea : sus, dokternya kok begitu ya, tidak memeriksa anak saya, tidak memberikan
info apa-apa juga. Masa cuma tanya trus langsung pergi gitu aja ya
Krisna : iya sus, dokternya itu dari kemarin-kemarin juga judes banget, tidak
menjelaskan apa-apa, trus juga ada perawatnya yang sama seperti
dokternya sus, nggak ngasih penjelasan sama sekali, responnya sangat tidak
menyenangkan hati sus.
Dhea : iya, saya kan disini juga bayar, saya berhak mendapatkan kualitas pelayanan
yang baik, tapi nyatanya kok seperti ini ya
Mita : Wah untuk itu, saya perwakilan perawat yang ada di ruangan melati ini
mohon maaf sebesar-besarnya atas pelayanan kami yang kurang
memuaskan dan kurang memberikan pelayanan yang terbaik. Semoga ini bisa
menjadi bahan untuk memperbaiki pelayanan kami semua. Nanti akan
saya ingatkan kepada semua pihak yang ada bu
Krisna : iya sus terimakasih, bukan bermaksud saya ingin memarahi atau menjelek-
jelekkan rumah sakit ini. Tapi saya hanya ingin mengungkapkan keluh
kesah saya selama beberapa hari rawat inap disini, dan itu kurang berkenan di hati
saya
Mita : iya bu sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu ya, kalau nanti ada apa-apa
bisa menemui saya di ruang perawat ya bu, assalamualaikum
Dhea : iya sus, waalaikumsalam

TAMAT
BAB II
PENUTUP

Kesimpulan
Konsep komunikasi terapeutik sangat perlu dilakukan karena sangat membantu sekali
dalam penyembuhan pasien, terutama pada dewasa awal yang sering mengalami berbagai
masalah dalam kehidupannya,
Agar seseorang berguna dalam kehidupannya, maka dari itu merawat diri sendiri lebih baik
dibandingkan menyusahkan orang lain.
Peran perawat juga sangat penting dalam komunikasi karena perawat sebagai pemberi asuhan
jadi yang banyak berperan dalam komunikasi terpeutik terdapat pada bagianperawat juga.

Saran
1. Mahasiswa mampu menerapkan teraupetik dalam pembelajaran serta praktik keperawatan
2. mahasiswa dapat mendeskripsikan apa yang di maksud dengan teraupetik
3. pemahaman mahasiswa sangat di perlukan dalam teraupetik.
DAFTAR PUSTAKA

Damalyanti, S.kep, Ns., Mukhrifah.2008. Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan. PT


Reflika Aditama : Bandung
Mahmud mahfudz, peran komunikasi terapeutik,edisi pertama2009, Ganbika, Yogyakarta
Ns. NunungNurhasanah, S. kep, ilmu komunikasi dalam konteks keperawatan, cetakan pertama
2010, Cv. Trans info media, Jakarta Timur
Poatricia A. Poter, anne G. Perry, fundamental of nursing, edisi 7 buku 1, salemba medika,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai