Tugas
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
Yang Dibimbing oleh Dr. Teti Setiawati, M.Pd.
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
Oktober 2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Materi Pembelajaran
Lampiran 1.1
Pertemuan ke 2
a. parmentiere
b. Chiffonade
c. Baulogere
d. Alumates
e. chateau
6. Potongan sayuran secara chop tetapi lebih kasar disebut….
a. Chopped
b. Cube
c. Allumettes
d. Jullian
e. Concasser
7. Bentuk potongan sayuran dengan ukuran 3 cm x 1 cm x 1 cm adalah….
a. Jullienne
b. Brunoise
c. Macedoine
d. Jardiniere
e. Paysanne
8. Potongan sayuran berbentuk seperti tong segi 8 adalah…
a. Chateaw style
b. Turning
c. Barrel
d. Brunoise
e. Barney
9. Nama potongan kentang pada gambar di bawah ini adalah…
a. Duchess Potato
b. Printaniere
c. Pommes Anna
d. Pommes Potatoes
e. Spring Potatoes
a. Pommes chips
b. Pommes cocotte
c. Nut potatoes
d. Potatoes wedges
e. Pommes parmentiere
Kunci Jawaban:
1. c 11. d
2. e 12. a
3. d 13. b
4. e 14. c
5. e 15. a
6. e 16. d
7. d 17. c
8. c 18. e
9. c 19. b
10. b 20. c
1
2
Keterangan:
KT
: Kurang terampil (40 - 59) Aktif
Mampu membuat
melakukan Kreatif
NO NAMA SISWA hasil praktikum
pratikum
KT T ST KT T ST KT T ST
1
2
3
T : Terampil (60 - 79)
ST : Sangat Terampil (80 - 100)
Menyetujui
(196308051988122001) (180543635539)
Mengetahui
b. Potongan Sayuran
Potongan bahan makanan nabati meliputi sayuran dan buah-buahan. Potongan
sayuran atau vegetable cutting adalah berbagai jenis potongan sayuran/bahan makanan yang
digunakan untuk pengolahan masakan. Berikut ini adalah potongan sayur:
c. Potongan Kentang
Kentang merupakan salah satu makanan pokok di dunia. Komposisi kentang yaitu : 80%
mengandung air, 18% zat tepung (starch), 2% protein, dan gula (sugar) sehingga cepat
mengenyangkan perut, mudah dicerna dibandingkan dengan roti karena mengandung
karbohidrat yang lebih sedikit. Disamping itu kentang juga mengandung vitamin C,
thyamin, dan nicotine acid.
NO Nama Potongan Penjelasan Fungsi
1 Pommes Frites/ Potongan kentang Kentang yang
French Fried Potatoes berbentuk balok, tebal 1 digoreng untuk
x1 x 6 cm pelengkap main
course.
2 Pommes Paille/ Straw Potongan kentang dengan Untuk pelengkap main
Potatoes irisan berbentuk jerami course.
atau yang dipotong
julienne. Dipotong
sepanjang 5-6 cm
3 Pommes Pont-Neuf / Kentang dengan bentuk Untuk pelengkap main
Potatoes Pont – Neuf balok, tebal 1.5 cm dan course.
dengan panjang 5-6 cm.
Pommes Wedges
14 Pommes Anna potongan slice setebal 2-3 : untuk hidangan
mm yang disusun appetizer
melingkar.
1) Sayur umbi seperti wortel, lobak, kentang dan lain sebagainya dicuci dalam air
bersih, dengan gosokan yang agak keras dan merata sehingga tidak ada sisa tanah
atau kotoran lainnya melekat pada sayuran.
2) Sayuran daun seperti kol, selada, bayam, dan sebagainya dicuci dalam air banyak dan
tergenang (tidak mengalir) dengan goyang yang teratur sehingga semua benda -
benda yang melekat pada daun jatuh dan tenggelam dalam air.
3) Bawang pre (leek) mempunyai cara khusus, bagian daun dipotong pendek, akar
dibuang, kemudian bagian yang berwarna hijau dan hijau muda dibelah dua
membujur ke arah bagian yang berwarna hijau.Pembelahan membujur ini bertujuan
agar bagian lapisan yang lebih dalam dapat dibuka dan dibersihkan atau dicuci
dengan air.
4) Bunga kol dicuci dengan jalan merendam terlebih dahulu dalam air dengan larutan
cuka sehingga ulat dan hama lainnya yang bermukim dibagian dalam sayuran keluar
dan mengambang dipermukaan air.
Catatan :
Khusus untuk kentang. Semua kentang yang sudah dikupas harus direndam dalam air
dingin sebelum dimasak. Bila kentang yang sudah dikupas dibiarkan berhubungan langsung
dengan udara terbuka maka bagian yang berhubungan dengan udara langsung ini akan
berubah warna menjadi semakin coklat (browning enzimatis)
Perubahan warna ini akan mempengaruhi dan mengurangi penampilan kentang tersebut
setelah dimasak. Dengan merendam kentang dalam air maka perubahan warna ini dapat
dicegah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Materi Pembelajaran
Lampiran 1.1
Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik.
2. Model pembelajaran : Discovery, Kooperatif – Make a Match
3. Metode pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, Praktikum.
Media/Sumber Pembelajaran
Media : LCD, Gambar, PPT, Video.
Alat : Laptop, Papan Tulis, Peralatan Pratikum Dan Bahan
Sumber Pembelajaran : Modul Boga Dasar 1.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Kegiatan Metode Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelaja waktu
ran
Pendahulua Ceramah 1. Peserta didik menjawab salam dari guru 20 menit
n dan membaca doa bersama sama
2. Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh
guru
3. Peserta didik mendengarkan tujuan
pembelajaran yang akan disampaikan.
4. Peserta didik diberikan apersepsi tentang
apa yang akan dipelajari.
Inti Ceramah, 1. Peserta didik diberikan rangsangan 135
diskusi, berupa video teknik pengolahan menit
dan tanya makanan
jawab 2. Peserta didik mencatat teknik pengolahan
makanan yang mereka ketahui dan
mempresentasikannya perbaris
3. Peserta didik menerima penjelasan materi
awal tentang teknik pengolahan makanan
menggunakan power point.
4. Peserta didik mencatat materi penting
mengenai metode memasak
5. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai memtode memasak
6. Peserta didik membentuk kelompok
praktikum
7. Peserta didik menerima penjelasan
tentang sistem praktikum yang akan
dilakukan minggu depan.
Penutup 1. Peserta didik diberikan pertanyaan, 25 menit
pertanyaan tersebut sebagai kesimpulan
hasil pembelajaran yang sudah dilakukan.
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucapkan salam dan
meninggalkan ruang kelas.
Pertemuan ke 2
Kunci Jawaban:
1. Mengolah bahan makanan menjadi sebuah hidangan dengan bermacam-
macam teknik tergantung pada jenis bahan yang digunakan ataupun resep
hidangan itu sendiri. Pada dasarnya metode pengolahan bahan makanan
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu metode panas basah dan metode panas
kering.
2. a. Teknik pengolahan metode panas basah: yaitu penghantaran panas pada
makanan melalui bahan cair seperti: air, stock, sauce ataupun uap.
b. Teknik pengolahan metode panas kering: Metode panas kering, yaitu
penghantaran panas kering pada makanan melalui udara panas, metal panas,
radiasi atau lemak panas.
3.
a. Boiling adalah memasak makanan dalam air mendidih dengan cepat dan
bergejolak. Cairan yang digunakan untuk proses boiling adalah kaldu, santan
atau susu yang direbus.
b. Simmering, memasak dalam cairan mendidih dengan api kecil dan pelan.
Bahan makanan seluruhnya harus tertutup cairan. Buih atau kotoran yang
terdapat diatas permukaan cairan harus di buang. Alat yang biasa digunakan
untuk simmer adalah stock pot.
c. Poaching adalah memasak makanan dalam sedikit cairan dengan panas yang
diatur agar jangan sampai mendidih. Bahan makanan yang dapat di proses
dengan metode poaching adalah daging, unggas, ikan, buah dan telur.
d. Braising atau biasa disebut mengungkep atau menyemur, yaitu memasak
makanan dengan sedikit cairan yang ditutup. Tahap awal proses pengolahan
dengan teknik braising dimulai dengan cara membakar (searing) atau
memanggang (roasting) bahan makanan sampai permukaannya berwarna
coklat. Setelah permukaan makanan tersebut berwarna coklat, bahan makan
yang diolah dengan braising diberi cairan kemudian dimasak dengan suhu
rendah dalam panci tertutup (direbus) atau dioven dalam pan yang tertutup.
Aroma bahan yang dipanggang atau dibakar menjadi lebih enak dan
flavornya meningkat.
e. Blanching memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan
dengan air dingin atau air panas, tetapi bisa juga dengan menggunakan
minyak panas. Makanan yang telah di blancing harus disiram dengan air
dingin, untuk menghentikan proses pemasakan lebih lanjut. Bahan makanan
yang dapat diblancing adalah daging/tulang, sayuran, buah tomat dll.
4.
a. Baking, memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang
mengitarinya, ini biasanya dilakukan dengan oven. Oven dapat dipanaskan
dengan api, aliran listrik dan gelombang elektromagnetik (microwave oven).
Makanan yang dipanggang dalam oven mendapat panas secara tidak langsung
dari udara panas yang dialirkan di dalam oven. Baking umum digunakan dalam
pembuatan roti, cakes, pastries, pie, tarts, dan quiches.
b. Roasting adalah metode memasak dengan. Secara tradisional, roasting
termasuk metode baking. Makanan yang dimasak dengan teknik roasting
ditempatkan pada rak, pan atau ditusukkan pada batang stainless steel yang
dapat diputar (rotasi). Selama proses roasting, udara panas di oven dialirkan ke
seputar daging dari semua sisi (atas, bawah dan samping).
c. Grilling dikerjakan diatas grill yang diletakkan diatas sumber panas , dapat
berupa arang, elemen listrik atau elemen yang dipanaskan dengan gas.
Temperatur pengolahan diatur dengan cara menggerakkan makanan ke tempat
yang lebih panas atau lebih dingin dari alat itu. Bahan makanan yang cocok
dengan teknik griling adalah daging, ikan dan ayam.
d. Deep Frying, Pengolahan dengan banyak lemak/minyak dalam temperatur
100 º C, sehingga menggunakan minyak dalam jumlah yang banyak.
e. Shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit,
dengan lemak atau minyak yang dipanaskan terlebih dahulu dalam pan
dangkal (shallow pan) atau ceper. Jumlah lemak yang digunakan untuk
menggoreng hanya sedikit yaitu dapat merendam sekitar 1/3 bagian makanan
yang digoreng. Bahan makanan yang cocok dengan teknik griling adalah telur,
sayuran, daging, ikan, ayam dll.
5. Agar gizi yang terdapat didalam ikan tetap terjaga teknik pengolahan panas
basah seperti steaming, boiling, braising, simmering ataupun juga boiling.
Dengan menghindari penggunaan panas yang berlebih dan penangan yang
tepatt akan menjaga kandungan gizi didalam ikan.
No. 2= 20
Siswa menjawab 2 = skor 20
Siswa menjawab 1 = skor 10
Tepat (16-20)
Kurang Tepat (11-15)
Tidak Tepat (6-10)
Sangat Tidak Tepat (0-5)
No. 3= 30
Siswa menjawab 5 = skor 30
Siswa menjawab 4 = skor 25
Siswa menjawab 3 = skor 20
Siswa menjawab 2 = skor 15
Siswa menjawab 1 = skor 10
No. 4= 30
Siswa menjawab 5 = skor 30
Siswa menjawab 4 = skor 25
Siswa menjawab 3 = skor 20
Siswa menjawab 2 = skor 15
Siswa menjawab 1 = skor 10
No. 5= 20
Tepat (16-20)
Kurang Tepat (11-15)
Tidak Tepat (6-10)
Sangat Tidak Tepat (0-5)
KT T ST KT T ST KT T ST
1
2
3
Menyetujui
(196308051988122001) (1805436355393)
Lampiran 1.2
Metode pengolahan yang dapat digunakan pada hidangan ada bermacam-macam dan
tergantung pada jenis bahan makanan yang digunakan ataupun dari resep hidangan itu sendiri.
Pada dasarnya metode pengolahan pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
Teknik pengolahan metode panas basah yaitu penghantaran panas pada makanan
melalui bahan cair seperti: stock, sauce ataupun uap. Beberapa jenis teknik pengolahan
panas basah antara lain sebagai berikut:
f. Boiling adalah memasak makanan dalam air mendidih (merebus). Air mendidih pada
temperatur 212º F atau 100º C. Cairan yang digunakan untuk proses boiling adalah air
dan kaldu yang direbus, maka terjadi vaporisasi (penguapan) cairan secara cepat.
Contoh: Merebus sayuran, merebus telur.
g. Simmering, memasak dalam cairan mendidih dengan api kecil dan pelan. Temperatur
panas sekitar 185 – 205 º F atau 85 – 96 º C. bahan makanan seluruhnya harus tertutup
cairan. Buih atau kotoran yang terdapat diatas permukaan cairan harus di buang. Alat
yang biasa digunakan untuk simmer adalah stock pot. Hidangan yang menggunakan
teknik simmering: Bakso, sayuran bersantan, kaldu, semur, soto, rawon.
h. Poaching adalah memasak makanan dalam sedikit cairan dengan panas yang diatur agar
jangan sampai mendidih. Temperatur yang digunakan antara 160 – 180 º F atau 71 - 82
º C. Bahan makanan yang dapat di proses dengan metode poaching adalah daging,
unggas, ikan, buah dan telur.
i. Braising atau biasa disebut mengungkep atau menyemur, yaitu memasak makanan
dengan sedikit cairan yang ditutup. Tahap awal proses pengolahan dengan teknik
braising dimulai dengan cara membakar (searing) atau memanggang (roasting) bahan
makanan sampai permukaannya berwarna coklat (Karamelisasi). Setelah permukaan
makanan tersebut berwarna coklat, bahan makan yang diolah dengan braising diberi
cairan kemudian dimasak dengan suhu rendah dalam panci tertutup atau dioven dalam
pan yang tertutup. Aroma bahan yang dipanggang atau dibakar menjadi lebih enak dan
flavornya meningkat. Contoh: Iga sapi.
j. Blancing memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan dengan air
panas mendidih, tetapi bisa juga dengan menggunakan minyak panas. Makanan yang
telah di blancing harus disiram dengan air dingin, untuk menghentikan proses
pemasakan lebih lanjut. Bahan makanan yang dapat diblancing adalah sayuran, kentang,
tomat dll.
k. Stewing adalah mengolah bahan makanan dengan menumis bumbu terlebih dahulu
(bumbu juga bisa tidak ditumis), direbus dengan cairan diatas api sedang dan sering
diaduk-aduk. Cairan yang biasa di pakai adalah santan dan stock. Contoh: soup, opor
ayam.
l. Steaming adalah proses memasak lembab/basah, dengan panas dari uap air atau dikenal
dengan istilah mengukus. Alat pengukus (steamer) terdiri dari beberapa panci yang
disusun ke atas secara berlapis-lapis. Panci paling bawah berisi air yang direbus. Panci
yang disusun di atasnya berlubang untuk memberi kesempatan uap air masuk melalui
lubang-lubang tersebut. Makanan yang dikukus tidak bersentuhan dengan air. Hal ini
dilakukan untuk menjaga zat gizi agar tidak banyak yang hilang dan menjaga tekstur
makanan supaya lebih bagus. Apabila proses pengukusan dilakukan dalam waktu lama,
periksa jumlah air perebus yang berada pada panci lapisan paling bawah jangan sampai
habis.Contoh: Siomay, roti kukus, ubi kukus.
Metode panas kering, yaitu penghantaran panas kering pada makanan melalui udara
panas, metal panas, radiasi atau lemak panas. Beberapa jenis teknik pengolahan panas
kering antara lain sebagai berikut:
a. Baking, memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang mengitarinya, ini
biasanya dilakukan dengan oven. Oven dapat dipanaskan dengan api, aliran listrik dan
gelombang elektromagnetik (microwave oven). Makanan yang dipanggang dalam oven
mendapat panas secara tidak langsung dari udara panas yang dialirkan di dalam oven.
Baking umum digunakan dalam pembuatan roti, cakes, pastries, pie, tarts, dan quiches.
b. Roasting adalah metode memasak dengan menggunakan panas kering, dari nyala api
yang terbuka, oven atau sumber panas lain. Sejak abad 19, roasting dengan pemanasan
kering di dalam oven dinamakan baking. Secara tradisional, roasting termasuk metode
baking. Makanan yang dimasak dengan teknik roasting ditempatkan pada rak, pan atau
ditusukkan pada batang stainless steel yang dapat diputar (rotasi). Selama proses
roasting, udara panas di oven dialirkan ke seputar daging dari semua sisi (atas, bawah
dan samping). Bahan makanan yang cocok dengan teknik griling adalah daging, ikan
dan ayam.
c. Grilling dikerjakan diatas grill yang diletakkan diatas sumber panas , dapat berupa
arang, elemen listrik atau elemen yang dipanaskan dengan gas. Temperatur pengolahan
diatur dengan cara menggerakkan makanan ke tempat yang lebih panas atau lebih
dingin dari alat itu. Bahan makanan yang cocok dengan teknik griling adalah daging,
ikan dan ayam.
f. Sautéing adalah metode memasak makanan dengan menggunakan sedikit minyak atau
lemak yang hanya menempel pada permukaan wajan atau alat pemanas seperti wajan
dadar (frying pan), wajan, atau sauteuse. Jenis minyak atau lemak yang dapat
digunakan dalam proses sauteing antara lain minyak zaitun, butter atau margarin.
Lemak dipanaskan dengan panas yang relatif tinggi sehingga proses memasak
makanan dapat berlangsung secara cepat. Proses ini bertujuan agar permukaan bahan
makanan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan dan menambah aroma.
Makanan yang di sauté diselesaikan dengan saus yang dibuat dari sisa cairan saute
yang menempel di wajan. Contoh: tumis sayur, tumis daging.