Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH 

BASIS DATA
Download .doc file = Sudah jadi tinggal print  

Di Susun Oleh :
Contohmakalahgan.blogspot.com

Sekolah Tinggi Ilmu Contoh Makalah Manajemen Informatika Dan Komputer


Tahun 2015 / 2016

KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah -Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya, kami (penyusun)
bisa menyelesaikan Makalah dengan judul ‘MAKALAH BASIS DATA ‘.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang
saya peroleh, baik dari buku  maupun sumber-sumber yang lain. Semoga semuanya
memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah
ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kotamu , 30 Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Sistem Basis Data...................................................................................... .... 2
B.     Konstruksi Basis Data............................................................................... .... 3
C.     Jenis Fail Basis Data.................................................................................. .... 4
D.    Normalisasi................................................................................................ .... 4
E.     Entity Relationship Diagram (ERD)......................................................... .... 10
F.      Structured Query Language (SQL)........................................................... .... 12

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan..................................................................................................... 14
B.     Saran............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini sangat membantu setiap pekerjaan
manusia.Seperti dalam hal pengumpulan data, setiap orang dalam suatu institusi atau
perusahaan pasti tidak bisa lepas dari menggunakan DBMS (Database Management
System).Dari yang sederhana seperti menggunakan Microsoft Access sampai dengan
menggunakan DBMS yang cukup kompleks seperti Oracle.DBMS ini bertujuan untuk
mempermudah dalam hal penyimpanan data maupun dalam hal manipulasi data, yang
nantinya data tersebut dapat digunakan kembali apabila diperlukan.

Selain teknologi pengumpulan data yang terus berkembang, teknologi penyimpanan data pun
terus mengalami peningkatan. Dahulu biasanya suatu media penyimpanan seperti Harddisk
mempunyai kapasitas dalam ukuran Giga, tetapi sekarang banyak ditemui kapasitas Harddisk
yang sampai pada ukuran Tera.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Basis Data ?
2.      Bagaimana Konstruksi, Jenis dan Normalisasi Basis Data ?
3.      Apa itu ERD dan SQL ?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui :
1.      Pengertian Basis Data
2.      Jenis, Konstruksi dan Normalisasi Basis Data
3.      SQL dan ERD

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN BASIS DATA
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basis data,
adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system,
DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.Untuk mengelola dan memanggil
query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database
Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS)
dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem
Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan
menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara
data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

Bahasa Basis Data (Database) Bahasa basis data merupakan bahasa yang digunakan oleh user
untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan. Misalnya SQL, dBase,
QUEL,dan sebagainya.Secara umum bahasa basis data terdiri atas:Data Definition Language
(DDL), merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek
– objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau
sekunder.Data Manipulation Language (DML), mengacu pada kumpulan perintah yang dapat
digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu
tabel,kemudian mengubahnya dan menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya
kembali.

B.     KONSTRUKSI BASIS DATA


Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Konstruksi basis data memberikan kerangka kerja
bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, Konstruksi basis data terbagi atas tiga
level yaitu :
a.       Internal/Physical Level: level terendah untuk merepresentasikan basis data, berhubungan
dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan dalam
media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
b.      External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari
sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap
user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
         Programmer menggunakan bahasa bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I
         End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada
program aplikasi. Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema
Eksternal. Conceptual/Logical Level: sebuah representasi seluruh muatan informasi yang
dikandung oleh basis data yang menghubungkan antara level internal & level external. Tidak
seperti level eksternal, maka pada level conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan
kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data.
Didefinisikan sebagai sebuah Skema Konseptual.

C.    JENIS FAIL BASIS DATA


Jenis Fail Basis Data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain
1.      fail induk (master file), yakni fail yang nilai datanya relatif jarang berubah. Fail induk dapat
berupa fail induk referensi (reference master file) atau fail induk dinamis (dynamic master
file).
2.      fail transaksi perekaman data transaksi.    (transaction file), disebut juga fail masukan (input
file), yakni  fail  yang  nilai  datanya  selalu  berubah  setiap  kali  terjadi
3.      fail laporan (report file), disebut juga fail keluaran (output file), yakni fail  yang digunakan
untuk menyimpan informasi yang dihasilkan.
4.      fail histori (history file), disebut juga fail arsip, yaitu fail yang berisi data data masa lalu yang
sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
5.      fail cadangan (backup file), merupakan salinan dari fail-fail dalam basis  data.  Fail  ini
digunakan sebagai cadangan apabila fail yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.

D.    NORMALISASI
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data
dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan
fleksible. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk
menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert, update, delete,
dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam
relasi tersebut.

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap
normalisasi antara lain :

1.      BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALIZED FORM)


Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti
format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya
sesuai dengan saat menginput.
Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang
memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh atribut yang multivalue menjadi
atribut single value, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas.

Repeating Group (elemen data berulang) adalah (No_Property, Alamat_Property,Tgl_Pinjam,


Tgl_Selesai, Biaya, No_Pemilik, Nama_Pemilik)

2.      BENTUK NORMAL KE SATU (FIRST NORMAL FORM / 1 NF)


Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi
satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut
harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil
yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:


1)      setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai
dari field berupa “atomic value”.
2)      tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3)      telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4)      tiapatribut hanya memiliki satu pengertian.
Langkah pertama yang dilakukan pada Tabel Pelanggan Biaya (pada Tabel 9.3) tersebut
adalah menghilangkan elemen data yang berulang dengan data-data Pelanggan yang sesuai
pada setiap baris. Hasil dari tabel yang telah memenuhi bentuk normal pertama dapat dilihat
pada Tabel 9.4. kita dapat mengidentifikasi primary key untuk relasi Pelanggan_Biaya yang
masih memiliki composite key (No_Pelanggan, No_Property). Pada kasus ini kita akan
memperoleh primary key yang bersifat composite key. Relasi Pelanggan_Biaya dapat
didefinisikan sebagai berikut. Pelanggan_Biaya =(No_Pelanggan, No_Property, Nama,
Alamat_Property, Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai, Biaya,No_Pemilik, Nama_Pemilik)
Tabel  Tabel Pelanggan Biaya dalam bentuk normal pertama (1-NF)

3.      BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM / 2 NF)


Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan
fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-
atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan
fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari
subset (himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.
1)      Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2)      Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya
(fully functional dependency) pada kunci utama / primary key.
Tabel  Tabel Pelanggan Biaya dalam bentuk normal kedua (2-NF)

4.      BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM / 3 NF)


Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun
relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update)
terhadap relasi tersebut. Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang
Pemilik (pemilik), seperti Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan update terhadap
dua baris dalam relasi Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c) relasi Property_Pemilik). Jika
kita hanya mengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam
database tersebut akan inkonsisten / tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu
ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan
tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).

Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.


1)      Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2)      Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata
lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional
(functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci
pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu
saja.

Seluruh atribut non-primary key pada relasi Pelanggan dan Biaya di atas terlihat memiliki
ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary key dari masing-masing
tabel / relasi. Relasi / tabel Pelanggan dan Biaya di atas tidak memiliki ketergantungan
transitif (transitive dependency), sehingga tabel tersebut telah memenuhi

kriteria normal ketiga (3-NF). Seluruh atribut non-primary key pada relasi Property_Pemilik
di atas terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary
key, kecuali Nama_Pemilik yang masih memiliki ketergantungan fungsional
(functional dependency) terhadap No_Pemilik. Inilah contoh ketergantungan dari transitif
(transitive dependency), yang terjadi ketika atribut non-primary key (Nama_Pemilik)
bergantung secara fungsi terhadap satu atau lebih atribut non-primary key lainnya
(No_Pemilik). Kita harus menghilangkan ketergantungan transitif (transitive dependency)
tersebut dengan menjadikan relasi Property_Pemilik menjadi 2 relasi / tabel dengan format /
bentuk sebagai berikut.

· Relasi / Tabel Property_Untuk_Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut:


No_property  Alamat_Property, Biaya, No_Pemilik
{No_property sebagai primary key}
· Dan relasi Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut:
No_Pemilik  Nama_Pemilik
{No_Pemilik sebagai primary key}
Hasil akhir normalisasi tabel Pelanggan_Biaya sampai ke bentuk normal ketiga adalah
sebagai berikut:

E.     Entity Relationship diagram (ERD)


ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan
beberapa notasi dan simbol.   
      
Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD)
merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,
biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system.
Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain
database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-
sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan
sebagai spesifikasi untuk database.

         Komponen penyusun ERD adalah sebagai berikut :


Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain, sebagai
contoh mahasiswa,dosen,departemen. Entitias terdiri atas beberapa atribut sebagai contoh
atribut dari entitas mahasiswa adalah nim,nama,alamat,email, dll. Atribut nim merupakan
unik untuk mengidentifikasikan / membedakan mahasiswa yg satu dengan yg lainnya. Pada
setiap entitas harus memiliki 1 atribut unik atau yang disebut dengan primary key.

Atribut adalah Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu
yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili
oleh simbol elips. 

Ada dua jenis Atribut :

1)      Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatuentity  secara unik (primary key).


2)      Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari
suatu entity yang tidak unik.

Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. sebagai contoh relasi antar mahaiswa
dengan mata kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan
setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1 mahasiswa. relasi tersebut memiliki
hubungan banyak ke banyak. Berikut adalah contoh ERD.

Kardinalitas menyatakan jumlah himpunan relasi antar entitias. pemetaan kardiniliat terdiri


dari :

a)      one-to-one :sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B paling banyak 1contoh
diatas relasi pegawai dan departemen dimana setiap pegawai hanya bekerja pada 1
departemen
b)      one-to-many : sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih dari satu contoh
diatas adalah 1 depertemen memiliki banyak pegawai

c)      many-to-many : sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih dari satu dan B
berhubungan dengan A lebih dari satu jugan contoh diatas adalah relasi mahasiswa dengan
mata kuliah.
Berikut adalah metode/tahap untuk membuat ERD :
         Menentukan Entitas
         Menentukan Relasi
         Menggambar ERD sementara
         Mengisi Kardinalitas
         Menentukan Kunci Utama
         Menggambar ERD berdasar Key
         Menentukan Atribut
         Memetakan Atribut
         Menggambar ERD dengan Atribut

F.     Structured Query Language (SQL)


SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman khusus yang digunakan
untuk memanajemen data dalam RDBMS. SQL biasanya berupa perintah sederhana yang
berisi instruksi-instruksi untuk manipulasi data. Perintah SQL ini sering juga disingkat
dengan sebutan ‘query‘.

Jenis-jenis perintah SQL


Perintah atau instruksi SQL dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dan fungsinya. Terdapat
3 jenis perintah dasar SQL : Data Definition Language, Data Manipulation
Language  dan  Data Control Language.
         Data Definition Language (DDL) adalah jenis instruksi SQL yang berkaitan dengan
pembuatan struktur tabel maupun database. Termasuk diantaranya : CREATE, DROP,
ALTER, dan RENAME.
         Data Manipulation Language (DML) adalah jenis instruksi SQL yang berkaitan dengan
data yang ada dalam tabel, tentang bagaiman menginput, menghapus, memperbaharui serta
membaca data yang tersimpan di dalam database. Contoh perintah SQL untuk DML :
SELECT, INSERT, DELETE, dan UPDATE.
         Data Control Language (DCL) adalah jenis instruksi SQL yang berkaitan dengan
manajemen hak akses dan pengguna (user) yang dapat mengakses database maupun tabel.
Termasuk diantaranya : GRANT dan REVOKE.
Selain ketiga jenis perintah SQL, terdapat juga 2 jenis SQL tambahan : Transaction Control
Language,  dan  Programmatic SQL.
         Transaction Control Language (TCL) adalah perintah SQL untuk proses transaksi. Proses
transaksi ini digunakan untuk perintah yang lebih dari 1, namun harus berjalan semua, atau
tidak sama sekali. Misalnya untuk aplikasi critical seperti transfer uang dalam sistem
database perbankan. Setidaknya akan ada 2 perintah, yaitu mengurangi uang nasabah A, dan
menambah uang nasabah B. Namun jika terjadi kesalahan sistem, kedua transaksi ini harus
dibatalkan. Tidak bisa hanya satu perintah saja. Termasuk ke dalam TCL adalah perintah :
COMMIT, ROLLCABK, dan SET TRANSACTION.
         Programmatic SQL berkaitan dengan sub program (stored procedure) maupun penjelasan
mengenai struktur database. Contoh perintah seperti : DECLARE, EXPLAIN, PREPARE,
dan DESCRIBE.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN     
Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual,
database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan
(relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.
Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai
bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis
Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database
Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang
disebut Sistem Basis Data. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data,
hardware, software, dan user. Istilah- istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu,
yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data. Database
menyimpan data dengan baik,akurat,dan relevan. Database dapat mengurangi duplikasi
data/penggandaan data (data redundancy). Database mengurangi pemborosan tempat
simpanan luar.

A.    SARAN
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang basis data
yang lebih mendalam. Mohon permakluman dari semuanya jika dalam makalah kami ini
masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman. Karena tiadalah sesuatu
yang sempurna yang bisa manusia ciptakan.
DAFTAR PUSTAKA

fauzul, kabir. “konsep sistem basis data”.


http://fauzult.blogspot.com/2012/01/tugas-makalah-basis-data.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
Fathansyah, 2004,”Buku Teks Komputer, Basis Data”, Informatika: Bandung
Anthoni J. Fabbri, dan A. Robert Schwab, Practical Database Management, PWKS-KENT
Publishing Company, Boston, 1992
http://www.scribd.com/doc/30914906/Pengertian-Database
James R. Groff : SQL The Complete Reference, 3rd Edition,McGraw-Hill, 2010

Anda mungkin juga menyukai