Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I.

DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI


Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-6 Kavling 8, Jakarta Selatan,
Telp. (021) 5224658 Ext. 2318, Faksimili (021) 5225031

Yth.
1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI
2. Kepala Divisi Keimigrasian
3. Kepala Kantor Imigrasi
4. Kepala Rumah Detensi Imigrasi
di seluruh Indonesia.

SURAT EDARAN
NOMOR: IMI-1022.GR.03.03 TAHUN 2019

TENTANG

TATA CARA PEMINDAHAN, PEMULANGAN, PENEMPATAN KE NEGARA KETIGA,


PENGAWALAN DETENI, PENCARI SUAKA DAN PENGUNGSI, SERTA KUNJUNGAN
LEMBAGA NEGARA KE RUMAH DETENSI IMIGRASI DAN RUANG DETENSI IMIGRASI

1. Umum

Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian yang diamanatkan


Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan dengan telah
diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi
dari Luar Negeri, Rumah Detensi Imigrasi diberikan kewenangan untuk melaksanakan
pemindahan, pemulangan, penempatan ke negara ketiga beserta pengawasan
keimigrasian di tempat penampungan. Selain kewenangan dimaksud, Kepala Unit
Pelaksana Teknis Keimigrasian dapat memberikan akses kepada Lembaga Negara ke
Rumah Detensi Imigrasi dan Ruang Detensi Imigrasi berdasarkan perjanjian kerja sama.
Sebagai tindaklanjut atas ketentuan tersebut dan dalam rangka memberikan pedoman
dalam pelaksanaan tugas, perlu diterbitkan Surat Edaran tentang Pemindahan,
Pemulangan, Penempatan Ke Negara Ketiga, Pengawalan Deteni, Pencari Suaka dan
Pengungsi, Serta Kunjungan Lembaga Negara Ke Rumah Detensi Imigrasi Dan Ruang
Detensi Imigrasi.
2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud diterbitkannya Surat Edaran ini adalah sebagai pedoman Pemindahan,


Pemulangan, Penempatan ke Negara Ketiga, Pengawalan Deteni, Pencari Suaka dan
Pengungsi, Serta Kunjungan Lembaga Negara Ke Rumah Detensi Imigrasi Dan Ruang
Detensi Imigrasi.

b. Tujuan Surat Edaran ini untuk menciptakan tertib administrasi, keselarasan dan
kepastian prosedur dan mekanisme Pemindahan, Pemulangan, Penempatan ke Negara
Ketiga, Pengawalan Deteni, Pencari Suaka dan Pengungsi, Serta Kunjungan Lembaga
Negara Ke Rumah Detensi Imigrasi Dan Ruang Detensi Imigrasi.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi pengaturan dan tata cara Pemindahan,
pemulangan, penempatan ke negara ketiga, Pengawalan Deteni, Pencari Suaka dan
Pengungsi, Serta Kunjungan Lembaga Negara Ke Rumah Detensi Imigrasi Dan Ruang
Detensi Imigrasi.

4. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5216);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5049) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5894);

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2016, tentang Penanganan
Pengungsi Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 368);
d. Keputusan Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.01.PR.07.04 Tahun 2004 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Detensi
Imigrasi;

e. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-
11.OT.01.01. Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi
Pusat;

f. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
186);

g. Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Imigrasi dan Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Komisi
Perlindungan Anak Indonesia, Ombudsman Republik Indonesia, Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban tanggal 30 April 2019 tentang Upaya Pengawasan dan Pencegahan
Penyiksaan dan Perlakuan Penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau
merendahkan martabat terhadap setiap orang yang berada di tempat-tempat
terjadinya pencabutan kebebasan di Rumah Detensi Imigrasi dan Ruang Detensi
Imigrasi di Lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.

5. Isi Surat Edaran

a. Kepala Rumah Detensi Imigrasi dalam melakukan:

1) Pemindahan pencari suaka dan pengungsi antar tempat penampungan di luar


wilayah kerja Rumah Detensi Imigrasi, mengajukan permohonan persetujuan
pemindahan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Imigrasi Up. Direktur
Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian dengan tembusan Kepala Divisi
Keimigrasian;
2) Tindakan administratif dan pengawasan pemulangan sukarela (Assisted Voluntary
Return / AVR) terhadap pencari suaka dan pengungsi yang difasilitasi oleh
International Organization of Migration (IOM) maupun pemulangan ke negara asal
secara mandiri, serta tindakan administratif dan pengawasan terhadap pencari
suaka yang ditolak final (Final-Rejected Person), melaporkan pelaksanaan kegiatan
kepada Direktur Jenderal Imigrasi Up. Direktur Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian dengan tembusan Kepala Divisi Keimigrasian;

3) Dalam hal pengungsi yang tidak memiliki perwakilan negara penerima atau negara
ketiga (Resettlement), meneruskan pelaksanaannya kepada Direktur Jenderal
Imigrasi Up. Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian.

b. Kepala Divisi Keimigrasian melakukan :

1) Pembinaan dan pengawasan pengajuan permohonan pemindahan pencari suaka


dan pengungsi sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a angka 1);

2) Pembinaan dan pengawasan tindakan administratif dan pengawasan pemulangan


sukarela, serta tindakan administratif dan pengawasan pencari suaka yang ditolak
final sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a angka 2);

3) Pembinaan dan pengawasan proses penempatan ke negara ketiga sebagaimana


dimaksud dalam angka 5 huruf a angka 3) pada Rumah Detensi Imigrasi;

4) Perintah tertulis kepada Kepala Rumah Detensi Imigrasi untuk melaksanakan


pemindahan pencari suaka dan pengungsi sebagaimana dimaksud dalam angka 5
huruf a angka 1) setelah memperoleh persetujuan dari Direktur Pengawasan Dan
Penindakan Keimigrasian.

c. Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian :

1) Memberikan persetujuan atau penolakan pemindahan pencari suaka dan pengungsi


sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a angka 1) melalui Kepala Divisi
Keimigrasian;

2) Melakukan koordinasi dengan perwakilan International Organization for Migration,


serta melakukan tindakan administratif dan pengawasan bagi pengungsi yang
tidak memiliki perwakilan negara penerima atau negara ketiga sebagaimana
dimaksud dalam angka 5 huruf a angka 3).
d. Pengawalan Deteni, Pengungsi dan Pencari Suaka

1) Pengawalan terhadap deteni, pengungsi dan pencari suaka hanya dilakukan oleh
a) Pejabat Pengawas (eselon IV);
b) Pejabat Eselon V;
c) Pejabat Fungsional Tertentu (Analis Keimigrasian Pertama dan Pemeriksa
Keimigrasian); atau
d) Pelaksana;

2) Pengawalan deteni, pengungsi dan pencari suaka dapat dilakukan secara:


a) Mandiri, oleh pejabat sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf d angka 1);
b) Mandiri, dengan bantuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
c) Mandiri, dengan bantuan tenaga pengamanan out sourcing;
d) Kerjasama, dengan aparatur Kepolisian Republik Indonesia dan atau Tentara
Nasional Indonesia;

3) Serah terima pengawalan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi dilakukan setelah


Deteni, Pengungsi dan Pencari Suaka menaiki alat angkut;

4) Terkait dengan perbandingan jumlah antara petugas pengawal dengan deteni,


pengungsi dan pencari suaka, untuk sementara waktu disesuaikan dengan kondisi
obyektif anggaran, kondisi fisik dan psikologis deteni, pengungsi dan pencari suaka,
serta peralatan yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Teknis Keimigrasian;

5) Dalam hal Kepala Unit Pelaksana Teknis Keimigrasian atau Pejabat Administrasi
akan melakukan koordinasi mengenai permasalahan deteni, pengungsi dan pencari
suaka dengan Direktorat Jenderal Imigrasi, Unit Pelaksana Teknis Keimigrasian
pada wilayah lain, atau dengan pihak International Organization for Migration
(IOM) atau United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR), maka hal
tersebut tidak termasuk dalam kategori pengawalan.

e. Kunjungan Lembaga Negara ke Rumah Detensi Imigrasi dan Ruang Detensi Imigrasi

1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Keimigrasian memberikan izin kunjungan kepada


Lembaga Negara ke Rumah Detensi Imigrasi dan Ruang Detensi Imigrasi untuk
melakukan wawancara, pengamatan, dan pengumpulan informasi setelah
mendapatkan surat persetujuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi;
2) Dalam kunjungan sebagaimana dimaksud pada angka 1), pejabat Lembaga Negara
mengikuti tata tertib dan waktu kunjungan yang berlaku di Unit Pelaksana Teknis
Keimigrasian, serta didampingi oleh petugas dari Unit Pelaksana Teknis
Keimigrasian;

3) Kepala Unit Pelaksana Teknis Keimigrasian melaporkan hasil kunjungan Lembaga


Negara ke Rumah Detensi Imigrasi dan Ruang Detensi Imigrasi kepada Direktur
Jenderal Imigrasi u.p. Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, dengan
tembusan Kepala Divisi Keimigrasian.

6. Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan


Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 03 Mei 2019
DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

RONNY F. SOMPIE
NIP.196109172015081001

Tembusan :
1. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
2. SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
3. INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
4. SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
5. SEMUA DIREKTUR DI LINGKUNGAN DITJEN IMIGRASI

Anda mungkin juga menyukai