NRT : 2017.1281.1.03
Kasus :
Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat di dunia ini seakan
memberikan motivasi bagi ditjen imigrasi membuat inovas dalam pelayanan yang dapat
memuaskan masyarakat guna menerapkan saah satu fungsi imigrasi yaitu fasilitator
pembangunan kesejahteraan masyarakat. Imigrasi juga meningkatkan pelayanan
dengan jargon yang mereka miliki yaitu KAMI PASTI dan juga Imigrasi SMILE guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di unit-unit pelayanan imigrasi diseluruh
Indonesia. Dalam pelaksanaan survei kepuasan terhadap pelayanan publik, Ditjen
Imigrasi dapat mengggunakan metode yang bersifat lebih objektif untuk memastikan
keabsahan hasil riset. Saya Reno Mareno Sidik Taruna tigkat II Politeknik Imigrasi prodi
Manajemen Teknologi ingin membandingkan sampel yang diteliti dengan sampel yang
sudah ada yang tentunya dengan menggunakan uji one sample t test. Berikut
merupakan simpulan utama dari pelaksanaan survei kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik di kantor imigrasi pada 10 September – 10 Oktober
tahun 2018.
No Nilai Rataan
Nama Kanim Responden Kepuasan
Masyarakat
1 Kanim Kelas II
30 80
Lhokseumawe
2 Kanim Kelas II
30 90
Bagan Siapi-Api
3 Kanim Kelas II
30 79
Bengkalis
4 Kanim Kelas II
30 82
Cilegon
5 Kanim Kelas II
30 77
Dumai
6 Kanim Kelas II 30 79
Langsa
Tujuan dari uji data dan pengolahan data dari permohonan survey kepuasan
masyarakat ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan jumlah dalam
perbandingan data permohonan survey kepuasan masyarakat pada Kanim Kelas II
Lhokseumawe, Kanim Kelas II Bagan Siapi-Api, Kanim Kelas II Bengkalis, Kanim Kelas
II Cilegon Kanim Kelas II Dumai dan Kanim Kelas II Langsa dengan survey kepuasan
masyarakat pada Kantor Imigrasi dan Kanim Kelas II Atambua. Kanim dengan daerah
yang berbatasan langsung dengan negara timor leste dengan ciri khas penduduk
dengan berwatak keras namun memiliki nilai rata kepuasan masyarakat 81. dalam uji ini
pada periode 10 September – 10 Oktober tahun 2018. Dibuktikan dengan metode uji
one sample T-Test .Uji ini menggunakan aplikasi SPSS dan untuk menentukan faktor
yang mempengaruhi perbedaan permohonan survey kepuasan masyarakat pada
Kantor Imigrasi tersebut.
Pengolahan Data
Gambar 1.1
Diagram Data Survey Kepuasan Masyarakat
Gambar 1.2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .266 6 .200* .808 6 .069
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Gambar 1.3
Hasil Uji Normalitas
Uji One Sample T Test
Output ke-1
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 6 81.1667 4.62241 1.88709
Gambar 1.3
Output ke-2
One-Sample Test
Test Value = 81
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR00001 .088 5 .933 .16667 -4.6843 5.0176
Gambar 1.4
5. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah 0.088
6. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-1 atau 6-1 = 5. Adapun rumus mencari t tabel adalah
(=TIN(0.05,6) pada Ms.excell di cell kosong dan hasilnya adalah 2.570
Berdasarkan Output diatas diketahui Sig.(2-tailed) adalah 0.933 > 0.05, maka
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan Demikian kita tahu
bahwa Nilai Rata-Rata Hasil Survey Kepuasan Masyarakat kepada 6 Kanim Kelas II
pada sampel adalah sama dengan Kanim Kelas II Atambua. Berdasarkan output diatas
juga diketahui nilai t hitung sebesar 0.088. Karena Nilai t hitung < t tabel = 0.088 <
2.570 , maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nilai Rata-Rata Hasil
Survey Kepuasan Masyarakat kepada 6 Kanim Kelas II pada sampel adalah sama
dengan Kanim Kelas II Atambua. Dari dua dasar pengambilan kesimpulan diatas
menunjukan bahwa hasil dari H0 yang diterima adalah terbukti adanya.
Adapun alasan kenapa saya mengambil subjek data pembandingnya adalah
kantor imigrasi kelas II Atambua adalah karena kantor tersebut didaerah dengan
masyarakat yang berbatasn dengan negara Timor Leste dan juga daerah tersebut
terkenal dengan watak yang keras tetapi data yang diperoleh dari hasil survey
kepuasan masyarakat adalah 81 ini merupakan hasil data yang cukup bagus menurut
saya jika dibandingkan dengan Kantor Imigrasi Kelas II Bengkalis, Dumai dan Langsa
yang notabene memiliki hasil data rata-rata dibawah dengan kantor Imigrasi Kelas II
Atambua. Hal ini membuktikan bahwa meskipun masyarakat dengan watak yang keras
tidak mempengaruhi hasil data survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kantor imigrasi. Namun jika kita bandingkan dengan data yang diperoleh dan di uji
dengan One Sample T Test maka hasil rata rata dari 6 kanim tersebut adalah sama
dibandingkan dengan Kantor Imigrasi Kelas II Atambua.
Adapun menurut saya peningkatan infrastruktur pelayanan pada kantor imigrasi
guna meningkatkan pelayanan yang ada adalah sangat penting. Mengapa demikian,
karena dari data dan percobaan uji bahwa tidak berpengaruh watak dan penduduk
masyarakat dengan kepuasan mereka terhadap kantor imigrasi meskipun didaerah
daerah yang berbeda suku dan watak penduduk. Oleh karena itu pemerintah wajib
memberikan pelayanan yang prima dari segi infrastruktur yang memadai dan dari
sumber daya manusia yang PASTI, profesional,Akuntabel,Sinergi,Transparan, dan
Inovatif. Serta dengan pelayanan Imigrasi yang SMILE, Simpatik, Mumpuni, Integritas,
Lugas, dan Empati ini menurut saya dapat meningkatkan kepuasan masyarakat kepada
pelayanan Kantor imigrasi di unit seluruh Indonesia yang mungkin bisa dibuktikan
dengan Uji statistik yang lainnya seperti Uji regresi Linier dan lain-lain yang
menghasilkan kesimpulan tersebut.