Anda di halaman 1dari 15

Metformin obat apa?

Metformin adalah obat untuk mengontrol kadar gula darah tinggi yang biasanya
diberikan kepada pasien diabetes tipe 2. Cara kerja metformin adalah dengan membantu
mengembalikan respon tubuh terhadap insulin yang diproduksi secara natural. Fungsi lain
metformin adalah menurunkan jumlah gula yang diproduksi hati dan yang diserap perut/usus
Anda. Metformin adalah obat yang dapat dikonsumsi dan dibarengi dengan program diet dan
olahraga, untuk mencegah diabetes pada orang-orang yang berisiko tinggi mengidap diabetes.

Ciri-ciri Metformin :

Golongan : Antidiabetes
Kategori : Obat resep
Manfaat : Mengatasi diabetes tipe-2
Digunakan oleh : Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat : Tablet
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Metformin dapat terserap ke dalam ASI.
Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bagaimana aturan pakai metformin?

Metformin adalah obat yang dikonsumsi lewat mulut sesuai instruksi dokter, biasanya 1-3
kali sehari. Minumlah banyak air saat sedang menjalani pengobatan dengan obat ini, kecuali
dokter Anda berkata lain. Dosis metformin disesuaikan dengan kondisi medis Anda, fungsi
ginjal, dan respons terhadap pengobatan. Dokter mungkin meminta Anda untuk mengonsumsi
obat ini dalam dosis rendah pada awalnya, dan meningkatkan dosisnya secara bertahap untuk
menurunkan risiko efek samping seperti sakit perut. Dokter juga akan menyesuaikan dosis
dengan kadar gula darah Anda untuk menemukan dosis yang paling tepat untuk Anda. Ikuti
petunjuk dokter dengan saksama.

Konsumsilah obat ini secara rutin untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Jangan lupa
untuk mengonsumsinya di waktu yang sama setiap hari. Jika Anda sudah mengonsumsi obat
antidiabetes lain (seperti chlorpropamide), ikuti anjuran dokter dengan saksama mengenai
apakah Anda harus menghentikan atau melanjutkan obat yang lama sebelum memulai
metformin. Periksa gula darah Anda secara rutin sesuai anjuran dokter. Catat hasilnya dan beri
tahu dokter. Beri tahu dokter juga bila hasil menunjukkan gula darah Anda terlalu tinggi atau
terlalu rendah. Dosis/pengobatan Anda mungkin harus diubah.

Bagaimana cara penyimpanan obat ini?

Metformin adalah obat yang paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari
cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan
instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua
obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal
mengenai cara aman membuang produk Anda.
Dosis Metformin
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan
pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis metformin untuk orang dewasa?

Berikut adalah dosis metformin yang direkomendasikan untuk orang dewasa :


Dosis metformin untuk orang dewasa pengidap diabetes tipe 2

Metformin sediaan konvensional

 Dosis awal metformin adalah 500 mg oral dua kali sehari atau 850 mg oral sekali sehari.
Dosis dapat dinaikkan setiap 1 minggu sesuai toleransi.

 Dosis maksimum metformin adalah 3.000 mg per hari

Metformin modified-release

 Dosis awal metformin adalah 500-1.000 mg oral sekali sehari. Dosis dapat dinaikkan per
minggu sesuai toleransi.

 Dosis maksimum metformin adalah 2.000 mg per hari

Bagaimana dosis metformin untuk anak-anak?

Dosis metformin untuk anak-anak penderita diabetes tipe 2 :

 Dosis awal metformin untuk anak adalah 500 mg oral 1-2 kali sehari atau 850 mg sekali
sehari. Dosis dapat dinaikkan tiap 1 minggu sesuai toleransi

 Dosis maksimum metformin untuk anak adalah 2.000 mg per hari, terbagi dalam 2-3
dosis (pemberian)
Dalam dosis apakah Metformin mersedia?

Metformin adalah obat tablet extended release yang tersedia dalam ukuran 500 mg dan 1.000
mg.

Efek Samping Metformin

Efek samping apa yang mungkin terjadi karena metformin?

Efek samping metformin yang tergolong ringan adalah :

 Sakit kepala atau nyeri otot

 Merasa lemah

 Mual-mual ringan, muntah, diare, buang angin, sakit perut.

Metformin adalah obat yang dapat menimbulkan lactic acidosis (penumpukan asam laktik


dalam tubuh, yang bisa berakibat fatal). Lactic acidosis dapat terjadi perlahan-lahan dan
memburuk seiring dengan waktu. Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami gejala lactic
acidosis, seperti:

 Nyeri otot atau merasa lemas

 Mati rasa atau perasaan dingin di tangan dan kaki

 Kesulitan bernapas

 Merasa pusing, kepala berputar, lelah, dan sangat lemah

 Sakit perut, mual disertai muntah

 Detak jantung lambat atau tidak teratur

Hubungi dokter segera jika Anda mengalami gejala yang lebih parah :

 Napas pendek, bahkan setelah mencoba menarik napas panjang

 Pembengkakan atau kenaikan berat badan secara cepat


 Demam, menggigil, sakit badan, gejala flu

Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek
samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek
samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan Perhatian Obat Metformin

Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan obat ini?

Sebelum mengonsumsi metformin, pastikan Anda :

 Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi pada metformin atau zat lain yang
terkandung dalam metformin cair atau tablet. Informasikan pula seluruh jenis alergi yang
Anda miliki. Tanya pada apoteker atau cek informasi pasien dari produsen obat tersebut
untuk daftar bahan-bahannya

 Beri tahu dokter dan apoteker, obat-obatan apa saja (baik resep maupun nonresep) yang
sedang Anda konsumsi, termasuk vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal.

 Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengidap penyakit tertentu

 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, sedang berusaha hamil, atau sedang menyusui.
Jika Anda mengonsumsi metformin dan kemudian hamil, hubungi dokter.

 Beri tahu dokter jika Anda makan lebih sedikit atau berolahraga lebih sering dari
biasanya. Ini dapat memengaruhi gula darah Anda. Dokter akan memberi anjuran lebih
lanjut jika ini terjadi.

Apakah metformin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan metformin untuk ibu
hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan
potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko
kehamilan kategori B (tidak berisiko menurut beberapa penelitian) menurut US Food and Drugs
Administration (FDA), atau setara dengan badan POM di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:

 A = Tidak berisiko

 B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian

 C = Mungkin berisiko

 D = Ada bukti positif dari risiko

 X = Kontraindikasi

 N = Tidak diketahui

Interaksi Obat

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan metformin?

Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko
efek samping yang berbahaya. Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat
resep, nonresep, dan herbal) dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda. Jangan
memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter.

Beritahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi, terutama :

 Furosemide (Lasix)

 Nifedipine (Adalat, Procardia)

 Cimetidine atau ranitidine

 Amiloride (Midamor) atau triamterene (Dyrenium)

 Digoxin (Lanoxin)

 Morphine (MS Contin, Kadian, Oramorph)

 Procainamide (Procan, Pronestyl, Procanbid)

 Quinidine (Quin-G) atau quinine (Qualaquin)


 Trimethoprim (Proloprim, Primsol, Bactrim, Cotrim, Septra)

 Vancomycin (Vancocin, Lyphocin)

Anda akan berisiko lebih tinggi untuk menderita hiperglikemia (gula darah tinggi) jika Anda
mengonsumsi metformin dengan obat lain yang meningkatkan gula darah, seperti:

 Isoniazid

 Diuretics (obat yang merangsang buang air kecil)

 Steroids (prednisone, dll)

 Obat-obatan untuk jantung dan tekanan darah (Cartia, Cardizem, Covera, Isoptin,
Verelan, and others)

 Niacin (Advicor, Niaspan, Niacor, Simcor, Slo-Niacin, dll)

 Phenothiazines (Compazine, dll)

 Thyroid medicine (Synthroid, dll)

 Pil KB dan pil hormon lain

 Obat untuk kejang (Dilantin, dll);

 Pil diet atau obat-obatan untuk asma, flu, dan alergi.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan obat ini?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan
tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-
obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda
dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan metformin?

Kondisi kesehatan lain yang Anda idap mungkin memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri
tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama :
 Konsumsi alkohol yang berlebihan

 Kelenjar adrenal yang kurang aktif

 Kelenjar pituitari yang kurang aktif

 Kekurangan nutrisi

 Kondisi fisik yang melemah

 Kondisi lain yang menyebabkan gula darah rendah — Pasien dengan kondisi ini mungkin
akan mengalami gula darah rendah saat mengonsumsi metformin

 Anemia (rendahnya level sel darah merah)

 Kekurangan vitamin B12 — Gunakan dengan hati-hati karena dapat memperburuk


kondisi.

 Gagal jantung kongestif, akut maupun tidak stabil

 Dehidrasi

 Serangan jantung akut

 Hipoksemia (berkurangnya oksigen dalam darah)

 Penyakit ginjal

 Penyakit hati

 Sepsis (keracunan darah)

 Shock (tekanan darah rendah, sirkulasi darah rendah)—Kondisi yang jarang terjadi,
bernama lactic acidosis, bisa terjadi. Bicarakan dengan dokter jika Anda memiliki
kekhawatiran mengenai hal ini.

 Ketoasidosis diabetik (ketones dalam darah)

 Penyakit ginjal parah

 Metabolic acidosis (kelebihan asam dalam darah)


 Diabetes tipe 1—Pasien dengan kondisi ini tak boleh mengonsumsi obat ini

 Demam

 Infeksi

 Operasi

 Trauma—Kondisi ini dapat menyebabkan masalah sementara pada kontrol gula darah
dan dokter Anda mungkin akan menanganinya dengan insulin.

Overdosis Metformin

Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal
(119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Gejala overdosis bisa berupa tanda-
tanda hipoglikemia dan gejala-gejala berikut:

 Kelelahan yang luar biasa

 Merasa lemah

 Ketidaknyamanan

 Muntah

 Mual

 Sakit perut

 Penurunan napsu makan

 Napas yang dalam dan terengah-engah

 Napas pendek

 Pusing

 Kepala terasa ringan

 Detak jantung lebih lambat atau lebih cepat dari biasanya


 Kulit merona merah

 Nyeri otot

 Merasa dingin

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila
sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal
dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
ACARBOSE

Acarbose adalah obat antidiabetes yang digunakan untuk menangani diabetes tipe 2.


Acarbose berfungsi untuk mengontrol kadar gula darah dengan cara memperlambat proses
pencernaan karbohidrat menjadi senyawa gula yang lebih sederhana, sehingga membantu
menurunkan kadar gula dalam darah setelah makan.

Untuk mengendalikan diabetes, acarbose bisa digunakan bersama dengan obat lainnya,
seperti insulin, metformin, atau glibenklamid. Jika kadar gula darah dapat terkontrol, maka
penderita diabetes bisa terhindar dari komplikasi diabetes, seperti gagal ginjal, stroke, kebutaan,
kerusakan saraf, serangan jantung, kehilangan keseimbangan, serta impotensi. Obat ini harus
dikonsumsi sesuai dengan resep dokter, dan tidak diperuntukkan bagi penderita diabetes yang
berusia 18 tahun ke bawah.

Merek dagang: Acrios, Acarbose, Capribose, Carbotrap, Ditrium, Glubose, Glucobay


Ciri-ciri Acarbose :
Golongan : Antidiabetes
Kategori obat : Obat resep
Bentuk sediaan obat : Tablet 25 mg, 50 mg, dan 100 mg
Dikonsumsi oleh : Dewasa
Kelas terapi : Hormon, Obat Endokrin Lain dan Kontraseptik
Indikasi : Sebagai tambahan pada terapi OHO sulfonilurea atau
biguanida pada Diabetes mellitus yang tak dapat dikendalikan dengan
diet dan obat-obat tersebut. Acarbose terutama sangat bermanfaat bagi
pasien DM yang cenderung meningkat
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap acarbose, Obstruksi usus, parsial
ataupun keseluruhan, Radang atau luka/borok pada kolon, Penyakit usus
kronis lainnya atau penyakit-penyakit lain yang akan bertambah parah jika
terjadi pembentukan gas berlebihan di saluran pencernaan

Kategori kehamilan dan menyusui :


Kategori B : Penelitian pada sistem reproduksi hewan percobaan
tidak menunjukkan adanya risiko pada janin, namun tidak
ada penelitian terkontrol yang telah dilakukan pada wanita
hamil.

Dosis obat : Dosis bersifat individual. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi obat.
 Dewasa: Dosis awal 50 mg/hari, dapat ditingkatkan menjadi 50 mg, 3
kali sehari. Peningkatan dosis dapat ditingkatkan setelah 6-8 minggu
menjadi 100-200 mg, 3 kali sehari jika dibutuhkan.

Penyimpanan : Jangan simpan di atas 25°C. Jauhkan dari lembab, wadah sebaiknya
selalu tertutup rapat.

A.  Mekanisme Kerja
Obat ini menghambat enzim alfa glukosidase yang terletak pada dinding usus halus dan 
menghambat enzim alfa-amilase pankreas, sehingga secara keseluruhan menghambat pencernaan
dan absorpsi karbohidrat.Acarbose tidak merangsang sekresi insulin oleh sel-sel ß-Langerhans
kelenjar pankreas.

B. Farmakokinetik
            Resorpsinya dari usus buruk, hanya ca 2% dan naik sampai lebih kurang 35% setelah
dirombak secara enzimatis oleh kuman usus. Ekskresinya berlangsung cepat lewat kemih.

C. Farmakodinamik
Senyawa-senyawa inhibitor alpha-glukosidase bekerja menghambat enzim alfa
glukosidase yang terletak pada dinding usus halus. Enzim-enzim alpha glukosidase (maltase,
isomaltase, glukomaltase dan sukrase) berfungsi untuk menghidrolisis oligosakarida,pada
dinding usus halus. Inhibisi kerja enzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan
karbohidrat kompleks dan absorbsinya, sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa
post prandial pada pasien diabetes.

Senyawa inhibitor alpha-glukosidase juga menghambat enzim a-amilase pankreas yang


bekerja menghidrolisis polisakarida  di dalam lumen usus halus. Acarbose tidak merangsang
sekresi insulin oleh sel-sel ß-Langerhans kelenjar pankreas. Oleh sebab itu tidak menyebabkan
hipoglikemia, kecuali diberikan bersama-sama dengan OHO yang lain atau dengan insulin. Obat
ini efektif bagi pasien dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasa kurang dari
180 mg/dl. Pasien yang mendapat terapi acarbose saja umumnya tidak akan meningkat berat
badannya, bahkan akan sedikit menurun.Acarbose dapat diberikan dalam terapi kombinasi
dengan  sulfonilurea, metformin, atau insulin.

Efek samping obat

Selama beberapa minggu setelah mengonsumsi obat, beberapa efek samping dapat terjadi
seperti diare, perut kembung atau perut nyeri. Efek samping ini biasanya akan berkurang seiring
berjalannya waktu. Jika efek ini terus berlanjut, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Beberapa efek samping yang serius juga mungkin terjadi. Segera mencari pertolongan medis jika
merasakan efek seperti:

 Mual atau muntah berat
 Hilang nafsu makan
 Mata atau kulit menguning
 Urin gelap
 Alergi berat (ruam, gatal, pusing, atau sulit bernapas)

Perhatian Khusus

Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis seperti :

 Alergi acarbose atau alergi lain


 Pasien terkena stres (demam, trauma, infeksi, atau operasi)
 Gangguan hati dan ginjal
 Kehamilan dan menyusui

Anda mungkin akan mengalami penglihatan kabur, pusing atau mengantuk karena gula darah
rendah atau tinggi. Tidak disarankan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan dan
batasi minuman beralkohol.
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis seperti:

 Pasien dengan penyakit radang usus


 Penyakit usus kronis dengan gangguan pencernaan
 Gangguan hati
 Gangguan ginjal

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)


Menggunakan obat acarbose dengan obat lain dapat menyebabkan terjadinya interaksi seperti:

 Metoprolol, propranolol, timolol dapat mencegah detak jantung yang cepat


(hipoglikemia).
 Obat adsorben (charcoal) atau obat pencernaan (amilase, pancreatin) dapat mengurangi
efek acarbose.
 Neomycin dan colestyramine dapat meningkatkan efek acarbose.
 Menghambat penyerapan digoxin.
 Alkohol: dapat menambah efek hipoglikemik
 Suplemen enzim pencernaan seperti pancreatin (amilase, protease, lipase) dapat
mengurangi efek acarbose apabila dikonsumsi secara bersamaan.
 Antagonis kalsium: misalnya nifedipin kadang-kadang mengganggu toleransi glukosa
 Antihipertensi diazoksid: melawan efek hipoglikemik
 Obat-obat yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah, seperti obat-obat diuretika
(misalnya hidroklortiazida, klorotiazida, klortalidon, indapamid, dan lain-lain), senyawa
steroid (misalnya prednisone, metilprednisolon, estrogen), senyawa-senyawa fenotiazin
(misalnya  klorpromazin, proklorperazin, prometazin), hormone-hormon tiroid, fenitoin,
calcium channel blocker (misalnya verapamil, diltiazem, nifedipin)

Informasi Untuk Pasien : 


 Jangan konsumsi obat lain tanpa seizin dokter atau apoteker. 
 Obat ini hanya berperan sebagai pengendali diabetes, bukan penyembuh.
 Obat ini hanya faktor pendukung dalam pengelolaan diabetes, faktor utamanya
adalah pengendalian diet (pola makan) dan olah raga
 Konsumsi obat sesuai dosis dan aturan pakai yang diberikan dokter
 Jika Anda merasakan gejala-gejala hipoglikemia (pusing, lemas, gemetar,
pandangan berkunang-kunang), pitam (pandangan menjadi gelap), keluar keringat
dingin, detak jantung meningkat, segera hubungi dokter.
 Obat ini tidak boleh dikonsumsi semasa hamil atau menyusui, kecuali sudah
diizinkan oleh dokter

Anda mungkin juga menyukai