Anda di halaman 1dari 15

Kegiatan Belajar VI

Fisioterapi Dada dan Postural Drainage

150 Menit

PENDAHULUAN

Fisioterapi dada merupakan salah satu teknik/ketrampilan keperawatan


yang dapat dilakukan pada anak dengan masalah pernapasan. Teknik ini
seringkali efektif digunakan setelah dilakukan inhalasi nebuliser pada
pasien anak usia sekolah (> 6 tahun) yang mengalami masalah
penumpukan sekret. Namun, penggunaannya pada anak perlu dilakukan
dengan hati-hati untuk menghindari cedera tulang dada. Oleh karena itu,
mahasiswa keperawatan harus terampil dalam melakukan prosedural ini.

1
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 1
KEMA
M
PU
A
N
A
K
HI
R
YA
N
G
DI
C
AP
AI
(K
O
G
NI
TI
F,
AF
FE
1. Mahasiswa mampu memahami konsep tindakan fisioterapi dada dan
postural drainase
2. Mahasiswa mampu melakukan persiapan untuk melakukan tindakan
fisioterapi dada dan postural drainase
3. Mahasiswa mampu melakukan prosedur tindakan fisioterapi dada dan
postural drainase secara mandiri
DASAR TEORI

Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan


melakukan drainase postural, tepukan, dan vibrasi pada pasien yang
mengalami gangguan sistem pernafasan. Tindakan ini bertujuan

2 Skill of Laboratory Keperawatan Anak


meningkatkan efisiensi pola pernafasan dan membersihkan jalan nafas
(Aziz, 2008).
Fisioterapi dada dilakukan dengan konsisten sesuai tingkat yang
ditoleransi anak, dapat dimonitor dengan oksimetri denyut berguna untuk
mengeluarkan mukus atau sebagai ekspektorasi (Muscari, 2005).
Dalam memberikan fisioterapi pada anak harus mengingat keadaan
anatomi dan fisiologi, sebagai contoh bayi belum mempunyai mekanisme
batuk yang baik sehingga tidak dapat membersihkan jalan nafas secara
sempurna. Selain itu, perawat harus mendapatkan kepercayaan dari anak,
karena seringnya anak tidak kooperatif (Lubis, 2005).
Menurut Worjodiarjo (1985, dalam Lubis, 2005), fisioterapi dada terdiri
dari usaha-usaha yang bersifat pasif dan aktif, yang bersifat pasif seperti
penyinaran, relaksasi, postural drainase, perkusi, dan vibrasi. Sedangkan,
yang bersifat aktif seperti latihan/pengendalian batuk, latihan bernafas dan
koreksi sikap yang dapat dilakukan pada anak agak besar. Adapun, kontra
indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan
jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif. Sedangkan
kontra indikasi relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka
baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan
serta adanya kejang rangsang.
Secara umum fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan
keperawatan yang terdiri atas perkusi, vibrasi, dan postural drainase.
1. Perkusi
Disebut juga clapping adalah pukulan
kuat (bukan berarti sekuat-kuatnya)
pada dinding dada dan punggung yang
diteruskan pada saluran nafas paru,
dilakukan dengan memakai telapak tangan, dan mengadduksikan jari
dan jempol sehingga membentuk seperti mangkok. Perhatikan
gambar.

3
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 3
2. Vibrasi
Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan
perawat yang diletakkan datar pada dinding dada pasien. Secara
umum dilakukan bersamaan dengan perkusi, vibrasi dengan
kompresi dada menggerakkan sekret ke jalan nafas yang besar
sedangkan perkusi melepaskan/ melonggarkan sekret.
Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi
udara ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan
bergantian dengan perkusi.
3. Postural drainase
Postural drainase merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan
sekret dari berbagai segmen paru-paru dengan menggunakan
pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya
yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum
tidur pada malam hari. Postural drainase harus lebih sering dilakukan
ketika pasien demam (Asmadi, 2008). Mengingat kelainan pada paru
bisa terjadi pada berbagai lokasi maka postural drainase dilakukan
pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya (Lihat
lampiran gambar). Bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih
dari 40 menit, tiap satu posisi 3-10 menit.
Postural drainase dengan perkusi adalah cara fisioterapi yang paling
sering karena dapat dipergunakan untuk semua umur. Sedangkan
pada anak yang besar dapat digunakan latihan pengendalian batuk
dan latihan bernafas (Lubis, 2005).

Posisi untuk postural drainase pada anak :

4 Skill of Laboratory Keperawatan Anak


d. Segmen superior dari kedua lobus bawah

5
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 5
6 Skill of Laboratory Keperawatan Anak
7
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 7
8 Skill of Laboratory Keperawatan Anak
f.

9
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 9
Hal yang harus diperhatikan
a. Postural drainase dilakukan tiga sampai empat kali sehari, dan lebih
efektif jika dilanjutkan dengan pemberian terapibronkodilator dan/atau
nebulasi.
b. Postural drainase dilakukan satu sampai satu setengah jam setelah
makan untuk mencegah muntah dan dapat diulang menjelang tidur.
c. Lama dan durasi tindakan sesuai kondisi anak biasanya tingkat
toleransi anak 20-30 menit
d. Dari posisi-posisi yang memfasilitasi drainase biasanya anak mau
bekerja sama untuk 4-6 posisi, tetapi anak yang lebih besar dapat
diharapkan menoleransi periode lebih lama.
e. Saat tindakan keluar sekret segera dilap dengan handuk kecil.
f. Pada saat tindakan anak batuk/muntah hentikan sejenak, lap,
hentikan sejenak sampai anak rileks kembali.

10 Skill of Laboratory Keperawatan Anak


g. Sebelum tindakan beri sedikit minum air hangat untuk mempermudah
pengeluaran sekret.
h. Selama tindakan, observasi keadaan umum anak/bayi khususnya
jalan napas.

LATIHAN / TRIGGER CASE

Anak perempuan umur 17 tahun datang bersama ayahnya ke Puskesmas


dengan keluhan batuk berdahak selama 1 minggu. Sekret tidak bisa
keluar walaupun sudah mengkonsumsi obat batuk. Perawat kemudian
melakukan fisioterapi dada dan postural drainage.

PERALATAN DAN BAHAN

1. Stetoskop
2. Kertas tisu
3. Bengkok
4. Perlak pengalas
5. Sputum pot berisi desinfektan
6. Air minum hangat
7. Bantal (2 atau 3)
8. Papan pemiring/pendongak

PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Tahap Pra Interaksi


1. Mengecek program terapi.
2. Mencuci tangan.
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar.
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke dekat pasien.
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam, menyapa pasien, memperkenalkan diri.
2. Melakukan kontrak untuk tindakan yang akan dilakukan.
11
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 11
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
4. Menanyakan persetujuan dan meminta kerja sama pasien.
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi.
2. Mengajak pasien membaca Basmalah dan berdoa kepada Allah.
3. Melakukan auskultasi paru untuk mengetahui letak sekret.
4. Menjelaskan letak sekret kepada orang tua dan menjelaskan
posisi yang harus diberikan pada anak untuk melakukan postural
drainase.
5. Memilih area yang akan didrainase berdasarkan pengkajian
semua bidang paru, data klinis dan gambaran foto dada.
6. Membaringkan pasien sesuai area yang akan di drainase. Untuk
pasien bayi bisa diletakkan di pangkuan ibu.

7. Meminta pasien untuk mempertahankan posisi 10 – 15 menit.


8. Memasang perlak pengalas dan bengkok.
9. Pada pasien bayi, oleskan baby oil dan pijat perlahan daerah
yang akan dilakukan prosedur.
10. Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara benar.

11. Melakukan vibrating pada area yang terdapat sekret.


12. Setelah di drainase minta pasien duduk dan batuk kemudian
tampung sekret / dahak yang dikeluarkan dalam sputum pot dan

12 Skill of Laboratory Keperawatan Anak


apabila pasien tidak dapat batuk maka harus dilakukan
penghisapan atau suction.
13. Membersihkan mulut dengan tisu.
14. Meminta pasien istirahat sebentar bila perlu.
15. Melakukan drainase pada semua area yang tersumbat selama
30–60 menit.
16. Memberikan minum air hangat setelah dilakukan prosedur.
17. Melakukan auskultasi pada semua bidang paru untuk mengkaji
ulang secret.
18. Merapikan pasien.
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL
3. Merapikan pasien dan lingkungan.
4. Mengajak pasien membaca Hamdalah dan berdoa kepada Allah.
5. Berpamitan dan menyampaikan kontrak yang akan datang.
6. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
7. Mencuci tangan.
1. Mencatat kegiatan dalam catatan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Hockenberry, M.J. dan Wilson,D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric


Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hockenberry, M.J. dan Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care of Infant
and Children. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Glasper, A. dan Richardson, J. (2006). A textbook of children’s and young
people’s nursing. Philadelpia: Elsevier
Betz, C. (2002). Keperawatan pediatric ( terjemahan ), Jakarta : EGC
Rahajoe, N N, dkk. (2008). Buku ajar respirologi (Ikatan. Ed.1. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI
Riyadi, S. dan Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan pada anak. Ed.1.
Yogyakarta : Graha ilmu

13
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 13
CHECK LIST PENILAIAN DEMONSTRASI SKILL

N BO SKOR
ASPEK YANG DINILAI
O BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1 Mengecek program terapi 1
2 Mencuci tangan 1
3 Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4 Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien 1
Tahap Orientasi
1 Salam, sapa, perkenalkan diri 1
2 Melakukan kontrak 1
3 Menjelaskan tujuan 1
4 Menjelaskan prosedur 1
5 Meminta persetujuan dan kerjasama pasien 1
Tahap Kerja
1 Menjaga privasi 1
2 Mengajak pasien membaca Basmalah 1
Melakukan auskultasi paru untuk mengetahui
3 3
letak secret
Menjelaskan letak sekret dan posisi yang harus
4 2
diberikan pada anak
Membaringkan pasien sesuai area yang akan
5 2
didrainase
Meminta pasien mempertahankan posisi
6 1
selama 10-15 menit
7 Memasang perlak pengalas dan bengkok 1
Pada pasien bayi, mengoleskan baby oil dan
8 memijat perlahan daerah yang akan dilakukan 2
prosedur
Melakukan clapping dengan cara tangan
9 perawat menepuk punggung pasien secara 3
benar
Melakukan vibrating pada area yang terdapat
10 3
secret
11 Meminta pasien duduk dan batuk 2
Menampung lendir dalam sputum pot atau
12 2
bengkok
13 Membersihkan mulut dengan tisu 1
Melakukan drainase pada semua area yang
14 1
tersumbat selama 30 – 60 menit
15 Memberikan minum air hangat 1

14 Skill of Laboratory Keperawatan Anak


Melakukan auskultasi pada semua bidang paru
16 2
untuk mengkaji ulang secret
17 Merapikan pasien 1
Tahap Terminasi
1 Mengevaluasi respon pasien 1
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL 1
3 Mengajak pasien membaca Hamdalah 1
4 Berpamitan dan menyampaikan kontrak 1
5 Membereskan dan mengembalikan alat 1
6 Mencuci tangan 1
7 Mencatat kegiatan dalam catatan keperawatan 1
Penampilan selama tindakan
1 Ketenangan 1
2 Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien 1
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik 1
TOTAL SKOR

15
Skill of Laboratory Keperawatan Anak 15

Anda mungkin juga menyukai