Anda di halaman 1dari 9

Bola Basket Lay-Up dan Atletik

PJOK

Tennaya  |  basket  | 
Pengertian
 Permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan dua tim yang
beranggotan 5 orang setiap tim dan mencetak poin dengan cara
memasukan bola ke kerankang lawan
 PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)
o Berdiri 23 oktober 1951
o Markas gedung bola basket Jl. Asia afrika senayan jakarta
 FIBA (Federation Internationale de Basketball)
o Berdiri 18 juli 1932
o Negeri pendiri argentina, cekoslovakia, Yunani, italia, Latvia,
Portugal, Romania, swiss
o Markas jenewa swiss
o Presiden hamane niang asal Malian, afrika barat

Sejarah
 Dibuat pertama kali oleh Dr. James Naismith di Springfield,
massachussets, pada 15 desember 1891
 Terinspirasi dari permainan yang dimainkan Ketika berada di Ontario
dibuat untuk mengisi waktu liburan siswa YMCA
 Pertandingan resmi dilakukan pada 20 januari 1892

Peraturan permainan bola basket


 Foul, melanggar pemain lawan dengan reaching atau posisi defence
yang salah
 Travelling, tidak mendrible bola dalam 3 langkah saat lari maupun
berjalan
 Offensive foul, saat menabrak lawan yang sedang dalam posisi hands up
atau charge yang benar, saat kita melakukan illegal pick
 Foul out, keadaan saat pemain telah melakukan 5 kali foul biasa (FIBA),
6 kali foul (NBA), atau telah melakukan technical foul 2 kali dalam satu
pertandingan
 Double dribble, saat bola mati kamu Kembali mendribble bola

PAGE 1
 Technical foul, pelanggaran yang berhubungn dengan peraturan
permainan secara teknis

Lapangan basket

 Ukuran lapangan basket 28,5 × 15 meter national basketball association


(FIBA)
 Ukuran lapangan bola basket nasional (PERBASI) memiliki ukuran 28 ×
15 meter
 Setiap lapangan bola basket mempunyai 3 bagian lingakaran, dua di
depan masing-masing ring, dan satu di tengah lingkaran dengan jari-
jari sebesar 1,80 meter
 Ukuran tinggi ring 3,05 meter
 Kotak papan pantul persegi Panjang 120×100 cm
 Lingkaran ring berdiameter 45 cm

Teknik Lay-Up
 Lay-up adalah Gerakan lemparan kea rah keranjang dengan satu
tangan baik tangan kanan atau tangan kiri untuk mendapatkan poin

PAGE 2
 Macam-macam lay up

o
o
Figure 1 Lay-up tangan kiri
Figure 2 Lay-up tangan o
Reverse lay-up, dilakukan Ketika seseorang dekat sekali denan ring
sehingga memungkinkan melakukan lay up biasa. Pada Teknik
ini, seorang pemain akan menggunakan sisi yang berlawanan
dengan lay up biasa saat menembakkan bola
o Power lay-up, dilakukan dengan menembakan bola dengan
menggunakan kedua tangan dalam jarak yang dekat dengan ring
 Lay-up shoot dengan tangan kanan
o Mendribble bola dimulai dari garis tembakan bebas
o Meningkatkan kecepatan lari saat mendekati ring
o Tolakan dan lompatan menggunakan tumpuan kaki kiri
o Melompat dengan tangan kanan
o Arahkan tembakan ke titik strategis sebelah kanan persegi papan
pantul, karena titik ini meredam pantulan bola, dan menjatuhkan
bola ke ring
 Lay-up shoot dengan tangan kiri
o Mendribble bola dimulai dari garis tembakan bebas
o Meningkatkan kecepatan lari saat mendekati ring
o Tolakan kaki dan tumpuan lompatan ada si kaki kanan
o Tangan yang dipakai adalah tangan kiri
o Arahkan tembakan ke titik strategis yaitu sebelah kiri persegi
papan pantul

Sejarah Atletik
 Atletik diperlombakan pertama kali pasa 776 atau abd ke-6 SM di
Yunani

PAGE 3
 Atletik sempat dilarang oleh Raja Edward pada 1300 tetapi dihidupkan
Kembali oleh raja Henry VIII
 Indonesia mengenal lari atletik sejak pemerintahan hindia belanda,
atletik dimasukkan sebagai pelajaran sekolah oleh balanda
 Organisasi atletik zaman belanda adalah Nederlands Indische Atletiek
Unie (NIAU) atau perserikatan atletik hindia belanda pada 1917
 Pada masa pemerintahan jepang cabang atletik berkembang pesat
 Pada 3 september 1950, persatuan atletik seluruh Indonesia (PASI)
berdiri

Cabang-cabang atletik
 Cabang lari
o Terdiri atas beberapa nomor:
 lari sprint, jarak yang ditempuh 100 meter
 lari jarak pendek, jarak 50-100 meter
 lari jarak menegah, jarak 800-150 meter
 lari jarak jauh/marathon, jarak 3.000 meter
 lari estafet, lari bersambung dengan membawa tongkat
 lari gawang, ada rintangan di sepanjang lintasan, jarak
3.000 meter
 Cabang lempar
o binyik

lari estafet 4×100 meter


 inti permainan adalah pelari menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya
pad zona tertentu yang biasanya ditandai dengan segitiga dalam trek
 dalam lari jarak pendek umumnya menggunakan “blind handoff”
dimana pelari kedua berdiri di tempat yang ditentukan dan mulai berlari
saat pelari pertama menyentuh tanda visual di trek (umumnya
berbentuk segitiga kecil)
 pelari kedua akan membuka tangan kebelakang untuk menerima
tongkat dari pemain satu setelah pelari pertama berkata “yak” atau
“tongkat”

PAGE 4
 dalam lari jarak menengah pelari kedua akan memulai dengan jogging
sambil melihat kea arah pemain pertama yang masuk untuk
mengulurkan tangan
 dalam lari estafet terdapat dua standar ukuran lintasan diantaranya
adalah lari 4×100 meter atau 4×400 meter
 lari estafet dengan lintasan 4×400 meter mulai diperkenalkan pada
kompetisi IAAF World Relay 2017

cara memegang tongkat estafet

Figure 3 cara memegang tongkat saat start

Figure 4 pergantian tongkat estafet


Aturan dasar lari estafet
 peralatan, tongkat yang dipakai adalah tabung satu potong halus, dan
berongga. Dapat terbuat dari kayu, logam, dll. Dengan Panjang 28-
30cm, diameter 3,81 cm untuk dewasa, dan 2,45 untuk anak-anak.
Beratnya minimal 50 gram.

PAGE 5
 Penggunaan tongkat, tongkat jatuh tidak akan membuat tereliminasi
pada lari estafet 4×400 meter

Teknik lari estafet


 Teknik permulaan (start)
o Start menggunakan teknik jongkok. Letak tangan berada di
belakang garis start dan tongkat yang sudah dipengang tidak
boleh menyentuh garis start
 Teknik memegang tongkat
o Memegang tongkat dengan tangan atau kanan yang stabil
o Saat pelari menyerahkan tongkat, pelari memegang bagian
tengah tongkat
 Teknik memberi atau menerima tongkat
o Dilakukan di daerah khusus yang disebut wissel, Panjang daerah
wissel/changeover adalah 20 meter, diantara dua tanda kuning
o Perpindahan tongkat di luar wissel membuat pelari
terdiskualifikasi

Teknik memberi dan menerima tongkat


 Downsweep, Teknik yang digunakan apabila telapak tangan penerima
tongkat menghadap ke bawah dan membentuk V (ngerebut tongkat).
Pemberi tongkat memasukkan tongkat ke atas diantara jempol dan jari
penerima tongkat.
 Upsweep, sama kek downsweep tetapi telapak tangan penerima
menghadap ke atas
 Push pass, penerima memegang lengan mereka tinggi ke belakang,
dengan telapak tangan ke samping ibu jari kebawah, pelari pemberi
memberi tongkat dengan memegangnya secara vertical dan
mendorongnya ke telapak

Masalah yang perlu dipertimbangan dalam transfer tongkat


 Perbedaan tinggi pemain
 sekiranya pemain sulit menerima tongkat maka mikir dulu kalau mau
taruh di trek keempat

PAGE 6
 sekiranya pemain sulit memberikan tongkat maka mikir dulu narok di
trek pertama

Susunan pelari estafet atau 4×100 meter


 Pelari pertama
o Tempatkan starter terbaik, pemain tanpa pernah terdiskualifikasi,
pelari yang berlari cepat di tikungan lintasan oval, dapat
menyerahkan tongkat
o Memegang tongkat di tangan kanan dan berjalan di tepi bagian
dalam jalur
 Pelari kedua
o Mempunyai ketrampilan menerima tongkat, dan pelari yang tidak
begitu bagus saat berlari menikung. Kalau bisa yang larinya cepet
o Memegang tongkat di tangan kiri dan menerima di luar
 Pelari ketiga
o Umumnya adalah pelari yang lebih pendek karena bisa lari nikung
lebih cepet daripada yang tinggi, pemindah tongkat yang bagus
o Memegang tongkat di tangan kanan dan tetap berada di dalam
 keempat
o Umumnya pelari tercepat, menerima tongkat di trek terakhir
o Memegang tongkat di tangan kiri dan menerima di luar
 Letakkan dua pelari tercepat di posisi kedua dan Pelari keempat
 Melambat sebelum pelari melepaskan tongkat adalah sebeuah
kesalahan seharusnya tetap berlari.

Kesalahan umum saat lari estafet


 Pemain pertama terlambat melakukan start
 Penerima tongkat yang terlalu berlari ke tengah menggangu lari
pemberi tongkat
 Tangan berada dalam keadaan goyang, sehingga sukar menerima
tongkat dari pelari pembawa tongkat
 Tongkat jatuh

PAGE 7
 Saat pemberian tongkat pelari pemberi berada di belakang penerima,
bukan si sampingnya, sehingga dapat menginjka kaki penerima dan
menggangu irama pelari
 Pelari memberi tongkat tidak memberi isyarat
 Pemberi tongkat mengurangi kecepatan lari saat akan memberikan
tongkat

Diskualifikasi dalam lari estafet


 Memberi tongkat estafet di luar zona pertukaran
 Salah memulai
 Tidak benar menyalip pesaing lain
 Mencegah pesaing lain lewat

PAGE 8

Anda mungkin juga menyukai