Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA/II

Sub Materi : Pembuatan Koloid

Alokasi Waktu : 1 x 20 menit

Kompetensi Dasar :

3.15 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, menjelaskan sifat-sifat koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :

3.15.4 Mendeskripsikan proses pembuatan koloid

I. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat mendeskripsikan proses pembuatan


koloid
II. Uraian Materi
Proses Pembuatan Koloid
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat ke
dalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi
menjadi koloid atau dengan mengubah larutan menjadi koloid. Jika ditinjau dari
pengubahan ukuran partikel zat terdispersi, cara pembuatan koloid dapat dibedakan
menjadi dua cara, yaitu dengan cara dispersi dan cara kondensasi.
1. Cara Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan mengubah partikel
suspensi menjadi partikel koloid. Hal itu dapat dilakukan secara mekanik atau kimia.
a. Cara Mekanik
Pembuatan koloid dengan cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, yaitu
melalui penggilingan/penggerusan. Partikel suspensi dihancurkan atau
dihaluskan menjadi partikel koloid dengan cara digerus/digiling kemudian
didispersikan ke dalam suatu cairan sehingga membentuk sol. Misalnya, jika
kalian akan membuat sol belerang, dilakukan dengan mencampur belerang
dengan gula kemudian digerus sampai halus. Setelah itu didispersikan ke dalam
air.
Dalam skala industri, alat yang digunakan untuk menghaluskan partikel suspensi
atau zat padat lainnya disebut alat penggilingan koloid. Alat ini terdiri dari dua
pelat baja dengan arah rotasi yang berlawanan. Partikel-partikel kasar
dimasukkan ke ruang antara kedua pelat tersebut kemudian digiling. Partikel-
partikel berukuran koloid yang terbentuk kemudian didispersikan ke dalam
medium pendispersinya untuk membentuk sistem koloid. Beberapa industri yang
menerapkan pembuatan koloid dengan cara ini dalam membuat produk-
produknya, antara lain:
- Industri makanan untuk membuat jus buah, sirup, selaim es krim, dan
lain-lain
- Industri bahan-bahan kimia untuk membuat pasta gigi, detergen, semir
sepatu, tinta, cat, bahan pelumas, dan lain-lain
- Industri farmasi untuk membuat obat-obatan dalam bentuk sirup, dan
lain-lain
b. Peptisasi
Peptisasi adalah proses pemecahan partikel suspensi atau endapan hasil reaksi
kimia menjadi partikel berukuran koloid dengan penambahan suatu zat kimia
tertentu. Zat kimia yang digunakan untuk memecah partikel tersebut disebut zat
pemeptisasi. Zat pemeptisasi dapat berupa elektrolit, terutama yang mengandung
ion sejenis atau pelarut tertentu. Sebagai contoh, untuk membuat sol Fe(OH) 3,
endapan Fe(OH)3 ditambahkan dengan elektrolit FeCl3 (yang juga memiliki ion
Fe3+). Endapan Fe(OH)3 akan mengadsorpsi ion Fe3+ sehingga endapan menjadi
bermuatan positif dan saling memisahkan diri untuk membentuk partikel-partikel
koloid.
Contoh:
- Sol NiS dibuat dengan cara menambahkan gas H2S ke dalam endapan NiS
- Sol Al(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan AlCl3 ke dalam endapan
Al(OH)3
- Sol AgCl dibuat dengan cara menambahkan HCl ke dalam endapan AgCl
- Karet dibuat menjadi sistem koloid dengan menambahkan bensin
c. Proses Bredig (Cara Listrik)
Proses Bredig digunakan untuk membuat sol-sol dari logam, misalnya dalam
pembuatan sol emas, peark, platina dan tembaga. Dalam proses Bredig, logam
yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai elektroda.
Dua elektroda logam dicelupkan ke dalam medium pendispersi (air dingin)
dengan kedua ujung saling berdekatan dan diberi loncatan listrik. Panas yang
timbul menyebabkan logam tersebut menguap. Uap yang dihasilkan akan
terkondensasi dalam medium pendispersinya dan membentuk partikel-partikel
koloid.
2. Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan mengubah ukuran
partikel larutan yang berupa ion, atau molekul menjadi partikel koloid melalui
beberapa reaksi kimia, antara lain:
a. Reaksi Reduksi-Oksidasi
Reaksi oksidasi-reduksi merupakan reaksi yang melibatkan perubahan bilangan
oksidasi. Koloid yang terbentuk melalui reaksi ini merupakan hasil oksidasi atau
reduksi. Sebagai contoh pembuatan sol belerang dari larutan SO 2 dilakukan
dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan tersebut.
H2S(g) + SO2(aq)  3S(s) + 2H2O(l)
Contoh yang lain adalah pembuatan sol emas dari larutan garamnya, AuCl 3
dengan mereduksi larutan tersebut menggunakan pereduksi organik formaldehid
(HCOH).
2AuCl3(aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l)  2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)
b. Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi suatu senyawa dengan air. Pada pembuatan
koloid melalui reaksi hidrolisis, suatu larutan yang berupa garam direaksikan
dengan air sehingga dihasilkan suatu sistem koloid. Sebagai contoh, pembuatan
sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 dengan mereaksikan larutan tersebut dengan air
mendidih.
AlCl3(aq) + 3H2O(l)  Al(OH)3(s) + 3HCl(aq)
c. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi merupakan suatu reaksi yang melibatkan pertukaran ion.
Koloid dihasilkan dari pertukaran ion-ion dalam reaktan-reaktannya. Sebagai
contoh, pembuatan sol As2S3 dari larutan asam arsenit H3AsO3 dengan
mengalirkan gas H2S ke dalam larutan tersebut sampai terbentuk sol As 2S3 yang
berwarna kuning terang.
2H3AsO3(aq) + 3H2S(g)  As2S3(s) + 6H2O(l)
Contoh yang lain adalah pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan
mereaksikan larutan tersebut dengan larutan HCl encer.
AgNO3(aq) + HCl(aq)  AgCl(s) + HNO3(aq)
d. Penggantian Pelarut
Pembuatan koloid dengan penggantian pelarut dilakukan dengan cara melarutkan
suatu zat dalam pelarut yang sesuai kemudian didispersikan ke dalam medium
pendispersinya untuk membentuk suatu koloid. Sebagai contoh, pembuatan sol
belerang dalam air. Belerang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
alkohol, misalnya etanol. Jadi, untuk membuat sol belerang dalam air, larutan
belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air
sambil diaduk. Akibat adanya penurunan kelarutan belerang dalam air, belerang
akan menggumpal menjadi partikel koloid dan terbentuk sol belerang.
III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan Presentasi
IV. Kegiatan Pembelajaran

Fase dalam Deskripsi Pembelajaran Alokasi Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Model (menit)
Apperceptio Kegiatan Awal (5 menit)
n
Memberi salam dan mengecek Menjawab salam guru dan 1
kehadiran siswa melakukan presensi kehadiran
Berdoa bersama siswa sebelum Berdoa bersama guru sebelum 2
pelajaran dimulai pelajaran dimulai
Apersepsi 1
Mendengarkan apersepsi yang
“Apakah kalian pernah meminum
diberikan oleh guru dan mencoba
minuman cincau? Bagaimana cara
menjawab pertanyaan guru
mengolah cincau? Cincau merupakan
melalui pengetahuan awal yang
olahan makanan yang berbentuk gel
dimiliki
serupa dengan agar-agar. Cincau ini
diolah dari daunnya yang diremas dan
didiamkan hingga menggumpal atau
memadat. Gel pada cincau ini terbentuk
karena daun tumbuhan tersebut
mengandung karbohidrat yang mampu
mengikat molekul-molekul air. Apakah
cincau merupakan salah satu penerapan
pembuatan koloid?”
Motivasi 1
“Pembuatan cincau masuk ke dalam Mendengarkan motivasi yang di
berikan oleh guru dan mencoba
pembuatan koloid dengan cara dispersi
menjawab pertanyaan yang
melalui proses mekanik” dihadirkan oleh guru melalui
pengetahuan awalnya.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Exploration Kegiatan Inti (10 menit) 1
Meminta siswa membentuk kelompok Siswa membentuk kelompok kerja
kerja yang terdiri dari 4 orang yang beranggotakan 4 orang
Mengamati 3
Mengarahkan siswa
untuk Siswa membaca dan
memperhatikan sumber belajar
memperhatikan dan membaca materi
tentang pembuatan koloid pada sumber
belajar
Menanya 1,5
- Meminta siswa untuk Siswa membuat serta mengajukan
mengajukan pertanyaan terkait pertanyaan tentang cara
cara pembuatan koloid pembuatan koloid
berdasarkan hasil pengamatan
yang sudah dilakukan melalui
membaca
- Memfasilitasi dan membimbing
siswa dalam berdiskusi
Mengumpulkan Data/Informasi 1,5
Memfasilitasi dan membimbing siswa Siswa mengumpulkan data berupa
dalam berdiskusi informasi yang diperoleh dari
hasil mengamati dan membaca
materi
Mengasosiasi 1
Memfasilitasi dan membimbing siswa Berdiskusi dalam kelompok
dalam berdiskusi
Mengkomunikasi 2
- Membimbing siswa untuk - Mempresentasikan hasil
mengkomunikasikan diskusi kelompoknya di
depan kelas terkait hasil
temuannya tentang cara
pembuatan koloid
- Mencermati dan mencatat
hasil klarifikasi dan
penekanan konsep-konsep
- Melakukan klarifikasi dan penting tentang materi
pembuatan koloid
memberikan penekanan
terhadap konsepsi-konsepsi
penting yang harus dipahami.
Kegiatan Penutup (5 menit)
Membimbing siswa untuk membuat Membuat kesimpulan dari proses 2
pembelajaran yang telah
rangkuman dari proses pembelajaran
dilakukan
yang telah dilakukan

Menyampaikan rencana pembelajaran Mencermati penjelasan guru 2


untuk pertemuan berikutnya
Memberi salam penutup dan berdoa Mengucapkan salam penutup dan 1
sebelum menutup proses pembelajaran berdoa bersama sebelum proses
pembelajaran ditutup

Anda mungkin juga menyukai