3.15 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, menjelaskan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
3.15.4 Mendeskripsikan proses pembuatan koloid
I. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat mendeskripsikan proses pembuatan
koloid II. Uraian Materi Proses Pembuatan Koloid Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat ke dalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi menjadi koloid atau dengan mengubah larutan menjadi koloid. Jika ditinjau dari pengubahan ukuran partikel zat terdispersi, cara pembuatan koloid dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu dengan cara dispersi dan cara kondensasi. 1. Cara Dispersi Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan mengubah partikel suspensi menjadi partikel koloid. Hal itu dapat dilakukan secara mekanik atau kimia. a. Cara Mekanik Pembuatan koloid dengan cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, yaitu melalui penggilingan/penggerusan. Partikel suspensi dihancurkan atau dihaluskan menjadi partikel koloid dengan cara digerus/digiling kemudian didispersikan ke dalam suatu cairan sehingga membentuk sol. Misalnya, jika kalian akan membuat sol belerang, dilakukan dengan mencampur belerang dengan gula kemudian digerus sampai halus. Setelah itu didispersikan ke dalam air. Dalam skala industri, alat yang digunakan untuk menghaluskan partikel suspensi atau zat padat lainnya disebut alat penggilingan koloid. Alat ini terdiri dari dua pelat baja dengan arah rotasi yang berlawanan. Partikel-partikel kasar dimasukkan ke ruang antara kedua pelat tersebut kemudian digiling. Partikel- partikel berukuran koloid yang terbentuk kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersinya untuk membentuk sistem koloid. Beberapa industri yang menerapkan pembuatan koloid dengan cara ini dalam membuat produk- produknya, antara lain: - Industri makanan untuk membuat jus buah, sirup, selaim es krim, dan lain-lain - Industri bahan-bahan kimia untuk membuat pasta gigi, detergen, semir sepatu, tinta, cat, bahan pelumas, dan lain-lain - Industri farmasi untuk membuat obat-obatan dalam bentuk sirup, dan lain-lain b. Peptisasi Peptisasi adalah proses pemecahan partikel suspensi atau endapan hasil reaksi kimia menjadi partikel berukuran koloid dengan penambahan suatu zat kimia tertentu. Zat kimia yang digunakan untuk memecah partikel tersebut disebut zat pemeptisasi. Zat pemeptisasi dapat berupa elektrolit, terutama yang mengandung ion sejenis atau pelarut tertentu. Sebagai contoh, untuk membuat sol Fe(OH) 3, endapan Fe(OH)3 ditambahkan dengan elektrolit FeCl3 (yang juga memiliki ion Fe3+). Endapan Fe(OH)3 akan mengadsorpsi ion Fe3+ sehingga endapan menjadi bermuatan positif dan saling memisahkan diri untuk membentuk partikel-partikel koloid. Contoh: - Sol NiS dibuat dengan cara menambahkan gas H2S ke dalam endapan NiS - Sol Al(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3 - Sol AgCl dibuat dengan cara menambahkan HCl ke dalam endapan AgCl - Karet dibuat menjadi sistem koloid dengan menambahkan bensin c. Proses Bredig (Cara Listrik) Proses Bredig digunakan untuk membuat sol-sol dari logam, misalnya dalam pembuatan sol emas, peark, platina dan tembaga. Dalam proses Bredig, logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai elektroda. Dua elektroda logam dicelupkan ke dalam medium pendispersi (air dingin) dengan kedua ujung saling berdekatan dan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul menyebabkan logam tersebut menguap. Uap yang dihasilkan akan terkondensasi dalam medium pendispersinya dan membentuk partikel-partikel koloid. 2. Cara Kondensasi Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan mengubah ukuran partikel larutan yang berupa ion, atau molekul menjadi partikel koloid melalui beberapa reaksi kimia, antara lain: a. Reaksi Reduksi-Oksidasi Reaksi oksidasi-reduksi merupakan reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang terbentuk melalui reaksi ini merupakan hasil oksidasi atau reduksi. Sebagai contoh pembuatan sol belerang dari larutan SO 2 dilakukan dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan tersebut. H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l) Contoh yang lain adalah pembuatan sol emas dari larutan garamnya, AuCl 3 dengan mereduksi larutan tersebut menggunakan pereduksi organik formaldehid (HCOH). 2AuCl3(aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq) b. Reaksi Hidrolisis Reaksi hidrolisis merupakan reaksi suatu senyawa dengan air. Pada pembuatan koloid melalui reaksi hidrolisis, suatu larutan yang berupa garam direaksikan dengan air sehingga dihasilkan suatu sistem koloid. Sebagai contoh, pembuatan sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 dengan mereaksikan larutan tersebut dengan air mendidih. AlCl3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) + 3HCl(aq) c. Reaksi Substitusi Reaksi substitusi merupakan suatu reaksi yang melibatkan pertukaran ion. Koloid dihasilkan dari pertukaran ion-ion dalam reaktan-reaktannya. Sebagai contoh, pembuatan sol As2S3 dari larutan asam arsenit H3AsO3 dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan tersebut sampai terbentuk sol As 2S3 yang berwarna kuning terang. 2H3AsO3(aq) + 3H2S(g) As2S3(s) + 6H2O(l) Contoh yang lain adalah pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan mereaksikan larutan tersebut dengan larutan HCl encer. AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq) d. Penggantian Pelarut Pembuatan koloid dengan penggantian pelarut dilakukan dengan cara melarutkan suatu zat dalam pelarut yang sesuai kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersinya untuk membentuk suatu koloid. Sebagai contoh, pembuatan sol belerang dalam air. Belerang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol, misalnya etanol. Jadi, untuk membuat sol belerang dalam air, larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Akibat adanya penurunan kelarutan belerang dalam air, belerang akan menggumpal menjadi partikel koloid dan terbentuk sol belerang. III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode : Diskusi dan Presentasi IV. Kegiatan Pembelajaran
Fase dalam Deskripsi Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Model (menit) Apperceptio Kegiatan Awal (5 menit) n Memberi salam dan mengecek Menjawab salam guru dan 1 kehadiran siswa melakukan presensi kehadiran Berdoa bersama siswa sebelum Berdoa bersama guru sebelum 2 pelajaran dimulai pelajaran dimulai Apersepsi 1 Mendengarkan apersepsi yang “Apakah kalian pernah meminum diberikan oleh guru dan mencoba minuman cincau? Bagaimana cara menjawab pertanyaan guru mengolah cincau? Cincau merupakan melalui pengetahuan awal yang olahan makanan yang berbentuk gel dimiliki serupa dengan agar-agar. Cincau ini diolah dari daunnya yang diremas dan didiamkan hingga menggumpal atau memadat. Gel pada cincau ini terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air. Apakah cincau merupakan salah satu penerapan pembuatan koloid?” Motivasi 1 “Pembuatan cincau masuk ke dalam Mendengarkan motivasi yang di berikan oleh guru dan mencoba pembuatan koloid dengan cara dispersi menjawab pertanyaan yang melalui proses mekanik” dihadirkan oleh guru melalui pengetahuan awalnya. - Menyampaikan tujuan pembelajaran Exploration Kegiatan Inti (10 menit) 1 Meminta siswa membentuk kelompok Siswa membentuk kelompok kerja kerja yang terdiri dari 4 orang yang beranggotakan 4 orang Mengamati 3 Mengarahkan siswa untuk Siswa membaca dan memperhatikan sumber belajar memperhatikan dan membaca materi tentang pembuatan koloid pada sumber belajar Menanya 1,5 - Meminta siswa untuk Siswa membuat serta mengajukan mengajukan pertanyaan terkait pertanyaan tentang cara cara pembuatan koloid pembuatan koloid berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan melalui membaca - Memfasilitasi dan membimbing siswa dalam berdiskusi Mengumpulkan Data/Informasi 1,5 Memfasilitasi dan membimbing siswa Siswa mengumpulkan data berupa dalam berdiskusi informasi yang diperoleh dari hasil mengamati dan membaca materi Mengasosiasi 1 Memfasilitasi dan membimbing siswa Berdiskusi dalam kelompok dalam berdiskusi Mengkomunikasi 2 - Membimbing siswa untuk - Mempresentasikan hasil mengkomunikasikan diskusi kelompoknya di depan kelas terkait hasil temuannya tentang cara pembuatan koloid - Mencermati dan mencatat hasil klarifikasi dan penekanan konsep-konsep - Melakukan klarifikasi dan penting tentang materi pembuatan koloid memberikan penekanan terhadap konsepsi-konsepsi penting yang harus dipahami. Kegiatan Penutup (5 menit) Membimbing siswa untuk membuat Membuat kesimpulan dari proses 2 pembelajaran yang telah rangkuman dari proses pembelajaran dilakukan yang telah dilakukan
Menyampaikan rencana pembelajaran Mencermati penjelasan guru 2
untuk pertemuan berikutnya Memberi salam penutup dan berdoa Mengucapkan salam penutup dan 1 sebelum menutup proses pembelajaran berdoa bersama sebelum proses pembelajaran ditutup