Anda di halaman 1dari 3

Menangani risiko keuangan dalam impor minyak mentah: dengan mempertimbangkan

harga minyak mentah serta risiko negara dan transportasi.

Dewasa ini, minyak mentah merupakan sumber daya alam yang berperan penting bagi
kehidupan serta tidak bisa dipisahkan dari kelangsungan hidup manusia. Minyak mentah juga
berperan penting di semua negara terutama bagi importir dan eksportir minyak mentah.
Adanya ketidakstabilan politik terutama di daerah Timur Tengah, menimbulkan resiko bagi
para eksportir minyak mentah. Situasi politik yang tidak stabil di wilayah ini akan
menciptakan risiko gangguan pasokan bagi importir sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar minyak mentah
internasional, serta menyebabkan harga minyak mentah global berfluktuasi. Selain risiko
politik dan fluktuasi harga minyak mentah eksportir, ada juga risiko transportasi yang
mengakibatkan selat dan kanal dalam jaringan transportasi laut berisiko. Hal tersebut
dikarenkan oleh ketidakstabilan politik di negara-negara tetangga, terorisme, pembajakan,
konflik, dan peristiwa ekstrem lainnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua aliran literatur, aliran pertama
berfokus pada strategi lindung nilai untuk mengendalikan risiko keuangan pengadaan minyak
mentah, dan aliran kedua berkaitan dengan risiko fisik eksportir minyak dan transportasi
minyak. Untuk mengurangi eksposur importir terhadap fluktuasi harga minyak mentah dan
risiko fisik, serta mengendalikan risiko keuangan secara keseluruhan, peneliti menggunakan
lindung nilai minyak mentah. Instrumen lindung nilai yang dipertimbangkan adalah kontrak
fisik berjangka.

Dalam kontrak fisik berjangka, importir dan eksportir akan mencapai kesepakatan
tentang volume tertentu minyak mentah dan harga tetap serta tanggal pengiriman yang
ditentukan. Namun, jika eksportir terlibat konflik pada tanggal pengiriman yang ditentukan,
mereka kemungkinan tidak dapat mengirimkan total volume minyak mentah yang disepakati
dalam kontrak. Menurut tingkat implikasi dalam suatu konflik, mereka mungkin dapat
menyampaikan persentase tertentu dari volume yang disepakati, seperti 40% atau 70%.
Importir masih dapat membeli minyak mentah dari pasar spot jika volume yang dilindungi
nilainya tidak mencukupi, tetapi tidak dari eksportir yang berkonflik.

Dalam penelitian ini, model pemrograman stokastik dua tahap diajukan untuk
memaparkan masalah. Faktor stokastik yang ingin penulis atasi adalah harga spot minyak
mentah, serta risiko fisik. Keputusan tahap pertama mencakup volume minyak mentah yang
disepakati di masa mendatang kontrak fisik ditandatangani dengan masing-masing eksportir
dan tahap kedua adalah dimana faktor stokastik direalisasikan. Tujuan dari model ini adalah
untuk meminimalkan total biaya yang diharapkan untuk mengimpor dan mengangkut minyak
mentah.

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan informasi dasar dari uji
numerik yang berfungsi untuk mengukur serta memahami efek dari risiko fisik. Peneliti
memakai negara China sebagai importir dalam tes numerik ini. Tahun 2017, China
mengimpor 419 juta ton minyak mentah, dalam penelitian ini dipilih Arab
Saudi, Oman, Irak, Iran, UEA Kuwait di Timur Tengah, Angola, Kongo, Sudan Selatan dan
Libya di Afrika, dan Venezuela, Kolombia dan Brazil di Amerika Latin sebagai pengekspor
minyak mentah untuk pengujian. Volume yang diimpor dari eksportir ini menambah hingga
71,5% dari total minyak mentah impor China pada tahun 2017. Terdapat masalah yaitu
adanya korelasi antara risiko politik dari berbagai eksportir, harga minyak mentah, dan risiko
selat atau kanal. Selain itu, importir perlu mempertimbangkan risiko fisik untuk melakukan
impor minyak mentah dan perencanaan pengangkutan. Jika importir tidak terlalu
menghindari risiko, terdapat biaya total yang diharapkan, volatilitas biaya, dan risiko
keuangan yang lebih tinggi dalam kasus-kasus ekstrem ketika hanya ketidakpastian harga
minyak yang diperhitungkan, sehingga importir juga perlu mempertimbangkan risiko fisik.

Adanya ketidakpastian akan harga minyak mentah merupakan hal yang paling sering
dipertimbangkan ketika pengambil keputusan mengecek risiko keuangan minyak mentah
yang diimpor. Diketahui bahwa kecuali importir bersifat risk neutral, minyak mentah lebih
maju akan diimpor dan eksportir akan lebih terdiversifikasi jika mempertimbangkan risiko
fisik, dibandingkan hanya ketidakpastian harga minyak. Adapun wawasan manajerial yang
utama adalah:

 Jika risiko fisik tidak dipertimbangkan, risiko keuangan riil akan jauh lebih besar
daripada apa yang tampak sebagai kasus dari analisis hanya berdasarkan ketidakpastian
harga minyak.
 Ketika risiko fisik diperhitungkan, distribusi geografis pembelian minyak sangat
dipengaruhi oleh korelasi antar risiko. Risiko yang berkorelasi positif seperti biasa akan
meningkatkan risiko secara keseluruhan, dan karena itu harus dibatasi.
 Jika risiko fisik disertakan, jumlah minyak yang dibeli di pasar berjangka akan
meningkat untuk mengamankan risiko yang sama.
Sebagai hasil dari harga berjangka yang melebihi harga spot yang diharapkan, dan
penyebaran pembelian yang dijelaskan dalam item sebelumnya, biaya keseluruhan kemudian
akan meningkat. Namun, sebagai hasilnya, risiko finansial berkurang, dengan
menghilangkan kasus yang paling parah dari pengaturan satu-satunya harga minyak mentah.

Anda mungkin juga menyukai