Disusun oleh
Nama : Tegar M P
Kelas :C
NPM : 202191108
Universitas Siliwangi
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, yang telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
individu pada mata kuliah Anatomi Fisiolgi.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Terima Kasih
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
I. DEFINISI MYOLOGI....................................................................................................................5
II. PENDAHULUAN UMUM SISTEM RANGKA......................................................................................5
III. PERSENDIAN...............................................................................................................................10
IV. OTOT..........................................................................................................................................12
A. Ciri-ciri otot...............................................................................................................................12
B. Klasifikasi jaringan otot............................................................................................................12
C. Jenis-jenis otot..........................................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................ 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus
terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh
manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan Anatomi dan
Fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia,
seorang perawat profesional dapat makin jelas menafsirkan perubahan yang
terdapat pada alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang
lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap
region atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Muskuloskeletal ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem musculoskeletal
4
BAB II
PEMBAHASAN
I. DEFINISI MYOLOGI
Miologi adalah studi tentang sistem otot, termasuk studi tentang struktur, fungsi
dan penyakit otot. Sistem otot terdiri dari otot rangka, yang berkontraksi untuk
memindahkan atau memposisikan bagian-bagian tubuh, otot polos dan jantung
yang mendorong, mengusir atau mengendalikan aliran cairan dan zat yang
terkandung
II. PENDAHULUAN UMUM SISTEM RANGKA
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang
membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama
tersusun dari tulang , rangka disebagian tempat dilengkapi dengan kartilago.
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan, rangka kemudian digolongkan menjadi
rangka aksial, rangka apendikuler dan persendian antara tulang.
1. Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh
dan melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan torso.
a. Kolumna vertebra
b. Tengkorak :
c. Kerangka toraks
5
2. Rangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan,
tungkai, dan tulang pectoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat
melekatnya lengan dan tungkai pada rangka aksial.
1. Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular. Sel-sel tersebut adalah
ostesit, osteoblas, dan esteklas.
2. Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam pada
substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.
6
b. Garam-garam tulang berada dalam bentuk kristal kalsium fosfat yang disebut
hidrogsiapatit dengan rumus molekul 3Ca3 (PO4) Ca (OH)2.
C. Perkembangan Tulang
a. Pada area tempat tulang akan terbentuk, kelompok sel mesenkim yang
berbentuk bintang berdiferesiansi menjadi “osteblas” dan membentuk pusat
7
osifikasi (pusat paling pertama yang terbentuk pada minggu ke-8 masa
kehidupan janin).
(1) Pada area tulang berongga primitive yang menjadi tempat tumbuh tulang
kompak, trabekula menjadi lebih tebal dan secara bertahap menghentikan
intervensi jaringan ikat.
8
d. Matriks kartilago disekitarnya berklasifikasi melalui proses pengendapan
kalsium fosfat.
3. Tulang pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada, struktur
tulang yang mirip lempeng ini memberikan suatu permukaan yang luas untuk
perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua lempeng tulang kompak
9
(dikenal sebagai tabula luar dan tabula dalam pada cranium) membungkus
lapisan berongga (diploe).
4. Tulang Ireguler adalah tulang yang bentuknya tidak beraturan dan tidak
termasuk kategori di atas; meliputi tulang vertebra dan tulang osikel telinga.
Strukturnya sama dengan struktur tulang pendek yaitu tulang cancellous yang
ditutupi lapisan tulang kompak yang tipis.
III. PERSENDIAN
A. Klasifikasi umum persendian. Suatu artikulasi, atau persendian. Terjadi
saat permukaan dari dua tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak
bergantung pada sambungannya.
a. Sutura yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan
hanya ditemukan pada tulang tengkorak.
10
2. Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan
kompresi.
c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas
dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong)
tulang rahang.
3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas, disebut juga sendi
sinovial.
a. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat
berwarna putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang
menyatu pada sendi.
1. Sendi sfrerodial terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat
yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain.
2. Sendi engsel permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada
permukaan konkaf tulang ke dua.
3. Sendi kisar adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas
kedalam cekungan tulang kedua, dan dapat berputar ke semua arah.
4. Persendian kondiloid terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang
masuk dengan pas kedalam rongga berbentuk elips ditulang kedua.
11
5. Sendi pelana permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di
satu sisi dan konveks pada sisi lainnya; sehingga tulang tersebut akan masuk
dengan pas kedalam permukaan tulang kedua yang berbentuk konveks dan
konkafnya berada pada sisi berlawanan, seperti dua pelana yang saling menyatu.
6. Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang yang
berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara
satu tulang terhadap tulang lainnya.
IV. OTOT
Jaringan otot yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh, pada umumnya
tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-
sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.
A. Ciri-ciri otot
1. Kontraktilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau
mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terelongasi
karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya
akan menghasilkan pemendekan yang terbatas.
C. Jenis-jenis otot
1. Otot rangka. Adalah otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
12
a. Serabut otot sangat panjang, sampai 30cm, berbentuk silindris, dengan lebar
berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
2. Otot polos. Adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus,
serta pada dinding tuba, seperti pada system respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan system sirkulasi darah.
3. Otot jantung. Adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan pada
jantung.
c. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang
bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otot dan rangka adalah bagian penting untuk bergerak bagi manusia, manusia
tidak bisa bergerak tanpa adanya rangka, dan rangka tidak bisa bergerak tanpa
adanya otot. Hal ini semua berkaitan. Dengan adanya kerjasama antara rangka
dan otot, manusia dapat berjalan, melompat, berlari dan sebagainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://ayoncrayon5.blogspot.co.id/2012/11/anatomi-fisiologi-
muskuloskeletal.html?m=1
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
15