Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN KIMIA

“Karakteristik Peserta Didik”

Dosen Pengampuh :
Dewi Syahfriani , S.Pd., M.Pd.

Oleh :
KELOMPOK 1

Freshya Sionitha Sembiring 4183331044


Marisa Pasaribu 4181131032
Nerliana Sihombing 4183131031
Nony MillaNium Napitupulu 4183331041
Risdayati Simorangkir 4182131011
Rindi Septiani Br. Depari 4182131007

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
karuniaNya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu untuk memenuhi mata kuliah
“Pengembangan Program Pengajaran Kimia’.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tugas ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran bagi
pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan tugas ini untuk kedepannya.
Semoga apa yang disampaikan dalam tugas ini tak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi
juga para pembaca. Kami mohon maaf jikalau terdapat kesalahan yang terdapat dalam tugas ini,
baik dari segi penulisan ataupun materi yang mungkin kurang dipahami. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1

BAB I .............................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3

C. Tujuan .................................................................................................................................. 3

BAB II............................................................................................................................................. 4

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4

BAB III ......................................................................................................................................... 11

PENUTUP..................................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 11

B. Saran .................................................................................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik merupakan individu yang sedang mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan sebuah peroses menuju kedewasaan. Oleh sebab itu, peserta
didik harus selalu didampingi dengan perkembangan yang baik. Perkembangan peserta
didik sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungannya seperti sosial budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, perkembangan peserta didik perlu dikawal
dan didampingi untuk mencapai perkembangan yang optimal. Hal ini karena tanpa
adanya pendampingan, lingkungan yang memberikan pengaruh negatif dan juga positif
susah untuk dikendalikan dan dikontrol.
Secara umum karakteristik peserta didik yang disebut sebagai karakter individu
ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia, latar belakang, dan
keturunan (gender). Faktor – faktor tersebut telah dibawa sejak peserta didik lahir. Tetapi
faktor tersebut juga dipengaruhi oleh keadaan dari lingkungan sosial yang menjadi titik
awal menentukan kualitas hidup. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai
karakteristik peserta didik

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Peserta didik
2. Bagaimana cara menganalisis karakteristik Peserta didik?
3. Bagaimana Pertumbuhan Dan Perkembangan Individual Peserta Didik?
4. Bagaimana Perbedaan Individual Peserta Didik?
5. Apakah Pentingnya Memahami Peserta Didik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Peserta didik
2. Untuk mengetahui cara menganalisis karakteristik Peserta didik?
3. Untuk mengetahui Pertumbuhan Dan Perkembangan Individual Peserta Didik?
4. Untuk mengetahui Perbedaan Individual Peserta Didik?
5. Untuk mengetahui Pentingnya Memahami Peserta Didik ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Karakteristik merupakan suatu gaya hidup seseorang maupun nilai yang berkembang secara
teratur setiap hari yang mengacu kepada tingkah laku yang mengarah pada kepribadian yang
lebih konsisten dan mudah dipahami. Dimana karakteristik dapat diartikan sebagai ciri yang
lebih ditonjolkan dalam berbagai aspek tingkah laku ( Daryanto & Rachmawati, 2015: 15)
Peserta didik merupakan orang yang mendapatkan pengaruh dari berbagai kelompok yang
sedang melaksanakan pendidikan. Peserta didik merupakan unsur yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran. Karena peserta didik dijadikan sebagai titik persoalan dalam berbagai
aktifitas kegiatan belajar mengajar. Dalam aspek psikologis, peserta didik merupakan titik
penentu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik dalam artian bentuk fisik maupun
psikis. Namun, peserta didik juga berhak mendapatkan bimbingan yang terarah dan konsisten
dalam menentukan kemampuan yang sebenarnya. Peserta didik disebut sebagai insan yang
menarik. Karena memiliki fisik dan psikis yang unik. Berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta
didik masih memerlukan perkembangan guna mencapai kebutuhan untuk perkembangan yang
sangat optimal.
Karakteristik peserta didik dapat didefinisikan sebagai aspek maupun kualitas seorang
peserta didik. Berbagai aspek yang yang ada dalam diri peserta didik dapat dikaitkan dengan
penataan pembelajaran. Sehingga karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi pemilihan
strategi pembelajaran. Sesungguhnya, karakteristik pada peserta didik dididentifikasi dapat
mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Secara umum karakteristik peserta didik yang disebut sebagai karakter individu ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia, latar belakang, dan keturunan (gender).
Faktor – faktor tersebut telah dibawa sejak peserta didik lahir. Tetapi faktor tersebut juga
dipengaruhi oleh keadaan dari lingkungan sosial yang menjadi titik awal menentukan kualitas
hidup. Teori pembelajaran dijadikan sebagai acuan pada saat pengoptimalan proses
pembelajaran. Sehingga teori tersebut dapat dikatakan sebagai teori yang komprehensif.

4
Memasuki tahun 1960, Ausabel mengemukakan bahwa dalam mengoptimalkan perolehan hasil
belajar, pengorganisasian, dan mengungkapkan adanya pengetahuan baru yang bertujuan untuk
menciptakan dan mempuat pengetahuan baru yang sangat bermakna bagi peserta didik. Hal – hal
yang perlu dilakukan adalah dengan menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh
peserta didik. (Umamah, 2014:101)
B. Menganalisis Karakterisitik Peserta Didik
Reigeluth (dalam Degeng, 1999) dalam menganalisis karakteristik peserta didik dapat
dilakukan dengan mengklasifikasikan menjadi tiga cara yakni kemampuan yang berkaitan
dengan:
1. Pengetahuan yang akan diajarkan
2. Pengetahuan yang berada diluar pengetahuan yang dibicarakan
3. Pengetahuan mengenai ketrampilan generik
Pada klasifikasi yang pertama ini berhubungan dengan pengetahuan yang akan diajarkan dan
meliputi berbagai tingkat pengetahuan sebagai berikut:
1. Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (Superordinate knowledge)
Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi ini merupakan pengetahuan yang memiliki tingkat yang
berada diatas analogic knowledge. Jadi dalam hal ini pengetahuan tingkat lebih tinggi dapat
berfungsi sebagai tonggak atau kerangka bagi pengetahuan yang baru.
2. Coordinate knowledge (pengetahuan setingkat)
Pengetahuan setingkat ini merupakan pengetahuan yang berfungsi sebagai pengetahuan yang
komparatif.
3. Pengetahuan tingkat yang lebih rendah (Subordinate knowledge)
Pengetahuan tingkat yang lebih rendah ini merupakan pengetahuan yang berfungsi untuk
menyatakan kebenaran pengetahuan baru yang sebenarnya. Sehingga dapat dibuktikan dengan
memberikan contoh-contohnya.
4. Pengetahuan pengalaman (Experiential knowlege)
Pengetahuan berdasarkan pengalaman ini memiliki fungsi dan tujuan yang sama dengan
pengetahuan tingkat yang lebih rendah. Pada pengetahuan pengalaman ini juga mengkonkritkan
atau memberikan fakta dengan menyediakan bukti contoh untuk pengetahuan baru.

5
Sedangkan dalam klasifikasi kedua berkaitan dengan pengetahuan yang berada di luar konteks
pengetahuan yang akan dibicarakan yang meliputi berbagai identifikasi pengetahuan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan bermakna tak terorganisasi (Arbitrarily meaningfull knowledge).
Pengetahuan ini merupakan tempat untuk mengaitkan suatu kemampuan menghafal. Hafalan
dalam hal ini merupakan hafalan yang tidak terlalu penting. Namun masih memiliki makna
penting bagi pengetahuan peserta didik. Sehingga hafalannya hanya untuk memudahkan retensi.
2. Pengetahuan analogis (Analogic knowledge)
Pengetahuan seperti ini merupakan pengetahuan baru yang mengaitkan pengetahuan dengan
kemampuan peserta didik maupun pengetahuan baru yang masih sama dan serupa serta berada di
luar topik atau isi yang sedang dibicarakan.

Adapun klasifikasi yang ketiga yang berhubungan dengan pengetahuan tentang


ketrampilan generik yakni meliputi:
1. Strategi kognitif (Cognitive strategy)
Strategi kognitif yang dimaksud ialah suatu strategi yang menyediakan berbagai cara dalam
mengolah pengetahuan baru. Sehingga akan ada pemikiran ataupun pengungkapan kembali
terhadap pengetahuan yang telah tersimpan dalam memori ingatan
Apabila dilihat dari tingkat penguasaan, kemampuan awal peserta didik dapat diklasifikasikan
menjadi tiga antara lain:
1. Kemampuan awal siap pakai
Pada tahapan ini lebih mengacu pada kemampuan awal, sebagaimana telah diidentifikasi oleh
Reigeluth. Sehingga peserta didik juga sudah bisa menguasainya. Selain itu peserta didik juga
dapat memakainya dalam situasi apaun.
2. Kemampuan awal siap ulang
Pada tahapan ini mengacu pada kemampuan awal peserta didik, dimana peserta didik masih
belum menguasai materi yang seharusnya dipahami. Sehingga peserta didik bergantung pada
sumber sumber yang releva seperti buku untuk menggunakan kemampuan awal siap ulang ini.
3. Kemampuan awal pengenalan

6
Pada tahapan kemampuan awal pengenalan ini, peserta didik perlu mengulangi beberapa kali
agar lebih memahaminya. Sehingga dalam kemampuan awal ini masih tergantung pada sumber
buku yang relevan dan peserta didik juga terkadang belum menguasainya.

Pada setiap pengidentifikasian kemampuan yng telah diidentifikasi (Reigeluth, 1993)


mengungkapkan bahwa kemampuan awal peserta didik ada yang masih mencapai tingkat
pengenalan, adapula yang mencapai siap pakai. Sehingga dalam menganalisis karakteristik
peserta didik perlu memperhatikan setiap kemampuan awal yang bervariasi penguasaannya dari
peserta didik yang satu terhadap peserta didik yang lain. Pendidikpun juga perlu memperhatikan
karakteristik peserta didik. Dalam hal inikemampuan awal sangat penting berperan sebagai
pengembangan dalam pembelajaran khususnya dalam memilih strategi pembelajaran.

C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Individual Peserta Didik


Dari berbagai devinisi para ahli diperoleh pernyataan bahwa istilah pertumbuhan tidak
bisa dipisahkan secara tajam, namun bila ingin dibedakan maka pertumbuhan lebih menunjuk
kepada perubahan fisik sedang pekembangan lebih menuju kepada perubahan psikis dimana
perubahan-perubahan tersebut terjadi akibat dari kekuatan-kekuatan interen secara otomatis dan
kekuatan-kekuatan dari luar.
Istilah pertumbuhan biasa digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran
fisik yang secara kuantitatif yang semakin lama semakin besar atau panjang.Dan istilah
perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan dalam aspek psikologis dan
sosial dimana aspek ini meliputi aspek-aspek intelek,emosi,bahasa,bakat khusus nilai dan moral
serta sikap.
Pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan:
1. Pertumbuhan fisik
Pada dasarnya merupakan perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar dan
tinggi yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dia dewasa pertumbuhan fisik ini
sifatnya dapat di indra oleh mata dan dapat di ukur oleh satuan tertentu.
2. Perkembangan Intelektual atau daya pikir

7
Intelek atau daya pikir seseorang berkembang berjalan dengan pertumbuhan saraf
otaknya dalam tahap ini inidividu lebih menonjolkan pada sikap refleknya terhadap stimular dan
respon terhadap stimulan tersebut.
3. Perkembangan emosi
Berhubungan erat dengan keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan terutama
kebutuhan primer. Jika kebutuhan itu tidak segera dipenuhi, dia akan merasa kecewa dan
sebaliknya. Kecewa dan puas merupakan perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak
senang seperti pada pertumbuhan bayi. Emosi ini merupakan perasaaan yang disertai oleh
perubahan perilaku fisik sebagai contoh bayi yang lapar akan menangis dan akan semakin keras
tangisanya jika tidak segera disusui atau diberi makan. Perasaan marah ditunjukan oleh reaksi
teriakan dengan suara keras dan jika sedang merasa gembira akan melonjak-lonjak sambil
tertawa lebar dan sebagainya.
4. Perkembangan Sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri
sendiri atau membutuhkan bantuan individu lain demi untuk dapat mempertahankan
kehidupanya. Adapun lingkungan sosial individu dalam peran perkembangannya dimulai dari
lingkungan keluarga, lingkungan luar keluarga,lingkungan masyarakat selalnjutnya orang yang
dikenal semakin banyak dan semakin heterogen dalam berkehidupan sosial. Dalam
perkembangannya dia mengetahui bahwa kehidupan manusia itu tidak seorang diri, harus saling
membantu dan dibantu, memberi dan diberi dan sebagainya.
5. Perkembangan Bahasa
Fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan dengan
sesamanya. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara
untuk mnyampaikan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain.
6. Bakat Khusus
Seseorang yang memiliki bakat akan mudah dapat diamati karena kemampuan yang
dimilikinya berkembang dengan pesat, seperti kemampuan dibidang seni, olahraga, atau
ketrampilan.
7. Sikap, Nilai, dan Moral
Adapun masa anak-anak, perkembangan moral yang terjadi masih
relatif terbatas.Ia belum menguasai nilai-nilai abstrak yang berkaitan dengan benar-salah dan

8
baik-buruk atau inteleknya masih terbatas. Selain itu ia belum mengetahui manfaat suatu nilai
dan norma dalam kehidupannya. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, ia mulai
dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus
dilakukan dan yang dilarang. Proses ini dikenal dengan istilah sosialisasi nilai-nilai.

D. Perbedaan Individual Peserta Didik


Setiap individu terjadi variasi individual dalam perkembangan yang menyangkut variasi
yang terjadi pada aspek fisik maupun psikologis. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri
merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling
berpengaruh satu sama lain. Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah perbedaan fisik,
seperti bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, tinggi badan, sikap perilaku seperti kelincahan,
banyak bergerak, suka bicara, pendiam, tidak aktif, dan nada suaranya rendah.
Bidang-bidang perbedaan individual antara lain adalah:
1. Umur kronologis,
2. Jumlah dan jenis pengalaman dan pengetahuan yang dibawa individu.
3. Kehidupan individu dalam berkelompok, berkeluarga, dan bermasyarakat,
4. Perbedaan kognitif mengarah pada proses belajar mengajar individu,
5. Kemampuan berbahasa (kemampuan berbahasa ini berbeda antara satu individu dan individu
lainnya serta sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan),
6. Perbedaan dalam kecakapan motorik (Kemampuan motorik dipengarui oleh kematangan
pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir seseorang karena kematangan
pertumbuhan fisik dan kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, kecakapan motorik
masing-masing pun berbeda),
7. Perbedaan dalam latar belakang (latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosial
ekonomi, kultural adalah berbeda-beda). Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik
lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan berpengaruh yang berbeda-beda.
8. Perbedaan bakat (bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki seseorang sejak lahir).
Kemampuan tersebut akan berkembang secara baik apabila mendapat rangsangan dan latihan
secara tepat oleh karena itu bakat masing-masing individu sangat komplek hal ini tergantung
individu itu sendiri dan pemberian rangsangan maupun pelatihannya,

9
9. Perbedaan dalam kesiapan belajar (perbedaan individu tidak hanya disebabkan oleh
keragaman kematangan tapi juga oleh keragaman latar belakkang sebelumnya) contoh bagi
anak kelas satu sekolah dasar ditemukan umur kronologis antara 3tahun sampai 8tahun yang
secara normal seharusnya telah duduk di kelas 2 atau 3 tapi kemampuan belajarnya masih
sama dengan mereka yang duduk di kelas 1 hal ini menggambarkan pengaruh lingkungan
keluarga yang amat buruk sehingga kemampuan dan ekspresi berbahasanya kurang baik.

E. Pentingnya Memahami Peserta Didik


Pentingnya Pemahaman Guru Mengenai Peserta Didik diantaranya adalah :
1. Dengan memahami peserta didik, seorang guru akan dapat memberikan harapan yang
realistis terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang
diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak
mampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua dan guru. Sebaliknya, jika
terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk lebih
mengembangkan kemampuannya.
2. Dengan memahami peserta didik, Guru akan lebih mudah dalam memberikan respons yang
tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak.
3. Dengan memahami peserta didik, Guru akan lebih mudah dalam mengenali kapan
perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai, sehingga guru dapat mempersiapkan
anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.
4. Dengan memahami peserta didik, Guru akan lebih mudah dalam memberikan bimbingan
belajar yang tepat pada peserta didik.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik peserta didik dapat didefinisikan sebagai aspek maupun kualitas seorang
peserta didik. Berbagai aspek yang yang ada dalam diri peserta didik dapat dikaitkan dengan
penataan pembelajaran. Sehingga karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi pemilihan
strategi pembelajaran. Sesungguhnya, karakteristik pada peserta didik dididentifikasi dapat
mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Perkembangan mempunyai arti suatu proses perubahan individu yang pelaksanaannya teratur
berawal dari masa konsepsi dan berlangsung sampai akhir hayat. Sedangkan pertumbuhan
merupakan proses perubahan individu secara fisik. Perkembangan dan pertumbuhan pada diri
individu dapat diamati gejala-gejalanya. Persamaan perkembangan dan pertumbuhan, dimana
keduanya merupakan bentuk perubahan dalam diri individu. Pengertian pertumbuhan dapat
mencakup pengertian perkembangan, namun pengertian perkembangan tidak semuanya diartikan
dalam petumbuhan.
Dengan memahami peserta didik, seorang guru akan dapat memberikan harapan yang
realistis terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang
diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu
jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua dan guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit
yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk lebih mengembangkan
kemampuannya.
B. Saran
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kara sempurna, oleh karena itu kami meminta
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaaat bagi pembaca umumnya.

11

Anda mungkin juga menyukai