Dosen Pengampuh :
Dewi Syahfriani , S.Pd., M.Pd.
Oleh :
KELOMPOK 1
Puji syukur kami sampakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
karuniaNya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu untuk memenuhi mata kuliah
“Pengembangan Program Pengajaran Kimia’.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tugas ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran bagi
pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan tugas ini untuk kedepannya.
Semoga apa yang disampaikan dalam tugas ini tak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi
juga para pembaca. Kami mohon maaf jikalau terdapat kesalahan yang terdapat dalam tugas ini,
baik dari segi penulisan ataupun materi yang mungkin kurang dipahami. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
C. Tujuan .................................................................................................................................. 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
PENUTUP..................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................................. 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik merupakan individu yang sedang mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan sebuah peroses menuju kedewasaan. Oleh sebab itu, peserta
didik harus selalu didampingi dengan perkembangan yang baik. Perkembangan peserta
didik sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungannya seperti sosial budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, perkembangan peserta didik perlu dikawal
dan didampingi untuk mencapai perkembangan yang optimal. Hal ini karena tanpa
adanya pendampingan, lingkungan yang memberikan pengaruh negatif dan juga positif
susah untuk dikendalikan dan dikontrol.
Secara umum karakteristik peserta didik yang disebut sebagai karakter individu
ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia, latar belakang, dan
keturunan (gender). Faktor – faktor tersebut telah dibawa sejak peserta didik lahir. Tetapi
faktor tersebut juga dipengaruhi oleh keadaan dari lingkungan sosial yang menjadi titik
awal menentukan kualitas hidup. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai
karakteristik peserta didik
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Peserta didik
2. Bagaimana cara menganalisis karakteristik Peserta didik?
3. Bagaimana Pertumbuhan Dan Perkembangan Individual Peserta Didik?
4. Bagaimana Perbedaan Individual Peserta Didik?
5. Apakah Pentingnya Memahami Peserta Didik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Peserta didik
2. Untuk mengetahui cara menganalisis karakteristik Peserta didik?
3. Untuk mengetahui Pertumbuhan Dan Perkembangan Individual Peserta Didik?
4. Untuk mengetahui Perbedaan Individual Peserta Didik?
5. Untuk mengetahui Pentingnya Memahami Peserta Didik ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Karakteristik merupakan suatu gaya hidup seseorang maupun nilai yang berkembang secara
teratur setiap hari yang mengacu kepada tingkah laku yang mengarah pada kepribadian yang
lebih konsisten dan mudah dipahami. Dimana karakteristik dapat diartikan sebagai ciri yang
lebih ditonjolkan dalam berbagai aspek tingkah laku ( Daryanto & Rachmawati, 2015: 15)
Peserta didik merupakan orang yang mendapatkan pengaruh dari berbagai kelompok yang
sedang melaksanakan pendidikan. Peserta didik merupakan unsur yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran. Karena peserta didik dijadikan sebagai titik persoalan dalam berbagai
aktifitas kegiatan belajar mengajar. Dalam aspek psikologis, peserta didik merupakan titik
penentu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik dalam artian bentuk fisik maupun
psikis. Namun, peserta didik juga berhak mendapatkan bimbingan yang terarah dan konsisten
dalam menentukan kemampuan yang sebenarnya. Peserta didik disebut sebagai insan yang
menarik. Karena memiliki fisik dan psikis yang unik. Berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta
didik masih memerlukan perkembangan guna mencapai kebutuhan untuk perkembangan yang
sangat optimal.
Karakteristik peserta didik dapat didefinisikan sebagai aspek maupun kualitas seorang
peserta didik. Berbagai aspek yang yang ada dalam diri peserta didik dapat dikaitkan dengan
penataan pembelajaran. Sehingga karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi pemilihan
strategi pembelajaran. Sesungguhnya, karakteristik pada peserta didik dididentifikasi dapat
mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Secara umum karakteristik peserta didik yang disebut sebagai karakter individu ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia, latar belakang, dan keturunan (gender).
Faktor – faktor tersebut telah dibawa sejak peserta didik lahir. Tetapi faktor tersebut juga
dipengaruhi oleh keadaan dari lingkungan sosial yang menjadi titik awal menentukan kualitas
hidup. Teori pembelajaran dijadikan sebagai acuan pada saat pengoptimalan proses
pembelajaran. Sehingga teori tersebut dapat dikatakan sebagai teori yang komprehensif.
4
Memasuki tahun 1960, Ausabel mengemukakan bahwa dalam mengoptimalkan perolehan hasil
belajar, pengorganisasian, dan mengungkapkan adanya pengetahuan baru yang bertujuan untuk
menciptakan dan mempuat pengetahuan baru yang sangat bermakna bagi peserta didik. Hal – hal
yang perlu dilakukan adalah dengan menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh
peserta didik. (Umamah, 2014:101)
B. Menganalisis Karakterisitik Peserta Didik
Reigeluth (dalam Degeng, 1999) dalam menganalisis karakteristik peserta didik dapat
dilakukan dengan mengklasifikasikan menjadi tiga cara yakni kemampuan yang berkaitan
dengan:
1. Pengetahuan yang akan diajarkan
2. Pengetahuan yang berada diluar pengetahuan yang dibicarakan
3. Pengetahuan mengenai ketrampilan generik
Pada klasifikasi yang pertama ini berhubungan dengan pengetahuan yang akan diajarkan dan
meliputi berbagai tingkat pengetahuan sebagai berikut:
1. Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (Superordinate knowledge)
Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi ini merupakan pengetahuan yang memiliki tingkat yang
berada diatas analogic knowledge. Jadi dalam hal ini pengetahuan tingkat lebih tinggi dapat
berfungsi sebagai tonggak atau kerangka bagi pengetahuan yang baru.
2. Coordinate knowledge (pengetahuan setingkat)
Pengetahuan setingkat ini merupakan pengetahuan yang berfungsi sebagai pengetahuan yang
komparatif.
3. Pengetahuan tingkat yang lebih rendah (Subordinate knowledge)
Pengetahuan tingkat yang lebih rendah ini merupakan pengetahuan yang berfungsi untuk
menyatakan kebenaran pengetahuan baru yang sebenarnya. Sehingga dapat dibuktikan dengan
memberikan contoh-contohnya.
4. Pengetahuan pengalaman (Experiential knowlege)
Pengetahuan berdasarkan pengalaman ini memiliki fungsi dan tujuan yang sama dengan
pengetahuan tingkat yang lebih rendah. Pada pengetahuan pengalaman ini juga mengkonkritkan
atau memberikan fakta dengan menyediakan bukti contoh untuk pengetahuan baru.
5
Sedangkan dalam klasifikasi kedua berkaitan dengan pengetahuan yang berada di luar konteks
pengetahuan yang akan dibicarakan yang meliputi berbagai identifikasi pengetahuan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan bermakna tak terorganisasi (Arbitrarily meaningfull knowledge).
Pengetahuan ini merupakan tempat untuk mengaitkan suatu kemampuan menghafal. Hafalan
dalam hal ini merupakan hafalan yang tidak terlalu penting. Namun masih memiliki makna
penting bagi pengetahuan peserta didik. Sehingga hafalannya hanya untuk memudahkan retensi.
2. Pengetahuan analogis (Analogic knowledge)
Pengetahuan seperti ini merupakan pengetahuan baru yang mengaitkan pengetahuan dengan
kemampuan peserta didik maupun pengetahuan baru yang masih sama dan serupa serta berada di
luar topik atau isi yang sedang dibicarakan.
6
Pada tahapan kemampuan awal pengenalan ini, peserta didik perlu mengulangi beberapa kali
agar lebih memahaminya. Sehingga dalam kemampuan awal ini masih tergantung pada sumber
buku yang relevan dan peserta didik juga terkadang belum menguasainya.
7
Intelek atau daya pikir seseorang berkembang berjalan dengan pertumbuhan saraf
otaknya dalam tahap ini inidividu lebih menonjolkan pada sikap refleknya terhadap stimular dan
respon terhadap stimulan tersebut.
3. Perkembangan emosi
Berhubungan erat dengan keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan terutama
kebutuhan primer. Jika kebutuhan itu tidak segera dipenuhi, dia akan merasa kecewa dan
sebaliknya. Kecewa dan puas merupakan perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak
senang seperti pada pertumbuhan bayi. Emosi ini merupakan perasaaan yang disertai oleh
perubahan perilaku fisik sebagai contoh bayi yang lapar akan menangis dan akan semakin keras
tangisanya jika tidak segera disusui atau diberi makan. Perasaan marah ditunjukan oleh reaksi
teriakan dengan suara keras dan jika sedang merasa gembira akan melonjak-lonjak sambil
tertawa lebar dan sebagainya.
4. Perkembangan Sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri
sendiri atau membutuhkan bantuan individu lain demi untuk dapat mempertahankan
kehidupanya. Adapun lingkungan sosial individu dalam peran perkembangannya dimulai dari
lingkungan keluarga, lingkungan luar keluarga,lingkungan masyarakat selalnjutnya orang yang
dikenal semakin banyak dan semakin heterogen dalam berkehidupan sosial. Dalam
perkembangannya dia mengetahui bahwa kehidupan manusia itu tidak seorang diri, harus saling
membantu dan dibantu, memberi dan diberi dan sebagainya.
5. Perkembangan Bahasa
Fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan dengan
sesamanya. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara
untuk mnyampaikan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain.
6. Bakat Khusus
Seseorang yang memiliki bakat akan mudah dapat diamati karena kemampuan yang
dimilikinya berkembang dengan pesat, seperti kemampuan dibidang seni, olahraga, atau
ketrampilan.
7. Sikap, Nilai, dan Moral
Adapun masa anak-anak, perkembangan moral yang terjadi masih
relatif terbatas.Ia belum menguasai nilai-nilai abstrak yang berkaitan dengan benar-salah dan
8
baik-buruk atau inteleknya masih terbatas. Selain itu ia belum mengetahui manfaat suatu nilai
dan norma dalam kehidupannya. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, ia mulai
dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus
dilakukan dan yang dilarang. Proses ini dikenal dengan istilah sosialisasi nilai-nilai.
9
9. Perbedaan dalam kesiapan belajar (perbedaan individu tidak hanya disebabkan oleh
keragaman kematangan tapi juga oleh keragaman latar belakkang sebelumnya) contoh bagi
anak kelas satu sekolah dasar ditemukan umur kronologis antara 3tahun sampai 8tahun yang
secara normal seharusnya telah duduk di kelas 2 atau 3 tapi kemampuan belajarnya masih
sama dengan mereka yang duduk di kelas 1 hal ini menggambarkan pengaruh lingkungan
keluarga yang amat buruk sehingga kemampuan dan ekspresi berbahasanya kurang baik.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik peserta didik dapat didefinisikan sebagai aspek maupun kualitas seorang
peserta didik. Berbagai aspek yang yang ada dalam diri peserta didik dapat dikaitkan dengan
penataan pembelajaran. Sehingga karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi pemilihan
strategi pembelajaran. Sesungguhnya, karakteristik pada peserta didik dididentifikasi dapat
mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Perkembangan mempunyai arti suatu proses perubahan individu yang pelaksanaannya teratur
berawal dari masa konsepsi dan berlangsung sampai akhir hayat. Sedangkan pertumbuhan
merupakan proses perubahan individu secara fisik. Perkembangan dan pertumbuhan pada diri
individu dapat diamati gejala-gejalanya. Persamaan perkembangan dan pertumbuhan, dimana
keduanya merupakan bentuk perubahan dalam diri individu. Pengertian pertumbuhan dapat
mencakup pengertian perkembangan, namun pengertian perkembangan tidak semuanya diartikan
dalam petumbuhan.
Dengan memahami peserta didik, seorang guru akan dapat memberikan harapan yang
realistis terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang
diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu
jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua dan guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit
yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk lebih mengembangkan
kemampuannya.
B. Saran
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kara sempurna, oleh karena itu kami meminta
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaaat bagi pembaca umumnya.
11