Oleh :
Syamsurizal
Email : syamsurizal717@gmail.com
ABSTRAK
110
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
111
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
METODOLOGI PENELITIAN
LANDASAN TEORITIS
DEFINISI
112
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
menjelaskan hal diatas. Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha, dimana kata
wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan sedangkan kata usaha berarti
kegiatan untuk mencapai tujuan. (Bambang Widjajanta , 2007 :93)
TAHAP-TAHAP WIRAUSAHA
113
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
PEMBAHASAN
B. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode pembelajaran teori 60% & praktek 40% (bentuk penugasan
individu/kelompok).
2. Pada pertemuan ke-9 s/d 14, mahasiswa diberi tugas untuk sudah
memulai Bisnis/Usaha atau melakukan praktek menjual produk
barang/jasa milik orang lain
3. Pada penugasan (praktek) dapat dibimbing oleh Dosen
(Koordinator) entrepreneurship di tiap-tiap cabang
114
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
115
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
Pengertian
1. Rumah Entrepreneur
Rumah Entrepreneur adalah suatu Wahana penyadaran, pemberdayaan
dan pengembangan kewirausahaan melalui pelayanan pembimbingan,
pendampingan, mentoring, fasilitasi, inkubasi, forum jejaring
pengembangan bagi mahasiwa berkeinginan menjadi wirausaha tetapi
belum memulai usaha, wirausaha pemula, wirausaha yang telah memulai
menjalankan bisnis, dan pelaku UMKM.
2. Inkubasi Rumah Entrepreneur
Adalah suatu proses pembelajaran, penumbuhan, penempaan potensi
kemampuan bisnis, wawasan bisnis, manajemen bisnis, dan
entrepreneurial skill dari para wirausaha pemula, agar dapat melakukan
pengembangan usaha/bisnisntya hingga lebih eksis dan survive dan
tumbuh dengan keunggulan inovasi tanpa henti.
3. Anggota Rumah Entrpreneur atau tenant
Adalah wirausaha pemula dari unsur Mahasiswa dan Alumni LP3I,
wirausaha pemula dari luar mahasiswa dan alumni LP3I, pemuda, kaum
perempuan, dosen LP3I, dosen dari luar LP3I, pewirausaha/pelaku
bisnis, Coach Entrepreneurship, Tentor SEQ, mentor kewirausahaan,
dan masyarakat penggiat kewirausahaan yang telah mendaftarkan diri
menjadi Anggota Rumah Entrepreneur.
116
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
4. Pelaku usaha
Adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi asing di
Indonesia yang mengelola usaha pada skala kecil, menengah, besar,
koperasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia.
5. Mentor
adalah pewirausaha atau pelaku bisnis yang mendidikasikan diri untuk
menularkan, memberikan wawasan, pengalaman dari kegagalan dan
keberhasilan bisnisnya, membimbing, memfasilitasi, membantu
pewirausaha pemula agar mempu menata kelola, dan menjalankan
bisnisnya dengan spirit kewirausahaan yang tinggi, dan kemampuan
bisnis yang prima.
6. Mentoring
Adalah adalah kegiatan pembimbingan, pendampinga yang dilakukan
oleh mentor pada para pewirausaha pemula.
PRA INKUBASI
1. Di akhir semeter II, Mahasiswa akan menentukan pilihan apakah mereka
berminat untuk menjadi Wirausaha atau menjadi Profesi
2. Dosen Entrepreneur mendata mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha ,
yang kemudian data tersebut diserahkan ke Koordinator Diklat dan Inkubator
s Rumah entrepreneur
3. Koordinator Diklat dan Inkubator menyediakan formulir bagi Calon Anggota
RE
4. Untuk menjadi Anggota Rumah Entrepreneur Mahasiswa yang berminat
harus mendaftar dengan mengisi formulir yang sudah di sediakan di Rumah
Entrepreneur
Syarat Peserta
a. Telah melaksanakan kegiatan Perkuliahan
b. Memiliki jiwa wirausaha yang tinggi
c. Mempunyai karakter, pengetahuan dan wawasan tentang produk yang
akan dikembangkan;
d. Memiliki ide/gagasan dan atau usaha yang layak untuk dikembangkan;
e. Mempunyai atau merencanakan usaha berskala kecil dan menengah;
f. Mengisi formulir yang telah disediakan
MASA INKUBASI
Pada semester III, Mahasiswa yang sudah menjadi Anggota Rumah Entrepreneur
akan memasuki proses inkubasi :
a. Proses Inkubasi
Adalah suatu proses pembelajaran, penumbuhan, penempaan potensi
kemampuan bisnis, wawasan bisnis, manajemen bisnis, dan
entrepreneurial skill dari para wirausaha pemula, agar dapat melakukan
pengembangan usaha/bisnisntya hingga lebih eksis dan survive dan
117
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
118
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
C. MATERI DIKLAT
1. Materi Pengantar :
a. Menjadi Pengusaha adalah pekerjaan yang
paling mulia
b. Kisah sukses dan gagal Pengusaha
c. Jalan dan kiat menuju sukses berwirausaha
2. Materi Inti (Manajemen Usaha Kecil)
a. Aspek Manajemen :
1. Penyusunan Rencana Usaha
2. Sumber Daya
b. Aspek Pemasaran :
1. Riset Pemasaran
2. Pesaing
3. Kemitraan
4. Bauran Marketing (Marketing Mix)
meluputi Tempat Usaha (Place) Produk
(Product), Harga (Price) , Promosi
(Promotion)
c. Aspek Produksi
1. Tempat Produksi
2. Bahan Baku
3. Kualitas
d. Aspek Design dan Kemasan
1. Disain Produk
2. Varian Disain Produk
3. Identitas Produk
4. Karakter Kemasan
5. Daya Tarik Kemasan
6. Materi Penunjang
e. Aspek Legalitas
1. Proses legalitas pendirian perusahaan
2. Pajak
119
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
f. Aspek Permodalan
1. Bank
2. BUMN
3. Koperasi
4. Ventura
g. Aspek Technologi
1. Penggunaan Technologi
2. Pengembangan Technologi
C. Magang Anggota R E
1. Penerapan manajemen usaha
2. Manajemen keuangan
3. Cara pengajuan usulan kredit usaha
120
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
1. Perkenalan (Introduction)
Dilakukan melalui cara saling mengenalkan diri, bisa dilakukan dalam satu
ruangan dan waktu yang bersamaan. Manfaat yang bisa diambil saat perkenalan
maka di sini perlu menggali dan memilah antara sang mentor dan mentee (yang
dimentoring). Sehingga ada kejelasan arah. Karena tidak semua yang dalam
sebuah group kecil itu dimulai dari kemampuan, modal yang sama. Yang
terpenting adalah ada saling menghargai antara mentor dan mentee, juga sesama
mentee.
121
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
Tujuannya adalah kita mengharapkan pada tahap ini sang mentee dapat
menerapkan apa yang didapat untuk diterapkan dan dicoba untuk menemukan
karakternya, sistem kerjanya. Pada saat seperti ini mentor juga berlaku sebagai
supervisor, dengan target memoles kemampuan dan arahan, saran, masukan untuk
hasil yang optimal ke depannya.
PEMBELAJARAN SEMESTER 4
1. Metode pembelajaran teori 40% & praktek (tugas) 60%
2. Pada penugasan (praktek) dapat dibimbing oleh Praktisi atau Dosen
(Koordinator) entrepreneurship di tiap-tiap cabang
3. Penugasan sudah pada tahap pengembangan Bisnis/Usaha yang telah
berjalan, seperti :
a. Sudah bisa membuat struktur organisasi & job description tiap-
tiap departemen di bisnis/usahanya
b. Sudah bisa menghitung BEP untuk bisnis/usaha yang telah
dijalani
c. Telah melakukan survey di daerahnya masing-masing, untuk
mengetahui potensi daerah yang dapat dikembangkan melalui
bisnis/usahanya
4. Bisa meneliti perusahaan yang menerapkan spiritualpreneurship dan bisa
menerapkan di bisnis/usahanya
122
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
123
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
124
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 3 NO. 1 Mei 2014 / ISSN 2252-9993
125