Anda di halaman 1dari 21

1. Cara mengetahui daya tahan tubuh seseorang?

1. Masalah pencernaan yang menerus 


Banyak penelitian menemukan hubungan antara sistem kekebalan tubuh dengan
masalah pada pencernaan. "Tidak mengherankan jika sistem kekebalan tubuh yang
lemah sering dilihat bersamaan dengan masalah pencernaan kronis," ujar ahli gizi,
Lisa Richards, mengutip Bustle. 
Sekitar 70 persen jaringan sistem kekebalan tubuh terletak di saluran pencernaan.
Gejala-gejala masalah pencernaan bisa jadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh
Anda sedang 'salah sasaran'. 
Kembung dan sembelit yang terjadi menerus menjadi tanda bahwa ada yang tidak
beres pada usus Anda. Jika sistem pencernaan Anda sedang memburuk, adalah ide
baik untuk berbicara dengan dokter. 
2. Selalu merasa lelah 
Ada lusinan alasan yang membuat Anda terus merasa lelah. Salah satunya adalah
sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini umumnya diiringi oleh nyeri sendi,
sakit perut, dan penurunan nafsu makan. 
"Merasa lelah adalah gejala non-spesifik yang menunjukkan bahwa kekebalan
tubuh melemah. Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh justru berjuang
melawan organ-organ sendiri dalam tubuh yang dikenal sebagai autoimun," ujar ahli
imunologi, Tania Elliott. 
3. Dua atau lebih infeksi sinus dalam setahun 
Jika Anda mendapatkan dua atau lebih infeksi sinus per tahun, bisa jadi Anda
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. 
4. Infeksi jamur dan sariawan 
Gejala lain yang menandakan sistem imun tubuh yang lemah adalah sariawan
yang menetap di mulut atau infeksi jamur pada kulit. 
5. Demam ringan 
Jika Anda mengalami demam ringan atau saat suhu tubuh agak lebih tinggi dari
biasanya, bisa jadi sistem kekebalan tubuh mulai bekerja terlalu keras. Mengutip situs
kesehatan WebMD, hal itu bisa terjadi karena infeksi atau sebagai pertanda awal
kondisi autoimun. 
6. Ruam 
Kulit adalah penghalang utama tubuh melawan kuman. Kondisi kulit dapat
mencerminkan seberapa baik sistem kekebalan tubuh. 
Kulit yang terasa gatal, kering, dan memerah adalah gejala umum peradangan.
Begitu pula dengan ruam yang terasa perih atau tak kunjung mereda. 
7. Masalah pada sendi 
Saat lapisan di dalam sendi meradang, area di sekitarnya akan terasa lunak saat
disentuh. Kondisi tersebut bisa membuat persendian terasa kaku atau bengkak dan
bisa menyerang beberapa sendi. Umumnya, kondisi ini terasa lebih buruk pada pagi
hari. 
8. Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki 
Dalam beberapa kasus, kesemutan bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda
menyerang saraf yang mengirimkan sinyal ke otot. 
Orang yang mengidap sindrom Guillain-Barre, misalnya, akan mengalami mati
rasa yang dimulai pada kaki hingga menjalar ke bagian lengan dan dada. 
9. Kesulitan menelan 
Jika Anda mengalami kesulitan saat menelan, bisa jadi kerongkongan tengah
membengkak atau tak bisa berfungsi dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah
masalah pada sistem kekebalan tubuh. 
Sebagian orang akan merasa makanan tersangkut di tenggorokan atau dada.
Beberapa lainnya mengalami muntah atau tersedak saat mulai menelan makanan. 
10. Bercak putih pada kulit 
Terkadang, sistem kekebalan tubuh melawan sel-sel pembuat pigmen kulit yang
disebut melanosit. Jika demikian, Anda akan mulai melihat kemunculan bercak putih
pada permukaan kulit. 
 Sistem imunitas atau daya tahan tubuh memiliki peran penting dalam menjaga
kesehatan. Imunitas tubuh harus dijaga dengan baik agar tidak mudah terserang
penyakit.
Daya tahan tubuh atau sistem imun yang baik dapat melindungi kita sejak pertama
kali kuman penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, memiliki daya
tahan tubuh yang kuat sangat penting untuk mencegah kita jatuh sakit, terutama di masa
mewabahnya virus Corona seperti sekarang.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh.


Termasuk menerapkan pola hidup sehat, menghindari stres, hingga mengonsumsi
suplemen agar sistem kekebalan tubuh tetap prima.
 Perbanyak makan sayur dan buah
Untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, Anda disarankan untuk
memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Penelitian menunjukkan, orang yang
banyak mengonsumsi kedua jenis makanan tersebut, cenderung tidak mudah sakit.
Hal ini karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah mampu
memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab
penyakit.
 Cukupi istirahat
Kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Penting untuk mencukupi kebutuhan
tidur sesuai dengan usia Anda. Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur
sekitar 7-8 jam, dan remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.
 Hindari stress
Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Dalam
jangka panjang, peningkatan hormon kortisol dapat mengakibatkan penurunan fungsi
kekebalan tubuh. Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari
penurunan fungsi kekebalan tubuh.
 Rutin berolahraga
Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari, untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Salah satu olahraga yang murah dan
mudah untuk dilakukan adalah berjalan kaki. Tak hanya di luar rumah, olahraga atau
aktivitas fisik juga bisa dilakukan di dalam rumah.
 Hindari rokok dan alcohol
Paparan asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem kekebalan
tubuh. Perokok memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru, seperti bronkitis
dan pneumonia. Sementara untuk perokok yang juga pecandu alkohol, risiko untuk
terkena infeksi paru akan semakin besar.

2. KSH
 Berolahraga penting dilakukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar lebih kebal
terhadap virus Corona.
 Sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai memasuki masa transisi new normal. Sesuai
dengan namanya, new normal merupakan fase di mana aktivitas publik kembali
dilakukan secara normal dengan protokol kesehatan tertentu demi mencegah
penyebarluasan virus Corona.
 Salah satu cara untuk melindungi diri agar lebih kezzbal terhadap virus Corona adalah
dengan melakukan olahraga secara rutin.
 Harus selalu kita terapkan upaya mitigasi dalam menghadapi situasi new normal dengan
wajib menggunakan masker kain 3 lapis sesuai anjuran terbaru WHO. Kemudian selalu
lakukan cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum dan setelah menyentuh
apapun.
 Selalu menerapkan physical distancing yaitu jaga jarak aman dengan orang lain minimal
1 meter. Dan Jangan lupa untuk tetap atur asupan gizi seimbang dan minum vitamin C.
Selalu bawa dalam tas : botol minum dan peralatan makan pribadi, handsanitizer, tissue
basah, dan masker cadangan dengan plastik ziplock.
 Kegiatan senam KJS pagi ini menerapkan protokol kesehatan yaitu menggunakan
masker, cuci tangan dengan sabun, pengecekkan suhu tubuh dan menerapkan physical
distancing yaitu jaga jarak aman minimal 1 meter.
 Diakhir sambutannya dr. Pradita Budi Pranata, M.H mengajak agar olahraga pagi hari ini
dapat berjalan lancar tanpa ada halangan suatu apapun dan terhindar dari virus corona,
tetap pakai masker dimanapun dan kapanpun.
3. Cara tetap sehat jika beraktivitas fisik diluar rumah di era new normal?
4. Kalung penangkal virus corona?
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiscus Lema
meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berkoordinasi
dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) perihal kalung antivirus corona.
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung
kayu putih produk Balitbangtan mampu membasmi virus corona atau Covid-19.
"Balitbangtan Kementan seharusnya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan
Badan Pengawas Obat dan Makanan," ujar Ansy Lema, begitu dia disapa, ketika
dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/7/2020).
Pasalnya kehadiran dan keterlibatan pihak-pihak lain dinilai relevan dalam uji klinik
terhadap kalung yang diklaim dapat membasmi virus corona tersebut.
"Tidak hanya untuk kepentingan kebenaran tentang khasiat obat itu, melainkan
juga untuk memperkuat klaim atas khasiat obat atau herbal produk baru itu," kata dia.
Ansy juga menyinggung bahwa tupoksi Kementan sebenarnya bukan terkait materi
'medis'.
Oleh karena itu, dia menilai harus ada pelibatan Kemenkes ataupun BPOM.
Dia juga menegaskan tugas dari mencari anti virus corona sebenarnya adalah
tugas Kemenkes, BPOM, ahli farmasi, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
Berdasarkan hal itu, politikus PDI Perjuangan tersebut mengimbau Kementan
menghentikan riset pengadaan kalung antivirus corona.
Dia menyarankan riset Balitbangtan sebaiknya difokuskan pada pelbagai kendala
produksi pangan terhambat dan upaya mengatasinya.
"Kementan harus fokus pada produksi pangan untuk penguatan ketahanan pangan
selama Pandemi Covid-19. Pangan yang dimaksud bukan hanya soal ketersediaan beras,
tetapi diversifikasi pangan lokal. Apalagi saat ini nilai tukar petani sangat terpukul,"
jelasnya.
"Kementan harus melakukan efisiensi anggaran, dengan fokus menaikkan
kembali nilai tukar petani yang anjlok. Anggaran pengadaan kalung massal sebaiknya
dialihkan untuk intensifikasi berupa penyediaan alat-alat pertanian dan ekstensifikasi
berupa perluasan lahan untuk mencetak sawah dan pangan lokal," tandasnya.
5. Tips menerima tamu dari luar kota?
 Pertimbangkan kondisi kesehatan Anda dan anggota keluarga
Apakah Anda memiliki kondisi medis tertentu yang dapat
meningkatkan keparahan jika terpapar virus corona? Beberapa kondisi
medis yang dapat meningkatkan risiko Covid-19 yang parah, menurut
Centers for Disease Control and Preventions, di antaranya adalah penyakit
ginjal kronis, penyakit paru obstruktif kronis, dan diabetes tipe 2.
Penting juga untuk memikirkan kesehatan orang lain di rumah Anda
dan apa yang bisa terjadi jika mereka terpapar virus.
"Jika Anda hidup dengan orang-orang yang berisiko tinggi terhadap
penyakit, Anda mungkin harus mempertimbangkan kembali membiarkan
seseorang masuk ke rumah Anda. Ini untuk menghindari risiko kontak tidak
disengaja untuk anggota keluarga Anda," kata Brian Labus, seorang
profesor di University of Nevada, School of Public Health Las Vegas,
seperti dilansir dari Huffpost.
 Cari tahu kondisi kesehatan tamu
"Sebelum mengatur pertemuan di rumah Anda, penting untuk
bertanya kepada tamu apakah mereka memiliki gejala Covid-19, seperti
demam, batuk, sesak napas," kata Tony Yuan, seorang dokter dan direktur
medis di Doctor On Demand.
Dia juga merekomendasikan untuk bertanya kepada para tamu
tentang kondisi kesehatan mendasar mereka, yang dapat menempatkan
mereka pada risiko lebih tinggi untuk menjadi sakit parah jika mereka
terkena virus corona.
Untuk tamu yang memiliki masalah dengan kondisi kesehatannya,
minta mereka untuk menjaga jarak dan memakai masker meski di dalam
rumah.
 Jaga jarak dan pakai masker
Selain menjaga jarak di luar rumah, Anda juga harus menjaga jarak
di dalam rumah ketika ada tamu yang datang. Selain itu, Anda juga harus
membatasi jumlah tamu yang datang dan masuk ke dalam rumah."Risiko
terbesar adalah ketika Anda berada di sekitar orang lain," kata Labus.
Yuan juga menyarankan Anda untuk mempertimbangkan ukuran
rumah atau ruang tamu Anda untuk menentukan berapa banyak tamu yang
dapat Anda izinkan untuk masuk, agar jarak sosial sejauh 1 meter bisa
terpenuhi.
Kemudian yang juga tak kalah penting, Anda dapat dengan sopan
meminta tamu memakai masker untuk mengurangi peluang transmisi.
 Bersihkan rumah secara menyeluruh
Selama tamu berada di rumah Anda, catat dalam hati area mana saja
yang disentuh atau terpapar olehnya. Itulah area yang harus mendapat
perhatian untuk Anda bersihkan setelah tamu pulang.
 Tidak berjabat tangan
Sesuai dengan anjuran, kita memang tidak diperbolehkan untuk
melakukan kontak fisik dengan orang lain, termasuk berjabat tangan. Kita bisa
menggantinya dengan melakukan Thai greeting, atau sekadar menaikkan alis
untuk menyapa. Tidak perlu takut dinilai tak sopan, hal ini dilakukan demi
menjaga kesehatan kita bersama.
 Meminta tamu untuk cuci tangan
Sesampainya di rumah kita, kita bisa meminta tamu yang datang untuk
segera mencuci tangan. Hal ini penting dilakukan karena sesuai dengan yang
dianjurkan WHO, kita memang harus sering-sering mencuci tangan dengan sabun
paling tidak selama 20 detik. agar virus, bakteri, kuman yang menempel di tangan
bisa segera hilang.
 Jangan terlalu lama
Di situasi seperti saat ini, ada baiknya bertamu juga jangan terlalu lama-
lama. Kalau urusannya udah selesai, lebih baik kita berikan 'kode' secara halus
kepada tamu kita agar segera pulang. Bukannya tidak sopan, namun hal ini harus
dilakukan demi kebaikan kita semua.
6. Rekreasi yang aman di era new normal
 Pastikan Anda dan keluarga sehat sebelum berangkat

Pastikan Anda sekeluarga sehat dan tidak sedang sakit sebelum memutuskan
untuk berekreasi. Jika Anda sedang sakit, misalnya batuk, pilek atau demam, ada
baiknya Anda beristirahat di rumah sampai keluhan hilang. Selain menjadi sumber
penularan bagi orang lain, orang yang sakit juga memerlukan istirahat agar dapat
segera pulih.

 Rekreasi ke tempat terdekat dari rumah.

Kunjungi tempat rekreasi yang ada di dekat rumah, misalnya taman dekat
rumah. Berpergian untuk mengunjungi tempat rekreasi yang jauh dapat
meningkatkan risiko tertular COVID-19. 

Perjalanan yang jauh mungkin mengharuskan Anda untuk berhenti di


sepanjang jalan dan meningkatkan paparan keluarga dengan orang asing. Hubungi
arena bermain sebelumnya untuk memastikan jam buka dan berbagai informasi
terkait antisipasi penyakit di tempat tersebut.

Kesehatan ibu dan anak serta anggota keluarga lainnya harus menjadi
prioritas saat Anda berekreasi di luar ruangan. Untuk itu, patuhi selalu protokol
kesehatan dan terapkan selalu cara hidup sehat di keluarga Anda

 Pilih tempat yang tidak terlalu ramai

Ajarkan dan contohkan anak-anak Anda untuk tetap jaga jarak (physical
distancing) ketika bermain. Usahakan untuk selalu menjaga jarak sejauh 2 meter dari
orang di sekitar Anda. HIndari pergi ke daerah yang menjadi pusat keramaian dan
pilihlah area yang lebih sepi.

 Ajarkan anak berenang dengan menjaga jarak

Belum ada bukti bahwa virus corona dapat ditularkan melalui air dalam
kolam renang. Selain itu, desinfeksi rutin dengan klorin dapat dilakukan untuk
menonaktifkan virus ini. Anda dapat mengajak anak-anak berenang dengan tetap
menjaga jarak dengan pengunjung lain. Selain itu, jangan lupa untuk segera mandi
setelah selesai berenang.

Jangan lupa perhatikan kebersihan lingkungan sekitar kolam renang. Karena


dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, kesehatan ibu dan anak di masa
pandemi bisa tetap terjaga. 
 Bawa peralatan kebersihan pribadi

Pastikan Anda membawa perlengkapan proteksi diri dan kebersihan


keluarga. Gunakan masker ketika Anda dan anak-anak berada di luar rumah. Selain
itu, bawalah tisu dan hand sanitizer sehingga Anda dapat membersihkan tangan
Anda secara berkala.

 Segera bersihkan diri begitu sampai di rumah 

Setelah menghabiskan seharian waktu di luar rumah, pastikan Anda dan


anak-anak langsung mandi. Letakkan baju kotor di wadah khusus yang tertutup dan
jauh dari jangkauan anak-anak.

7. Dampak positif dan negative era new normal


Negative
Sedangkan untuk dampak negatifnya, bila tergesa-gesa dalam pemberlakuan new
normal ini, akan sangat berdampak buruk pada sektor kesehatan dan ekonomi.
Dalam sektor kesehatan kasus positif Covid-19 ini akan melonjak.
“Gelombang kedua Covid-19 akan timbul, meski yang pertama pun belum reda.
Sehingga rakyat semakin tidak percaya dengan pemerintah. Oleh karenanya perlu
masa transisi menuju new normal ini.
Positif
“Dampak positifnya bila melihat dinamika perubahan di lapangan secara cepat,
akan pembuatan kebijakan yang biasanya lama menjadi cepat karena menggunakan
online meeting sehingga anggaran perjalanan dinas lebih hemat,” kata Elmeida yang
juga Ketua Departemen Psikiatri FK USU pada Mistar, Senin (8/6/20).
Bahkan, sambungnya, masyarakat harus membiasakan diri berperilaku hidup bersih.
Harus dimulai dari diri sendiri dan berupaya menularkannya pada orang lain.
8. Cara supaya keluarga tetap aman saat new normal
 Edukasikan New Normal & COVID-19
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah edukasi mengenai new normal. Jika
ada anggota keluarga yang masih belum tahu jelas mengenai wabah COVID-19 atau
cara menjalankan new normal maka kamu bisa memberikan gambaran mengenai
keadaan baru ini.
 Tetap Jaga Komunikasi
Menjaga komunikasi di tengah pandemi sangat penting. Jika ada anggota keluarga
yang merasakan kondisi badan yang kurang sehat, maka segeralah beritahukan
kepada yang lainnya agar bisa ditindaklanjuti dengan penanganan medis. Dengan
komunikasi yang baik, maka new normal bisa dijalankan dengan aman.
 Utamakan Protokol Kesehatan Walau di Rumah
Walaupun di rumah, protokol kesehatan harus selalu dijaga. Jika ada anggota
keluarga yang sudah mulai bekerja, maka saat kembali ke rumah harus dicek juga
suhu tubuh. Kemudian gerakan mencuci tangan selama 20 detik juga tetap harus
dilakukan, sehabis beraktivitas di luar rumah.

Itulah beberapa cara untuk menjaga agar keluaga tetap aman di kondisi new
normal. Selain mengikuti beberapa cara tersebut, kamu juga bisa konsultasi dengan
dokter mengenai kondisi kesehatan keluarga lho.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh.


Termasuk menerapkan pola hidup sehat, menghindari stres, hingga mengonsumsi
suplemen agar sistem kekebalan tubuh tetap prima.
 Perbanyak makan sayur dan buah
Untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, Anda disarankan untuk
memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Penelitian menunjukkan, orang yang
banyak mengonsumsi kedua jenis makanan tersebut, cenderung tidak mudah sakit.
Hal ini karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah mampu
memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab
penyakit.
 Cukupi istirahat
Kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Penting untuk mencukupi kebutuhan
tidur sesuai dengan usia Anda. Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur
sekitar 7-8 jam, dan remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.
 Hindari stress
Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Dalam
jangka panjang, peningkatan hormon kortisol dapat mengakibatkan penurunan fungsi
kekebalan tubuh. Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari
penurunan fungsi kekebalan tubuh.
 Rutin berolahraga
Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari, untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Salah satu olahraga yang murah dan
mudah untuk dilakukan adalah berjalan kaki. Tak hanya di luar rumah, olahraga atau
aktivitas fisik juga bisa dilakukan di dalam rumah.
 Hindari rokok dan alcohol
Paparan asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem kekebalan
tubuh. Perokok memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru, seperti bronkitis
dan pneumonia. Sementara untuk perokok yang juga pecandu alkohol, risiko untuk
terkena infeksi paru akan semakin besar.
9. Bagaimana dengan anak-anak?
1. Nutrisi
Nutrisi tepat dan seimbang tentu dapat menjaga daya tahan tubuh si kecil.
Komposisi lengkap dan sehat seperti konsumsi lemak, karbohidrat, protein, serat
yang bisa didapatkan dari buah dan sayur, serta tambahan susu.
Jadi dalam satu piring anak misal usia 4 tahun bisa 120 gram nutrisi dalam
sehari. Bisa ditimbang jika bingung.
Konsumsi susu dalam sehari pun harus sesuai dengan usia. Misalnya 6-12
bulan 1000 cc, 3 tahun 900 cc, 7 tahun 250 ml. Semakin besar usia semakin
berkurang karena diharuskan untuk makan-makanan padat. Susu sudah lengkap
nutrisinya dari vitamin A, Zinc untuk meningkatkan imunitas, dan zat besi untuk
masa otot.
Bisa juga konsumsi minyak ikan yang mengadung omega 3 dan 6, untuk
kecerdasan anak.
2. Istirahat Yang Cukup
Tidur cukup dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. Ada baiknya untuk
mengurangi jatah main gedget anak, sehari maksimal 2 jam dalam sehari sebab sinar
biru di smartphone dapat membuat anak sulit tidur.
3. Kelola Stres
Buat suasana di rumah menyenangkan, sebab hormon bahagia dapat
meningkatkan imunitas anak. Jadi anak jangan sampai stres itu pengaruh kepada
daya tahan tubuhnya.
4. Kebersihan
Di situasi pandemi ini, ajarkan anak rajin cuci tangan dengan air dan sabun.
Lalu pakai masker bila ke luar rumah. Begitu dengan kebersihan sanitasi.
5. Olahraga
Ajak anak olahraga, sebab bukan hanya membuat anak sehat melainkan dapat
membuat bahagia. Dengan begitu daya tahan tubuh si kecil akan terjaga.
Daya tahan tubuh tidak bisa berdiri sendiri, ada banyak faktor pendukung
yang harus dilakukan untuk menjaga imunitas. Saat new normal, baiknya anak masih
tetap di rumah sampai angka kejadian menurun.
10. Tips jika bekerja dengan banyak orang?
 Siapkan Mental
Hal pertama yang perlu disiapkan adalah mental. Tak bisa dipungkiri berita
tentang jumlah pasien virus COVID-19 yang terus bertambah dan banyaknya korban
meninggal membuat kita merasa cemas. Tapi jangan biarkan perasaan itu berlarut-larut
karena hanya akan memicu gangguan kesehatan mental dan melemahkan sistem imun. 
Sebaiknya gunakan energi itu untuk menyesuaikan diri dan bersikap waspada
selama beraktivitas di era new normal.
 Siapkan  Starter Pack New  Normal
Beraktivitas di tengah pandemi COVID-19 bukanlah sesuatu yang mudah. Kita
perlu beberapa ‘senjata’ untuk melindungi diri dan meminimalisir kontaminasi virus
corona. Selalu gunakan masker saat berada di luar rumah. Kamu juga bisa menggunakan
face shield dan sarung tangan plastik agar lebih aman. 
Bawalah alat makan, alat ibadah dan alat kebersihan diri seperti tisu basah, cairan
antiseptic, dan hand sanitizer. Kamu juga bisa menggunakan zero touch untuk membantu
membuka pintu dan memencet tombol lift tanpa harus menyentuhnya dengan tangan. 
 Jaga Jarak dengan Rekan Kerja
Jika kamu biasa berkumpul dengan rekan kerja untuk ngobrol dan makan bareng,
untuk sementara waktu sebaiknya jaga jarak dulu.  Hindari kerumunan dan berikan jarak
1 meter dengan rekan kerja. Usahakan untuk tidak melakukan kontak fisik dengan  rekan
kerjamu. 
 Manfaatkan Alat Pembayaran Digital
Uang merupakan salah satu medium virus dan bakteri. Karena itu  sebaiknya
gunakan pembayaran digital dibandingkan cash saat berbelanja. Jika terpaksa membayar
dengan uang tunai, segera cuci tangan atau bersihkan dengan hand sanitizer. 
 Jaga Imun Tubuh
Imunitas tubuh yang kuat bisa membuatmu tetap fit di tengah pandemi corona.
imun Selalu terapkan pola makan sehat, istirahat yang cukup, berjemur, dan
mengonsumsi suplemen multivitamin. 
Perhatikan juga asupan cairan tubuh terpenuhi. Kebutuhan cairan tiap orang
berbeda-beda tergantung jenis kelamin, aktivitas dan berat badan. Biasanya kebutuhan
cairan yang diperlukan tubuh sekitar 1,5 sampai 2 liter per hari.
Selain itu usahakan berolahraga secara teratur. Tidak perlu setiap hari, cukup
berolahraga dua kali dalam sepekan selama 30 menit.
11. Supaya jika berolahraga memakai masker tetap fit dan tidak sesak napas?
1. Adaptasi
Harus diakui, melakukan aktivitas fisik dengan masker memang tidak senyaman
tanpa masker. Namun faktor kebiasaan juga berpengaruh. Sebelum ada pandemi virus
Corona COVID-19, para pesepeda umumnya sudah terbiasa gowes pakai masker untuk
menangkal polusi.

Bagi yang baru pertama kali mencoba, ada baiknya membiasakan diri terlebih
dahulu. Dimulai dengan intensitas paling rendah, lalu ditingkatkan jika sudah mulai
terasa nyaman.

2. Batasi hingga intensitas sedang


Ketika menggunakan masker, memang tidak dianjurkan berolahraga dengan
intensitas tinggi. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO)
menyebut, olahraga dengan intensitas dan volume tinggi justru memberikan dampak
buruk terhadap imunitas.

Untuk sekadar menjaga kebugaran, lebih dianjurkan berolahraga dengan


intensitas ringan-sedang yang relatif masih aman dilakukan dengan masker. Selain bisa
dipantau dari kenaikan denyut nadi atau heart rate, intensitas olahraga juga bisa diukur
dengan tes bicara. Dikatakan intensitas ringan-sedang jika olahraga tersebut masih bisa
dilakukan sambil berbicara dengan nyaman.

3. Pilih-pilih masker
Mengingat olahraga butuh asupan atau intake oksigen yang banyak, jenis masker
juga harus disesuaikan. Masker medis seperti N95 tentu tidak dianjurkan karena terlalu
rapat, menghambat pertukaran udara. Asal dibarengi dengan rajin cuci tangan dan tetap
jaga jarak aman, masker kain sudah cukup aman untuk berolahraga.

4. Bawa masker cadangan


Saat olahraga, masker akan lebih cepat basah baik oleh keringat maupun udara
pernapasan. Karenanya, selalu bawa masker cadangan sebagai ganti ketika sudah mulai
terasa tidak nyaman. Tanpa berkeringat pun, masker kain dianjurkan untuk selalu diganti
tiap 4 jam.
5. Kenali kondisi kesehatan
Jika punya risiko kesehatan seperti masalah jantung dan pernapasan, olahraga
pakai masker bisa jadi akan membahayakan. Sebaiknya memilih alternatif olahraga yang
tidak harus dilakukan di tempat umum.

Namun ada kalanya, tidak semua orang mengetahui dirinya punya faktor risiko
semacam itu. Karenanya, waspadai juga berbagai gejala-gejala seperti mual dan pusing
saat berolahraga pakai masker. Segera berhenti sebelum blackout.

Anda mungkin juga menyukai