2. KSH
Berolahraga penting dilakukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar lebih kebal
terhadap virus Corona.
Sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai memasuki masa transisi new normal. Sesuai
dengan namanya, new normal merupakan fase di mana aktivitas publik kembali
dilakukan secara normal dengan protokol kesehatan tertentu demi mencegah
penyebarluasan virus Corona.
Salah satu cara untuk melindungi diri agar lebih kezzbal terhadap virus Corona adalah
dengan melakukan olahraga secara rutin.
Harus selalu kita terapkan upaya mitigasi dalam menghadapi situasi new normal dengan
wajib menggunakan masker kain 3 lapis sesuai anjuran terbaru WHO. Kemudian selalu
lakukan cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum dan setelah menyentuh
apapun.
Selalu menerapkan physical distancing yaitu jaga jarak aman dengan orang lain minimal
1 meter. Dan Jangan lupa untuk tetap atur asupan gizi seimbang dan minum vitamin C.
Selalu bawa dalam tas : botol minum dan peralatan makan pribadi, handsanitizer, tissue
basah, dan masker cadangan dengan plastik ziplock.
Kegiatan senam KJS pagi ini menerapkan protokol kesehatan yaitu menggunakan
masker, cuci tangan dengan sabun, pengecekkan suhu tubuh dan menerapkan physical
distancing yaitu jaga jarak aman minimal 1 meter.
Diakhir sambutannya dr. Pradita Budi Pranata, M.H mengajak agar olahraga pagi hari ini
dapat berjalan lancar tanpa ada halangan suatu apapun dan terhindar dari virus corona,
tetap pakai masker dimanapun dan kapanpun.
3. Cara tetap sehat jika beraktivitas fisik diluar rumah di era new normal?
4. Kalung penangkal virus corona?
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiscus Lema
meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berkoordinasi
dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) perihal kalung antivirus corona.
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung
kayu putih produk Balitbangtan mampu membasmi virus corona atau Covid-19.
"Balitbangtan Kementan seharusnya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan
Badan Pengawas Obat dan Makanan," ujar Ansy Lema, begitu dia disapa, ketika
dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/7/2020).
Pasalnya kehadiran dan keterlibatan pihak-pihak lain dinilai relevan dalam uji klinik
terhadap kalung yang diklaim dapat membasmi virus corona tersebut.
"Tidak hanya untuk kepentingan kebenaran tentang khasiat obat itu, melainkan
juga untuk memperkuat klaim atas khasiat obat atau herbal produk baru itu," kata dia.
Ansy juga menyinggung bahwa tupoksi Kementan sebenarnya bukan terkait materi
'medis'.
Oleh karena itu, dia menilai harus ada pelibatan Kemenkes ataupun BPOM.
Dia juga menegaskan tugas dari mencari anti virus corona sebenarnya adalah
tugas Kemenkes, BPOM, ahli farmasi, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
Berdasarkan hal itu, politikus PDI Perjuangan tersebut mengimbau Kementan
menghentikan riset pengadaan kalung antivirus corona.
Dia menyarankan riset Balitbangtan sebaiknya difokuskan pada pelbagai kendala
produksi pangan terhambat dan upaya mengatasinya.
"Kementan harus fokus pada produksi pangan untuk penguatan ketahanan pangan
selama Pandemi Covid-19. Pangan yang dimaksud bukan hanya soal ketersediaan beras,
tetapi diversifikasi pangan lokal. Apalagi saat ini nilai tukar petani sangat terpukul,"
jelasnya.
"Kementan harus melakukan efisiensi anggaran, dengan fokus menaikkan
kembali nilai tukar petani yang anjlok. Anggaran pengadaan kalung massal sebaiknya
dialihkan untuk intensifikasi berupa penyediaan alat-alat pertanian dan ekstensifikasi
berupa perluasan lahan untuk mencetak sawah dan pangan lokal," tandasnya.
5. Tips menerima tamu dari luar kota?
Pertimbangkan kondisi kesehatan Anda dan anggota keluarga
Apakah Anda memiliki kondisi medis tertentu yang dapat
meningkatkan keparahan jika terpapar virus corona? Beberapa kondisi
medis yang dapat meningkatkan risiko Covid-19 yang parah, menurut
Centers for Disease Control and Preventions, di antaranya adalah penyakit
ginjal kronis, penyakit paru obstruktif kronis, dan diabetes tipe 2.
Penting juga untuk memikirkan kesehatan orang lain di rumah Anda
dan apa yang bisa terjadi jika mereka terpapar virus.
"Jika Anda hidup dengan orang-orang yang berisiko tinggi terhadap
penyakit, Anda mungkin harus mempertimbangkan kembali membiarkan
seseorang masuk ke rumah Anda. Ini untuk menghindari risiko kontak tidak
disengaja untuk anggota keluarga Anda," kata Brian Labus, seorang
profesor di University of Nevada, School of Public Health Las Vegas,
seperti dilansir dari Huffpost.
Cari tahu kondisi kesehatan tamu
"Sebelum mengatur pertemuan di rumah Anda, penting untuk
bertanya kepada tamu apakah mereka memiliki gejala Covid-19, seperti
demam, batuk, sesak napas," kata Tony Yuan, seorang dokter dan direktur
medis di Doctor On Demand.
Dia juga merekomendasikan untuk bertanya kepada para tamu
tentang kondisi kesehatan mendasar mereka, yang dapat menempatkan
mereka pada risiko lebih tinggi untuk menjadi sakit parah jika mereka
terkena virus corona.
Untuk tamu yang memiliki masalah dengan kondisi kesehatannya,
minta mereka untuk menjaga jarak dan memakai masker meski di dalam
rumah.
Jaga jarak dan pakai masker
Selain menjaga jarak di luar rumah, Anda juga harus menjaga jarak
di dalam rumah ketika ada tamu yang datang. Selain itu, Anda juga harus
membatasi jumlah tamu yang datang dan masuk ke dalam rumah."Risiko
terbesar adalah ketika Anda berada di sekitar orang lain," kata Labus.
Yuan juga menyarankan Anda untuk mempertimbangkan ukuran
rumah atau ruang tamu Anda untuk menentukan berapa banyak tamu yang
dapat Anda izinkan untuk masuk, agar jarak sosial sejauh 1 meter bisa
terpenuhi.
Kemudian yang juga tak kalah penting, Anda dapat dengan sopan
meminta tamu memakai masker untuk mengurangi peluang transmisi.
Bersihkan rumah secara menyeluruh
Selama tamu berada di rumah Anda, catat dalam hati area mana saja
yang disentuh atau terpapar olehnya. Itulah area yang harus mendapat
perhatian untuk Anda bersihkan setelah tamu pulang.
Tidak berjabat tangan
Sesuai dengan anjuran, kita memang tidak diperbolehkan untuk
melakukan kontak fisik dengan orang lain, termasuk berjabat tangan. Kita bisa
menggantinya dengan melakukan Thai greeting, atau sekadar menaikkan alis
untuk menyapa. Tidak perlu takut dinilai tak sopan, hal ini dilakukan demi
menjaga kesehatan kita bersama.
Meminta tamu untuk cuci tangan
Sesampainya di rumah kita, kita bisa meminta tamu yang datang untuk
segera mencuci tangan. Hal ini penting dilakukan karena sesuai dengan yang
dianjurkan WHO, kita memang harus sering-sering mencuci tangan dengan sabun
paling tidak selama 20 detik. agar virus, bakteri, kuman yang menempel di tangan
bisa segera hilang.
Jangan terlalu lama
Di situasi seperti saat ini, ada baiknya bertamu juga jangan terlalu lama-
lama. Kalau urusannya udah selesai, lebih baik kita berikan 'kode' secara halus
kepada tamu kita agar segera pulang. Bukannya tidak sopan, namun hal ini harus
dilakukan demi kebaikan kita semua.
6. Rekreasi yang aman di era new normal
Pastikan Anda dan keluarga sehat sebelum berangkat
Pastikan Anda sekeluarga sehat dan tidak sedang sakit sebelum memutuskan
untuk berekreasi. Jika Anda sedang sakit, misalnya batuk, pilek atau demam, ada
baiknya Anda beristirahat di rumah sampai keluhan hilang. Selain menjadi sumber
penularan bagi orang lain, orang yang sakit juga memerlukan istirahat agar dapat
segera pulih.
Kunjungi tempat rekreasi yang ada di dekat rumah, misalnya taman dekat
rumah. Berpergian untuk mengunjungi tempat rekreasi yang jauh dapat
meningkatkan risiko tertular COVID-19.
Kesehatan ibu dan anak serta anggota keluarga lainnya harus menjadi
prioritas saat Anda berekreasi di luar ruangan. Untuk itu, patuhi selalu protokol
kesehatan dan terapkan selalu cara hidup sehat di keluarga Anda
Ajarkan dan contohkan anak-anak Anda untuk tetap jaga jarak (physical
distancing) ketika bermain. Usahakan untuk selalu menjaga jarak sejauh 2 meter dari
orang di sekitar Anda. HIndari pergi ke daerah yang menjadi pusat keramaian dan
pilihlah area yang lebih sepi.
Belum ada bukti bahwa virus corona dapat ditularkan melalui air dalam
kolam renang. Selain itu, desinfeksi rutin dengan klorin dapat dilakukan untuk
menonaktifkan virus ini. Anda dapat mengajak anak-anak berenang dengan tetap
menjaga jarak dengan pengunjung lain. Selain itu, jangan lupa untuk segera mandi
setelah selesai berenang.
Itulah beberapa cara untuk menjaga agar keluaga tetap aman di kondisi new
normal. Selain mengikuti beberapa cara tersebut, kamu juga bisa konsultasi dengan
dokter mengenai kondisi kesehatan keluarga lho.
Bagi yang baru pertama kali mencoba, ada baiknya membiasakan diri terlebih
dahulu. Dimulai dengan intensitas paling rendah, lalu ditingkatkan jika sudah mulai
terasa nyaman.
3. Pilih-pilih masker
Mengingat olahraga butuh asupan atau intake oksigen yang banyak, jenis masker
juga harus disesuaikan. Masker medis seperti N95 tentu tidak dianjurkan karena terlalu
rapat, menghambat pertukaran udara. Asal dibarengi dengan rajin cuci tangan dan tetap
jaga jarak aman, masker kain sudah cukup aman untuk berolahraga.
Namun ada kalanya, tidak semua orang mengetahui dirinya punya faktor risiko
semacam itu. Karenanya, waspadai juga berbagai gejala-gejala seperti mual dan pusing
saat berolahraga pakai masker. Segera berhenti sebelum blackout.