Kasus 2
A. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi besar terdiri dari bermacam-macam
orang dari berbagai bidang dan karakter yang berbeda-beda, yang berfokus pada
pemberian jasa pelayanan kesehatan. Dalam perjalanannya, rumah sakit kerap
dihadapkan pada berbagai masalah salah satunya adalah penurunan kinerja para
karyawannya yang disebabkan oleh berbagai macam faktor ataupun tidak terintegrasinya
antara satu divisi dengan divisi lain. Hal ini tentu akan dapat berdampak pada
menurunnya kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien sebagai pengguna jasa
rumah sakit. Pelatihan adalah sebagai salah satu teknik yang dapat ditempuh managemen
rumah sakit sebagai bagian dari penyegaran kembali kinerja para karyawannya.
B. LATAR BELAKANG
Health valley hospital (HVH) adalah sebuah rumah sakit yang memberikan pelayanan
komprehensif, termasuk pelayanan untuk penyakit kangker, jantung, trauma, dan
emergency. HVH mempunyai 2300 karyawan tetap. Selama 4 tahun HVH menggunakan
filosofi desentralisasi untuk pelatihan dan pengembangan organisasi. Setiap departemen
yang ada di rumah sakit mempunyai unit pelatihan dan trainer/educator sendiri.
Departemen SDM juga mempunyai komponen pendidikan yang disebut Education
Service yang menyediakan pelatihan untuk topik yang bersifat umum, meliputi orientasi
karyawan baru, pelayanan pelanggan, kepemimpinan/manajemen, dan pengembangan
staf. Education Service tidak menyediakan pelatihan dengan topik seperti pendidikan
perawat, pelayanan keselamatan pasien, pelayanan emergency, persiapan
penanggulangan bencana.
Unit pelatihan dari setiap departemen terpisah satu sama lain dan masing-masing
melakukan pelacakan informsi sendiri. Dengan interupsi yang konstan dan emergency
inheren di lingkungan rumah sakit, dapat dipahami bahwa fungsi pelacakan kadang-
Program Magister Administrasi Rumah Sakit
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2020/2021
Keadaan tersebut mendorong CEO untuk mencari solusi memo kepada Departemen
SDM meminta informasi terkait dengan masalah pendidikan, termasuk semua aktivitas
pendidikan/pelatihan secara detail, seperti nama pelatihan, tujuan, kesesuaiannya dengan
tujuan organisasi, outcomes-nya, nama pendidik/pelatih atau fasilitator, dan nama
karyawan yang hadir dan menyelesaikan pelatihan. Pada dasarnya rumah sakit
membutuhkan pelatihan untuk pengembangan SDM yang berintegrasi pada tiap
divisinya. Satu-satunya cara untuk memenuhi permintaan tersebut semua unit yang
terlibat cepat bekerja sama secara kolaboratif sesuai visi rumah sakit.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pelatihan karyawan masih bersifat desentralisasi
2. Kurangnya luasnya cakupan materi pelatihan terutama bidang medis bagi
karyawan
3. Format pelatihan yang berbeda tiap divisi menyebabkan tidak padunya antardivisi
D. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana peran man power planning yang terpadu antardivisi sebagai acuan untuk
menyusun model pelatihan yang terintegrasi?
pendek maupun panjang dapat terlaksana dengan baik. Tiap kepala divisi dipertemukan
untuk menyatukan persepsi dan merumuskan permasalahan yang ada, sambil mendata
kebutuhan pelatihan dan pengembangan SDM untuk menghadapi kondisi yang ada, serta
mensinkronkan langkah ke depannya. Jika sudah dilakukan asasmen tiap departemen,
maka pilihlah poin yang serupa sehingga tiap departemen memilikinya (mengubah pola
desentralisasi menjadi sentralisasi/terintegrasi antardepartemen).
Perencanaan SDM baik jangka pendek seperti pelatihan aplikatif misalnya pelatihan
dasar managemen mutu, pelatihan service excelent, pelatihan penjaminan keselamatan
pasien, dll ataupun jangka panjang seperti menyusun rencana pengadaan SDM hingga
program jaminan pensiun dan menyusun program pelatihan yang berkesinambungan baik
managerial maupun pelayanan medis, haruslah memiliki sistem informasi managemen
yang terintegrasi satu sama lain. Sehingga rumah sakit nantinya akan memiliki pusat data
yang terpadu sehingga memudahkan dalam perencanaan lain ke depannya secara
berkesinambungan.
F. REFERENSI
Ilyas, Y. 2004. Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Teori Metoda dan
Formula. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI. Jakarta
Kurniati, A dan Efendi, F. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Salemba Medika.
Jakarta.
Raena, dkk. Pengaruh Man Power Planning terhadap Kualitas SDM Pendidikan Ekonomi
dalam Menghadapi ACFTA. JuPEKO hal.174-186.