Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI PENELITIAN

KUANTITATIF

EKO FARIDA
RUMUSAN MASALAH
• Masalah adalah segala sesuatu yang membuat peneliti risau, tidak puas,
dan membutuhkan jalan keluar untuk mengatasinya.
• bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengamatan langsung peneliti.
• Pengalaman tidak langsung : informasi melalui mass media, pendapat
pakar dalam sebuah temu ilmiah, hasil penelitian / artikel tertentu.
• Penelitian sebagai suatu kegiatan mencari kebenaran dengan
menggunakan metode ilmiah dituntut untuk memulai segala sesuatu
dengan permasalahan yang nyata.
• Proses : Identifikasi → Pembatasan masalah → Rumusan masalah
(kalimat Tanya)
KARAKTERISTIK UMUM
1. Aktual, artinya masalah tersebut merupakan masalah yang sedang
hangat dirasakan atau bersifat keknian.
2. Menarik, artinya penelitian yang dilakukan mengundang hasrat dan
keinginan untuk mengetahui permaslahan secara mendalam dan
mengetahui penyelesaian masalah yang memungkinkan untuk
dilakukan.
3. Hasil kajiannya bermanfaat dan memiliki dampak solutif terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh masayarakat, serta memiliki
dampak yang berarti terhadap perkembangan keilmuan peneliti.
4. Orisinal, artinya penelitian yang dilakukan menjanjikan kebaruan
(novelty) bukan pengulangan dari penelitian sebelumnya.
LANDASAN TEORI
• Landasan teori berisi tentang teori-teori dan hasil penelitian
sebelumnya yang berasal dari studi kepustakaan.
• Mengutamakan Prinsip Keterbaruan dan berhubungan dengan
masalah penelitian.
• Kerangka teori (kerangka berpikir): sebuah model atau konsep yang
didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
• Dibuat dalam bentuk diagram atau skema, dengan tujuan untuk
mempermudah memahami beberapa variabel data yang akan
dipelajari pada tahap selanjutnya.
Macam-macam Kerangka Teori
1. Kerangka Teoritis → menegaskan tentang teori yang dijadikan
sebagai landasan serta digunakan untuk menjelaskan fenomena yang
sedang diteliti.
2. Kerangka Operasional → menjelaskan tentang variabel yang
diperoleh dari konsep-konsep yang sudah dipilih, menunjukkan
hubungan antara variabel data, menjelaskan hal apa saja yang bisa
dijadikan sebagai indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
yang berhubungan.
3. Kerangka Konseptual → menjelaskan konsep yang terdapat pada
asumsi teoritis, yang kemudian digunakan untuk mengistilahkan unsur
yang terdapat dalam objek yang akan diteliti serta menunjukkan
adanya hubungan antara konsep tersebut.
HIPOTESIS
• Jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian.
• Ada dua bentuk hipotesis yaitu:
1. hipotesis penelitian; dirumuskan secara naratif berdasarkan
kerangka berpikir penelitian & landasan teori yang telah dipilih.
2. hipotesis statistik; dirumuskan secara matematis dalam bentuk
dua kalimat matematika.
HIPOTESIS PENELITIAN
• Penggunaan hipotesis penelitian didasarkan pada masalah atau
tujuan penelitian.
• Tidak semua penelitian harus memiliki hipotesis.
• Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan
mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi → tidak
menggunakan hipotesis.
• Penelitian deskriptif : hanya membuat deskripsi atau pengukuran
secara cermat tentang feomena yang diteliti → tidak menggunakan
hipotesis.
KARAKTERISTIK HIPOTESIS
Hipotesis dapat diuji jika dirumuskan dengan benar, jika masih abstrak
akan membingungkan prosedur penelitian dan sukar untuk diuji
secara nyata.
• Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk
menjelaskan masalah.
• Hipotesis harus dinyatakan secara jelas → harus mendefinisikan
secara operasional semua variabel dan diketahui secara pasti
variabel bebas dan variabel terikatnya.
• Hipotesis harus dapat diuji → harus ada instrumen, karena
instrumen akan menggambarkan ukuran yang valid dari variabel
yang akan diteliti.
• Hipotesis harus spesifik → menunjuk kenyataan sebenarnya.
• Hipotesis harus menyatakan perbedaan / hubungan antar variabel.
KRITERIA HIPOTESIS
• Hipotesis harus menggambarkan hubungan antara variabel-variabel,
• Hipotesis harus memberikan petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut
→ variabel-variabel yang dicantumkan dalam hipotesis harus dapat diukur dan
arah hubungan antara variabel-variabel tersebut harus jelas,
• dinyatakan dalam kalimat yang jelas (tidak multi tafsir)
• dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode ilmiah. Rumusan
hipotesis seringkali dimulai dengan suatu proposisi yang menunjukkan hubungan
antara variabel dan diikuti oleh pernyataan yang lebih spesifik tentang arah serta
kuatnya hubungan tersebut.
• Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis,
tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis
tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai