Anda di halaman 1dari 4

Kasus 1

Data umum klien


Nama : Ny. S
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Diagnosis gizi : Obesitas, hipertensi stage II, dislipidemia, keluhan pusing dan pegal
di tengkuk), penyakit jantung turunan.
Asupan gizi

No Problem Etiologi Sign dan simpton


1. NI.1.2 Asupan Energi Inadekuat Klien mengonsumsi Asupan Energi dari
asupan energi dalam klien melebihi asupan
jumlah berlebih yang dibutuhkan oleh
klien yaitu 117% dari
kebutuhan harian

2. NI. 5.5.2 Kelebihan Asupan Lemak Klien gemar Hasil uji laboratorium
mengkonsumsi yang menunjukkan
makanan tinggi lemak nilai kolesterol dan
yakni jeroan, kikil, dan
LDL Ny. S yang lebih
lemak daging serta
mengkonsumsi tinggi dari nilai
makanan yang normalnya. Asupan
pembuatannya lemak dari klien
dengan cara digoreng melebihi kebutuhan
dari klien yaitu
mencapai 208% dari
kebutuhan lemak
harian.
Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan Kebiasaan konsumsi makanan berlemak dan
berkolesterol tinggi yang ditandai dengan Hasil uji laboratorium kolesterol dan LDL Ny. S lebih
tinggi dari nilai normalnya.
3. NI.5.7.1 Asupan protein Klien mengonsumsi asupan protein klien
lauk hewani seperti kurang, yaitu hanya
ayam/ikan asin 80% dari kebutuhan
goreng 2x/hari dan
lauk nabati seperti
protein harian
tempe goreng
Asupan protein inadekuat berkaitan dengan Kebiasaan makan Ny. S yang tidak bervariasi
dan cenderung tinggi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan natrium yang ditandai
dengan Pemenuhan protein Ny. W hanya sebesar 80% dari kebutuhan protein harian.
4. NI. 5.8.1. Asupan Karbohidrat Klien mempunyai pola Asupan karbohidrat
makan 3x/hari yakni dari klien cukup untuk
nasi dengan lauk pauk memenuhi asupan
lebih sering digoreng, yang dibutuhkan oleh
minum teh manis klien yaitu 97% dari
2x/hari, dan makanan kebutuhan
selingan lebih sering karbohidrat harian.
berupa singkong
Asupan karbohidrat inadekuat berkaitan dengan Kebiasaan makan Ny. S yang cenderung tinggi
konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat yang ditandai dengan Pemenuhan karbohidrat Ny. S
sebesar 97% dari kebutuhan harian.
4. NB. 1.1. kurang pengetahuan terkait Klien belum pernah Ketika dietisien
makanan dan zat gizi mendapat konseling memberikan
gizi pertanyaan terkait
dietnya, Ny. S tidak
dapat menyebutkan
jenis bahan makanan
tinggi natrium, tinggi
serat, dan
beranggapan bahwa
makanan tinggi lemak
adalah jeroan, kikil,
dan lemak daging.
Defisit pengetahuan terkait makanan dan nutrisi berkaitan dengan NY. S yang belum pernah
mendapat konseling gizi yang ditandai dengan klien tidak dapat menyebutkan jenis bahan
makanan tinggi natrium, tinggi serat, dan beranggapan bahwa makanan tinggi lemak adalah
jeroan, kikil, dan lemak daging.
NI.5.10.1 Asupan mireral intake Pasien mengonsumsi Asupan natrium
5. Natrium jenis bahan makanan klien lebih, yaitu
tinggi natrium 146% dari
kebutuhan natrium
harian.

PRIORITAS DIAGNOSIS GIZI


Asupan Energi Inadekuat (NI.1.2 ) berkaitan dengan berkurangnya kemampuan klien untuk
mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup karena klien mengalami pelo Ditandai dengan
Asupan Energi dari klien belum dapat memenuhi asupan yang dibutuhkan oleh klien yaitu masih
81%.
INETERVERENSI GIZI
PERENCANAAN
Tujuan Intervensi Gizi :
1.Mengurangi Asupan energi dari klien hingga batas normal dengan memberikan modifikasi
bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi klien
2.Memotivasi klien untuk meningkatkan ativitas
3. Mempertahankan status gizi yang baik
4. Memperbaiki Masalah Gizi
5. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan cairan
6. Membantu mengontrol tekanan darah
7. Membantu mengontrol kadar lemak
Prinsip Diet:
1. Energi : 25-45 Kkal/kgBBI, berkisar 1850 kalori s/d 1578 kalori, bertahap menurun sesuai
dengan kondisi pasien.
2. Protein 0.8-1.5 g/kgBBI
3. Lemak 20-30% dari total kalori
4. Karbohidrat 60-70%
5. Cukup Vitamin dan Mineral
6. Cairan cukup 1500-2000 ml/hari
7. Serat 25-30 gram
8. Natrium dibatasi < 2300 mg/hari
9. Kolesterol <200 mg
Syarat diet:
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan yaitu 1578 kkal
2. Protein diberikan cukup yaitu 59 gr
3. Lemak diberikan cukup yaitu 35 gr
4. Karbohidrat diberikan sedang yaitu 256,425 gr
5. Vitamin dan Mineral cukup
6. Cairan cukup 1600 ml/hari
7. Serat cukup 25 gram
8. Natrium dibatasi 1400 mg (AKG 2019)

IMPLEMENTASI
• Food and or nutrient delivery (ND)
• Nutrition education (E)
• Nutrition counseling (C)
• Coordination of nutrition care (RC)
PERENCANAAN MENU

Waktu Rekomendasi
Menu Pagi (06.30) Bubur Nasi (250 g)
Ayam Suwir (60 g)
Sayur Bayam (100 g)
Buah Pisang (100 g)
Selingan (10..00) Bubur Kacang Hijau tanpa santan (150 ml)
Siang (13.00) Nasi Tim (250 g) Ikan kakap filet (60 g) Sop
Makaroni (100 g) Buah Pepaya (100 g)
Selingan (16.00 Agar – agar (100 g)
Malam (18.30) Nasi Tim (250 g) Pepes tahu (100 g) Sayur
daun kelor (100 g) Buah Melon (100 g)

EDUKASI / KONSELING / PENYULUHAN GIZI


Sasaran : Klien dan Keluarga Klien
Waktu : 20 Menit Topik : Diet Dash dengan modifikasi rendah kolesterol dan terbatas lemak dan
PUGS
Tujuan : 1. Memberikan informasi kepada keluarga klien terkait dengan kebutuhan zat gizi yang
adekuat yang dibutuhkan oleh klien.
2. Memberikan Informasi kepada keluarga klien terkait dengan Jenis diet untuk klien,
contoh menu diet klien, perubahan bentuk makanan, dan makanan apa saja yang perlu
dikurangi dan dihindari.
Manfaat : 1. Pasien mengetahui dan memahami terapi diet yang diberikan
2. Keluarga pasien dapat turut berpartisipasi untuk membantu dan mendukung
kesembuhan pasien
3. Pasien berkomitmen menjalani terapi diet yang direkomendasikan
Materi edukasi / konseling / penyuluhan : 1. Pedoman Gizi Seimbang
2. Jenis Diet dari klien
3. Makanan apa saja yang perlu dikurangi dan dihindari
4. Mempertahankan status gizi yang baik
5. Contoh menu diet klien
6. Bentuk makanan dan kondisi fisik dari klien

MONITORING DAN EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai