Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ISLAM DAN SAINS

Tentang;

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL


KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN SAINS DI DUNIA
ISLAM

Disusun Oleh:

Elida Permata Sari : 1815010059

Dosen Pembimbing:

Dr. Zulfis S.Ag. ,

M.Hum

PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI

AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

1
IMAM BONJOL PADANG

2
2020 M/1442 H

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada abad ke 8 sampai dengan abad ke 12 tepatnya pada masa dinasti


abbasyah bisa dikatakan sebagai abad keemasan umat islam. Karena pada
zaman tersebut, ilmu pengetahuan atau sains da peradaban islam berkembang
pesat dan mencapai puncaknya. Umat islam pada zaman tersebut menjadi kiblat
dunia, karena perhatiannya yang sangat besar terhadap agama dan juga ilmu
pengetahuan serta filsafat.

Pada awal abad ke 9, pennelitian-penelitian diwilayah pemerintahan islam


mengumpulkan banyak materi dan tradisi observasi dan teori astronomi India,
Yunani, dan Persia dengan system geosentris ptolomeus tentang planet-planet
yang diterima sebagai struktur dasar kosmos. Observatorium tersebut, termasuk
didirikan di Persia pada tahun 1074 M dengan salah satu aktornya adalah
Oemar Khayyam seorang ahli matematika dan menguasai ilmu pengetahuan.
Tetapi beliau lebih dikenal sebagai seorang sejarawan.

Pada masa keemasan peradaban islaam pada waktu itu, banyak muncul
ilmuwan-ilmuwan muslim yang multitalenta, mereka tidak hanya berkontribusi
dalam hal pemikiran keagamaan saja tetapi juga ilmu pengetahuan, seperti Al-
Kindi, Al-Razi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Al-Khawarizmi dan ilmuan-
ilmuan muslim lainnya yang mempunyai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan
dan mewarnai peradaban dunia.
PEMBAHASAN

A. KEMAJUAN SAINS DI DUNIA ISLAM

Muncul dan berkembangnya sains di dunia islam tidak dapat dipisahkan


dari sejarah ekspansi islam itu sendiri. Dalam tempo lebih kurang 25 tahun
setelah wafatnya nabi Muhammmad saw, kaum muslimin telah berhasil
menakhlukkan seluruh jazirah Arabia dari selatan hingga utara.

Kemunculan sains didunia islam dan Eropa Arab memang ada masa
pemindahan, namu ada juga masa pengujuran, pencernaan, dan penyerapan,
yang berarti penolakan. Pakar sejarah sains dari Universitas Harvart, Prof Abdul
Hamid sabra menyebutkan ada 3 fase tahap islamisasi sains yaitu :

1. Fase peralihan atau vakuisasi, dimana sains yunani memasuki wilayah


peradaban islam bukan sebagai penjajah, melainkan sebagai tamu yang
diundang

2. Fase penerimaan atau adopsi, dimana tuan rumah mulai mengambil dan
menikmati oleh-oleh yang dibawa oleh tamu

3. Fase asimilasi dan naturalisasi, pada tahap ini tuan rumah bukan sekedar
menerima dan menikmati, tetapi juga meramu dan memasak menciptakan
menu baru.

Ada 3 faktor yang mendorong kemajuan sains didunia islam antara lain :
1. Kemurnian dan keteguhan dalam mengimani, memahami, dan
mengamalkan ajaran islam.

2. Adanya motivasi agama sebagai sebagaimana kita ketahui, kitab suci Al-
Quran berisi ajaran untuk menuntut ilmu, perinttah membaca, eksplorasi,
dan ekspedisi dan berfikir ilmiah rasional

3. Factor social politik. berkembangnya kebudayaan ilmu dan tradisi ilmiah


pada masa itu, terutama kondisi masyarakat islam meskipun terdiri dari
bermacam-macam etnis, namun berhasil diikuti oleh kaidah islam.

Masa keemasan dari perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi


disekitar masa Usmani Abbasyah terbagi dalam dua periode yakni masa
abbasyah dimana khalifah-khalifah yang memerintah merupakan khalifah yang
ada luas dan senang akan ilmu pengetahuan dan masa abbasyah II dimana
daerah-daerah disekitaran kekuasaan bani abbasyah yang berlomba-lomba
menyaingi kemajuan bagdad dimana kekuasaan bani abbasyah sendiri
berangsur
-angsur melemah.

Gerakan ilmu secara besar-besaran dirintis oleh khalifah ja’far al-mansur.


Setelah ia itu di kota Baghdad (144 H/ 762 M) dan nomor sebagai ibu kota
Negara. Ia menarik banyak ulama dan sebuah ahli dari berbagai daerah untuk
dating dan tinggal di bagdad. Ia merangsang usaha pembukuan ilmu agama,
seperti fiqih, tafsir, tauhid, dan hadis atau ilmu lain seperti ilmu bahasa dan ilmu
sejarah. Akan tetapi yang lebih mendapat perhatian adalah penerjemahan buku
ilmu yang berasal dari luar.1

Pada masa Harun Arrasyid (786-809) proses masih terus berlangsung .


Harun memerintahkan Yuhanna Ibnu Masawyh seorang dokter istana, untuk
menerjemahkan buku-buku kuno mengenai kedokteran. Dimasa itu juga lewat

1 Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Hlm.57
karya-karya dalam bidang ilmu astronomi, seperti sidhanta : sebuah risalah india
yang lewat oleh Muhammad Ibnu Ibrahim al-Fazari. 2

Pada masa Harun Arrasyid kesejahteraan, pendidikan, ilmu pengetahuan,


kesusasteraan, pendidikann, ilmu pengetahuan mengalami zaman keemasan.
Pada saat itulah zaman keemasan islam menempatkan dirinya sebagai sebuah
pemerintahan terkuat yang tidak tertandingi. Naiknya Harun Arrasyid sebagai
khalifah ke lima menggantkan Al Hadi membawa perubahan besar dalam
sejarah Dinasti Abbasyah.

Perkembangan selanjutnya berada pada masa pemerintahan Al-Ma’mun.


ia telah berjasa besar dalam mengembangkan ilmu didunia islam dengan
membangun Umpan al Hikmah yang terdiri dari sebuah perpustakaan,
observatorim, dan sebuah departemen penerjemah. 3

Adapun makna ilmu pengetahuan pada masa bani abbasyah telah


memberi manfaat yang sangat besar dari berbagai aspek kehidupan pada saat
itu terutama dan terutama imbassnya pada masa sekarang. Kemajuan yang
telah dicapai bani abbasyah antara lain :4

1. Administrasi pemerintahan dengan biro-bironya

2. System organisasi militer

3. Administrasi wilayah pemerintahan

4. Pertanian, perdagangan, dan industry

5. Islamisasi pemerintahan

6. Kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, geografi,

2 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Hlm.40-41

3 ibid hlm. 41

4 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam (bandung :CV Pustaka Setia,2008) Hlm. 130
historiografi, filosogi islam, teologi, hokum(fiqih), dan etika islam, sastra, seni
dan penerjemah

7. Pendidikan, kesenian, arsitektur termasuk pendidikan dasarmenengah dan


perguruan tinggi, perpustakaan dan took buku, media tulis, seni rupa, seni
music dan arsitek.

Dari kekaisaran besar dimana tingkat minat dan gairah belajar filsafat
dan ilmu pengetahuan pada waktu itu begitu tinggi yang mana pemerintahlah
yang menjadi pelopor serta pioneer utama yakni abbasyah dengan ibu
kotanya bagdad (ditimur), dan umayyah yang ibu kotanya kordova (dibarat).
Dua kota ini menjadi pusat peradaban dunia yang menghasilkan banyak
orang bergelut dalama dunia dan kefilsafatan.5

Adapun kemajuan yang diraih umat islam di spanyol dalam


lapangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang banyak sejarawan
berpendapat supremasi islam tersebut sangat berpengaruh terhadap
kemajuan eropa, adapun lapangan ilmu pengetahuan yaitu filosofi, sains,
bahasa, sastra dan music. Sejarah dan geografi, fiqih, dan kemajjuan
pembangunan fisik (perpustakaan, irigasi, istana-istana, masjid, dll). 6

Dalam bidang sains ilmu yang berkembang ketika itu adalah ilmu
kedokteran, music, matematika, astronomi, kimia. Ilmuan yang terkenal ketika
itu adalah Abbas Ibnu Farnas yang merupakan ahli dalam bidang kimia dan
astronomi. Ia adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dan
batu. Ibrahim Ibnu Yahya Al-Naqqas terkenal dalam ahli astronomi. Beliau
juga menemukan alat yang dapat menentukan waktu terjadi gerhana

5 Abdul Malik Wello, Filsafat Islam Dan Sains Perspektif Islam (Makassar, Alauddin Universitas Tekan, 2013), Hlm. 35

6 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Hlm 120


matahari dan berapa lama waktunya. Selain itu ia juga berhasil menemukan
teropong modern. Ahmad Ibnu Abbas dari Cordova adalah ahli dalam bidang
obat-obatan. Umm Al Hasn binti Abi ja’fat dan saudara perempuannya, al
hafiz juga merupakan ilmuan dan ahli dalam bidang kedokteran. 7

Sedangkan yang menjadi factor internal dari kemajuan sains didunia


islam adalah berasal dari dalam tubuh penguasa islam ketika itu, para
pemimpin yang kuat, tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri.
Mereka sangat berani menghadapi setiap persoalan, yang paling penting
adalah wajah islam yang ditunjukkan kepada masyarakat Spanyol yang
sangat toleransi, dan penuh persaudaraan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan sains tidak bisa dilepaskan dari


peran pemerintah pada waktu itu yang mendukung kemajuan ilmu
pengetahuan, seperti ilmu kesehatan yang mempunyai manfaat praktis bagi
kalangan penguasa yang mengharapkan layanan medis yang baik. Dimana
pembangunan rumah sakit menjadi salah satu ciri khas filantropis
masyarakat islam.

B. KEMUNDURAN SAINS DIDUNIA ISLAM

Factor eksternal kemunduran sains didunia islam Kondisi kemunduran


umat islam mengantarkan kepada kejatuhan yang tidak terelakkan dihadapan
pembantaian, yang tidak terelakkan oleh budaya Eropa yang unggul, banyak
factor yang melatarbelakangi kemunduran sains dalam peradaban islam, yang
pernah bersinar tersebut, salah satunya adalah yaitu serangan bangsa mongol

7 Siregar, L.H. Andalusia : Sejarah Integrasi Religious Dan Linguistik


yang memporak porandakan dan membakar karya-karya intelektual islam di
timur, Sedangkan dikawasan Andalusia, hamper mirip yaitu penyerangan
kembali pasukan Kristen serta perebutan kembali kekuasaan terhadap
pemerintahan islam yang berkuasa pada waktu itu. Peradaban islam di barat
mempunyai andil besar dalam kebangkitan Eropa, yang tentu saja kontribusi
tersebut tidak lepas dari masa keemasaan peradaban islam di Timur. Orang-
orang Eropa, sebelum menghancurkan dinasti-dinasti kecil di Andalusia mereka
terlebih dahulu menggal, mempelajari, dan menerjemahkan hasil-hasil pemikiran
intelektual muslim yang Berjaya pada waktu itu. Factor lain yang juga akibat
konflik internal dalam pemerintahan islam pada waktu itu.

Menurut al-Buthi setidaknya ada dua factor yang menjadikan


kemunduran umat islam saat ini. Pertama, terpesonanya umat islam
terhadap revolusi yang terjadi di barat sebagai tanda kebangkitan peradaban
barat pada waktu itu. Kedua, terpengaruh dengan keberhasilan barat dalam
melepaskan dirinya dari cengkraman doktrin-doktrin gereja.

Factor internal yang menyebabkan kemunduran sains adalah


keterpencilan spanyol islam bagaikan terpencil dari dunia islam yang lain. Ia
selalu berjuang sendirian, dengan demikian tidak ada kekuatan alternative yang
mampu membendung kebangktian Kristen disana. 8

Menurut david c. lindberg menyebutkan krisis ekonomo dan politik serta


keterasingan dan keterpinggiran sebagia factor utama kemunduran sains didunia
islam.9

Menurut Al-Buthi ada dua factor yang menjadikan kemunduran umat islam
saat ini. Yang pertama, terpesonanya umat islam terhadap revolusi yang terjadi
di Barat sebagai tanda kebangkitan peradaban barat pada waaktu itu.
Kedua,

8 Ahmad Al-Usayri, Sejarah Islam, (Jakarta : Akbar,2004), Hlm. 345

9 David C Lindberg, (The European Scientific Tradition Dalam Konteks Filsafat Keagamaan Dan Kelembagaan (Chicago, The University Of Chicago Press, 1992)

Hlm. 180
terpengaruh dengan keberhasilan barat dalam melepaskan dirinya dari
cengkraman doktrin-doktrin gereja.
Menurut david c lindbeng menyebutkan krisis ekonomi dan politik serta ktwrsaingan sebagai
faktor utama kemunduran sains didunia islam.
PENUTUP

KESIMPULAN

Pada abad ke 8 sampai dengan abad ke 12 tepatnya pada masa dinasti


abbasyah bisa dikatakan sebagai abad keemasan umat islam. Karena pada
zaman tersebut, ilmu pengetahuan atau sains da peradaban islam berkembang
pesat dan mencapai puncaknya. Umat islam pada zaman tersebut menjadi kiblat
dunia, karena perhatiannya yang sangat besar terhadap agama dan juga ilmu
pengetahuan serta filsafat.

Masa keemasan dari perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi disekitar


masa usmani abbasyah terbagi dalam dua periode yakni masa abbasyah
dimana khalifah-khalifah yang memerintah merupakan khalifah yang ada luas
dan senang akan ilmu pengetahuan dan masa abbasyah II dimana daerah-
daerah disekitaran kekuasaan bani abbasyah yang berlomba-lomba menyaingi
kemajuan bagdad dimana kekuasaan bani abbasyah sendiri berangsur-angsur
melemah.

Factor eksternal kemunduran sains didunia islam Yaitu serangan bangsa mongol
yang memporak porandakan dan membakar karya-karya intelektual islam di
timur. Sedangkan dikawasan Andalusia, hamper mirip yaitu penyerangan
kembali pasukan Kristen serta perebutan kembali kekuasaan terhadap
pemerintahan islam yang berkuasa pada waktu itu.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Malik Wello, Filsafat Islam Dan Sains Perspektif Islam (Makassar, Alauddin
Universiti, 2013), Hlm. 35

Ahmad Al-Usayri, Sejarah Islam (Jakarta : Akbar, 2004), Hlm. 345

Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, Hlm. 40-41

David C Lindberg, The European Scientific Tradition Dalam Konteks Filsafat


Keagamaan Dan Kelembagaan, (Chicago The University Of Chicago, Press,
1992), Hlm. 180

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam (Bandung : CV Pustaka Setia, 2008),


Hlm. 130

Musyarifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Islam, Hlm.

57 Siregar L.H Andalusia : Sejarah Integrasi Religious Dan Linguistic

Anda mungkin juga menyukai