Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Golden Age Hamzanwadi

University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-


12
MAKALAH
EVALUASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Disusun oleh :

SETRI SAPUTRI LIANI

171010551355

FAKULTAS UNPAM
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 1
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12
JURUSAN MANAJEMEN EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2021

(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 2


Perkembangan Anak Usia Dini

Mulianah Khaironi
PG PAUD Universitas Hamzanwadi
Email: guru.anah@gmail.com

Abstrak
Perkembangan adalah proses bertambahnya kematangan dan fungsi psikologis
manusia. Kematangan perkembangan yang dialami oleh manusia akan meningkatkan
kemampuannya pada lingkup perkembangan tersebut. Penting untuk mengetahui
perkembangan anak usia dini, karena perkembangan anak saat ini akan mempengaruhi
perkembangan selama rentang kehidupannya. Pengatahuan tentang perkembangan anak usia
dini dapat membantu orang tua dan guru untuk menyiapkan upaya mengoptimalkan
perkembangan tersebut.

Kata kunci: perkembangan, anak usia dini

Early Childhood

Development

Abstract
Development is the process of increasing maturity and human psychological function.
The maturity of development experienced by humans will increase its ability on the scope of
such developments. It is important to know early childhood development, as current child
development will affect development over the course of her life span. Knowledge of early
childhood development can help parents and teachers prepare for optimizing these
developments.

Keywords: development, early childhood

PENDAHULUAN tahun sudah bisa mengucapkan beberapa


Setiap individu mengalami
perkembangan. Perkembangan terjadi
sejak usia dini hingga dewasa.
Perkembangan tidak dapat diukur, tetapi
dapat dirasakan. Perkembangan bersifat
maju ke depan (progresif), sistematis, dan
berkesinambungan. Hal-hal yang
berkembang pada setiap individu adalah
sama, hanya saja terdapat perbedaan pada
kecepatan perkembangan, dan ada
perkembangan yang mendahului
perkembangan sebelumnya, walaupun
sejatinya perkembangan antara aspek yang
satu dengan aspek yang lain terjadi secara
beriringan. Contoh: individu A pada usia 1
kata dengan fasih dan jelas, tetapi belum
bisa berjalan. Adapun individu B pada
usia 1 tahun sudah bisa berjalan, tetapi
belum mampu mengucapkan kata dengan
jelas. Cepat dan lambatnya pekembangan
yang dialami oleh individu pada setiap
aspek perkembangannya dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti: stimulasi,
nutrisi, kesehatan, lingkungan, dan
berbagai faktor lainnya.
Anak usia dini adalah anak yang
berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada
usia tersebut, perkembangan terjadi
sangat pesat. Berdasarkan hasil
penelitian, sekitar 40% dari
perkembangan manusia terjadi pada usia
dini. Oleh karena itu, usia dini dipandang
sangat penting sehingga
diistilahkan usia emas (golden age). Setiap terms of either the physical or
individu mengalami usia dini, hanya saja hedonistic consequences of
usia dini tersebut hanya terjadi satu kali action (punishment, reward).
dalam fase kehidupan setiap manusia, The level is divided into the
sehingga keberadaan usia dini tidak boleh following three stages. Stage 0:
disia-siakan. Usia dini adalah masa yang Egocentric judgement. The child
paling tepat untuk menstimulasi makes judgements of good on
perkembangan individu. Agar dapat the basis of what he likes and
memberikan berbagai upaya wants. Stage 1: The punishment
pengembangan, maka perlu diketahui and obedience orientation. The
tentang perkembangan-perkembangan physical consequences of action
yang terjadi pada anak usia dini. determine its goodness or
Pengetahuan tentang perkembangan anak badness. Stage 2: The
usia dini akan menjadi modal orang instrumental
dewasa untuk menyiapkan berbagai
stimulasi, pendekatan, strategi, metode, relativist orientation. Right
rencana, media atau alat permainan action consists of what
edukatif, yang dibutuhkan untuk instrumentally satisfies one's
membantu anak berkembang pada semua own needs and occasionally the
aspek perkembangannya sesuai kebutuhan needs of others.
anak pada setiap tahapan usianya. II. Conventional Level. At this
level, the individual perceives
PEMBAHASAN the maintenance of the
A. Perkembangan Nilai Moral dan expectations of his family,
Agama group, or nation as valuable in
Kata moral dan agama its own right, regardless of
terdengar “berat” jika dibahas pada immediate and obvious
anak usia dini. Justru karena kedua hal consequences. The attitude is
tersebut “berat” sehingga harus not only one of conformity to
diperkenalkan, dibiasakan, dan personal expectations and
dikembangkan sejak usia dini. Moral social order, but of loyalty to it,
dan agama jangan dijadikan sebagai of actively maintaining,
momok yang menakutkan bagi anak. supporting, and justifying the
Kenapa? Karena Negara Indonesia order and identifying with the
adalah negara yang bermoral dan persons or group involved in it.
menjunjung tinggi ajaran dan nilai The level consists of the
agama. Perkembangan moral pada following two stages. Stage 3:
anak usia dini mengalami beberapa Good behavior is what pleases
tahapan, seperti yang dijelaskan oleh or helps others and is approved
Kohlberg (1971) (dalam by them. Stage 4: The "law and
https://pdfs.semanticscholar.org) se- order" orientation. The
perti berikut: individual is oriented toward
I. Pre-conventional Level. At authority, fixed rules, and the
this level, the child is responsive maintenance of the social order.
to cultural rules and labels of Right behavior consists in doing
good and bad, right or wrong, one's duty, showing respect for
but he interprets the labels in authority, and maintaining the
given social order for its own sake.
III. Post-Conventional,
terkadang kebutuhan orang lain. II.
Autonomous, or Principled
Level. The individual makes a
clear effort to define moral
values and principles that have
validity and application apart
from the authority of the groups
of persons holding them and
apart from the individual's own
identification with the group.
The level has the two following
stages. Stage 5: The social-
contract legalistic orientation
(generally with utilitarian
overtones). Right action tends to
be defined in terms of general
individual rights and standards
that have been critically
examined and agreed upon by
the whole society. Stage 6: The
universal ethical-
principle orientation. Right is
defined by the decision of
conscience in accord with self-
chosen ethical principles that
appeal to logical
comprehensiveness,universality,
and consistency.
Berdasarkan paparan di atas, diketahui
tahapan perkembangan moral pada
individu adalah: I. Tingkat Pra-
konvensional. Pada tingkat ini, anak
responsif terhadap aturan baik dan
buruk, benar atau salah, tetapi
penafsirannya masih berdasarkan
konsekuensi fisik atau hedonistik dari
tindakan (hukuman, hadiah). Tingkat
ini terdiri dari, tahap 0: Penghakiman
egosentris. Anak membuat penilaian
yang baik atas dasar apa yang disukai
dan diinginkan. Tahap 1: Orientasi
hukuman dan ketaatan. Konsekuensi
fisik dari tindakan menentukan
kebaikan atau keburukan dari tindakan
tersebut. Tahap 2: Orientasi relativis
instrumental. Tindakan yang benar
terdiri dari apa yang secara instrumen
memuaskan kebutuhannya sendiri dan
Tingkat Konvensional. Pada level
ini, individu merasakan perlunya
memelihara martabat keluarga,
kelompok, atau bangsanya. Sikapnya
bukan hanya satu kesesuaian dengan
harapan pribadi dan tatanan sosial,
tetapi menunjukkan kesetiaan
kepada kelompoknya. Level ini
terdiri dari dua tahap berikut. Tahap
3: Perilaku baik adalah perilaku yang
disenangi orang lain. Tahap 4:
Orientasi "hukum dan ketertiban".
Individu berorientasi pada otoritas,
aturan tetap, dan pemeliharaan
tatanan sosial. Perilaku yang benar
terdiri dari melakukan tugas
seseorang, menunjukkan rasa hormat
terhadap otoritas, dan
mempertahankan tatanan sosial yang
diberikan untuk kepentingannya
sendiri. III. Pasca-Konvensional,
Otonom. Individu membuat upaya
yang jelas untuk mendefinisikan
nilai- nilai moral dan prinsip-prinsip
yang memiliki validitas dan aplikasi
terpisah dari otoritas kelompok dan
terpisah dari identifikasi individu itu
sendiri dengan kelompok. Levelnya
memiliki dua tahap berikut. Tahap 5:
Orientasi legalistik kontrak sosial.
Tindakan yang benar cenderung
didefinisikan dalam hal hak-hak dan
standar individu secara umum yang
telah diperiksa dan disetujui oleh
seluruh masyarakat. Tahap 6:
Orientasi etika-prinsip universal.
Hak didefinisikan oleh keputusan
hati nurani sesuai dengan prinsip-
prinsip etika yang dipilih sendiri
secara logis dan universal.
Susanto (2014: 67-69)
menjelaskan bahwa perkembangan
moral pada awal masa kanak-kanak
masih dalam tingkat rendah, karena
perkembangan intelektual anak
belum mampu menerapkan perinsip
abstrak tentang benar dan salah, dan
tidak memiliki dorongan untuk
negikuti
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

peraturan-peraturan, karena tidak emosional yang ada pada individu


mengerti manfaatnya sebagai anggota juga merupakan hasil dari interaksi
kelompok sosial. Perkembangan moral yang dilakukan.
pada masa kanak-kanak memiliki Perkembangan sosial
tanda-tanda: sikap keagamaan represif emosional yang dimiliki oleh individu
meskipun banyak bertanya, pandangan dewasa adalah berawal dari
ketuhanan dipersonifikasikan, perkembangan sosial emosional sejak
penghayatan secara rohaniah masih usia dini, dan seiring dengan tahapan
belum mendalam, hal ketuhanan perkembangannya, maka
sesuai dengan kemampuan perkembangan sosial emosional
kognitifnya. individu menjadi lebih komplek.
Moral dan agama merupakan Perkembangan emosional individu
sesuatu yang abstrak. Keduanya akan pertama kali ditunjukkan dengan
terlihat oleh indera penglihatan apabila tangisan saat kelahirannya, sedangkan
ditunjukkan melalui perilaku dalam perkembangan sosial individu pada
kehidupan sehari-hari. Seseorang akan masa bayi ditandai dengan
dikatakan memiliki ketaatan terhadap kemampuannya untuk berinteraksi
agamanya jika melaksanakannya dengan orang yang paling dekat
dalam berbagai kegiatan ibadah sesuai dengannya, yaitu “mama”.
dengan ajaran agamanya. Begitujuga Perkembangan sosial emosional saat
dengan moral, seseorang akan bayi akan terlihat saat mama
dikatakan memiliki moral yang baik mengungkapkan sesuatu yang
jika berperilaku (menunjukkan membuat bayi menjadi tertawa atau
perilaku) sesuai dengan aturan atau tersenyum, atau bayi menangis saat
mengikuti aturan-aturan yang ada di diambil dari gendongan mama oleh
dalam kelompoknya. orang lain. Seiring tahapan usia dan
B. Perkembangan Sosial Emosional stimulus yang diberikan untuk
Perkembangan sosial mengembangkan perkembangan anak
merupakan peningkatan kemampuan sejak usia dini, maka kemampuan
individu dalam berinteraksi dengan sosial emosional anak semakin
orang lain, sedangkan perkembangan meningkat.
emosional adalah kemampuan Sroufe (1995) (dalam
individu untuk mengelola dan Robinson, 2008: 10) perkembangan
mengekspresikan perasaannya dalam emosional meliputi:
bentuk ekspresi tindakan yang 0-1 month Built-in protection
dinampakkan melalui mimik wajah 1-3 months Orientation
maupun aktivitas lainnya (verbal atau
non verbal) sehingga orang lain dapat to external word
mengetahui dan bahkan memahami 3-6 months Positive affect
kondisi atau keadaan yang sedang 7-9 months Active participation
dialaminya. Hal tersebut 12-18 Practising period
menyebabkan perkembangan sosial months
emosional tidak dapat dipisahkan satu 18-24 Emergence of self-
sama lain, karena sama-sama months concept
berhubungan dengan interaksi antara Sejak lahir setiap individu sudah
individu dengan individu maupun dibekali dengan kemampuan emosi.
individu dengan society. Gairah Robinson (2008: 106) mengungkapkan
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 4
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

“The generally accepted range of 0-<2 Menatap, tersenyum,


basic emitions are sadness, fear, tahun menangis,
anger, happiness, surprise and mengekspresikan
disgust, and many of the more ketidaknyamanan,
complex emotions.” Secara umum mengekspresikan
kemampuan dasar emosi sedih, takut, perasaan, menunjukkan
marah, bahagia, kaget, yang akan reaksi, bermain
berkembang menjadi kemampuan bersama teman,
emosi yang komplek. mengamati teman.
Menurut Vygotsky (dalam 2-<3 Mampu
Driscoll, 1994; Hausfather,1996, tahun mengungkapkan
dalam Riddle, 1999: 1) the keinginan, memahami
development process that begins at hak orang lain,
birth and continues until death is too menunjukkan sikap
complex to to be defined by stages. berbagi, berbagi peran
Vygotsky (1978) (dalam Riddle, 1999: dalam permainan.
1) believed that this life long 3-<4 Buang air kecil tanpa
process of development was tahun bantuan, bersabar,
dependent on social interaction and toleran, menghargai
that social learning actually leads to orang lain, bereaksi
cognitive development. This terhadap hal-hal yang
phenomena is called the Zone of dianggap tidak benar,
Proximal Development. Vygotsky mulai menunjukkan
describes it as "the distance between ekspresi meyesal ketika
the actual development level as melakukan kesalahan.
determined by independent problem 4-<5 Mulai mandiri, mau
solving and the level of potential tahun berbagi, menolong, dan
development as determined through membantu teman,
problem solving under adult guidance menunjukan
or in collaboration with more capable antusiasme dalam
peers.” Vygotsky menyakini bahwa bermain,
proses kehidupan manusia bergantung mengendalikan
pada interaksi sosial. Interaksi yang perasaan, menaati
terjadi akan mengomandoi aturan yang berlaku
perkembangan kognitif, dimana dalam suatu permainan,
melalui interaksi sosial skema individu menunjukkan rasa
akan terus berkembang berdasarkan percaya diri, menjaga
pengalaman dan komunikasi yang diri sendiri dari
diperolah. Berikut adalah tabel tingkat lingkungannya, dan
pencapaian perkembangan sosial menghargai orang lain.
emosional anak berdasarkan Peraturan 5-≤6 Kooperatif dengan
Menteri Pendidikan Nasional Republik tahun teman, toleran,
Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 mengekspresikan emosi
Tentang Standar Pendidikan Anak yang sesuai dengan
Usia Dini: kondisi, antusias,
Usia Tingkat Pencapaian mengenal tata krama
Perkembangan dan sopan santun,
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 5
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

memahami peraturan Perkembangan kognitif adalah


dan disiplin, berempati, perkembanga yang berhubungan
dan tidak mudah dengan kemampuan individu untuk
menyerah. mengolah informasi, dalam bahasa
Sosial emosional menjadi satu sehari-hari disebut kemampuan
kesatuan aspek perkembangan yang berpikir. Dalam proses pengolahan
tidak dapat dipisahkan. Dalam informasi, pengalaman (pengetahuan)
interaksi yang dilakukan dengan orang yang sudah dimiliki akan
lain tentunya akan mengikutsertakan berkolaborasi dengan pengalaman
kemampuan individu mengelola (pengetahuan) baru yang diperoleh,
emosi, seperti tersenyum kepada sehingga terbentukklah kesimpulan
orang lain, menampakkan wajah ceria, baru tentang pengetahuan tersebut.
menampakkan wajah cemberut, dan Kesimpulan-kesimpulan yang
emosi positif maupun negative yang dihasilkan akan berubah seiring
dapat dilihat oleh orang lain ketika dengan proses belajar dan pengalaman
berinteraksi sosial. yang diperoleh.
Perkembangan sosial Kostelnik et al., 1999: 332)
emosional sangat penting development in the cognitive domain-
keberadaannya pada diri individu, that is, the maturation of processes
karena berhubungan dengan and products of the human mind that
kemampuan anak dalam menjalin lead to “knowing” Berk (1996b)
interaksi dan hubungan dengan (dalam Kostelnik et al., 1999: 332)-
individu lannya. Jika anak tidak is a comple process that impacts
memiliki kompetensi sosial, maka bisa significantly and continuosly on all
dibayangkan bagaimana anak akan other domains of development.
membangun karirnya pada usia Domain utama perkembangan kognitif
remaja hingga dewasanya kelak. adalah proses kematangan dan
Begitupula dengan perkembangan kemampuan berpikir manusia yang
emosionalnya. Perkembangan berawal dari rasa ingin tahu, karena
emosional perlu distimulasi ke arah rasa ingin tahu akan mendorong
perkembangan emosi yang positif manusia untuk berpikir “akibat
sehingga anak mampu penasaran” dan melakukan usaha
mengeksperikan emsosi sesuai dengan (melalui berbagai kegiatan yang
harapan lingkungan agar dapat timbul dari ide) untuk menjawab rasa
diterima oleh komunitas dimana anak ingin tahu tersebut.
berada. Keberhsilan individu di masa Dikutip dari Don Hamachek,
depan juga sebagian besar dipengaruhi Psychology in Teaching, Learning,
oleh kemampuan dalam mengelola and Growth, Fourth Edition.
emosi. Melalui emosi yang kita Copyright © 1990 by Allyn & Bacon.
ekspresikan kita dapat berempati dan Reprinted with permission (dalam
berusaha memahami orang lain, Kostelnik et al., 1999: 338) Overvie of
sehingga orang lain pun akan berbuat Piaget’s Intellectual Stages: Sensori
yang sama juga terhadap diri kita, motor (birth-2) learn primarily
seperti yang diungkapkan dalam through their senses and
sebuah pepatah “Apa yang kita tanam, manipulations. Preoperational
itulah yang kita tuai”. thought (2-7) an essentially egocentric
C. Perkembangan Kognitif period insofar as childrer are unable
to see
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 6
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

things from others’ point of view; Pendidikan Nasional Republik


children slowly begin to think in terms Indonesia Nomor 58 Tahun 2009
of classes, handle number concepts, Tentang Standar Pendidikan Anak
and see simple relationships. Usia Dini:
Perkembangan kognitif pada setiap Usia Lingkup
tahapan usia berbeda-beda Perkembangan
tingkatannya. Pada usia 0-2 tahun 0-<2 Mengenal apa yang
perkembangan kognitif anak masih tahun diinginkan,
dalam kemampuan koordinasi mata menunjukkan reaksi
dengan jari-jari tangan dan manipulasi. terhadap rangsangan,
Anak berusaha untuk meraih dan mengenali pengetahuan
memegang benda dengan satu atau umum, mengenal
kedua tangannya, lalu menggunakan konsep ukuran dan
indera penglihatannya untuk melihat bilangan.
benda yang dipegang tersebut. Pada 2-<4 Mengenal pengetahuan
usia 2-7 tahun anak sudah mulai tahun umum, mengenal
mampu berpikir tentang benda, orang, konsep ukuran, bentuk,
dan peristiwa yang terjadi secara dan pola.
konkrit (nyata) dialami dan dilihat 4-≤6 Pengetahuan umum
berdasarkan sudut pandangnya sendiri. tahun dan sains, Konsep
Pada usia tersebut rasa ingin tahu anak bentuk, warna, ukuran
terhadap suatu benda atau suatu dan pola, Konsep
peristiwa berkembang dengan pesat, bilangan, lambang
karena dari rasa ingin tahu tersebut bilangan dan huruf.
anak akan membangun skematanya Kognitif merupakan salah satu
dan memperoleh pengetahuan baru. aspek perkembangan yang harus
Pada rentang usia 2-7 tahun anak distimulasi sejak usia dini.
sudah mulai mengembangkan Kemampuan tersebut dapat
kemampuan bertanya tentang benda dikembangkan melalui berbagai
atau peristiwa yang dilihat, mencoba kegiatan main yang dirancang untuk
berbagai hal yang membuatnya anak, baik di dalam maupun di luar
penasaran untuk menemukan jawaban, kelas, atau ketika anak berada di
hingga proses menceritakan hasil rumah. Kegiatan main yang dirancang
temuannya. Pada rentang usia 2-7 disertai dengan penyediaan berbagai
tahun anak sudah memiliki media, sumber belajar, maupun alat
kemampuan membedakan, permainan edukatif, yang akan
mengelompokkan, mengenal bentuk, digunakan sebagi perantara untuk
warna, ukuran, dan sifat, membuat memudahkan anak dalam menggali
pola, menyusun kepingan puzzle, pengetahuan dan pengalaman. Adapun
bermain maze, dan berbagai aktivitas contoh kegiatan main yang dapat
lain yang berhubungan dengan dirancang adalah bermain puzzle,
kemampuan mengolah informasi, percobaan-percobaan sains sederhana,
memecahkan masalah, dan berpikir dan bermain maze.
kreatif. D. Perkembangan Bahasa
Berikut adalah tabel lingkup Bahasa adalah alat atau sarana
perkembangan kognitif anak untuk berkomunikasi antara individu
berdasarkan Peraturan Menteri yang satu dengan individu lain secara
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 7
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

pribadi maupun di dalam komunitas. atau perintah lainnya yang diucapkan


Mengingat pentingnya peranan bahasa dengan kalimat yang lengkap terdiri
bagi kehidupan manusia, sehingga dari SPOK.
kemampuan bahasa yang dimiliki Kemampuan mendengar anak
individu harus dikembangkan sejak akan mempengaruhi kemampuan
usia dini. Kemampuan bahasa yang berbicaranya. Hasil pendengaran anak
dimiliki oleh individu akan terus akan diaplikasikan melalui ucapan
berkembang sesuai tahapan usianya, bibirnya. Perkembangan berbicara
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor anak dimulai dari berceloteh dengan
tertentu yang mendukung dan makna yang belum jelas, lalu
menghambat perkembangan bahasa berceloteh dengan makna yang mulai
tersebut. jelas (seperti: ma ma, dan seterusnya),
Pada anak usia dini, hingga pada kemampuan berbicara
perkembangan bahasa mulai terlihat dengan bunyi yang jelas mengucapkan
pada usia 1 tahun, dimana anak sudah kata demi kata sampai kepada
mulai berceloteh (maknanya belum kemampuan mengucapkan kalimat
jelas). Seiring dengan pertambahan yang lengkap subjek, predikat, dan
usia dan stimulasi yang diberikan, objeknya.
maka kemampuan berbahasa anak Kemampuan membaca dan
akan meningkat, karena kosa kata menulis pada anak usia dini
yang dimiliki terus bertambah. dikembangkan melalui langkah-
Perkembangan bahasa memiliki langkah yang dirancang dalam
bagian-bagian atau aspek yang harus kegiatan main. Kemampuan membaca
diperhatikan, yaitu mendengar, anak mulai dikembangkan melalui
berbicara, menulis, dan membaca. kegiatan mengenal gambar, mengenal
Kemampuan mendengar sudah kata, mengenal huruf, merangkai huruf
distimulasi sejak dalam kandungan menjadi satu kata, hingga merangkai
melalui usaha untuk huruf membentuk kalimat sederhana.
memperdengarkan kata atau kalimat- Adapun kemampuan menulis
kalimat yang baik untuk anak. Pada dikembangkan melalui kegiatan
Ummat Muslim bentuk stimulasi latihan mencoret-coret, latihan
mendengar untuk anak yang baru lahir memegang pensil, latihan
adalah dikumandangkannya suara menyambung garis, latihan menulis
adzan di telinga bayi yang baru lahir garis, membuat berbagai bentuk,
oleh laki-laki dewasa yang memiliki hingga ke tahap menulis huruf dan
hubungan kekerabatan dengan bayi angka.
tersebut, bisa ayah, paman, atau kakak. Bahasa anak yang pertamakali
Mulai pada usia 2-3 tahun, anak sudah berkembang atau distimulasi adalah
mulai memahami perintah sederhana bahasa ibu, yaitu sebagai bahasa anak
yang ditujukan kepadanya, seperti: untuk berkomunikasi dengan orang-
“ambil bola itu” dan seterusnya. orang terdekat dan lingkungan
Kemampuan anak dalam memahami sekitarnya. Namun tidak berarti
perintah akan terus berkembang. Pada second language tidak distimulasi.
usia 4-6 tahun, anak sudah mampu second language juga bagian
memahami perintah dengan kalimat terpenting dalam perkembangan
yang lebih kompleks, seperti: “tolong bahasa anak yang sangat bermanfaat
berikan buku ini kepada Ibu Guru”
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 8
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

dalam komunikasi anak dalam Bulan Mengungkapkan


scope Bahasa
lingkungan yang lebih luas (dunia). 2-<4 Tahun Menerima Bahasa,
Stimulasi perkembangan Mengungkapkan
second language sudah dapat Bahasa.
dilakukan pada usia ±3 tahun melalui 4-≤ 6 Menerima bahasa,
upaya memperdengarkan secara Tahun Mengungkapkan
berulang-ulang kata atau kalimat Bahasa, Keaksaraan
sederhana yang dekat dengan aktivitas Pada tabel di atas terdapat usia yang
anak, bisa merupa perintah sederhana. memiliki lingkup perkembangan
Konishi et al. (2014: 406) Six bahasa yang sama. Perlu diketahui,
Principles of Second Language walaupun lingkup perkembangan
Development: Principle 1 Children bahasa pada usia tersebut sama, tetapi
learn what they hear most; Principle 2 kemampuan anak pada masing-masing
Children learn words for things and usia tersebut berbeda. Contoh: anak
events that interest them; Principle 3 usia 12-<24 bulan sudah mampu
Interactive and responsive rather than mengungkapkan bahasa, tetapi bahasa
passive contexts promote language yang diungkapkan masih terdiri dari
learning; Principle 4 Children learn satu sampai dua kata, walaupun
words best in meaningful contexts; bahasa yang terdiri dari dua kata
Principle 5 Children need to hear pelafalan atau penyebutannya belum
diverse examples of words and terlalu jelas, seperti menyebutkan
language structures; Principle 6 nama benda yang sedang dipegang
Vocabulary and grammatical (saat ditanya), atau mengulang
development are reciprocal processes. kembali dua kata yang diperdengarkan
Perkembangan second language anak berulang-ulang. Adapun pada anak
usia dini dipengaruhi oleh intensitas usia 2-<4 tahun kemampuan
anak mendengarkan bahasa tersebut, mengungkapkan bahasa sudah lebih
kemauan anak untuk mengenal second kompleks dibandingkan dengan anak
language melalui benda-benda yang usia di bawahnya, dan pengucapannya
disukainya, anak interaktif dan sudah terdengar lebih jelas.
responsive terhadap bahsa tersebut E. Perkembangan Fisik Motorik
dalam kehidupan sehari-harinya. Perkembangan fisik motorik merupakan
Berikut adalah tabel lingkup bagian penting dalam perkembangan manusia, di
perkembangan bahasa anak samping perkembangan-perkembangan aspek
berdasarkan Peraturan Menteri lainnya. Perkembangan fisik motorik harus
Pendidikan Nasional Republik distimulasi sejak usia dini karena berkaitan
Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 dengan keterampilan gerak yang akan
Tentang Standar Pendidikan Anak memudahkan dan mempengaruhi keluesan gerak
Usia Usia
Dini: Lingkup individu, baik gerakan kasar yang melibatkan
Perkembangan otot-otot besar maupun gerakan halus yang
0-<12 Mengeluarkan suara melibatkan koordinasi jari-jari tangan dengan
bulan untuk menyatakan mata.
keinginan atau
sebagai reaksi atas 9
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi
rangsangan
12-< 24 Menerima Bahasa,
Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 1-
12

Gallahue (p.24) (dalam bermain playdough, dan kegiatan


Henniger, 2010: 1) movement is at the bermain manipulative lainnya.
very center of young children’s Berikut adalah tabel lingkup
lives. It is an important facet of all perkembangan fisik motorik anak
aspects of their development, whether berdasarkan Peraturan Menteri
in the motor, cognitive, or affective Pendidikan Nasional Republik
domains of human behavior. To deny Indonesia Nomor 58 Tahun 2009
children the opportunity to reap the Tentang Standar Pendidikan Anak
many benefits of regular, vigorous Usia Dini:
physical activity is to deny them the Usia Lingkup
opportunity to experience the joy of Perkembangan
efficient movement, the health effects 0-<12 Motorik kasar,
of movement, and a lifetime as bulan motorik halus
confident, competent movers. Gerakan 12-< 24 Motorik kasar,
adalah pusat kehidupan bagi anak, Bulan motorik halus
karena dengan bergerak (baik secara 2-<4 Tahun Motorik kasar,
kasar maupun halus) anak dapat motorik halus
mengekspresikan diri untuk 4-≤ 6 Motorik kasar,
melakukan berbagai aktivitas untuk Tahun motorik halus,
mengembangkan sikap, pengetahuan, kesehatan fisik
dan keterampilannya. Oleh karena itu Pada perkembangan fisik motorik di
motorik menjadi salah satu aspek atas, terdapat lingkup perkembangan
perkembangan yang sangat penting yang sama pada setiap usia. Walaupun
bagi manusia, di samping kognitif dan demikian, perlu diingat bahwa
perilaku. Kemampuan motorik yang kemampuan motorik kasar dan
baik akan memberikan banyak motorik halus anak berbeda-beda pada
keuntungan dan peluang bagi anak setiap tahapan usia. Misalnya pada
dalam hal mencoba melakukan usia 0-<12 tahun contoh kemampuan
berbagai gerakan (baik gerakan kasar motorik kasar anak adalah merangkak,
maupun gerakan halus), gerakan sedangkan pada usia yang lebih tinggi
motorik yang dilakukan anak juga kemapuan motorik kasar anak akan
akan mempengaruhi kesehatan semakin meningkat dan komplek
(bergerak membantu meningkatkan seiring dengan kematangan otot-otot
kesehatan anak), dan anak akan tubuh dan stimulasi yang diberikan.
memiliki kecekatan/kecakapan dalam F. Perkembangan Kreativitas
melakukan berbagai gerakan. Perkembangan anak usia dini
Gerakan motorik kasar terdiri tidak terbatas pada perkembangan-
dari gerakan motorik kasar berpindah perkembangan di atas. Kreativitas
tempat (lokomotor), seperti: berjalan, sebagai salah satu aspek
berlari, naik turun tangga, dan lain- perkembangan anak usia dini juga
lain. Gerakan motorik kasar yang perlu di bahas dalam artikel ini.
dilakukan dengan tidak berpindah Kreativitas merupakan kemampuan
tempat disebut non lokomotor. individu mengaktualisasikan diri
Adapun gerakan motorik halus berupa dalam bentuk perilaku, motivasi,
gerakan manipulative akan proses, dan hasil karya, yang dapat
menghasilkan berbagai karya, seperti meningkatkan kualitas dan
membuat bentuk dari plastisin, kesejahteraan hidupnya. Ihat Hatimah
(PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI) Mulianah Khaironi 10
(dalam Susanto, 2014: 121-123)
menyebutkan bentuk kreativitas pada DAFTAR PUSTAKA
anak usia dini sebagai berikut: Henniger, M.L. 2009. The Importance of
1. Berpikir kreatif, yaitu anak mampu Motor Skills. Pearson Allyn Bacon
mengungkapkan pemahamannya Prentice Hall. Diakses pada 13 April
tentang sesuatu, mampu 2018 dari https://www.education.
memberika jawaban terhadap suatu com/reference/article/importance-
pertanyaan, mampu berinisiatif, motor-skills/ Updated on Jul 20,
mapu berimajinasi, mampu 2010.
mengembangkan ide, mampu
mengerjakan tugas yang diberikan Kohlberg, Lawrence. (1971). Stages of
dengan teliti. Moral Development. Diakses pada
2. sikap kreatif, meliputi: anak 13 April 2018 dari https://pdfs.
memiliki rasa ingin tahu yang semanticscholar.org/3d78/73858d76
tinggi dengan banyak bertanya dan dbd4237d0b5647046d2701703214.p
senang mencoba hal-hal yang baru, df.
anak tertarik untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang Konishi, Haruka, et al. (2014). Six
dilontarkan guru, anak senang dan Principles of
untuk mengeluarkan pendapatnya, Language
tidak mudah terpengaruh, dan Development: Implications for
memiliki pendirian yang kuat. Second Language Learners.
3. Karya kreatif, yaitu anak mampu Developmental Neuropsychology,
menghasilkan berbagai bentuk 39 (5), 404–420. Diakses pada 13
hasil karya pada setiap kegiatan April 2018 dari http://kathyhirsh
yang dilakukan. pasek.com/wp-content/uploads/2015
/08/Six-Principles-of-Language-
PENUTUP Development_Implications-for-
Perkembangan anak usia dini Second-Language-Learners.pdf.
merupakan pengetahuan yang penting
untuk diketahui agar kita dapat memahami Kostelnik, M. J., et al. (1999).
perkembangan anak dan menyiapkan Developmentally Appropriate
berbagai strategi untuk menstimulasinya, Curriculum. Upper Saddle River:
sehingga perkembangan anak menjadi Prantice-Hall.
optimal. Beberapa perkembangan anak
usia dini, yaitu: perkembangan agama dan Menteri Pendidikan Nasional. (2009).
moral, sosial emosional, perkembangan Salinan Peraturan Menteri
kognitif, perkembangan bahasa, Pendidikan Nasional No. 58 Tahun
perkembangan fisik motorik, dan 2009, tentang Standar Pendidikan
perkembangan kreativitas. Perkembangan Anak Usia Dini.
tersebut tidak hanya terjadi pada usia dini,
tetapi akan terus berlanjut selama rentang Riddle, Elizabeth M. (1999). Lev
kehidupan anak, tetapi stimulasi yang Vygotsky’s Social Development
diberikan untuk mengoptimalkan Theory. Diakses pada 13 April 2018
perkembangan tersebut pada usia dini akan dari http://members.iinet.net.au/~
mempengaruhi perkembangan anak selama aamcarthur/4_Mar_2008_files/Vygo
hidupnya. tskys_Social_Development_Theory.
pdf.
Robinson, Maria. (2008). Child
Development from Birth to Eight A
Journey Through The Early Years.
6-10 Kirby Street: The McGrow-
Hill Companies.

Susanto, Ahmad. (2014). Perkembangan


Anak Usia Dini: Pengantar Dalam
Berbagai Aspeknya. Jakarta:
Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai