Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI DALAM

KEPERAWATAN II

Ns. Sri Yulianti, S.Kep., M.Kep


1. DEFINISI

Komunikasi merupakan proses belajar seumur


hidup bagi perawat. Perawat terus berhubungan
dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran
sampai kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan
pembentukan komunikasi terapeutik. Perawata
berkomunikasi dengan orang lain yang mengalami
tekanan, yaitu klien, keluarga, dan teman sejawat.
2. KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

a. Referen (referent) adalah sesuatu yang memotivasi


seseorang untuk berkomunikasi dengan pihak lain.
b. Pengirim dan penerima
✔ Pengirim (sender) adalah pihak yang memberikan
kode dan menyampaikan pesan
✔ Penerima (receiver) adalah pihakyang menerima dan
menguraikan kode pesan
c. Pesan ( message) adalah isi dari komunikasi. Pesan
mengandung bahasa verbal, nonverbal, dan simbolik.
NEXT….
d. Media (channels) merupakan alat penyampaian dan
penerimaan pesan melaluiindra penglihatan, pendengaran,
dan taktil.
e. Umpan balik merupakan pesan yang dikembalikan oleh
penerima.
f. Variabel interpersonal merupakan faktor dalam diri pengirim
dan penerima yang mempengaruhi komunikasi.
g. Lingkungan merupakan tempat interaksi bagi pengirim dan
penerima. Lingkungan yang efektif harus memenuhi
kebutuhan fisik, emosional, dan keamanan peserta
komunikasi.
3. FASE HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

a. Komunikasi intrapersonal
komunikasi intrapersonal merupakan bentuk komunikasi
didalam diri individu. Tingkat komunikasi ini dikenal juga
sebagai berbicara dengan diri sendri (self talk), verbalisasi
diri, dan fikiran dalam hati (Balzer Rilei, 2004).
b. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan interaksi antara
perawat dan pihak lain yang sering terjadi saat berhadapan
langsung. Ini merupakan tingkat komunikasi yang paling
sering digunakan dalam proses keperawatan dan berada pada
inti praktik.
NEXT…..

c. Komunikasi transpersonal
Komunikasi transpersonal merupakan interaksi yang terjadi pada
wilayah spiritual seseorang. Dalam tingkat komunikasi ini
kebanyaka orang menggunakan doa, meditasi, refleks diri, ritual
keagamaan, atau cara lainnya untuk berkomunikasi dengan
kekuatan yang lebih tinggi.
d. Komunikasi kelompok kecil
komunikasi kelompok kecil merupakan interaksi yang terjadi saat
sekelompok kecil individu bertemu. Jenis komunikasi ini biasanya
diarahkan oleh tujuan dan membutuhkan pemahman tentang
dinamika kelompok.
e. Komunikasi publik
Komunikasi publik merupakan interaksi dengan pendengar.
Perawat memiliki kesempatan untuk berbicara dengan sekelompok
orang tentang topik kesehatan , menyajikan hasil ilmiah kepada
sejawat dikonferensi, atau membimbing diskusi kelas dengan teman
atau siswa.
4. SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

a. Keramahan
keramahan merupakan bagian dari komunikasi profesional.
Untuk melatih keramahan, anda dapat menyapa klien,
mengetuk pintu sebelum masuk, dan memperkenalkan diri.
Perawat juga menyatakan maksud tujuan merujuk kepada
nama seseorang, dan selalu mengucapkan terimakasih kepada
anggota tim.
b. Penggunaan nama
pengenalan diri merupakan hal yang penting. Kealpaan
memberitahukan nama, status (contoh: perawat terdaftar atau
perawat berlisensi), kontak mata dan senyuman akan
memunculkan rasa hormat. Memanggil klien dengan
namanya akan menunjukkan penghargaan atas harga diri
manusia dan keunikannya.
NEXT….

c. Dapat dipercaya
kepercayaan adalah ketergantungan pada seseorang tanpa
keraguan ataupun pertanyaan. Untuk membentuk
kepercayaan, perawat memberikan kehangatan dan
memerlihatkan konsistensi, reabilitas, kejujuran, kompetensi
dan rasa hormat.
d. Otonomi dan tanggung jawab
otonomi adalah kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri
dan kemandirian dalam mencapai tujuan dan membantu
pihak lain. perawat profesional membuat pilihan dan
menerima tanggung jawab atas hasil tindakannya.
NEXT….

e. Komunikasi asertif
komunikasi asertif memungkinkan anda untuk
mengekspresikan perasaan dan fikiran tanpamenuduh
atau melukai orang lain. sikap asertif akan menunjukkan
kepercayaan diri sekaligus mengkomunikasikan
penghormatan terhadap orang lain.
5. TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

a. Mendengarkan dengan penuh perhatian


mendengarkan merupakan dasar utama dalam
komunikasi, dengan mendengarkan perawat mengetahui
perasaan klien, berikan kesempatan lebih banyak pada
klien untuk berbicara.
b. Menunjukkan penerimaan
menerima berarti bersedih untuk mendengarkan orang
lain tanpamenunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
NEXT…..

c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan


tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan
informasi yang spesifik mengenai apa yang disampaikan
klien.
d. Mengulangi ucapan klien dengan kata-kata sendiri
melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat
memberikan umpan balik bahwa perawat mengertipesan
klien dan terhadap komunikasi dilanjutkan
NEXT…..

e. Mengklarifikasi
klarifikasi terjadi saat perawat berusaha untuk
menjelaskan dalam kata-kata ide yang tidak jelas
dikatakan oleh klien.
f. Memfokuskan
metode ini bertujuan untuk mengatasi bahan
pembicaraan sehingga percakapan menjadi lebih spesifik
dan mengerti.
6. JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK

a. Komunikasi verbal
komunikasi verbal menggunakan kata yang ditulis ataupun
diucapkan. Bahasa verbal merupakan kode yang menyampaikan
arti spesifik melalui kombinasi kata. Aspek terpenting dalam
komunikasi lisan disajikan dibawah ini :
✔ Perbendaharaan kata
✔ Arti donatif dan konotatif
✔ Kecepatan
✔ Intonatif
✔ Kejelasan dan keringkasan
✔ Waktu dan kesesuaian
NEXT….

b. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal mencakup seluruh indra dan semua
hal yang tidak melibatkan kata tertulis ataupun ucapan.
✔ Penampilan pribadi
✔ Postur dan gaya berjalan
✔ Ekspresi wajah
✔ Kontak mata
✔ Gerakan tubuh
✔ Teritorialitas dan ruang pribadi
NEXT….

c. Komunikasi simbolik
Komunikasi simbolik yaitu simbol lisan dan nonverbal yang digunakan pihak
lain untuk menyampaikan arti. Seni dan musik merupakan bentuk komunikasi
simbolik yang digunakan perawat untuk meningkatkan pemahaman dan
mendorang pemulihan.
d. Metakomunikasi
Metakomunikasi merupakan istilah luas yang merujuk kepada seluruh faktor
yang memengaruhi komunikasi. Kesadaran akan faktor ini membantu individu
memahami hal yang dikomunikasikan. Sebagai contoh, perawat mengamati
seorang klien muda yang memeluk dirinya dan bersuara tajam saat berkata,
“operasi bukan hal yang besar”, perawat menjawab,”walaupun begitu anda
tampak tegang, saya ingin membantu anda”. Kesadaran akan intonasi respons
lisan dan perilaku nonverbal akan menghasilkan penelajahan lebih lanjut
tentang perasaan dan kekhawatiran klien.

Anda mungkin juga menyukai