Anda di halaman 1dari 4

TUGAS LABORATORIUM MANAGEMEN KEPERAWATAN

( MANAJEMEN KONFLIK )
Dosen pengampu Bapak Edi Wibowo Suwandi, S.Kep.,Ns. M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Ditawati Putriani D

Kelas : 4B

Nim : 920173143

Prodi : S1 Ilmu Keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp.0291-437218
TUGAS MANAJEMEN KONFLIK

Soal Kasus 
Perawat Sulis umur 26 tahun dengan Pendidikan terakhir S1 Keperawatan kemudian langsung
bekerja di salah satu Rumah Sakit Di Kudus yaitu RS Al Fatih. Tahun pertama bekerja perawat
Sulis ditempatkan di ruang AL Amin yaitu salah satu ruang rawat inap untuk pasien anak dan
berperan sebagai perawat asosiet. Tahun kedua dia menduduki sebagi perawat primer di ruangan
yang sama. Dan pada tahun ketiga prestasikan bagus sehingga dia angkat menjadi Kepala
Ruangan. RS Al Fatih merupakan Rumah Sakit Tipe C dengan kapasitas 300 TT dengan jumlah
perawat 230 orang dengan latar belakang Pendidikan D3 Keperawatan 60 %, S1 Keperawatan 30
% dan Profesi Ners 5 %. BOR saat ini 65 % sejak menjabat sebagai Kepala Ruangan Perawat
Sulis banyak mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan. Misalnya; banyak komentar-
komentar yang kurang enak pada perawat Sulis seperti; masih muda untuk memimpin sebuah
Rungan, belum banyak pengalaman, belum menjadi senior serta belum mengerti seluk beluk RS
Al fatih sehingga belum bisa banyak memberikan yang terbaik untuk ruangan. Akan tetapi ada
juga perawat yang suka dengan perawat Sulis dalam kepemimpinannya serta mendukung apa
saja kebijakan yang sudah dibuat. 
Perawat Sulis terkadang sangat sulit dalam memutuskan sesuatu untuk melakukan suatu
Tindakan dikarenakan sebagaian perawat khusunya perawat yang sudah senior tidak pernah ada
yang mendukung akan kegiatan/ keputusan yang dibuat oleh perawat Sulis. Informasi itu
terdengar oleh kepala bidang keperawatan RS, sehingga perawat Sulis dipanggil oleh ke
Ruangannya.

Dari soal kasus diatas buatlah serangkaian penyelesaian manajemen konflik yang terjadi oleh
Perawat Sulis. Apabila kamu menjadi seorang KaBid Keperawatan ?
JAWABAN:
Tahapan penyelesaian manajemen konflik dari kasus di atas adalah
1. Peran interpersonal
Untuk menyelesaikan konflik pada kasus di atas, seorang kepala ruangan keperawatan
harus bias menjalankan tugasnya sebagai seorang kepala ruangan di ruang al-amin,
perawat sulis harus bisa memberikan keputusan untuk melakukan suatu tindakan
walaupun ada beberapa anggotanya yang tidak suka terhadap dirinya, dia harus selalu
optimis dan percaya diri saat memberiran pelayanan yang maksimal terhadap pasien di
ruang al-amin.
2. Identifikasi penyebab konflik
Konflik dapat muncul karena ada kondisi yang melatarbelakanginya (antecedent
conditions). Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri
dari tiga ketegori, yaitu : komunikasi, struktur, dan variabel pribadi (Robbins, 2008).
Dalam kasus di atas sumber terjadinya konflik adalah 3 kategori tersebut. Kurangnya
komunikasi yang terjalin antara Perawat sulis dan Perawat senior di ruang al-amin
menyebabkan komunikasi sulit tercapai. Menurut Shetach (2012) konflik juga dapat
disebabkan oleh perbedaan interpersonal dan perbedaan kepentingan. Dalam kasus ini
perbedaan interpersonal yang terjadi terkait pada dimensi-umur, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, dan pengalaman bekerja. Hal ini juga sesuai dengan pendapat
Ayoko and Hartel, 2006 yang mengatakan bahwa diversitas atau keragaman yang
menjadi sumber konflik potensial adalah budaya, gender, posisi (jabatan), pengalaman,
dan umur. Kemudian untuk perbedaan kepentingan dapat dilihat dari adanya dua
kelompok perawat yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda (terkait posisi,
peran, status, dan tingkat hirarki).
3. Evaluasi
4. Analisa strategi penyelesaian konflik
Identifikasi masalah yang ada
1. Ketegangan antar kelompok
2. Perbedaan pandangan
3. Hambatan komunikasi
4. Perbedaan masalah status
5. Identifikasi dampak yang dapat terjadi pada case studydi di atas
1. Tidak adanya rasa saling percaya
2. Menurunkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaanya
3. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh
teguran dari atasan
4. Menurunkan semangat dan motifasi bekerja
6. Penyelesaian masalah untuk kasus di atas meliputi
1. Strategi mengatasi konflik dalam diri individu
- Menciptakan kontak dan membina hubungan yang baik terhadap semua anggota
yang ada di ruangan al-amin, walaupun masih muda tunjukanlah bahwa dia
mampu menjadi kepala ruangan di ruang tersebut.
- Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
- Menentukan tujuan
- Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
2. Strategi mengatasi konflik antar pribadi (interpersonal conflict)
Reorganisasi structural (Structural Reorganization)
Cara pendelatan dapat melalui dan mengunah system untuk melihat terjadinya
reorganisasi structural guna meluruskan suatu perbedaan kepentingan dan tujuan yang
hendak di capai antar keduanya.
- Atur dan rencanakan pertemuan antar individu-individu yang terlibat dalam
konflik
- Memantau sudut pandang dari setiap individu yang terlibat
- Menguraikan solusi permasalahan yang sedang terjadi
- Memilih solusi dan melakukan tindakan
- Merencanakan pelaksanaanya.

Anda mungkin juga menyukai