Sasaran : PUS RT 6 RW 2
Waktu : 30 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dan jenis kontrasepsi.
2. Cara kerja kontrasepsi berdasar jenisnya.
3. Keuntungan penggunaan kontrasepsi berdasar jenisnya.
4. Syarat menjadi akseptor dan tidak boleh menjadi akseptor KB suntik, pil, IUD
dan implant.
5. Efek samping dan penanggulangannya dalam pemakaian KB suntik, IUD, pil
dan implant.
Kegiatan
No Langkah Waktu
Penyuluh Sasaran
D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. PPT
F. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan selama proses berlangsung dan setelahnya. Bentuk evaluasi
:
Apakah bedanya KB Steril dan Spiral?
G. Daftar Pustaka
Hartanto, H. 1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono
MATERI
1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu individu
dalam memahami atau mengontrol kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur
interval kelahiran, menentukan jumlah anak dalam keluarga (WHO).
2. Pola KB Rasional
a. Umur< 20 th
1) Tujuan ber-KB untuk menunda kesuburan, hal ini dikarenakan pada umur <
20 th kondisi psikologi maupun organ reproduksi belum matang/ siap.
2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral
3) penggunaan kondomkurang menguntungkan karena pasangan muda
frekuensi senggamanya masih tinggi sehingga kemungkinan kegagalan akan
lebih tinggi.
4) Penggunaan IUD bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan
terlebih bagi yang mempunyai kontraindikasi terhadap pil oral
5) Prinsip alat kontrasepsi untuk umur < 20 th:
a) Reversibilitasyang tinggi
Artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir 100% karena pada
masa ini akseptor belum mempunyai anak.
b) Efektifitastinggi
Karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya kehamilan dengan
resiko tinggi.
b. Umur 20-35 th
1) Merupakan periode usia paling baik untuk mengandung dan melahirkan,
dianjurkan untuk menggunakan IUD sebagai pilihan utama.
2) Prinsip konrasepsi yang diperlukan
a) efektifitas cukup tinggi
b) reversibilitas cukup tinggi karena akseptor biasanya mengharapkan
punya anak lagi.
c) Dapat dipakai 2-4 th yaitu sesuai dengan jarak kehamilan yang
direncanakan.
d) tidak menghambat ASI
c. Umur > 35 th
1) Dianjurkan untuk tidak hamil lagi karena alasan medis
2) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena
usia ibu yang relati tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya akibat
sampingan.
3) Prinsip kontrasepsi yang diperlukan
(a) efektifitas sangat tinggi karena kegagalan menyebabkan kehamilan,
disamping itu biasanya aksepor tidak mengharapkan punya anak lagi.
(b) dapat dipakai untuk jangka apanjang
(c) tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa tua keluhan seperti
penyakit jantung, keganasan dan metabolik biasanya meningkat, oleh
karena itu sebaiknya diberikan alat kontrasepsi yang tidak menyebabkan
kelainan.
3. Macam – macam alat kontrasepsi
a. Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
a) MAL (Metode Amenore Laktasi)
(1) Merupakan metode kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
(2) Dasar: peningkatan prolaktin dapat menekan ovulasi
(3) Syarat MAL:
(a) menyusui secara penuh/ ASI eksklusif
(b) belum haid
(c) umur bayi kurang dari 6 bulan
(4) Keuntungn:
(a) Tingkat efektifitas 98% pada 6bln pasca persalinan
(b) segera efektif
(c) tidak mengganggu senggama
(d) tidak ada efek samping sisitemik
(e) tidak perlu pengawasan medik
(f) tidakperlu obat atau alat
(g) tanpa biaya
3) KB Implant/susuk
a) Pengertian
Alat kontrasepsi hormonal yang dipasang dibawah kulit.
b) Jenis
(1) Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga, lama kerja 5
tahun, berisi 36 mg levanogestrel.
(2) Implanont
Terdiri dari 1 batang silastik, lama kerja 3 tahun, berisi 68 mg
3-ketodesogestrel
(3) Jadena atau indoplant
Terdiri dari 2 batang silastik, lama kerja 3 tahun, berisi 75 mg
levanogestrel.
c) Cara Kerja
(1) Lendir seriks menjadi kental
(2) Mempengaruhi endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
(3) Mengurangi transportasi sperma
(4) Menekan ovulasi
d) Keuntungan
(1) Efektifitas 99%
(2) Perlindungan jangka panjang
(3) Kesuburan cepat kembali
(4) Tidak perlu pemeriksaan dalam
(5) Tidak mengganggu senggama
(6) Tidak mengganggu ASI
(7) Dapat dicabut setiap saat
e) Kerugian
(1) Nyeri kepala, nyeri payudara
(2) Perubahan berat badan
(3) Mual
(4) Butuh bedah minor
f) Indikasi
(1) Usia reproduktif
(2) Pasca keguguran
(3) TD < 180/110 mmHg
(4) Menghendaki KB jangka panjang
g) Kontraindikasi
1) Hamil
2) PPV yang belum jelas
3) Riwayat Camamae
4) Mioma uteri
5) DM
h) Efek samping
1) Amenorrhea
2) Spotting
3) Infeksi pada tempat insersi
4) BB naik / turun
2) AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim)
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim.
a) Jenis
(1) Terbuat dari plastic halus berbentuk spiral ( lippesloap )
(a) Dianggap sebagai IUD standar
(b) Dapat dibiarkan dalam rahim selamanya sampai ibu tidak mengalami
haid
( sepanjang tidak ada keluhan )
(c)Macam-macam lippesloap
- Benang biru ( 25 mm )
- Benang hitam ( 27,5 mm )
- Benang kuning ( 30 mm )
- Benang putih ( 30 mm )
(2) Berlapis tembaga/ Cu ( copper )
(a) Menghambat penempelan sel telur dalam rahim
(b) Keuntungan : kehilangan darah haid sedikit
(c) Kerugian : perlu diganti setelah pemakaian beberapa tahun dan lebih
mahal
(d) Macam Cu :
- Multiload
- Copper seven 200c CU 7 2001
- Copper T 380 A ( 8-10 tahun ) sebagai primadona
(3) IUD dengan hormone ( progesterone )
b) Cara kerja ( Saefudin, 2003 ) :
a. Menghambat kemampuan sperma dan masuk ke tuba fallopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuar sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi wanita
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
c) Keuntungan ( Saefudin, 2003 ) :
a. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
b. Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari Cu T 380 A dan tidak
perlu diganti )
c. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
d. Tidak mempengaruhi hubungan sexual
e. Meningkatkan kenyamanan sexual
f. Tidak ada efek samping hormonal
g. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
h. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
d) Kerugian ( Hanafi, 2003 ) :
a. Terjadi sedkit perdarahan
b. Perlu diganti setelah pemakaian beberapa tahun
c. Tali IUD dapat menganggu hubungan sexual
d. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik
e. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri
e) Efek samping ( HAnafi, 2003 ) :
a. Pada saat dipasang ;
(1) Rasa sakit/nyeri
(2) Muntah dan keluar keringat dingin
b. Di kemudian hari :
(1) Rasa sakit dan perdarahan
(2) Infeksi
3) Steriliasi
a) Pria (Vasektomi)
Mekanisme kerja:
- Dengan merintangi saluran ejakulasi sehingga sperma tidak akanada di
dalam cairan ejakulasi.
- Manfaat dan keterbatasan sama dengan tubektomi
b) Wanita (Tubektomi)
Mekanisme Kerja
- Dengan menutup tuba fallopi (mengikat dan memotong,
memasang cincin, menjepit atau melakukan elektrokauteri),
sperma akan dicegah agar tidak dapat mencapai ovarium dan
menyebabkan terjadinya pembuahan
Manfaat:
- sangat refektif
- segera efektif
- permanen
- tidak mengganggu hubungan seksual
- baik untuk klien jikakehamilan akan menimbulkan resiko yang
serius bagi kesehatannya
- Pembedahan sederhana
- Biasanya dilakukan dibawah anestesi lokal
- tidak ada efek samping jangka lama
- tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Manfaat nonkontraseptif :
- tidak mengganggu ASI
- Resiko kanker ovarium menjadi berkurang
Keterbatasan:
- harus dianggap permanen sifatnya (keberhasilan pembalikantidak
bisa dijamin)
- klien bisa saja menyesali dikemudian hari (usia kurang dari 35 th)
- ketidaknyamanan jangka pendek dan rasa sakit setelah
pembedahan
- Memerlukan dokter yang ahli
- Meningkatkan resiko kehamilan ektopik
- Tidak memberikan perlindungan terhadap PMS