Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kontrasepsi

Sub Pokok Bahasa : Macam – macam Alat Kontrasepsi

Sasaran  : PUS RT 6 RW 2

Tempat : Rumah ketua RT 6

Hari / tanggal : Minggu  , 30 november 2014

Waktu : 30 menit

Pelaksana                   : Nurul Istiqomah

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, ibu – ibu yang masih dalam
usia subur di RT 6 mampu memahami pentingnya alat kontrasepsi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu – ibu usia subur di rt 6 mampu :
Apakah bedanya KB Steril dan Spiral?

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dan jenis kontrasepsi.
2. Cara kerja kontrasepsi berdasar jenisnya.
3. Keuntungan penggunaan kontrasepsi berdasar jenisnya.
4. Syarat menjadi akseptor dan tidak boleh menjadi akseptor KB suntik, pil, IUD
dan implant.
5. Efek samping dan penanggulangannya dalam pemakaian KB suntik, IUD, pil
dan implant.
Kegiatan
No Langkah Waktu
Penyuluh Sasaran

1. Pendahuluan - Memberi salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan - Mendengarkan
diri
- Menyimak 3
- Menyampaikan
tujuan penyululuhan - Menjawab pertanyaan m
e
- Menanyakan apakah n
manfaat KB i
t

2. Pelaksanaan -Menyampaikan - Mendengarkan dengan


materi tentang penuh perhatian
Macam –macam alat
kontrasepsi - Menyakan hal-hal yang
belum jelas
1. Pengertian
- Memperhatikan
2. Pola KB rasional jawaban dari penyuluh
3. Macam – macam 15 menit
alat kontrasepsi
- Memberi
kesempatan ibu untuk
bertanya
- Menjawab
pertanyaan ibu

Penutup -  Evaluasi -  menyimak


-  Menyimpulkan -  menjawab salam 2 menit
-   Salam penutup

D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. PPT

F. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan selama proses berlangsung dan setelahnya. Bentuk evaluasi
:
Apakah bedanya KB Steril dan Spiral?

G. Daftar Pustaka
Hartanto, H. 1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono

MATERI
1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu individu
dalam memahami atau mengontrol kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur
interval kelahiran, menentukan jumlah anak dalam keluarga (WHO).
2. Pola KB Rasional
a. Umur< 20 th
1) Tujuan ber-KB untuk menunda kesuburan, hal ini dikarenakan pada umur <
20 th kondisi psikologi maupun organ reproduksi belum matang/ siap.
2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral
3) penggunaan kondomkurang menguntungkan karena pasangan muda
frekuensi senggamanya masih tinggi sehingga kemungkinan kegagalan akan
lebih tinggi.
4) Penggunaan IUD bagi yang belum mempunyai anak dapat dianjurkan
terlebih bagi yang mempunyai kontraindikasi terhadap pil oral
5) Prinsip alat kontrasepsi untuk umur < 20 th:
a) Reversibilitasyang tinggi
Artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir 100% karena pada
masa ini akseptor belum mempunyai anak.
b) Efektifitastinggi
Karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya kehamilan dengan
resiko tinggi.
b. Umur 20-35 th
1) Merupakan periode usia paling baik untuk mengandung dan melahirkan,
dianjurkan untuk menggunakan IUD sebagai pilihan utama.
2) Prinsip konrasepsi yang diperlukan
a) efektifitas cukup tinggi
b) reversibilitas cukup tinggi karena akseptor biasanya mengharapkan
punya anak lagi.
c) Dapat dipakai 2-4 th yaitu sesuai dengan jarak kehamilan yang
direncanakan.
d) tidak menghambat ASI
c. Umur > 35 th
1) Dianjurkan untuk tidak hamil lagi karena alasan medis
2) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena
usia ibu yang relati tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya akibat
sampingan.
3) Prinsip kontrasepsi yang diperlukan
(a) efektifitas sangat tinggi karena kegagalan menyebabkan kehamilan,
disamping itu biasanya aksepor tidak mengharapkan punya anak lagi.
(b) dapat dipakai untuk jangka apanjang
(c) tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa tua keluhan seperti
penyakit jantung, keganasan dan metabolik biasanya meningkat, oleh
karena itu sebaiknya diberikan alat kontrasepsi yang tidak menyebabkan
kelainan.
3. Macam – macam alat kontrasepsi
a. Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
a) MAL (Metode Amenore Laktasi)
(1) Merupakan metode kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
(2) Dasar: peningkatan prolaktin dapat menekan ovulasi
(3) Syarat MAL:
(a) menyusui secara penuh/ ASI eksklusif
(b) belum haid
(c) umur bayi kurang dari 6 bulan
(4) Keuntungn:
(a) Tingkat efektifitas 98% pada 6bln pasca persalinan
(b) segera efektif
(c) tidak mengganggu senggama
(d) tidak ada efek samping sisitemik
(e) tidak perlu pengawasan medik
(f) tidakperlu obat atau alat
(g) tanpa biaya

(5) Instruksi tehadap klien


(a) menyusui sampai payudara kosong untuk memperoleh ASI akhir
(b) Biarkan bayimenghisapsampai puas dan melepaskan sendiri
hisapannya
(c) Malam hari tetap menyusui
(d) Kosongkan payudara, apabila masih tersisa simpan di lemari
dingin
(e) Segera menyusui setelah bayi lahir
(f) Hindari jarakmenyusuilebih dari 4 jam
(g) MP-ASI diberikan setelah bayi berumur 6 bulan
(h) Apabila ibu mendapatkan haid, ibu harus berganti ke metode
efektif
b) KBA (Keluarga Berencana Alamiah)
Merupakan metode untuk merencanakan dan mencegah kehamilan
melalui pengamatan dan tanda – tanda gejala alamiah yang timbul pada
fase fertil dan infertildaari siklus menstruasi dengan
menghindarisenggama selama fase fertile bila kehamilan hendak
dihindari.
Tanda-tanda kesuburan/ fase fertil:
- suhu tubuh berubah
- perubahan leher rahim dan perubahan lendir leher rahim
- payudara terasa kencang
- rasa sakit ovulasi
- bercak-bercak atau perdarahan pada pertengahan siklus
- perubahan suasana hati
(1) Metode Kalender
- Menentukan masa subur berdasarkan penataan waktu ovulasi
- Tingkat efektifitas 14,4 - 47/100
- Pada siklus 28 hari :
 Ovulasi terjadi pada hari ke-15 sebelum haid yang akan
dating, tapi juga bisa terjadai antara hari ke 12-16 sebelum
haid yang akan dating
 Menentukan riwayat menstruasi selama 6-12bulan terakhir
 Dasar masa subur
Hari pertama persangkaan masa subur :
Siklus terpendek dikurangi 18,
18 = 14-2-2 (hari hidup spermatozoa)
Hari terakhir persangkaan masa subur :
11 = 14-2-1 (hari hidup ovum)
(2) Metode Suhu Badan Basal
(3) Metode Lendir Serviks
Fase perubahan lendir serviks (siklus haid)
(a) Fase pertama
- Haid
- Hari ke 1-5
- Lendir dapat ada atau tidak
- Lendir tertutup darah haid
- Basah dan licin, lubrikatif
(b) Fase kedua
- Fase Haid
- Hari 5-10
- Tidak ada/hanya sedikit sekali lendir
- Kering
(c) Fase ketiga
- awal praovulasi
- Hari 11-13
- Lendir keruh, kuning atau putih, liat
- Lembab
(d) Fase keempat
- Segera sebelum, pada saat dan setelah ovulasi
- Hari 14-17
- Lendir jernih, licin, basah, dapat diregangkan
- konsistensi seperti putih telur
- Hari terakhir fase ini : gejala puncak/peak symptom atau hari
terakhir dan lendir yang basah dan licin sebelummenebal atau
hilang
- Basah atau lubrikatif
(e) Fase kelima
- Pascaovulasi
- hari ke 18-21
- Lendir sedikit keruh dan liat
- Lembab
(f) Fase enam
- Akhir fase ovulasi/segera prahaid
- Hari 27-30
- Lendir jernih seperti air
- Liat/lembab/basah
(4) Metode Simptotermal
- ibu harus mendapat instruksi untuk metode lendir serviks dan
suhu basal. ibu dapat menentukan masa subur ibu dengan
mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.
c) Coitus Interuptus/ senggama terputus
Metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi
intra vaginal. Ejakulasi dilakukan jauh dari luar vagina.
Keuntungan :
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Mudah
- Pendukung metode KB lain
- tanpa zat-zat kimiawi
- tida memiliki efek samping
- setiap waktu bisa digunakan
- meningkatkan peran serta suami
- hubungan lebih dekat, meningkatkan pengertian
Kerugian
- angka kegagalan cukup tinggi yaitu 16-23/100
penyebab kegagalan :
- cairan pre ejakulasi yang tersimpan dikelenjar prostat, uretra dan
cowper kadang-kadang mengandung spermatozoa, kurangnya
kontrol diri pria, memutuskan kenikmatan hubungan seks.
Kontraindikasi:
- ejakulasi premature
Cara pelaksanaan :
- alat kelamin dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masukan ke dalam vagina
2) Dengan Alat
a) Mekanis
(1) Kondom Pria
Kondom merupakan metode barier pria yang menghalangi masuknya
spermake dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah.
1) Keuntungan
murah, mudah didapat, tidak memerlukan pengawasan,mengurangi
kemungkinan penularan penyakit kelamin.
2) Kerugian:
a. angka kegagalan relatif tinggi
b. perlu sela
c. konsisten, hati-hati, terus menerus
3) Indikasi
b. Laki-laki
- penyakit genetalia
- sensitif terhadap secret vagina
- ejakulasi premature
c. Perempuan
- vaginitis
- kontraindikasi terhadap pil, IUD, diafragma, kap serviks
(anatomis)/psikologis.
- pembuktian adanya semen
- sebagai metode temporer
4) Efek samping :
- berkurangnya sensitifitas penis
- alergi terhadap karet
(2) Barier intra vagina
(a) Diafragma
(b) Spons
(c) Cup Serviks
(d) Kondom wanita
b) Kimiawi
(1) Spermisid
(a) Vaginal cream
(b) Vaginal jelly
(c) Vaginal tablet
(d) Vaginal foam
(e) Vaginal supositoria
(f) Vaginal solube film
d. Metode Modern
1) Hormonal
a) Oral Kontrasepsi
(1) Cara kerja
(a) Menekan ovulasi
(b) Mencegah implantasi
(c) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui sperma
(d) Pergerakan tuba terganggu sehingga tranportasi telur
dengan sendirinya akan terganggu pula.

(2) Macam pil KB


(a) Pil kombinasi
Efektivitas tinggi kurang lebih 90%
Keuntungan :
(1) Tidak mengganggu hubungan sexual
(2) Siklus haid menjadi teratur
(3) Mudah dihentikan setiap saat
(4) Kembalinya kesuburan segera setelah pil dihentikan
(5) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Kerugian :
(1) Mahal, membosankan karena harus menggunakan tiap
hari
(2) Mual
(3) Nyeri payudara
(4) Mengurangi ASI
(5) Tidak mencegah IMS ( infeksi Menular Sexual),
HIV/AIDS
(b) Indikasi
(1) Usia reproduksi
(2) Pasca keguguran
(3) Anemia
(4) Siklus haid tidak teratur
(5) Riwayat tumor ovarium jinak
(6) Riwayat kehamilan ektopik
(7) Tumor jinak payudara
(c) Kontraindikasi
(1) Hamil/ dicurigai hamil
(2) Menyusui ASI eklusif
(3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui
penyebabnya
(4) Perokok dengan usia lebih dari 35 tahun
(5) Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah >
180/110 mmHg
(d) Cara pemakaian
(1) Minum pil tiap hari pada waktu yang sama
(2) Mulai minum pil yang pertama pada hari pertama
sampai ketujuh siklus haid
(3) Bila paket 21 habis, tunggu 1 minggu kemudia minum
paket baru. Bila paket 28 habis, langsung minum
paket baru
(4) Bila muntah dalam 2 jam setelah minum, ambil pil
lain atau gunakan kontrasepsi lain
(5) Bila muntah atau diare sampai 2 hari atau lebih,
gunakan pil seperti saat pil lupa diminum
(6) Bila lupa minum 1 pil, minum pil segera setelah ingat
walaupun harus minum 2 pil dalam 1 hari. Bila lupa 2
pil atau lebih, minum 2 pil tiap hari sampai terkejar
sesuai jadwal yang ditetapkan, sebaiknya gunakan
metode kontrasepsi lain.
(b) Pil Progestin ( mini pil )
Efektifitas sekitar 98,5%
Keuntungan :
(1) Efektifitas tinggi bila digunakan secara benar
(2) Tidak mengganggu hubungan seksual
(3) Tidak mempengaruhi ASI
(4) Kesuburan cepat kembali
(5) Nyaman dan mudah digunakan
(6) Sedikit efek samping
Kerugian :
(1) Mahal
(2) Payudara tegang, mual, pusing, jerawat
(3) Harus diminum setiap hari
b) KB Suntik
(1) Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah upaya untuk mencegah
terjadinya kehamilan dengan memasukkan hormone ke dalam
tubuh wanita melalui suntikan.
(2) Jenis
(a) Depo Provera
Adalah DepoMedroksi Progesteron Asetat (DMPA)
(b) NorestatNore-EtisteronEnathat
Adalah Nore-EtisteronEnanthat
(3) Cara kerja
(a) Menghalangi terjadinya ovulasi ( pelepasan sel telur)
(b) Mengubah lender serviks ( leher rahim ) menjadi kental
sehingga menghambat penetrasi sperma atau masuknya
sperma ke dalam rahim.
(c) Menimbulkan perubahan pada endometrium menjadi
kurang baik
(d) Mengubah kecepatan gerak sel telur melalui saluran
indung telur
(4) Keuntungan
(a) Sangat efektif sebagai kontrasepsi karena angka
kegagalanya kurang dari 1%
(b) Cara pemberian atau pemakaian sangat sederhana jadi
kemungkinan salah tidak ada
(c) Cukup aman
(d) Kesuburan dapat kembali lebih cepat setelah beberapa
lama
(e) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
(f) Tidak berpengaruh trhadap ASI ( Saefudin, 2003 )
(5) Indikasi
(a) Usia reproduksi
(b) Riwayat siklus haid teratur
(c) Tidak terdapat kontraindikasi
(d) Tidak ada kelainan
(e) Telah mempunyai anak tetapi belum menghendaki
tubektomi
(6) Kontraindikasi
(a) Kemungkinan atau diperkirakan hamil
(b) Tumor, kanker atau keganasan
(c) Perdarahan abnormal uterus
(d) Mempunyai penyakit berat seperti penyakit jantung,
paru-paru hipertensi, obesitas, diabetes, lain-lain
( Hartanto, 2003 )
(7) Efek samping
(a) Gangguan haid
Dapat berupa amenorrea, perdarahan ireguler,
perdarahan bercak, atau perubahan dalam frekuensi,
lama, dan jumlah darah yang hilang
(b) Berat badan yang bertambah
(c) Sakit kepala
(d) Pada system kardiovaskuler efeknya sangat sedikit,
mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan
penurunan kadar kolesterol ( Hartanto, 2003 )
(8) Waktu penggunaan
(a) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil
(b) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
(c) Ibu yang tidak haid injeksi pertama dapat diberikan
setiap saat, asalkan ibu tidak hamil ( Saefudin, 2003 )

3) KB Implant/susuk
a) Pengertian
Alat kontrasepsi hormonal yang dipasang dibawah kulit.
b) Jenis
(1) Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga, lama kerja 5
tahun, berisi 36 mg levanogestrel.
(2) Implanont
Terdiri dari 1 batang silastik, lama kerja 3 tahun, berisi 68 mg
3-ketodesogestrel
(3) Jadena atau indoplant
Terdiri dari 2 batang silastik, lama kerja 3 tahun, berisi 75 mg
levanogestrel.
c) Cara Kerja
(1) Lendir seriks menjadi kental
(2) Mempengaruhi endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
(3) Mengurangi transportasi sperma
(4) Menekan ovulasi
d) Keuntungan
(1) Efektifitas 99%
(2) Perlindungan jangka panjang
(3) Kesuburan cepat kembali
(4) Tidak perlu pemeriksaan dalam
(5) Tidak mengganggu senggama
(6) Tidak mengganggu ASI
(7) Dapat dicabut setiap saat
e) Kerugian
(1) Nyeri kepala, nyeri payudara
(2) Perubahan berat badan
(3) Mual
(4) Butuh bedah minor
f) Indikasi
(1) Usia reproduktif
(2) Pasca keguguran
(3) TD < 180/110 mmHg
(4) Menghendaki KB jangka panjang
g) Kontraindikasi
1) Hamil
2) PPV yang belum jelas
3) Riwayat Camamae
4) Mioma uteri
5) DM
h) Efek samping
1) Amenorrhea
2) Spotting
3) Infeksi pada tempat insersi
4) BB naik / turun
2) AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim)
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim.
a) Jenis
(1) Terbuat dari plastic halus berbentuk spiral ( lippesloap )
(a) Dianggap sebagai IUD standar
(b) Dapat dibiarkan dalam rahim selamanya sampai ibu tidak mengalami
haid
( sepanjang tidak ada keluhan )
(c)Macam-macam lippesloap
- Benang biru ( 25 mm )
- Benang hitam ( 27,5 mm )
- Benang kuning ( 30 mm )
- Benang putih ( 30 mm )
(2) Berlapis tembaga/ Cu ( copper )
(a) Menghambat penempelan sel telur dalam rahim
(b) Keuntungan : kehilangan darah haid sedikit
(c) Kerugian : perlu diganti setelah pemakaian beberapa tahun dan lebih
mahal
(d) Macam Cu :
- Multiload
- Copper seven 200c CU 7 2001
- Copper T 380 A ( 8-10 tahun ) sebagai primadona
(3) IUD dengan hormone ( progesterone )
b) Cara kerja ( Saefudin, 2003 ) :
a. Menghambat kemampuan sperma dan masuk ke tuba fallopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuar sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi wanita
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
c) Keuntungan ( Saefudin, 2003 ) :
a. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
b. Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari Cu T 380 A dan tidak
perlu diganti )
c. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
d. Tidak mempengaruhi hubungan sexual
e. Meningkatkan kenyamanan sexual
f. Tidak ada efek samping hormonal
g. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
h. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
d) Kerugian ( Hanafi, 2003 ) :
a. Terjadi sedkit perdarahan
b. Perlu diganti setelah pemakaian beberapa tahun
c. Tali IUD dapat menganggu hubungan sexual
d. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik
e. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri
e) Efek samping ( HAnafi, 2003 ) :
a. Pada saat dipasang ;
(1) Rasa sakit/nyeri
(2) Muntah dan keluar keringat dingin
b. Di kemudian hari :
(1) Rasa sakit dan perdarahan
(2) Infeksi
3) Steriliasi
a) Pria (Vasektomi)
Mekanisme kerja:
- Dengan merintangi saluran ejakulasi sehingga sperma tidak akanada di
dalam cairan ejakulasi.
- Manfaat dan keterbatasan sama dengan tubektomi
b) Wanita (Tubektomi)
Mekanisme Kerja
- Dengan menutup tuba fallopi (mengikat dan memotong,
memasang cincin, menjepit atau melakukan elektrokauteri),
sperma akan dicegah agar tidak dapat mencapai ovarium dan
menyebabkan terjadinya pembuahan
Manfaat:
- sangat refektif
- segera efektif
- permanen
- tidak mengganggu hubungan seksual
- baik untuk klien jikakehamilan akan menimbulkan resiko yang
serius bagi kesehatannya
- Pembedahan sederhana
- Biasanya dilakukan dibawah anestesi lokal
- tidak ada efek samping jangka lama
- tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Manfaat nonkontraseptif :
- tidak mengganggu ASI
- Resiko kanker ovarium menjadi berkurang
Keterbatasan:
- harus dianggap permanen sifatnya (keberhasilan pembalikantidak
bisa dijamin)
- klien bisa saja menyesali dikemudian hari (usia kurang dari 35 th)
- ketidaknyamanan jangka pendek dan rasa sakit setelah
pembedahan
- Memerlukan dokter yang ahli
- Meningkatkan resiko kehamilan ektopik
- Tidak memberikan perlindungan terhadap PMS

Anda mungkin juga menyukai