Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana


Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian KB MOW
b. Prinsip KB MOW
c. Syarat Melakukan KB MOW
d. Waktu Pelaksanaan KB MOW
e. Kontraindikasi KB MOW
f.. Keuntungan dan Kerugian KB MOW
Sasaran : Pasangan suami istri usia subur
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Desember 2014/ 10.00 WIB
Waktu : ± 1 x 30 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat
kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tenttang alat kontasepsi
berupa MOW dan menerapkan dalam kehidupannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan  penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan
kembali:
a. Pengertian KB MOW
b. Prinsip KB MOW
c. Syarat Melakukan KB MOW
d. Waktu Pelaksanaan MOW
e. Kontraindikasi KB MOW
f. Keuntungan dan Kerugian MOW

B. Cakupan Materi
a. Pengertian KB MOW
b. Prinsip KB MOW
c. Syarat Melakukan KB MOW
d. Waktu Pelaksanaan MOW
e. Kontraindikasi KB MOW
f. Keuntungan dan Kerugian MOW

C. Pelaksanaan
No Kegiatan Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa) Masyarakat
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(10 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud - Menyimak,
dan tujuan mendengarkan dan
memahami penjelasan
yang diberikan
2. Inti - Menyebutkan pengertian - Menyimak,
(20 menit) alat kontrasepsi mendengarkan dan
- Menyebutkan prinsip memahami penjelasan
KB yang diberikan
- Menyebutkan syarat
melakukan KB
- Menyebutkan waktu
pelaksanaan KB
- Menyebutkan
kontaindikasi
- Menyebutkan
keuntungan dan
kerugian KB
3. Penutup - Memberikan - Mengajukan
(10 menit) kesempatan bertanya pertanyaan
pada keluarga tentang
materi yang dibahas
- Memberikan pertanyaan - Menjawab pertanyaan
evaluasi
- Menyimpulkan hasil - Mendengarkan
kegiatan evaluasi
- Mengucapkan - Mengucapkan
hamdalah, terima kasih hamdalah, dan
dan salam. menjawab salam.

D. Metode
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media
- Leflet

F. Sumber
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006

G. Evaluasi
1. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung
pada kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan
dapat berhasil atau tidak.
2. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 5 soal dan
harus dijawab langsung oleh masyarakat pada saat itu juga. Pertanyaan
evaluasi antara lain:
a. Apa pengertian KB MOW ?
b. Bagaimana prinsip KB MOW?
c. Apa saja yang termasuk dalam syarat penggunaan KB MOW?
d. Kapan waktu penggunaann KB MOW?
e. Sebutkan kontraindikasi dari KB MOW?
f. Sebutkan macam-macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya?
TINJAUAN TEORI MOW

1. Pengertian
MOW (Medis Operatif Wanita) / Tubektomi atau juga dapat disebut dengan
sterilisasi. MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur
kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur,
dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki
sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wania tidak akan
turun (BKKBN, 2006)
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan (Sujiyatini, 2009).

2. Prinsip MOW
Oklusi (pengikatan, pemotongan, pengangkatan) tuba fallopi sehingga
spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu (Hartanto, 2004).

3. Syarat melakukan MOW (Metode operasi Wanita)


Syarat dilakukan MOW Menurut Saiffudin yaitu sebagai berikut:
a) Syarat Sukarela
Syarat sukarela meliputi antara lain pengetahuan pasangan tentang cara
cara kontrasepsi lain, resiko dan keuntungan kontrasepsi mantap serta
pengetahuan tentang sifat permanen pada kontrasepsi ini (Wiknjosastro,
2005)
b) Syarat Bahagia
Syarat bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang syah dan harmonis,
umur istri sekurang kurangnya 25 dengan sekurang kurangnya 2 orang
anak hidup dan anak terkecil lebih dari 2 tahun (Wiknjosastro,2005)
c) Syarat Medik
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat memenuhi
syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan hambatan atau kontraindikasi
untuk menjalani kontrasepsi mantap. Pemeriksaan seorang dokter
diperlukan untuk dapat memutuskan apakah seseorang dapat
menjalankan kontrasepsi mantap. Ibu yang tidak boleh menggunakan
metode kontrasepsi mantap antara lain ibu yang mengalamai peradangan
dalam rongga panggul, obesitas berlebihan dan ibu yang sedang hamil
atau dicurigai sdang hamil(BKKBN.2006)

4. Waktu pelaksanaan MOW


Sedangkan menurut Noviawati (2009) waktu pelaksanaan MOW (Mantap
Operasi Wanita) dapat dilaukan pada:
a) Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional
klien tersebut tidak hamil
b) Hari ke-6 hingga hari ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
c) Pasca persalinan
Minilaparotomi dapat dilakukan dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu
atau 12 minggu pasca persalinan setelah dinyatakan ibu dalam keadaan
tidak hamil.
d) Pasca keguguran
Tubektomi dapat dilakukan dengan cara minilaparatomi atau laparoskopi
setelah triwulan pertama pasca keguguran dalam waktu 7 hari sepanjang
tidak ada bukti infeksi pelvik. Sedangkan pada triwulan kedua dalam
waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik, tubektomi dapat
dilakukan dengan cara minilaparotomi saja.

5. Kontraindikasi MOW
Sedangkan menurut Noviawati dan Sujiyati (2009) yang sebaiknya tidak
menjalani Tubektomi yaitu:
1. Hamil sudah terdeteksi atau dicurigai
2. Pedarahan pervaginal yang belum jelas penyebabnya
3. Infeksi sistemik atau pelvik yang akut hingga masalah itu disembuhkan
atau dikontrol
4. Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan
5. Belum memberikan persetujuan tertulis.

6. Keuntungan
1) Menurut Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di
Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)
 Kontrasepsi
a. Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan)
b. Tidak mempengaruhi proses menyusui
c. Tidak bergantung pada faktor sanggama
d. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius.
e. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
f. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
 Non Kontrasepsi
Berkurangnya risiko kanker ovarium
2) Kerugian dalam menggunakan kontrasepsi mantap (Noviawati dan
Sujiyati,2009) yaitu antara lain:
a. Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak
dapat dipulihkan kembali.
b. Klien dapat menyesal dikemudian hari
c. Resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi umum
d. Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
e. Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesalis
ginekologi atau dokter spesalis bedah untuk proses laparoskopi.
f. Tidak melindungi diri dari IMS.

Anda mungkin juga menyukai