Anda di halaman 1dari 2

Ferly Kodoati

18061104066
5/C2 Akuntansi

SUMBER INFORMASI UNTUK MEMPEROLEH GAMBARAN PENGENDALIAN INTERN


YANG BERLAKU
Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit terhadap
pengendalian intern kliennya adalah:
1. Bagan organisasi dan deskripsi jabatan.
2. Buku pedoman akun (account manual).
3. Buku pedoman sistem akuntansi.
4. Permintaan Keterangan kepada karyawan inti.
5. Permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana.
6. Laporan, kertas kerja,dan program audit auditor intern(internal auditor).
7. Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen, peralatan mekanis, dan
media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi, mengolah data keuangan
dan data operasi.
8. Kunjungan ke seluruh kantor dan pabrik.
9. Laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan laporan
auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.

HASIL PEMAHAMAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN


Setelah auditor mempelajari pengendalian intern yang berlaku, auditor harus
mengujinya untuk menentukan sampai seberapa jauh pengendalian tersebut dapat
dipercaya. Atas dasar hasil pemahaman ini, auditor melakukan perubahan-perubahan
pada program auditnya yaitu dengan cara memperluas prosedur audit pada objek-objek
audit yang pengendalian internnya lemah. Hanya setelah memperoleh pemahaman atas
pengendalian intern, auditor dapat menyusun program audit yang lengkap dan cocok
dengan objek yang diperiksa.
Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu
kertas kerja, yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien, pengaruh
kelemahan dan kekuatan pengendalian intern tersebut terhadap luas prosedur audit
yang akan dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk
memperbaiki bagian-bagian yang lemah dalam pengendalian intern.

AUDIT INTERN (INTERNAL AUDITING)


SA Seksi 322 Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit Intern dalam Audit atas
Laporan Keuangan memberikan panduan bagi auditor indepeden dalam
mempertimbangkan pekerjaan auditor intern dan dalam menggunakan pekerjaan
auditor intern untuk membantu perlaksanaan audit atas laporan keuangan klien.
Fungsi audit intern hanya terdapat dalam perusahaan yang hanya relatif besar.
Dalam perusahaan ini, pimpinan perusahaan membentuk banyak departemen, bagian,
seksi atau satuan organisasi yang lain dan mendelegasikan sebagian wewenangnya
kepada kepala-kepala unit organisasi tersebut. Pendelegasian wewenang kepada
sejumlah unit organisasi inilah yang mendorong perlunya dibentuk fungsi audit intern.
Tugas fungsi audit intern adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan
efisien pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian fungsi audit
intern merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan
menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Fungsi audit intern merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat
dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan
kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung
jawab mereka. Dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar-
komentar penting terhadap kegiatan manajemen, auditor intern menyadiakan jasa
tersebut. Audit intern berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga
tidak hanya terbatas pada audit atas catatan-catatan akuntansi.
Untuk mencapai tujuan tersebut auditor intern melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut
ini:
a. Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dan
mendorong penggunaan pengendalian intern yang efektif dengan biaya yang
minimum.
b. Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak
di patuhi
c. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan
dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian.
d. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam
perusahaan.
e. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai