SUMBER INFORMASI UNTUK MEMPEROLEH GAMBARAN PENGENDALIAN INTERN
YANG BERLAKU Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit terhadap pengendalian intern kliennya adalah: 1. Bagan organisasi dan deskripsi jabatan. 2. Buku pedoman akun (account manual). 3. Buku pedoman sistem akuntansi. 4. Permintaan Keterangan kepada karyawan inti. 5. Permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana. 6. Laporan, kertas kerja,dan program audit auditor intern(internal auditor). 7. Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen, peralatan mekanis, dan media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi, mengolah data keuangan dan data operasi. 8. Kunjungan ke seluruh kantor dan pabrik. 9. Laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan laporan auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.
HASIL PEMAHAMAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN
Setelah auditor mempelajari pengendalian intern yang berlaku, auditor harus mengujinya untuk menentukan sampai seberapa jauh pengendalian tersebut dapat dipercaya. Atas dasar hasil pemahaman ini, auditor melakukan perubahan-perubahan pada program auditnya yaitu dengan cara memperluas prosedur audit pada objek-objek audit yang pengendalian internnya lemah. Hanya setelah memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor dapat menyusun program audit yang lengkap dan cocok dengan objek yang diperiksa. Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu kertas kerja, yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien, pengaruh kelemahan dan kekuatan pengendalian intern tersebut terhadap luas prosedur audit yang akan dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk memperbaiki bagian-bagian yang lemah dalam pengendalian intern.
AUDIT INTERN (INTERNAL AUDITING)
SA Seksi 322 Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit Intern dalam Audit atas Laporan Keuangan memberikan panduan bagi auditor indepeden dalam mempertimbangkan pekerjaan auditor intern dan dalam menggunakan pekerjaan auditor intern untuk membantu perlaksanaan audit atas laporan keuangan klien. Fungsi audit intern hanya terdapat dalam perusahaan yang hanya relatif besar. Dalam perusahaan ini, pimpinan perusahaan membentuk banyak departemen, bagian, seksi atau satuan organisasi yang lain dan mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada kepala-kepala unit organisasi tersebut. Pendelegasian wewenang kepada sejumlah unit organisasi inilah yang mendorong perlunya dibentuk fungsi audit intern. Tugas fungsi audit intern adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisien pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian fungsi audit intern merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Fungsi audit intern merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar- komentar penting terhadap kegiatan manajemen, auditor intern menyadiakan jasa tersebut. Audit intern berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas catatan-catatan akuntansi. Untuk mencapai tujuan tersebut auditor intern melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut ini: a. Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dan mendorong penggunaan pengendalian intern yang efektif dengan biaya yang minimum. b. Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak di patuhi c. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian. d. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam perusahaan. e. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.