Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“kewirausahaan”

Disusun Oleh :

Rasyid Ridha Ash-Shadiqy (19334073)

TK II C

Dosen Pembimbing :

Erpita Yanti, Amd.keb,SKM, M.Mkes

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PRODI D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“kewirausahaa.”dengan tepat pada waktunya. Salawat dan taslim senantiasa tercurah
kepada junjugan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan
pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen pembimbing mata kuliah
gizi&diet Yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Makalah ini berisikan pembahasan tentang kewirausahaan . Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Batusangkar,13 Maret 2021


DAFTAR ISI

Cover
kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan
A. Latar belakang.........................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan makalah.......................................................................................

Bab II : pembahasan
Prinsip prinsip kewirausahaan

A. pengertian kewirausahaan......................................................................
B. prinsip kewirausahaan.............................................................................
C. konsep kewirausahaan...........................................................................
D. manfaat kewirausahaan.........................................................................
E. fungsi wirausaha.....................................................................................

Bab III : penutup


A.Kesimpulan...............................................................................................
B.Saran........................................................................................................
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembang-kan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan
ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai
negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan
pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan
dalam struktur bisnis maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam mendorong praktikpraktik kewirausahaan
yang pada akhirnya memunculkan berbagai penemuanpenemuan produk dan jasa baru
bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru,
dan dalam jangka panjang akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai
sektor. Di negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak tumbuh di
masyarakat umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa
usaha kecil merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi
signifikan terhadap penciptaan pendapatan penduduknya. Beberapa fakta tersebut
antara lain: 40% dari volume bisnis di banyak negara dilakukan oleh usaha kecil, 75%
dari perkerjaan baru dihasilkan oleh sektor usaha kecil, usaha kecil menyumbang
bagian tersebar dari penjualan di sektor manufaktur, dan hampir di semua negara
usaha kecil adalah tempat lahirnya kewirausahaan. Namun demikian, terdapat juga
fakta bahwa 50% dari usaha kecil gagal pada dua tahun pertama dan manajemen yang
buruk adalah penyebab tersebar kegagalan usaha kecil.
A. Rumusan Masalah

Permasalahan utama yang diangkat dalam tugas makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Yang dimaksud dengan kewirausahaan?

2. Apa saja prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh wirausaha?

3. Apa sajakah konsep dalam kewirausahaan?

4. Apa sajakah manfaat dari kewirausahaan?

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian kewirausahaan.

2. Mengetahui prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh wirausaha.

3. Mengetahui konsep dalam kewirausahaan.

4. Mengetahui manfaat dari kewirausahaan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausahawan
Kewirausahaan berasal dari kata ‘wira’ dan ‘usaha’. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.
Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, dari segi etimologi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan
produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya Dalam lampiran
Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan


kemampuan kewirausahaan.

2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan


seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.

Wirausaha maupun juga wirausahawan adalah seseorang orang yang akan


melakukan suatu aktivitas wirausaha yang akan dicirikan dengan pandai atau juga
berbakat mengenali produk baru,yang diana akan menentukan cara produksi baru,
menyusun manajemen operasi untuk dapat pengadaan produk baru,yang akan
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Pengertian wirausaha secara
umum merupakan seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan
segala sumber daya dan juga upaya meliputi suatu kepandaian mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk dapat menciptakan sebuah
peluang usaha, pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi, dengan segala
resiko yang akan dihadapinya.Dalam prosesnya ini, wirausahawan akan
menggabugkan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material
dan juga peralatan yang lainnya, serta melakukan sebuah proses yang sering disebut
creative destruction untuk dapat menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna
menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga inti dari ketrampilan wirausaha ialah
kreativitas.
Kewiraswastaan atau Kewirausahaan (bahasa Inggris: entrepreneurship) adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.
[butuh rujukan] Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu.[butuh rujukan] Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775),
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai usaha investasi dengan keuntungan
yang didapat di masa depan.[1] Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada
harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi
risiko atau ketidakpastian.[1] Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose
(1963) wirausahawan merupakan seseorang yang didorong oleh keserbagunaan,
ambisi, kecerdasan, dan kemampuan untuk mengumpulkan mengelompokkan, dan
menggunakan informasi untuk mengolah sumber daya dan produk atau jasa, [2]
sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan sebagai usaha
pengisi jurang di saat pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas,
atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. [3] Menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah disiplin ilmu dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. [4] Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan
atau wiraswasta. [5] Sikap mental wiraswasta dapat dibagi menjadi komponen kogintif,
komponen afektif, dan komponen kognatif.
B. Prinsip-prinsip Kewirausahaan
Menurut Dhidiek. D. Machyudin prinsip dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:

1. Harus optimis

2. Ambisius

3. Dapat membaca peluang pasar

4. Sabar

5. Jangan putus asa

6. Jangan takut gagal

7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah


kesuksesan yang tertunda.

Sedangkan Khafidhul Ulum mengemukakan prinsip kewirausahaan sebagai


berikut :

1. Passion (semangat)

2. Independan (mandiri)

3. Marketing sensitivity (kreatif dan inovatif)

4. Calculated risk taker (mengambil resiko penuh perhitungan )

5. Persisten (pantang menyerah)

6. High ethical standart (berdasarkan standar etika)

Apabila pendapat Dhidiek D. Machayudin dan Kafidhul Ulum tersebut digabungkan,


maka paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :

1. Jangan takut gagal


Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianolagikan dengan
impian seseorang untuk dapat berenang.

Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang sudah dikuasai dengan


baik dan literature sudah lengkap, tidak ada gunanyakalau tidak diikutu
dengan nyebur kedalam air (peraktek berenang). Demikian halnya untuk
berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau tidak terjun paying, sehingga
mengalami (berpengalaman), dan sekali lagi jangan takut gagal, sebab
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

2. Semangat

Dari nasehat Harvey Mckey (pada nomor 1) hal yang menjadi penghargaan
terbesar bagi wirausahaan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada
proses dan atau perjalanannya. Dari saran ini, maka bersemangatlah dalam
usaha anda, pasti kedepannya akan berhasil.

3. Kreatif dan inovatif

Kreativitas dan inovasi adalah model utama bagi seorang wirausaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam segala hal .
Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Namun setiap orang memiliki kemampuan kretif berbeda.
Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. ada yang
mengatakan hanya orang kjenius atau orang pintar saja yang memiliki
kratifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukakkan
bago sekelompok orang tertentu.

Menurut Munandar, bahwa kratifitas dapat terwujud dimana saja dan oleh
siapa saja tidak tergantung usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi, atau
tingkat pendidikan tertentu. Kreatifitas dimiliiki oleh semua orang dan dapat
ditingkatkan, oleh sebab itu harus dipupuk dan dikembangkan agar tidak
terpendam dan tidak dapat diwujudkan .
Proses berfikir kreatif dilakukan secara sistematis dan memaluli tahap-tahapan
berikut :

a) Pengumpulan informasi

b) Proses inkubasi

c) Melahirkan ide

d) Evaluasi dan tindak lanjut (menjadi wurausaha sukses.

Disamping kreatif, juga dituntut inovatif, berikut pola pikir inofatif :

i. Imajinatif

ii. Spekulatif

iii. Konseptual

iv. Interpersonal

v. Impulsif

vi. Belajar, mau bertanya

vii. Mencari

viii. Reseptif

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko

Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar dari resiko
dari yang satu, tetapi memenuhi resiko yang lainnya. Namun yang harus
dipertimbangkan adalah perhitungan dengan sebaik-baiknya sebelum
memutuskan sesuatu, terutama dalam bisnis yang tingkat resikonya tinggal.
Sering kali menjadi pertimbangan utama dalam berusaha terutama dalam
pengambilan keputusan bukan hanya pada seberapa besar manfaat atau
keuntungan yang akan di peroleh, tetapi pada seberapa besar kemungkinan
kita mampu menanggung resiko dan seberapa kita mampu menanggung
kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan.

5. Sabar, ulet dan tekun

Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha dalah kesabaran dan
ketekunan meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan,
percobaan dan kendala, bahkan diremekan oleh orang lain. Dengan
kesabaran biasanya akan memahami dengan baik bagaimana mengatasi
permasalahan yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan
menghadpinya dengan baik dan optimal.

6. Harus optimis

Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata
optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita,
sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha
yang kita jalankan akan sukses. Dengan optimis, kita akan semangkin yakin
bahwa yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.

7. Ambisius

Demikian juga prinsip ambisius, seorang wirausahawan harus berambisi,


apapun jenis usaha yang akan dikelola.

8. Pantang menyerah / jangan putus asa

Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun


waktunya. Entah dalam kondisi mendukung maupun kurang mendukung atau
bahkan usaha kita mengalami kemunduran, tetapi tidak boleh putus asa.
Orang yang tidak mudah putus asa akan lebih menarik dan dikagumi oleh
orang-orang sekitarnya.

9. Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar.

Prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang pasar adalah
prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat
local, regional, maupun internasional.

10. Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik sehingga
dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.

11. Berbisnis dengan standar etika

Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang standar etika yang
berlaku secara universal. Yang menjadi perhatian adalah apakah standar etika
yang berlaku disetiap Negara dikenali dengan baik dan disesuaikan dengan
budaya bangsa yang besangkutan. Indonesia memiliki undang-undang
perlindungan konsumen yang dapat dipakai sebagai salah satu pegangan
dalam etika berbisnis.

12. Mandiri

Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri


dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari
ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha
kita.

13. Jujur

Menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-
mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan, atau kepada seluruh
pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus di nomor
satukan dalam berusaha.
14. Peduli lingkungan

Pengusaha harus peduli juga terhadap lingkungan sekitarnya, turut menjaga


kelastarian lingkungan dimana tempat usahanya berada.

C. Konsep Kewirausahaan

Menurut Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan
usaha baru dan peluang berusaha.

Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana, 2003 : 13), yaitu :

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang


baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam


memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu


usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto
Prawiro, 1997).

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang


baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat
memberi nilai lebih.

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan


mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan
cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukancara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak


lahir (entrepeneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek di
tingkat lapangan dan tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang
kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.

Ilmu kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,


kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya   
(Suryana, 2001).

Dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001),


kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan
kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

Wirausaha sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar
negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia
baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istlah wirausaha seperti di Belanda
dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.

Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa Negara seperti


di eropa, Amerika, dan Canada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan entrepeneurship atau small business management.

Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan


pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan  seperti adanya krisis ekonomi pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan pelatihan di
segala lapisan masyarakat, maka kewirausahaan menjadi berkembang.
Ada tiga jenis wirausaha (Ir. Ciputra), yaitu :

1. Necessity Entrepreneur yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dan


desakan kebutuhan hidup.

2. Replicative Entrepreneur, yaitu wirausaha yang cenderung meniru-niru bisnis


yang sedang ngetren sehingga rawan terhadap persaingan dan kejatuhan.

3. Inovatip Entrepreneur, yaitu wirausaha inovatip yang terus berpikir kreatif


dalam melihat peluang dan meningkatkannya.

Berikut ini adalah 10 Langkah awal memulai wirausaha untuk mencapai


kesuksesan, Langkah-langkah dibawah ini mungkin sedikit akan menekan ambisi anda,
namun justru bermanfaat untuk menghindari dari resiko kegagalan yang tidak perlu.

1. Model Bisnis
Saat akan memulai, tentukan apa bidang usaha anda dan pastikan anda sudah punya
contoh yang bisa ditiru sebagai model yang telah terbukti keberhasilannya. Anda bisa
meniru bagaimana model anda mencapai keberhasilannya dan bagaimana mereka dalam
mengatasi kegagalannya. Hal ini juga berhubungan ketersediaan market untuk produk atau
jasa anda. Untuk memulai lebih baik tidak mengutamakan idealisme.
2. Cari Partner yang tepat
carilah rekan kerja yang dapat berfungsi dalam setiap elemen usaha; pembagian
permodalan, pembagian kerja dan menyelesaikan masalah. Dunia bisnis adalah perjalanan
beresiko, dengan memiliki partner anda tidak sendirian saat memiliki masalah.
3. Hargai Waktu
Wirausaha adalah dunia yang berbeda. Tidak ada yang mengatur waktu anda. Banyak
wirausahawan terutama pada sektor jasa yang mengalami kegagalan karena tidak dapat
mengatur waktu dengan tepat. Sebagai wirausahawan justru waktu anda harus lebih luas
dari jam kerja pekerja. Bangun lebih awal, konsolidasi lebih sering dan mengatur acara
lebih banyak. Usahakan memiliki jadwal tetap dan selalu tepat waktu.
Sedikit saja anda terlena, maka pesaing akan siap mengambil alih pelanggan anda.
4. Jadi karyawan teladan
Mungkin di sebuah kantor ada pemilihan karyawan teladan dan sebulan selalu berganti
orangnya. Di dunia wirausaha, mau tak mau anda harus selalu menjadi karyawan teladan
dan terbaik setiap waktu.
5. Manager Marketing
Di dunia wirausaha, anda ibaratnya adalah manajer marketing. Anda harus menguasai
teknik penjualan yang baik dan keahlian berkomunikasi dengan pelanggan. Anda haruslah
menjadi orang yang paling mengerti dan paham pada bidang yang dijalankan dan mampu
memberi informasi yang baik kepada pelanggan.
6. Manager HRD
Cepat atau lambat anda akan membutuhkan karyawan. Dalam bidang ini andapun
setidaknya harus memiliki kecakapan dalam memilih dan menentukan calon karyawan
agar pilihan anda sesuai dengan visi dan misi usaha dalam jangka panjang kedepan.
Kesalahan dalam rekrutmen kadang dampaknya sangat berpengaruh dalam kelangsungan
operasional.
7. Tahu Semua Harga
Sebagai wirausahawan, anda wajib mencermati semua arus pengeluaran dan biaya-biaya
yang dikeluarkan. Mulai dari modal awal, biaya sewa tempat, gaji karyawan, pajak, biaya
listrik, hingga harga kertas, tinta printer. Berapa banyak pengeluaran yang anda harus
keluarkan dan berapa target pemasukan yang harus anda kejar untuk menghasilkan
keuntungan usaha. Selain itu dengan tahu harga andapun dapat terhindar dari ‘penipuan’
adanya beban biaya-biaya tinggi yang tak perlu.
8. Manajer Humas
Satu lagi tugas penting yang harus dikuasai adalah dalam bidang hubungan komunikasi
keluar. Bukan rahasia lagi bila hendak membangun suatu usaha disuatu tempat, tentu
akan berhubungan dengan masalah perijinan dan berhubungan dengan lingkungan sekitar.
Anda wajib mengetahui apa saja ijin yang diperlukan dan kemana anda mengajukannya.
Selain itu, faktor-faktor keamanan lingkungan kadang harus menjadi perhatian. Disini
teknik menjalin komunikasi yang baik sangat diperlukan agar usaha anda dapat diterima
dengan baik oleh lingkungan sekitar.
Begitu juga dengan partner vendor dan supplier, anda harus dapat menjalin komunikasi
agar selalu dekat sehingga ketersediaan bahan baku selalu dapat dijaga.
9. Teknik Promosi
Disini anda harus dapat menentukan teknik dan cara promosi yang tepat untuk menjual
usaha anda secara efisien namun memiliki dampak positif yang cepat dan luas. Salah satu
lewat media internet dan sosial media. Anda wajib memiliki website, akun twitter, facebook
untuk meningkatkan popularitas usaha.
Teknik promosi lain yang efektif misalnya mengundang majalah untuk membahas usaha
anda sebagai artikel, atau menyediakan tempat sebagai lokasi syuting acara kuliner (Bila
usaha anda berhubungan dengan bidang kuliner).
10. Tidak Mudah Menyerah
Faktor paling penting dari 10 langkah awal memulai wirausaha untuk mencapai
kesuksesan adalah tidak mudah menyerah. Faktor ini sangat berpengaruh pada 9 langkah
lainnya. Anda membutuhkan mental yang kuat dan tak mudah menyerah untuk dapat
menjalankan roda usaha agar terus berputar dan maju makin cepat. Tidak mudah
memang, karena pasti selalu ada hambatan dan rintangan dalam perjalannya, namun bila
anda tetap bertahan niscaya kesuksesan akan semakin mendekat. Yang terpenting adalah
fokus jalani hari demi hari, nikmati dan terus kembangkan dengan menciptakan inovasi dan
kreatifitas baru. 

D. Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial, yaitu:

1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi

Menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah


yang subur bagiwirausahawan misalnya, permintaan pelayanan sektor jasa
meledak.
2. Meningkatkan produktivitas

Kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK


dan input lain yang lebih sedikit.

3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru

Komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.

4. Mengubah dan meremajakan persaingan Pasar internasional menyediakan


peluang kewirausahaan

Manfaat Wirausaha Bagi Masyarakat


1. Mengurangi tingkat pengangguran masyarakat
Dengan adanya usaha yang di didirikan oleh para wirausaha tentunya dapat
membantu masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan dengan cara menyerap
tenaga kerja mereka untuk membantu kelangsungan atau proses dari usaha yang
didirikan oleh wirausaha tersebut.
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Dengan pendapatan/hasil yang diperoleh dari wirausaha, masyarakat setidaknya
dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka . Apabila wirausaha yang ada di Indonesia
dapat bertambah dari tahun ke tahun maka kemiskinan dan pengangguran dapat
berkurang, dan kehidupan masyarakat pun menjadi sejahtera.
3. Mengkombinasikan faktor – faktor produksi
Seorang wirausaha merupakan orang yang kreatif dan inovatif. Karena seorang
wirausaha mampu untuk mengatur dan mengolah, serta menggabungkan antara SDM
dan SDA menjadi bermanfaat. Seorang wirausaha mampu mencari peluang-peluang
yang baru dan tidak pernah ragu untuk mencoba/menciptakan  hal-hal baru.
Manfaat Wirausaha Bagi Masyarakat Lainnya
4. Meningkatkan produktivitas.
5. Wirausaha juga memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif
dan mandiri.
6. Wirausaha juga tidak terlepas dari usaha kecil.
7. Memberi contoh cara bekerja keras, tekun,
8. Berperan sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, pemeliharaan
lingkungan, dan kesejahteraan;
9. Mendidik masyarakat agar hidup secara efisien.

Manfaat Wirausaha Dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Menciptakan lapangan kerja
2. Mengurangi pengangguran
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
4. Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
5. Meningkatkan produktivitas nasional
6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
7. Mengurangi Kesenjangan Ekonomi Dan Sosial
8. Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur
9. Menggerakan kegiatan ekonomi
10. Mendorong inovasi produk baru
11. Mendorong produktivitas SDM(Sumber Daya Manusia)
12. Terjalinnya Silaturahim

E. Fungsi Wirausaha
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan
itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman yang menuntun manusia untuk
melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak
ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu,
dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah
pengangguran.

Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan
dan sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
f. Memilih dsan mernetapkan  kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta
mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan
sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.

2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:


a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan
peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat maupun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha itu mengarah kepada
orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang
dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.

Dari pendapat Dhidiek D. Machayudin dan Kafidhul Ulum tersebut digabungkan,


maka paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :

1. Jangan takut gagal

2. Semangat

3. Kreatif dan inovatif

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko

5. Sabar, ulet dan tekun

6. Harus optimis

7. Ambisius

8. Pantang menyerah / jangan putus asa

9. Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar.

10. Berbisnis dengan standar etika

11. Mandiri

12. Jujur

13. Peduli lingkungan


Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak
lahir (entrepeneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek di
tingkat lapangan dan tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang
kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.

Ilmu kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,


kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya   
(Suryana, 2001).

Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial, yaitu:

1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi

2. Meningkatkan produktivitas

3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru

4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar

Wirausaha memiliki 3 fungsi yaitu fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro,
wirausaha berfungsi sebagai penggerak , pengendali , dan pemacu perekonomian
suatu bangsa. Sedangkan secara mikro , wirausaha adalah penanggung resiko dalam
ketidakpastian , pengombinasi sumber – sumber dan pencipta nilai tambah.sebagai
innovator, wirausaha berperan dalam menciptakan produk, ide-ide dan organisasi
usaha baru. Untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal
pengetahuan kewirausahaan dan bekal ketrampilan kewirausahaan. Bekal
pengetahuan kewirausahaan yang terpenting adalah pengetahuan mengenai bidang
usaha yang akan dimasuki, lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan
tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan
tentang manajemen dan bisnis. Sedangkan bekal ketrampilan yang perlu dimiliki
mencangkup ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
resiko, ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, ketrampilan dalam
memimpin dan mengelola, ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan ketrampilan
teknis bidang usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningtyas, Riza Nur. 2012. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


http://rizanurcahyaningtyas.blogspot.co.id. [16 Februari 2016]

Ansyari, Isya. 2013. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


http://learnmine.blogspot.co.id. [16 Februari 2016]

Anonim. Pengertian dan Definisi Wirausaha Menurut Para Ahli, [Online]/ Tersedia:
https://yayukarinistmikpringsewu.wordpress.com. [16 Februari 2016]

Ihyaurrahmi. 2014. Prinsip-prinsip Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


https://ihyaurrahmi.wordpress.com. [16 Februari 2016]

Hadi, Kholichul. DKK. 2011. Modul Satu, Pengertian dan Konsep Dasar Kewirausahaan,
[Online]. Tersedia: http://cholichul-fpsi.web.unair.ac.id. [16 Februari 2016]

Admin. 2014. Cara Memulai Usaha Sendiri Agar Tidak Mudah Menyerah, [Online]. Tersedia:
http://www.duwitmu.com. [16 Februari 2016]

Diposting oleh Unknown di Minggu, Februari 21, 2016

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest

Label: Ekonomi, Makalah, Wirausaha

S., Alam (2007). Ekonomi 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 979-
734-533-5.
(Inggris) Cantillon, Richard (2015-05-15). Berg, Richard van den, ed. Richard
Cantillon's Essay on the Nature of Trade in General: A Variorum Edition (dalam bahasa
Inggris). Routledge. ISBN 978-1-317-74524-2.
Moore, Carol F. (1986-08-01). "Understanding Entrepreneurial Behavior: A Definition
and Model". Academy of Management Proceedings. 1986 (1).
doi:10.5465/ambpp.1986.4978712. ISSN 0065-0668.
Widodo, Joko (2017-01-10). "KEWIRASWASTAAN DALAM PERSPEKTIF TEORITIS".
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan
Ilmu Sosial (dalam bahasa Inggris). 10 (2). ISSN 2548-7175

Daftar Bacaan Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alpabeta. Griffin, RW.
dan Ebert, RJ., 1997. Binis (Jilid 1), Jakarta:Prehallindo.

Instruksi Presiden RI. 1995. No. 4. John Naisbitt, 1994. dalam event Global
Entrepreneur ’95 di Singapore Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. McClelland. 1987. The Achieving Society. Canada: D. Van Nastrard
Company, Inc. Marzali, A.. 2005. Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta:
Prenada Media. Meredith, Geoffrey G.et al. . 1996. Kewirausahaan; Teori dan Praktek.
Jakarta:PPM, (terjemahan). Mutis, Thoby. 1995. Kewirausahaan yang Berproses.
Jakarta:Cresindo. Salim siagian dan Asfahani, 1995. Kewirausahaan Indonesia dengan
Semangat 17.8.45. Kloang Klede Jaya PT Putra Timur bekerjasam dengan Puslatkop
dan PK Deplop dan PPK. Jakarta. Suruji, A, 2008. Membangun Spirit Kewirausahaan
Kaum Muda. Kompas.com, Minggu, 13 Oktober. Wahjoetomo:1995.Perguruan Tinggi
Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta: Gema Insani Press.

Anda mungkin juga menyukai