Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SIKLUS PENDAPATAN 1 : PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

Dosen Pengampu : Ibu Vita Evelini Handayani, SE., M.AK., CSRS., CSRA

Disusun oleh :

SRI DIYANTI (030118011)

NUR EKA SETIANDINI (030118071)

NURDIANA

Khusus Semester VI

Prodi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR. KHEZ. MUTTAQIEN

JL. KK SINGAWINATA NO.83 NAGRI KIDUL PURWAKARTA

JAWA BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah “SIKLUS PENDAPATAN
1 : PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS” di mata kuliah Sistem Informasi
Akuntansi 2.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen yang telah


memberikan materi selama kuliah berlangsung. Kami juga berterima kasih kepada
orang tua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, juga kepada teman-
teman kami yang memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung.

Tentunya kami berharap dapat memenuhi apa yang menjadi tugas kami
melalui makalah ini, juga telah bermanfaat bagi kami karena menambah ilmu dalam
bidang dasar Sistem Informasi Akuntansi 2.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu Kami berharap kritik dan saran yang membangun dari dosen terkait,
guna menyempurnakan tugas makalah yang kami buat ini.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Siklus Pendapatan (repenue cycle)...............................................................2
B. Sistem Informasi Siklus Pendapatan............................................................2
C. Empat Aktivitas Dasar Siklus Pendapatan...................................................3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas kita sehari – hari tidak lepas dengan kegiatan – kegiatan yang berkaitan
dengan perekonomian, seperti layaknya jual beli, bisnis, tagihan, utang – piutang, dan
sebagainya. Ada beberapa istilah dalam bidang ekonomi, salah satu yang akan kami
bahas adalah masalah Siklus Pendapatan. Siklus itu sendiri merupakan suatu rangkaian
yang saling terkait, sehingga siklus pendapatan dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan
menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan. Di zaman modern ini, sudah banyak
manusia juga beberapa perusahaan yang dituntut untuk mengetahui bahkan menerapkan
bagaimana cara mengatur penyediaan barang atau jasa pada waktu dan tempat yang
tepat. Mengingat masalah itu kami akan mencoba membahas mengenai cara, manfaat,
tujuan, hingga pengendalian masalah dalam menerapkan siklus pendapatan pada makalah
ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan siklus pendaptan?

2. Aktivitas dasar pada siklus pendaptan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2
A. SIKLUS PENDAPTAN (Revenue cycle)
 PENGERTIAN SIKLUS PENDAPTAN (Revenue cycle)

Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi


pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus dengan menyediakan barang dan
jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan
tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di
tempat yang tepat untuk harga yang sesuai. Siklus Pendapatan merupakan prosedur
pendapatan dimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang,
penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.

B. SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN 


1. Proses

Departemen penjualan memasukkan pesanan pelanggan yang diterima melalui


telepon, faks, atau surat menggunakan laptop portabel untuk memasukkan pesanan
pelanggan. Sistem tersebut dengan cepat memverifikasi kelayakan kredit pelanggan,
mengecek ketersediaan persediaan, dan memberitahu departemen gudang dan
pengiriman mengenai penjualan yang disetujui. Para pegawai gudang dan pengiriman
memasukkan data mengenai aktivitas mereka segera setelah aktivitas dijalankan,
sehingga memperbarui informasi mengenai status persediaan secara real time. Setiap
malam, program faktur berjalan dalam modus kelompok (batch), menghasilkan faktur
kertas atau elektronik bagi para pelanggan yang memerlukan faktur. 

2. Ancaman dan pengendalian

a) Ancaman umum pertama adalah data induk yang tidak akurat atau tidak
valid. Kesalahan dalam data induk pelanggan dapat menyebabkan pengiriman
barang ke lokasi yang salah, penundaan dalam pengumpulan pembayaran karena
mengirimkan faktur ke alamat yang salah atau menjual kepada pelanggan yang
melebihi batas kreditnya. Kesalahan dalam data induk persediaan dapat
menyebabkan kegagalan dalam memenuhi pesanan pelanggan secara tepat waktu
karena kekurangan persediaan yang tidak diantisipasi, yang mungkin dapat
mengarah pada hilangnya penjualan masa depan. Kesalahan dalam data induk
harga dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan karena penagihan yang
berlebihan atau pendapatan yang hilang karena penagihan yang berkurang. Salah
satu cara untuk menanggulangi ancaman pada data induk yang tidak akurat atau
3
tidak valid adalah menggunakan berbagai pengendalian integritas pemrosesan,
pengendalian autentikasi, dan otorisasi.
b) Ancaman umum kedua dalam siklus pendapatan adalah pengungkapan yang tidak
sah terhadap informasi sensitif, seperti kebijakan penetapan harga atau informasi
pribadi mengenai para pelanggan. Cara menanggulanginya dengan
mengonfigurasi sistem untuk menggunakan pengendalian akses yang kuat untuk
membatasi siapa yang dapat menampilkan informasi tersebut. Selain itu, data
sensitif seharusnya dienkripsi dalam penyimpanan untuk mencegah pegawai TI
yang tidak memiliki akses terhadap sistem ERP dari penggunaan utilitas sistem
operasi untuk menampilkan informasi sensitif. Ancaman umum ketiga adalah
kekhawatiran akan kehilangan atau kehancuran data induk. Cara terbaik untuk
menanggulangi risiko dari ancaman ini adalah menggunakan backup dan
prosedur pemulihan bencana. 

C. EMPAT AKTIVITAS DASAR SIKLUS PENDAPATAN


1. ENTRI PESANAN PENJUALAN 
Proses entri pesanan penjualan mengharuskan 3 langkah, yaitu:
a) Mengambil pesanan pelanggan. 
Data pesanan pelanggan dicatat dalam sebuah dokumen pesanan
penjualan (sales order) yang berisi nomor barang, kuantitas, harga, dan syarat
penjualan. Pesanan pelanggan pada masa sekarang menggunakan electronic data
interchange (EDI) dengan mengirimkan pesanan secara elektronik dalam format
yang kompatibel dengan sistem pemrosesan pesanan penjualan perusahaan.
Perkembangan TI terbaru, adanya kode QR yang dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam berinteraksi dengan para pelanggan. Efektivitas dari sebuah
situs sangat tergantung pada desainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus secara
teratur meninjau catatan interaksi pelanggan dalam situsnya agar dengan cepat
mengidentifikasi masalah yang potensial. Sebuah situs yang didesain dengan
sangat baik dapat menyediakan wawasan yang berguna. Sebuah ancaman dasar
selama entri pesanan penjualan adalah data penting mengenai pesanan akan
hilang atau tidak akurat. Ini menciptakan inefisensi dan memengaruhi persepsi
pelanggan sehingga memberikan dampak negatif bagi penjualan di masa depan. 
b) Mengecek dan menyetujui kredit pelanggan. 
Ancaman siklus penjualan yang dibuat secara kredit adalah kemungkinan
pembuatan penjualan yang kemudian tidak tertagih. Oleh karena itu, perlu
adanya batas kredit (credit limit) yang artinya memberikan batasan maksimum
yang diizinkan bagi setiap pelanggan berdasarkan sejarah kredit masa lalu dan
kemampuan untuk membayar. Sedangkan daftar umur piutang merupakan
sebuah laporan yang mencantumkan saldo rekening pelanggan berdasarkan
lamanya waktu yang beredar (outstanding). 

c) Mengecek ketersediaan persediaan. 


4
Dokumen persediaan menunjukkan informasi yang biasanya tersedia untuk
staf pesanan penjualan: kuantitas di tangan, kuantitas yang telah terikat ke
pelanggan lain, dan kuantitas yang tersedia. Jika tidak ada persediaan di tangan
yang cukup untuk mengisi pesanan, pemesanan kembali (back order) akan
dilakukan untuk mengotorisasi pembelian atau produksi dari barang-barang yang
harus dibuat. Sekalipun ketersediaan persediaan telah ditentukan, sistem
kemudian menghasilkan sebuah kartu pengambilan (picking ticket) yang
mencantumkan barang dan kuantitas dari tiap-tiap barang yang dipesan oleh
pelanggan. Kartu pengambilan mengotorisasi fungsi pengendalian persediaan
untuk mengeluarkan barang ke departemen pengiriman. Catatan persediaan yang
akurat sangat penting untuk mencegah kehabisan stok dan kelebihan
persediaan. Kehabisan stok (stockout) akan menyebabkan kerugian penjualan
jika pelanggan tidak bersedia menunggu dan malah membeli dari sumber
lain. Kelebihan persediaan dapat meningkatkan biaya penyimpanan dan bahkan
mungkin akan mensyaratkan penurunan harga harga signifikan yang dapat
mengurangi profitabilitas. Merespons permintaan pelanggan Respons terhadap
permintaan pelanggan dengan segera dan akurat sangat penting bagi kesuksesan
jangka panjang sebuah perusahaan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan
pelanggan. 

2. PENGIRIMAN 
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah mengisi pesanan pelanggan dan
mengirimkan barang yang diminta. Proses ini terdiri dari:
a) Mengambil dan mengepak pesanan. Kartu pengambilan yang dibuat oleh
proses entri pesanan penjualan akan memicu proses pengambilan dan
pengepakan. Para pekerja gudang menggunakan kartu pengambilan untuk
mengidentifikasi produk dan kuantitas dari setiap produk untuk mengeluarkannya
dari persediaan. Para pekerja gudang mencatat kuantitas setiap barang yang
benar-benar dipilih, baik dalam kartu pengambilan itu sendiri atau dengan
memasukkan data ke dalam sistem. Persediaan tersebut kemudian ditransfer ke
departemen pengiriman. Salah satu masalah potensial adalah risiko pengambilan
barang yang salah atau dalam kuantitas yang salah. Namun, sudah diminimalkan
dengan adanya pemindai kode batang dan RFID. Ancaman lainnya adalah
pencurian persediaan. Hal itu dapat diminimalkan dengan menyimpan persediaan
di lokasi aman dengan akses fisik terbatas dan seluruh transfer persediaan dalam
perusahaan harus didokumentasikan. 
b) Mengirim pesanan. Setelah dikeluarkan dari gudang, barang dikirimkan ke
pelanggan. Departemen pengiriman seharusnya membandingkan perhitungan
fisik persediaan dengan kuantitas yang diindikasikan dalam kartu pengambilan
dan dengan kuantitas yang diindikasikan pada pesanan penjualan. Setelah petugas
pengiriman menghitung barang yang dikirim dari gudang, nomor pesanan
penjualan, nomor barang, dan kuantitas dimasukkan menggunakan
terminal online. Proses ini menghasilkan sebuah slip pengepakan dan berbagai

5
salinan dari bill of lading. SLIP PENGEPAN (packing slip) adalah sebuah
dokumen yang mencantumkan kuantitas dan deskripsi dari setiap barang yang
disertakan dalam sebuah pengiriman. BILL OF LADING adalah sebuah kontrak
hukum yang menjelaskan tanggung jawab atas barang ketika barang tersebut
sedang dalam transit. Sebuah salinan bill of lading dan slip pengepakan  yang
menyertai pengiriman, jika pelanggan yang membayar biaya pengiriman, salinan
tersebut dapat berfungsi sebagai pengiriman tagihan (freight bill) untuk
mengindikasikan bahwa jumlah yang pelanggan harus bayar ke kurir. Masalah
potensial yang terjadi pada kegiatan ini adalah pencurian dan kesalahan
pengiriman. 

3. PENAGIHAN
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan para
pelanggan. 
a) Penagihan faktur. Aktivitas ini memerlukan informasi dari departemen
pengiriman yang mengidentifikasi barang dan kuantitas yang dikirim dan
informasi mengenai harga dan setiap persyaratan penjualan khusus dari
departemen penjualan. Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan
adalah faktur penjualan (sales invoice) yang memberitahu pelanggan mengenai
jumlah yang harus dibayar dan ke mana harus mengirimkan pembayaran. Salah
satu ancaman yang terkait dengan proses penagihan faktur adalah kegagalan
untuk menagih pelanggan yang menyebabkan kerugian aset dan data yang salah
mengenai penjualan, persediaan, dan piutang. Kesalahan penagihan seperti salah
harga dan penagihan pelanggan untuk barang yang tidak dikirmkan atau
dalam back order, mencerminkan potensi ancaman lainnya. Penagihan yang
berlebihan (overbilling) dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan
dan penagihan yang kurang (underbilling) menyebabkan kerugian aset.
Kalkulasi yang tidak tepat atas pajak penjualan dapat menyebabkan denda dan
pinalti. 
b) Pemeliharaan piutang ada cara metode faktur terbuka, yaitu: metode untuk
memelihara piutang yang mana pelanggan membayar berdasarkan setiap faktur.
Biasanya dua salinan faktur dikirimkan ke pelanggan, yang diminta untuk
mengembalikan satu salinan dengan pembayaran. Salinan ini adalah dokumen
turnaround yang disebut nota pengiriman uang (remittance
advice).  Sedangakan metode saldo maju adalah metode pemeliharaan piutang
yang mana pelanggan biasanya membayar berdasarkan jumlah yang ditunjukkan
dalam sebuah laporan bulanan, bukan berdasarkan tiap-tiap fakturnya.
Pengiriman uang diterapkan terhadap total saldo rekening bukan dengan faktur
tertentu. 

4. PENERIMAAN KAS 

6
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah penerimaan dan proses
pembayaran dari para pelanggan. Sangat diperlukan sebuah dokumen yang
mencantumkan nama dan jumlah dari seluruh pembayaran pelanggan yang diterima
dalam surat yang disebut daftar pengiriman uang (remittance list). Cara lain untuk
mempercepat pemrosesan pembayaran pelanggan melibatkan penggunaan sebuah
pengaturan peti uang dengan sebuah bank. Peti uang (lockbox) adalah sebuah alamat
pos yang pelanggan tuju ketika pelanggan tersebut mengirimkan uangnya. Teknologi
informasi dapat menyediakan efisiensi tambahan dalam penggunaan peti uang. Dalam
sebuah pengaturan peti uang elektronik (electronic lockbox), bank secara elektronis
mengirimkan informasi pada perusahaan mengenai nomor rekening pelanggan dan
jumlah yang dikirimkan segera setelah bank menerima dan memindai cek-cek
tersebut. Pengaturan peti uang, meskipun demikian, hanya dapat mengeliminasi
penundaan yang terkait dengan pemrosesan internal kiriman uang yang dikirimkan
secara langsung ke perusahaan. Dengan electronic funds transfer (EFT), pelanggan
dapat mengirim kiriman uangnya secara elektronik ke bank perusahaan dan dengan
demikian mengeliminasi penundaan yang terkait dengan waktu pembayaran di dalam
sistem surat. Suatu kombinasi dari EFT dan EDI yang memungkinkan data
pengiriman uang dan instruksi transfer dana untuk disertakan dalam satu paket
disebut financial electronic data interchange (FEDI). Kas adalah hal yang sangat
mudah dicuri sehingga diperlukan pemisahan tugas. Secara spesifik, pasangan tugas
berikut ini yang harus dipisahkan, yaitu:

1. Menangani kas atau cek dan mem-posting pengiriman uang ke rekening


pelanggan

2. Menangani kas atau cek dan mengotorisasi memo kredit

3. Menangani kas atau cek dan merekonsiliasi laporan bank

Secara umum, penanganan uang dan cek dalam organisasi harus diminimalkan.
Metode yang optimal adalah pengaturan lockbox bank atau penggunaan EFT,
FEDI, atau kartu kredit untuk pembayaran pelanggan yang secara keseluruhan
mengeliminasi akses pegawai terhadap pembayaran pelanggan. Ketika pelanggan
membayar melalui EFT atau FEDI, penjual harus mendapatkan sebuah universal
payment identification code (UPIC) - sebuah nomor yang memungkinkan pelanggan
untuk mengirimkan pembayaran melalui sebuah kredit ACH tanpa memerlukan pihak
penjual untuk membocorkan informasi detail mengenai rekening banknya. Dalam
mengurusi kas juga diperlukan anggaran arus kas - sebuah anggaran yang
menunjukkan proyeksi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk periode tertentu
untuk mengantisipasi penurunan kas. 

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem akuntansi sebuah organisasi harus di desain untuk memaksimalkan efisiensi
dan efektivitas dengan empat aktivitas siklus pendapatan dasar (entri pesanan penjualan,
pengiriman, penagihan, dan penerimaan kas) yang di jalankan. Sistem akuntansi tersebur
juga harus menggabungkan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk
mengulangi ancaman seperti penjualan tidak tertagih, kesalahan penagihan, dan
hilangnya atau penyalahgunaan persediaan dan kas. Prosedur pengendalian juga
diperlukan untuk memastikan bahwa informasi yang disediakan untuk pembuatan
keputusan akurat dan lengkap.

8
9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31914829/MAKALAH_SIKLUS_PENDAPATAN

http://betajati.blogspot.com/2018/11/siklus-pendapatan-penjualan-
dan.html#:~:text=Siklus%20pendapatan%20(revenue%20cycle)%20adalah,sebagai
%20pembayaran%20atas%20penjualan%20tersebut.

http://friskaayuk.blogspot.com/2018/11/bab-12-siklus-pendapatan-penjualan-
dan.html

https://www.slideshare.net/SukaBohong/siklus-pendapatan-penjualan-dan-
penerimaan-kas

10
11

Anda mungkin juga menyukai