Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambaran atau
menguraikan tentang jati diri hakekat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi
dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat
yang dimilikinya. Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landsan,
pedoman, dan pegangan bagi gerak Muhammadiyah menuju cita-cita
terwujudnya masyarakat Islalm yang sebenar-benarnya.
Kepribadian Muhammadiyah ini timbulnya pada waktu Muhammadiyah
dipimpin oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis ialah periode 1959-1962.
Kepribadian Muhammadiyah ini berasal dari uraian Bapak K.H Fakih Usman,
sewaktu beliau memberikan uraian dalam suatu latihan yang di adakan oleh PP
Muhammadiyah di Madrasah Mu’allimiin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat
itu almarhum K.H Fakih Usman menjelaskan “Apa sih Muhammadiyah itu?”
Kemudian oleh PP di musyawarahkan bersama-sama Pimpinan
Muhammadiyah wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sesudah itu di
sempurnakan oleh sebuah tim yang terdiri dari: K.H. Fakih Usman, K.H. Farid
Ma’ruf, K.R. Moh Wardan, M. Jarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy, Prof. H.
Kasman Singodimejo SH. Setelah rumusan itu agak sempurna, maka
diketengahkan dalam Sidang Tanwir menjelang Mu’tamar ke 35 di Jakarta
(Mu’tamar stengah Abad). Dan di Mu’tamar itu lah “Kepribadian Muhammadiyah”
mendapat pengesahan setelah mengalami usul-usul penyempurnaan. Dengan
demikian “Kepribadian Muhammadiyah”yang sekarang ini adalah merupakan hasil
yang disempurnakan dalam Mu’tamar pada tahun 1962 akhir periode pimpinan
H.M. Yunus Anis. Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang
Kepribadian Muhammadiyah

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini dapat di
rumuskan sebagai berikut:
1. Pengertian dan fungsi kepribadian Muhammadiyah
2. Matan kepribadian Muhammadiyah
3. Sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah

C. Tujuan
Berdasaran rumusan masalah di atas, tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan Pengertian dan fungsi kepribadian Muhammadiyah
2. Menjelaskan matan kepribadian Muhammadiyah
3. Mengetahui sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Hakikat Muhammadiyah


Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat
Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan
perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Kepribadian
Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landsan, pedoman, dan pegangan bagi
gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islalm yang
sebenar-benarnya.1

B. Matan Kepribadian Muhammadiyah


a. Apakah Muhammadiyah itu?
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan
“Gerakan Islam,” maksud gerakannya ialah “Dakwah Islam Amar Ma’ruf
Nahi Munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan
masyarakat.2
Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama
terbagi kepada dua golongan:
1) Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu
mengembalikan kepada ajaran islam yang murni.
2) Dan yang ke dua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan
ajakan untuk memeluk Islam.
Adapun dakwah amar ma’ruf nahi munkar kedua ialah kepada
masyarakat bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan. Kesemuanya
itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan
mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan dakwah

1
Hambali, Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: (Suara Muhammadiyah,
2011)Hlm. 39
2
Ibid..,Hlm.39

3
amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai,
Muhammadiyah menggerakkan menuju tujuannya, ialah mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

b. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah


Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana
kesejahteraan, kebaikan, dan kebahagiaan luas merata. Muhammadiyah
mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada
Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakian bahwa
ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dam
ihsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi.
c. Pedoman Amal Usaha Muhammadiayah
Menilik dasar prinsip tersebut diatas, maka apapun yang diusahakan
dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai
tujuan tunggalnya harus berpedoman “Berpegang teguh akan ajaran Allah
dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan

4
dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang di ridlahi Allah
SWT.”3
d. Sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya,
terutama yang terjalin di bawah ini: 4
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran
Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta
dasar dan filsafah negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh tauladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela
kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur yang diridlai Allah.
10. Bersifat adil dan korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.

C. Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah


Kepribadian Muhammadiya ini timbul pada waktu Muhammadiyah dipimpin
oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis, ialah pada periode 1959-1962.

3
Hambali, Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: (Suara Muhammadiyah,
2011)Hlm. 41
4
Ibid..,lm. 41-42

5
Kepribadian Muhammadiyah ini semula berasal dari uraian Bapak H. Faqih
Usman, sewaktu beliau memberikan uraian dalam suatu latihan yang diadakan
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu almarhum KH.
Faqih Usman menjelaskan bahasan yang berjudul: “Apa sih Muhammadiyah itu?”
Kemudian oleh Pimpinan Pusat dimusyawarahkan bersama-sama Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur (HM. Saleh Ibrahim), Jawa Tengah (R.
Darsono), dan Jawa Barat (H. Adang Afandi). Sesudah itu disempurnakan oleh
suatu Tim yang antara lain, terdiri dari: KH. Moh.Wardan, Prof. KH. Farid Ma’ruf,
M. Djarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy; kemudian turut membahas pula
Prof.H. Kasman Singodimejo SH. di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih
Usman.
Setelah urusan itu sudah agak sempurna, maka diketengahkan dalam Sidang
Tanwir menjelang Muktamar ke 35 di Jakarta (Muktamar Setengah Abad). Dan di
Muktamar ke-35 itulah “Kepribadian Muhammadiyah” disahkan setelah
mengalami usul-usul penyempurnaan. Dengan demikian maka rumusan
“Kepribadian Muhammadiyah” ini adalah merupakan hasil yang telah
disempurnakan dalam Muktamar ke-35 setengah abad -pada tahun 1962, akhir
periode pimpinan HM. Yunus Anis.
a. Apakah Kepribadian Muhammadiyah itu
Sesungguhnya kepribadian Muhammadiyah itu merupakan ungkapan
dari kepribadian yang memang sudah ada pada Muhammadiyah sejak
lama berdiri. KH. Faqih Usman pada saat itu hanyalah mengkonstantir
-meng-idhar-kan apa yang telah ada; jadi bukan merupakan hal-hal yang
baru dalam Muhammadiyah. Adapun mereka yang menganggap bahwa
Kepribadian Muhammadiyah sebagai perkara yang baru, hanyalah karena
mereka mendapati Muhammmadiyah sudah tidak dalam keadaan yang
sebenarnya.
K.H. Faqih Usman sebagai seorang yang telah sejak lama
berkecimpung dalam Muhammadiyah, sudah benar-benar memahami apa

6
sesungguhnya sifat-sifat khusus (ciri-ciri khas) Muhammadiyah itu. Karena
itu kepada mereka yang berlaku tidak sewajarnya dalam Muhammadiyah,
beliaupun dapat memahami dengan jelas.
Yang benar-benar dirasakan oleh KH Faqih Usman ialah bahwa
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, berdasar Islam, menuju
terwujudnya masayarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah
Subhanahu wata’ala, bukan dengan jalan politik, bukan dengan jalan
ketatanegaraan, melainkan dengan melalui pembentukan masyarakat,
tanpa memperdilikan bagamana struktur politik yang manguasainya; sejak
zaman Belanda, zaman militerisme Jepang, dan samapai zaman
kemerdekaan Republik Indonesia.
Muhammadiyah tidak buta politik, tidak takut politik, akan tetapi
Muhammadiyah bukan organisasi politik. Muhammadiyah tidak
mencampuri soal-soal politik , tetapi apabila soal-soal politik masuk dalam
Muhammadiyah, ataupun soal-soal politik mendesak-desak urusan Agama
Islam, maka Muhammadiyah akan bertindak menurut kemampuan, cara
dan irama Muhammadiyah sendiri.
Sejak partai politik Islam Masyumi dibubarkan oleh presiden Sukarno,
maka warga Muhammadiyah yang selama ini berjuang dalam medan
politik praktis, mereka masuk kembali dalam Muhammadiyah. Mereka
pun berjuang dan beramal dalam Muhammadiyah dengan masih
membawa dan lagu-lagu partai. Oleh K.H. Faqih Usman dan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah pada saat itu, cara-cara demikian dirasakan
sebagai cara yang dapat merusak nada dan irama Muhammadiyah.
Muhammadiyah telah mempunyai cara perjuangan yang khas.
Muhammadiyah bergerak bukan untuk “Muhammadiyah’ sebagai
golongan.
Muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk tegaknya Islam, untuk
kemenangan kalimah Allah, untuk terwujudnya masyarakat utama, adil

7
dan makmur yang diridlai Allah Subhanahu wata’ala. Hanya saja Islam
yang digerakkan oleh Muhammadiyah adalah Islam yang sajadah, Islam
yang lugas (apa adanya), Islam yang menurut Al-Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW; dana menjalankannya dengan menggunakan akal
pikirannya yang sesuai dengan ruh Islam.
Dengan demikian, perlu difahamkan kepada warga Muhammadiyah:
apakah Muhammadiyah itu sebenarnya, dan bagaimana cara membawa
atau menyebarluaskannya. Menyebarkan faham Muhammadiyah itu pada
hakekatnya menyebarluaskan Islam yang sebenar-benarnya; dan oleh
karena itu, cara menyebarkannya pun kita perlu mengikuticara-cara
Rasulullah saw menyebarkan Islam pada awal pertumbuhannya.

b. Memahami Kepribadian Muhammadiyah


Memahami kepribadian muhammadiyah berarti 5
1. Memahami apa sebenarnya Muhammadiyah
2. Karena Muhammadiyah ini sebagai organisasi, sebagai suatu
persyarikatan yang beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran
dan Sunnah, maka perlu dipahami Islam yang ditegakkan dan
dijunjung tinggi ini, mengingat telah banyak kekaburan dalam Islam di
Indonesia. Hal ini juga dipergunakan untuk mendasari atau menjiwai
segala amal usaha Muhammadiyah sebagai organsisasi.
3. Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang dicontoh atau diambil
dari sejarah awal mula dakwah Rasulullah, menjadi sifat gerak dakwah
Muhammadiyah, disesuaikan dengan keadaan dan kenyataan yang
dihadapi.
c. Kepada siapa Kepribadian Muhammadiyah ini kita pimpinkan atau berikan
Seperti di atas telah kita uraikan, bahwa kepribadian ini pada
dasarnya adalah memberikan pengertian dan ksadarn kepada warga kita
5
Hambali, Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: (Suara Muhammadiyah,
2011)Hlm. 44-45

8
agar mereka tahu tugas dan kewajibannay, tahu sandaran atau dasar-
dasar beramal usahanya, juga tahu sifat-sifat atau bentuk nada-nada
bagaimana mereka para warga pada saat melaksanakan tugas dan
kewajibann

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam.
Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang
ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. ‘kepribadian’
berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai perseorangan.
‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain
atau bangsa lain. “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu
Muhammadiyah dipimpin oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis, ialah pada periode
1959-1962.
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat
Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan
perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Kepribadian
Muhammadiyah bukanlah hal (sesuatu) yang baru, Kepribadian Muhammadiyah
adalah sesuatu yang menyatu dalam diri Muhammadiyah yang merupakan
karakter / watak Muhammadiyah yang menjadi ciri Muhammadiyah.
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan,
pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah
dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak
terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan
perjuangannya.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu saran, kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar kedepannya
penulis dapat membuat makalah dengan baik dan benar.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Drs.H. Hambali,Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah 7, 2011
Djindar Tamimy dan Djarnawi Hadikusuma, Penjelasan Anggaran Dasar dan Kepribadian
Muhammadiyah, Yogyakarta: P.T Persatuan,
Haedar Nashir, Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah: UMM Press. 2006
Khozin dan Syaukani, Pembaruan Islam Konsep,Pemikiran, dan Gerakan:UMM Press. 2000

12

Anda mungkin juga menyukai