Anda di halaman 1dari 10

Wardah Wuri Aisyati

S1 PSIKOLOGI/ 111911133053

Kelas E-1.2

UAS KEWARGANEGARAAN

1. Berkaitan dengan project video yang beberapa waktu lalu anda kerjakan
Bersama dengan kelompok, hal menarik apa yang anda temukan serta
kesan dan pesan apa yang ingin anda sampaikan ? berikan penjelasan
anda.
Jawaban:
Virus corona atau SARS-CoV2 telah mewabah di seluruh dunia. Virus
tersebut telah menginfeksi kurang lebih 8,5 juta jiwa. Seluruh negara tentunya
telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar memutus mata rantai
penyebaran. Salah satu upayanya adalah menetapkan lockdown wilayah dan
mengimbau warganya untuk tetap di rumah. Sedangkan di Indonesia sendiri,
pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Selama
berlangsungnya PSBB tersebut warga juga tetap dihimbau agar selalu berada di
rumah. Saat berada di rumah, kita pastinya seringkali merasa bosan. Untuk itu,
kami membuat video project ini selain sebagai tugas proyek mata kuliah ini.
Saya dan kelompok memutuskan untuk membuat video dengan tema
entertainment. Video tersebut merupakan video edukasi sebagai sarana
mengajak masyarakat tetap produktif selama di rumah atau melakukan work
from home. Hal tersebut sesuai dengan yang kita hadapi selama masa pandemi
ini yang berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Kami menyajikan beberapa
kegiatan produktif yang dapat dilakukan di rumah dengan semangat agar
penonton dapat menerapkan kegiatan tersebut.
Hal yang menarik dari video tersebut ialah kita dapat melakukan
kegiatan produktif dari bangun tidur hingga tidur kembali. Misalnya
membereskan tempat tidur, berolahraga, membersihkan rumah, mempererat
silaturrahmi dengan melakukan videocall, membuat konten edukasi lalu
membagikan di media sosial, mengerjakan tugas kuliah, menonton film dengan
keluarga, mengaji, memasak dan tak lupa untuk selalu menerapkan pola hidup
bersi dan sehat (PHBS). Namun, kita juga harus tetap menjaga kesehatan diri
sendiri maupun orang lain, khususnya keluarga salah satunya dengan produktif
selama di rumah.
Video ini juga merupakan sebuah karya untuk mendukung kebijakan
pemerintah mengenai himbauan tetap di rumah dan mendukung para tenaga
medis yang menjadi garda terdepan melawan wabah ini dengan dedikasi
mereka merawat para pasien. Sebagai warga negara yang baik, kita juga harus
mematuhi aturan tersebut demi keberlangsungan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara agar terbebas dari paparan covid-19.
2. Selama mengikuti proses kegiatan belajar mata kuliah pancasila dan
kewarganegaraan, tentunya anda sudah banyak mendapat kritik, masukan
dan pembelajaran baik dari dosen ataupun teman dikelas. Semua tahap
juga sudah anda lalui, mulai dari penyampaian materi, diskusi sampai
pada pemberian tugas untuk masing-masing individu. Tentunya banyak
hal yang seharusnya di dapat. Terkait dengan materi pembelajaran
dikelas, hal apa saja yang sudah anda terapkan dalam kehidupan dan
lingkungan anda ? jelaskan dan berikan contoh kasusnya !
Jawaban:
Hal yang saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
implementasi menjadi warga negara yang baik ialah membantu negara untuk
memutus mata rantai penyebaran dengan berada di rumah saja dan melakukan
berbagai kegiatan produktif. Selama berada di rumah, saya juga tetap menjaga
Kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya,
bergotong-royong dengan ibu dan bapak untuk membersihkan rumah setiap
hari, mencuci tangan sesuai anjuran WHO, dan memakan makanan yang sehat.
Selain itu, saya tetap bersepeda setiap pagi dari pukul 6 hingga 8
tentunya dengan memakai masker dan ketika berbelanja buah serta sayur atau
saat di supermarket saya selalu menerapkan jaga jarak dan tidak berkerumun.
Saya juga pernah menjumpai beberapa tetangga yang tidak memakai masker
saat berbelanja dan saya merespon mereka dengan mengingatkan untuk
memakai masker. Setelah itu, saat bertemu mereka lagi esoknya, mereka sudah
sadar dengan memakai masker. Hal tersebut saya lakukan agar saya dapat ikut
serta menjaga mereka dari paparan virus ini. Dengan saling mengingatkan
untuk menjaga kesehatan berarti saya telah mengimplementasikan sila ke dua
dari Pancasila, yakni Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Dalam hal ini saya
juga turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan amal melalui daring, seperti
menyumbangkan sebagain kecil dari yang saya miliki untuk membantu
memberikan APD bagi tenaga Kesehatan dan orang-orang yang secara
langsung terdampak covid.
3. Mengacu pada permasalahan Ferdinan Paleka, menurut anda adakah
korelasi yang signifikan antara wawasan pengetahuan seseorang dengan
Tindakan yang dilakukan ? berikan penjelasan dan Analisa mendalam.
Jawaban :
Youtube telah menjadi salah satu media favorit di kalangan masyarakat.
Banyak sekai para content creator yang berkecimpung di dalamnya dan
menggunakan youtube sebagai wadah untuk menuangkan ide serta
kreativitasnya dalam konten yang disajikannya. Kreativitas dapat membuat
konten hiburan menjadi lebih menarik bagi para penontonnya. Ciri -ciri
kreativitas menurut pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas,
2004:19) dalam Nurhayati (2011:10) ciri kreativitas, antara lain : a)
menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasa, b) menciptakan berbagai ragam
dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalan, c) berani mengambil resiko,
d) suka mencoba, e) peka terhadap keindahan dan segi estetika dari lingkungan.
Beberapa content creator memiliki tujuan untuk menghibur
penggemarnya dengan membuat konten yang menarik sesuai dengan kreativitas
yang mereka miliki. Namun, salah satu konten yang banyak diminati
masyarakat adalah prank karena sifatnya menghibur. Konten video prank yang
menghibur terdapat humor atau kelucuan di dalamnya. Kelucuan juga selalu
kena-mengena dengan hal-hal yang tidak wajar atau umum. Yang wajar dan
umumu, tidak memerlukan perbaikan atau tidak lagi memberikan wadah
menjadi lucu. Hal-hal yang aneh justru sering menjadi humor (Setiawan,1990).
Namun, tak jarang konten tersebut justru merupakan konten yang tidak
memiliki edukasi karena pembuatnya melakukan tindakan yang tak bermoral.
Salah satu dari content creator yang kontroversial akhir-akhir ini ialah Ferdian
Paleka yang melakukan prank terhadap kaum transpuan dengan memberikan
bantuan berisikan sampah.
Hal tersebut membuktikan bahwa tindakan yang kreatif di kalangan
pemuda harus diikuti dengan wawasan kebangsaan agar tidak terjadi degradasi
moral. Indikasi-indikasi lunturnya nilai-nilai wawasan kebangsaan di kalangan
generasi muda sebagaimana dijelaskan tersebut di atas merupakan salah satu
akibat dari pengaruh negatif globalisasi dan mengkhawatirkan eksistensi suatu
negara. Hal ini menuntut kewaspadaan kita bersama, karena jika jiwa dan
semangat kebangsaan dari suatu bangsa telah hilang, maka pada hakikatnya
eksistensi dari bangsa dan negara yang bersangkutan telah tidak ada lagi
(Martodirdjo (2008:1) dalam [ CITATION Wid18 \l 1033 ].
4. Covid-19 merupakan masalah serius yang saat ini menjadi perhatian
utama setiap negara, tugas anda tunjukan bagaimana peran dan fungsi
ketahanan nasional bekerja menghadapi permasalahan tersebut!
Jawaban :
Istilah Ketahanan Nasional (national resilience) memiliki pengertian dan
makna yang umum. Ketahanan sebuah bangsa dianggap sangat penting
dikarenakan dapat menjamin sekaligus memperkuat kecakapan bangsa dalam
rangka menjaga dan mempertahankan persatuan serta kesatuannya. Selain itu,
ketahanan ini dapat bermanfaat pula dalam hal menghadapi ancaman yang
datang maupun memperjuangkan sumber daya yang dimiliki bangsa sebagai
cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Supaya dapat dimanfaatkan dengan
semestinya oleh bangsa Indonesia.
Ide pokok mengenai Ketahanan Nasional ini dapat disamakan dengan
konsep diri Individu. Kita mampu mempertahankan kelangsungan hidup hanya
karena memiliki ketahanan diri, dari berbagai hal yang dapat mengancam diri
kita. Seperti contohnya, saat ini sedang terjadi ancaman dari virus corona yang
dapat menyerang siapa saja. Jika kita memiliki ketahanan imun tubuh yang kuat
serta kemampuan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, maka kecil
kemungkinan, bahkan tidak dapat terkontaminasi virus tersebut. Bukan hanya
mengenai virus ini saja, melainkan semenjak kita dilahirkan sebagai manusia di
muka bumi ini telah banyak hal yang bisa menyerang diri hingga menyebabkan
kematian. Untuk itu, kita perlu menyiapkan ketahanan diri dalam berbagai
aspek yang dapat mengancam diri kita.
Sementara itu, mengenai peran dan fungsi negara dalam menghadapi
pandemi ini yang dinilai sebagai salah satu ancaman bagi ketahanan nasional
akan saya jelaskan sebagai berikut. Masalah Covid-19 saat ini bukan hanya
masalah dunia Internasional saja, tetapi juga sudah jadi masalah Nasional
Indonesia. Masalah dan dampak Covid-19 di Indonesia, bagaimana negara
Indonesia menghadapinya bisa ditinjau dari Model Ketahanan Nasional
Indonesia saat ini, yaitu yang dikenal sebagai Astagatra.
Menurut model Ketahanan Nasional Indonesia, aspek kehidupan
nasional dibagi dua yaitu aspek alamiah dan aspek sosial.

Aspek alamiah mencakup tiga gatra sebagai berikut.


-Kondisi geografis negara.

-Kekayaan alam.

-Keadaan dan kemampuan penduduk (demografi).

Oleh karena aspek alamiah tersebut mencakup tiga gatra maka disebut
Trigatra.

Aspek sosial mencakup lima gatra, yaitu sebagai berikut:

-Ideologi.

-Politik.

-Ekonomi.

-Sosial budaya.

-Hankam (Pertahanan dan Keamanan).

Oleh karena aspek sosial tersebut terdiri atas lima gatra maka disebut
Pancagatra. Penggabungan aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial
(Pancagatra) menghasilkan delapan gatra atau yang dikenal dengan istilah
Astagatra (asta = delapan). Kalau kita hanya melihat masalah Covid-19 saja
maka seakan-akan masalahnya hanya masalah Virus Corona yang menyerang
Kesehatan manusia. Akan tetapi karena masalah Covid- 19 ini sudah mewabah
keseluruh dunia (pandemic) termasuk Indonesia maka ini sudah bukan masalah
Virus Corona dan Kesehatan saja, akan tetapi sudah berkaitan dengan masalah
sosial yang lebih luas dan merambat ke masalah lainnya.
Dilihat dari Astagatra, masalah Kesehatan masyarakat bisa dimasukkan
kedalam Aspek Sosial, Pancagatra, di Gatra Sosial/Budaya. Namun bila dilihat
dari perkembangan situasi saat ini, akan juga berkaitan dengan Gatra lainnya.
Mewabahnya Covid-19 di banyak negara dan di Indonesia sudah
mempengaruhi perekonomian dunia dan Indonesia, ini berkaitan dengan Gatra
Ekonomi. Dilibatkannya Instansi Militer dan aparat Keamanan lainnya juga
sudah melibatkan Gatra Pertahanan dan Keamanan.
Kritikan terhadap Pemerintah karena dianggap lamban atau salah dalam
menyikapi masalah Covid-19 juga sudah masuk keranah Gatra Politik.
Himbauan untuk tidak melakukan kegiatan keagamaan/berkumpul di rumah
ibadah ada yang mengasosiakan dengan ajaran Komunis, dan ini menyangkut
ke Gatra Ideologi. Bila dilihat dari Aspek Alamiah, Trigatra, maka dari Gatra
Kondisi Geografis negara Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dan
berada di persimpangan dunia mau tidak mau akan ikut juga merasakan wabah
Covid -19. Kondisi negara yang banyak pulau bisa cukup menguntungkan
untuk mencegah berkembangnya Covid-19 dari satu pulau ke pulau lainnya
selama bisa diatur dengan baik. Dari Gatra Kekayaan Alam, pemanfaatannya
akan terkendala dan tentunya tidak akan banyak bisa dinikmati Masyarakat
apabila Covid-19 tidak segera dihentikan.
Dari Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk (Demografi), inilah
yang harus terus menerus diperhatikan. Pemerintah harus menunjukan bahwa
mereka benar-benar sudah sangat serius dan sudah memimpin, memegang
komando dan kendali penuh dalam perang menghadapi Covid-19. Informasikan
berita-berita yang jelas tentang cara-cara dan aturan-aturan dalam menghadapi
Covid-19 agar masyarakat bisa lebih paham dan terlindungi. Kobarkanlah terus
semangat, sikap kebersamaan dan rasa percaya diri bahwa bangsa Indonesia
pasti mampu dan bisa menyelesaikan wabah Covid-19 sesegera mungkin.
Masyarakat juga jangan mudah panik dalam menghadapi situasi saat ini.
Masyarakat harus disiplin, patuh dan taat melaksanakan aturan-aturan dan
himbauan dari pemerintah. Masyarakat harus bisa menjaga dirinya sendiri dan
keluarga serta Lingkungannya agar tidak terkena Covid-19. Hal tersebut salah
satu peran serta masyarakat dalam menjaga ketahanan nasional.
5. Disintegrasi merupakan salah satu pembahasan yang sering muncul dalam
materi integrasi nasional. menurut anda, unsur apa saja yang
mempengaruhi munculnya disintegrasi tersebut ? dan solusi apa yang bisa
anda tawarkan?
Jawaban :
Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat
di seluruh dunia, terutama generasi muda. Sebagai pertanda dari teknologi yang
semakin maju ialah adanya jaringan internet yang melahirkan berbagai macam
situs media sosial. Beberapa platform di media sosial menyajikan konten
dengan tujuan memberikan informasi dan pengetahuan yang baru. Konten
tersebut disajikan dalam bentuk sebuah berita, opini, infografis, video, dan
gambar. Sebenarnya masih banyak macam pengemasan sebuah konten yang
tentunya sesuai dengan minat pengguna media sosial. Tak terlepas dari
penyebaran berita di media sosial selalu terkait dengan munculnya berita hoaks
atau berita bohong. Berita tersebut disinyalir berasal dari sumber yang tidak
kredibel, berisi informasi yang provokatif dan terdapat pula isu-isu sensitif yang
menyudutkan kelompok tertentu. Oleh karena itu, penyebaran berita hoaks di
media sosial memiliki pengaruh besar terhadap persatuan dan kesatuan bangsa
karena beberapa peristiwa terjadi konflik antar suku yang disebabkan adanya
oknum yang sengaja untuk memprovokasi salah satu pihak sebagai tanda-tanda
disintegrasi bangsa.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdul Kadir ( 1992 : 344)
mengenai potensi integrasi akan terjadi apabila terdapat suasana keharmonisan
hubungan dalam dinamika pergaulan terutama intern umat beragama dan antar
umat beragama. Sebaliknya, potensi disintegrasi akan menjadi kenyataan
apabila terdapat suasana saling curiga dan persaingan dalam dinamika baik
intern umat beragama maupun antar umat beragama. (Abdul Kadir, 1992 :344)
dalam lib.ugm.ac.id/jurnal/download. php?dataId=6666, diakses tanggal 19
Oktober 2012 ). Konflik dan kekerasan sosial yang sering terjadi cenderung
menjadi ancaman yang serius terhadap integrasi bangsa Indonesia.
Kemajemukan bangsa Indonesia harus dipandang sebagai salah satu alat untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu mengembangkan
sikap toleran, saling menghargai satu dengan lainnya. Keberagaman atau
kehidupan dalam lingkungan majemuk merupakan sumber kekayaan budaya
bangsa. Setiap perwujudan mengandung ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dari perwujudan yang lain. Tidak mungkin pula apabila semua perwujudan itu
sama karena menunjukkan tidak akan ada perkembangan atau kemajuan pada
suatu bangsa [ CITATION Nis13 \l 1033 ].
Sebagai upaya agar disintegrasi bangsa tidak terjadi kita dapat
melakukan berbagai hal, antara lain: a) bijak dalam menggunakan media sosial;
b) menerapkan literasi media dengan baik; c) tidak menelan berita yang belum
jelas kebenarannya; d) membagikan konten-konten positif yang bermanfaat
bagi sesama, misalnya tentang pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah
keberagaman; e) setiap individu sebaiknya menanamkan sikap toleransi kepada
sesama warga negara Indonesia; dan f) kesadaran sebagai sesama warga negara
Indonesia untuk selalu memupuk rasa persatuan dan kesatuan harus selalu
tertanam. Dengan melakukan berbagai tindakan di atas berarti generasi muda
telah berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Daftar Pustaka
Nisvilyah, L. (2013). TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DALAM MEMPERKOKOH PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA (STUDI KASUS UMAT ISLAM DAN KRISTEN DUSUN SEGARAN
KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO) . Kajian Moral dan Kewargenegaraan ,
383-396.

Nurwardani, P., & dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Putra, Z. (2018). Implementasi pendidikan Pancasila sebagai character building mahasiswa di


Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Jurnal Citizenship: Media Publikasi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , 9-13.
Widayanti, W. K., Armawi, A., & Andayani, B. (2018). Wawasan Kebangsaan Siswa Sekolah
Menengah Atas Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Siswa . JURNAL
KETAHANAN NASIONAL, 1-26.

Anda mungkin juga menyukai