S1 Psikologi/ 111911133053
Kelas B-4.1
Perkembangan ilmu pengetahuan telah terjadi sejak beberapa abad yang lalu
berawal dari munculnya para nabi dan utusan Allah yang membawa peradaban
manusia meninggalkan zaman jahiliyah hingga munculnya zaman rennaisance.
Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan juga ditandai dengan adanya Revolusi
Industri pertama kali yang terjadi sekitar tahun 1750 – 1850. Saat itu, terjadi
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut ikut berdampak pada kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya di dunia.
Selain itu, Penggalian tambang batubara, minyak, biji besi, emas, dan lainnya
di Kalimantan, Sumatera, Papua, dan lain-lain dengan menggunakan teknologi
canggih mempercepat kerusakan lingkungan dan dikerjakan secara illegal masih
sering terjadi. Mereka melakukan pengerukan segala sumber daya alam yang ada di
dalam perut bumi seolah-olah tak akan pernah habis hingga tak jarang dapt merusak
ekosistem sekitar pertambangan. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka
generasi yang akan datang, menerima resiko kehidupan yang rawan bencana lantaran
kerusakan lingkungan dan terjadi ketidakseimbangan alam dapat memicu terjadinya
bencana, seperti longsor, banjir, pencemaran akibat limbah, dan seterusnya.
Untuk itu, sesuai dengan hakikat Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan
iptek disampaikan Prof. Wahyudi Sediawan dalam Simposium dan sarasehan
Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa, yakni :
Nurwardani, P. d. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pancasila. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Yanzi, H., & dkk. (2019). URGENSI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN
IPTEK UNTUK MERESPON REVOLUSI INDUSTRI 4.0. LPPM- UNILA.