Anda di halaman 1dari 7

Keperawatan Maternitas

Modul Pembelajaran
KB HORMONAL
 100 Menit

PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran keperawatan maternitas ini,
mahasiswa akan mempelajari tentang metode KB hormonal.

Setelah melaksanaan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang


metode kontrasepsi hormonal yang meliputi KB suntik, KB oral, dan KB norplant.

URAIAN MATERI

KB Hormonal adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen saja


progesteron saja maupun kombinasi keduanya.

Gambar 1. Pil kombinasi

KB Hormonal meliputi:

1. KONTRASEPSI ORAL
a. Pil Kombinasi
Efektif, harus diminum setiap hari, pada bulan pertama efek samping berupa
mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang. Efek
samping yang serius sangat jarang terjadi, dapat dipakai oleh semua ibu usi
reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun belum, dapat diminum
setiap saat bila yakin tidak hamil, tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui karena
mengurangi produksi ASI.
1) Komposisi

1
Keperawatan Maternitas

Pil ini mengandung estrogen dan progesteron, diminum 1 tablet setiap hari,
dan harus dimulai pada hari ke 5 (lima) saat menstruasi, dan diminum selama
20 (dua puluh) atau 21 (dua puluh satu) hari.
2) Cara kerja
Mencegah pengeluaran hormon dari kelenjar hipofise (hormon LH) sehingga
tidak terjadi ovulasi, menyebabkan perubahan pada endometrium, sehingga
endometrium tidak siap untuk nidasi, menambah kepekatan lender serviks,
sehingga sulit dilalui sperma, pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula
3) Keuntungan
Alat kontrasepsi yang sangat efektif bila minum secara teratur (tidak lupa),
tidak mengganggu hubungan seksual, reversibilitas (pemulihan kesuburan)
tinggi siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah
anemia) tidak terjadi nyeri haid, dapat digunakan jangka panjang selama
perempuan masih menggunakannya untuk mencegah kehamilan, dapat
digunakan sejak usia remaja hingga menopause, mudah dihentikan setiap
saat, membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, penyakit
radang panggul, disminore, mengurangi perdarahan menstruasi.
4) Kerugian Pil Kombinasi
Membosankan karena harus minum setiap hari, mual, pusing terutama pada
3 bulan pertama, perdarahan bercak terutama 3 bulan pertama, nyeri
payudara, berat badan naik sedikit tetepi pada perempuan tertentu berat
badan justru memilki dampak positif, amenore, tapi jarang sekali untuk pil
kombinasi, tidak boleh diberikan pada ibu yang menyusui karena akan
mengurangi produksi ASI, pada sebagian kecil wanita dapat menimbulkan
depresi dan perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan
hubungan senggama berkurang, dapat meningkatkan tekanan darah dan
retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada
vena sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun keatas dan merokok
perlu hati-hati, tidak mencegah IMS, HIV/AID’s.
5) Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
Sementara yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi adalah yang sedang
hamil atau dicurigai hamil, menyusui eksklusif, perdarahan pervagina yang
belum diketahui penyebabnya, hepatitis, perokok dengan usia lebih 35 tahun,
riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 140/90 mmhg, riwayat
gangguan factor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun, kanker

2
Keperawatan Maternitas

payudara atau dicurigai kanker payudara, endometrium, migraine dan gejala


neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).

b. Mini Pil
Pil jenis ini merupakan pil tunggal yang hanya mengandung progesteron saja, dan
diberikan setiap hari. Cara kerja pil ini ialah dengan meningkatkan kekentalan
lerdir serviks uteri sehingga sperma menjadi sulit untuk bergerak. Pil ini juga
menyebabkan adanya perubahan pada endometrium, sehingga implantasi dapat
dihambat.
Cara kerja pil
Efek pil kontrasepsi untuk dapat mencegah kehamilan adalah merupakan kerja
aktif dari komponen–komponen yang ada dalam pil tersebut. Pada pil kombinasi,
komponen estrogen dan komponen progesteron bekerja sama untuk
menghambat terjadinya ovulasi. Aktifitas tersebut terjadi pada tingkat
hipotalamus, yaitu dengan menghambat GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone), sehingga pelepasan FSH dan LH yang berasal dari kelenjar hipofisa
anterior akan terhambat, dan hal tersebut akan menimbulkan hambatan pada
ovarium secara sekunder. Dikatakan bahwa estrogen memiliki dominansi untuk
menekan FSH, sehingga maturase folikel dalam ovarium menjadi tehambat.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada, maka tidak terdapat
pengeluaran LH. Ditengah–tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada
peningkatan kadar LH akan menyebabkan ovulasi menjadi terganggu. Estrogen
dalam dosis tinggi dapat mempercepat perjalanan ovum, dan hal ini akan
mempersulit terjadinya implantasi dalam endometrium dari ovum yang sudah
dibuahi.

2. KONTRASEPSI SUNTIK

Gambar 2. KB suntik

3
Keperawatan Maternitas

Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan
yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil
dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita
yang menderita diabetes atau hipertensi.
Alat kontrasepsi suntik efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit
metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah
serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat
menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh Wanita di Indonesia dikarenakan
cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis, selain itu harganya
juga lebih murah. Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahuluWanita diperiksa
kondisi badannya untuk memastikan kesehatan Wanita itu sendiri, dan memastikan
kondisinya sedang dalam kondisi tidak hamil.

Cara menentukan tanggal kembali suntik


Cara menentukan tanggal kembali suntik 1 bulan cukup menambahkan 28 hari dari
tanggal terakhir suntik. Begitu juga dengan suntik 3 bulan cukup menambahkna 84
hari dari tanggal terakhir suntik.

a. Contoh menghitung tanggal kembali KB 1 bulan


Pada KB suntik yang dilakukan tiap bulan (1 bulan), jarak pemberian suntikan
adalah sebanyak 1 siklus (28 hari). Jika pasien mendapat suntuk KB pertama
pada tanggal 1 November 2019.
Maka perhitungan suntik KB berikutnya adalah 1 + 28 = 29
Jadi pasien suntik KB berikutnya pada tanggal 29 November 2019.

Contoh menghitung tanggal kembali suntik KB 3 bulan


Pada KB suntik yang diberikan setiap 3 bulan maka jaraknya sebanyak 3 siklus
atau 3 x 28 = 84 hari.
Jika KB suntik pertama dilakukan pada tanggal 1 Juni 2019
Perhitungan suntik KB 3 bulan berikutnya adalah 1+84 = 85
Karena bulan Juni 30 hari, bulan Juli 31 hari 85 – (30+31)=24
Jadi suntik KB berikutnya hari minggu tangga 24 Agustus 2019

4
Keperawatan Maternitas

3. KONTRASEPSI NORPLANT
Alat kontrasepsi bawah kulit atau implant adalah kontrasepsi yang disusupkan di
bawah kulit. Preparat yang terdapat saat ini adalah implant dengan nama dagang
"NORPLANT" maupun "IMPLANON".

Gambar 3. Norplant
Metode implan merupakan metode kontrasepsi efektif yang dapat member
perlindungan 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant atau Implanon,
terbuat dari bahan semacam karet lunak berisi hormon levonorgestrel, berjumlah 6
kapsul, panjangnya 3,4 cm, diameter 2,4 cm, dan setiap kapsul berisi 36 mg hormon
levonorgestrel, cara penyebaran zat kontrasepsi dalam tubuh, yaitu progestin
meresap melalui dinding kapsul secara berkesinambungan dalam dosis rendah.
Kandungan levonorgestrel dalam darah yang cukup untuk menghambat konsepsi
dalam 24 jam setelah pemasangan.

a. Dosis
Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi
levornorgestrel sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul silastik yang
berisi etonogestrel sebanyak 68 mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih 30
microgram/hari.

b. Mekanisme Kerja
Dengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah kulit, maka
setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke dalam darah
melalui proses difusi dari kapsul–kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Besar
kecilnya levonogestrel yang dilepas tergantung besar kecilnya permukaan kapsul
silastik dan ketebalan dari dinding kapsul tersebut. Satu set implant yang terdiri
dari 6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama 5 tahun. Sedang implanon yang
terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja secara efektif selama 3 tahun. Dengan
dilepaskannya hormone levonargestrel secara konstan dan kontinyu maka kerja

5
Keperawatan Maternitas

implant akan menghambat ovulasi sehingga ovum tidak diproduksi, membentuk


secret serviks yang tebal untuk mencegah penetrasi sperma, menekan
pertumbuhan endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi, mengurangi sekresi
progesteron selama fase luteal dalam siklus terjadinya ovulasi.

c. Efektifitasnya
Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalannya teoritis 0,2%, dalam praktek 1–3%.

d. Sebelum tindakan pemasangan.


Perlu diberi konseling secara mantap untuk peserta KB mengingat pemakaian
kontrasepsi yang lama dan harga susuk yang mahal.
Pemasangan implant
Pemasangan dilaksanakan pada bagian tubuh yang jarang bergerak.
Berdasarkan penelitian, lengan kiri merupakan tempat terbaik untuk pemasangan,
yang sebelumnya dilakukan anaestesi lokal.

Tahap Pasca tindakan


1) Peserta KB Susuk sebaiknya menjaga agar daerah sayatan tetap kering
minimal selama 3 hari untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi
kemungkinan infeksi.
2) Lengan akseptor kadang–kadang terasa membengkak dan berwarna kebiru–
biruan. Hal tersebut biasanya akibat tindakan suntikan atau pemasangan
implant dan akan menghilang dalam 3 hari hingga 5 hari.
3) Setelah 5 tahun implant atau 3 tahun untuk Implanon pemakaian, implant
dapat dilepas.

e. Kontraindikasi
Kontraindikasi kontrasepsi norplant adalah hamil atau diduga hamil, tumor,
penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis.

f. Efek samping
Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu gangguan haid,
jerawat, perubahan libido, keputihan, perubahan berat badan.

6
Keperawatan Maternitas

LATIHAN

Untuk lebih mendalami pemahaman materi di atas, silakan Anda mengerjakan latihan berikut:
1. Jelaskan secara singkat cara menggunakan KB pil
2. Jelaskan cara penghitungan tanggal kembali suntik pada KB suntik 1 bulan dan 3 bulan!
3. Jelaskan mekanisme kerja KB norplant!

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I., Lowdermilk, D. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. (edisi 4).
Alih bahasa: Wijayarini, M. A. Jakarta: EGC
Cunningham, F. G., Gant, N. F., Leveno, K. J., Gilstrap, L. C., Hauth, J. C.,
Wenstrom, K. D. (2004). Obstetri William. (alih bahasa: Andry Hartono, Joko
Suyono dan Brahm U. Pendit). Jakarta: EGC
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai