Kredit Aksep
Kredit ini ialah kredit yang diberikan oleh bank dan yang paling umum dikenal oleh masyarakat luas.
Kredit aksep ini memberikan keuntungan cukup besar dari pendapatan bank per tahunnya.
Kredit Penjual
Kredit ini ialah kredit yang diberikan dari penjual untuk pembeli, dimana mekanismenya ialah
memberikan barang terlebih dahulu dan pembayarannya dapat dilakukan secara tertahan. Transaksi ini
biasanya terjadi diantara supplier dan distributor misalnya seperti pasar grosir.
Kredit Pembeli
Kredit ini melakukan pembayaran dimuka atau dengan kata lain melakukan pembayaran barang
terlebih dahulu dan barang yang akan diterima diberikan dikemudian waktu. Kredit jenis ini biasanya
dilakukan saat bekerja sama dengan negara lain yaitu impor.
Kredit Investasi
Kredit ini ialah jenis kredit yang banyak diterapkan saat melakukan investasi. Jenis kredit ini ialah
produktif, yaitu memberikan keuntungan dalam kegiatan berinvestasi. Kredit ini juga berkaitan dengan
jangka waktu yang lama, baik dari perolehan keuntungan dan pengembaliannya.
Contoh kredit ini adalah investasi kelapa sawit yang membutuhkan waktu yang relatif lama yaitu
waktu panen kelapa sawit tersebut.
Kredit Konsumtif
Kredit ini berbeda dengan kredit modal kerja dan investasi, kredit ini sangat bertolak belakang. Kredit
ini bersifat konsumtif atau bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat personal, misalnya
seperti kendaraan pribadi.
Berdasarkan Jaminan
Jaminan digunakan dalam kredit untuk memberikan rasa aman bagi penjual maupun pembeli agar
memiliki rasa tanggung jawab terhadap kedua belah pihak. Di bawah ini merupakan jenis kredit
berdasarkan jaminannya :
Kredit Pertanian
Kredit yang diberikan untuk kegiatan perekonomian berupa pertanian, perikanan, perkebunan, dsb.
Kredit ini diberikan bersamaan dengan perbaikan kemampuan masyarakat atau perluasan kegiatan
usaha.
Kredit Pertambangan
Kredit yang digunakan dalam jenis usaha pertambangan dalam jangka waktu yang lama. Seperti emas,
perak, dan batubara
Kredit Profesi
Kredit yang diberikan kepada professional, seperti dokter, guru, dan karyawan swasta.
Kredit Perindustrian
Kredit yang digunakan dalam kegiatan industri, baik dengan skala kecil, menengah dan besar.
Kredit Koperasi
Kredit yang diberikan kepada berbagai macam koperasi untuk menggerakan fungsi pendanaan
koperasi tersebut.
Kredit Perumahan
Kredit ini merupakan kredit yang banyak diminati oleh keluarga baru, yakni kredit yang digunakan
untuk membeli rumah baru.
Kredit Berjangka
Kredit yang nilainya dapat ditarik sesuai dengan besar plafondnya. Cara pelunasannya diatur dalam
perjanjian bersama kedua belah pihak.
2.
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
01 Setor tunai Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
07 Tarik Dengan Cek Rp 3.000.000,- Rp 12.000.000
10 Setor Tunai Rp 10.000.000, Rp 22.000.000,
14 Setor Kliring Rp 10.000.000, Rp 32.000.000,
16 Tarik BG Rp 5.000.000,- Rp 27.000.000,
18 Debit Beban Rek Rp 3.000.000,- Rp 24.000.000,
23 Transfer ke Beban Rek Rp 5.000.000,- Rp 29.000.000,
30 Setor Dengan Cek Rp 10.000.000,- Rp 39.000.000,
Bank Lain
Rp 45.000.000,- Rp 196.000.000,
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = Rp 487.500,-
12 Bulan
Pajak = 10% x Rp 487.500, = Rp. 48.750
Rp 196.000.000
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = Rp 24.500.000,-
8
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = Rp 265.416.,-
12 Bulan
3.
4.
Perbedaan Bank Umum dan BPR
Mengacu pada Wikipedia, yang dimaksud BPR adalah adalah lembaga keuangan bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Untuk BPR, produk yang ditawarkan dibatasi hanya untuk deposito berjangka, tabungan, kredit,
pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil, Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
BPR juga dilarang untuk menawarkan produk-produk berupa giro, valuta asing, penyertaan modal,
dan usaha perasuransian
Sementara itu, cakupan produk bank umum lebih luas seperti menyediakan tempat penyimpanan untuk
uang dan surat berharga. Selain itu, bank umum juga boleh melakukan kegiatan valuta asing, giro,
serta deposito berjangka. Tidak hanya itu, produk bank umum juga meliputi sertifikat deposito,
tabungan, kredit, menerbitkan surat pengakuan utang dan bertindak sebagai pendiri dana pensiun.
3. Wilayah Layanan
BPR memiliki batasan wilayah operasi di tingkat kecamatan dan kabupaten. Berbeda dengan BPR,
bank umum jangkauan wilayah layanannya tidak terbatas desa, kota dan provinsi bahkan bisa memiliki
jaringan internasional. Batasan jangkauan wilayah ini dikenakan agar BPR dapat menjalankan
fungsinya sebagai penghimpun dana rakyat secara optimal.
5.
Fungsi dan perbedaan Visa dengan Mastercard
Sebagai provider jasa keuangan terbesar di dunia, Visa dan Mastercard mampu mendominasi pasar.
Hal ini ditunjukkan dengan dicetaknya logo Visa atau Mastercard di setiap kartu debit atau kredit yang
diterbitkan oleh lembaga perbankan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bukan tanpa makna,
keberadaan logo Visa atau Mastercard pada kartu debit atau kredit tersebut memungkinkan nasabah
atau pemegang kartu melakukan transaksi di setiap merchant baik di dalam maupun luar negeri.
Kartu debit atau kredit berlogo Visa atau Mastercard jelas memberikan kemudahan bertransaksi,
karena pembayaran bisa dilakukan secara non-tunai. Nasabah atau pemegang kartu tak perlu repot
membawa uang tunai dalam jumlah banyak saat berbelanja atau travelling ke luar negeri, yang justru
rawan kehilangan bahkan memicu aksi kriminalitas.
Selain mudah, penggunaan kartu debit atau kredit berlogo Visa atau Mastercard juga praktis.
Fungsinya sebagai alat pembayaran non-tunai hanya cukup dengan menggesek atau memasukkan ke
dalam slot mesin EDC (Electronic Data Capture). Apapun yang nasabah atau pemegang kartu inginkan
bisa didapatkan.
Meski sama-sama sebagai alat pembayaran non-tunai yang menjangkau seluruh negara di dunia,
namun Visa dan Mastercard memiliki perbedaan. Adapun perbedaannya sebagai berikut.
Biaya transaksi
Dalam penerapan tarif atau biaya transaksi antara Visa dengan Mastercard berbeda. Biaya transaksi
Mastercard cenderung lebih murah yakni antara 0,2 hingga 1 persen tergantung dari setiap merchant.
Sementara biaya transaksi Visa sebesar 1 persen dari total transaksi. Biaya transaksi baik Visa maupun
Mastercard ini diberlakukan saat nasabah atau pemegang kartu bertransaksi di luar negeri.
Perlindungan nasabah
Kartu debit atau kredit merepresentasikan aset atau aktiva lancar yang dimiliki nasabah dalam bentuk
tabungan, giro, deposito, dan lainnya. Sebab itu, penggunaan kartu debit atau kredit sebagai alat
pembayaran non-tunai cukup riskan. Maka dari itu, baik Visa maupun Mastercard memberikan
perlindungan kepada nasabah, di mana Visa menawarkan pin statis atau One Time Password (OTP)
sebagai pengaman saat bertransaksi. Sementara Mastercard memberikan kode pengaman (secure code)
berupa pin tambahan yang harus dimasukkan nasabah atau pengguna kartu saat melakukan transaksi
secara online..