Anda di halaman 1dari 6

1.

Jenis Kredit yang diberikan Bank

 Berdasarkan Cara Pemberiannya


Jenis kredit ini dilihat dari dana yang diberikan oleh peminjam dan yang memberi pinjaman dan cara
didalamnya. Berikut ini jenis kredit berdasarkan cara pemberiannya :

Kredit Aksep

Kredit ini ialah kredit yang diberikan oleh bank dan yang paling umum dikenal oleh masyarakat luas.
Kredit aksep ini memberikan keuntungan cukup besar dari pendapatan bank per tahunnya.

Kredit Penjual
Kredit ini ialah kredit yang diberikan dari penjual untuk pembeli, dimana mekanismenya ialah
memberikan barang terlebih dahulu dan pembayarannya dapat dilakukan secara tertahan. Transaksi ini
biasanya terjadi diantara supplier dan distributor misalnya seperti pasar grosir.

Kredit Pembeli
Kredit ini melakukan pembayaran dimuka atau dengan kata lain melakukan pembayaran barang
terlebih dahulu dan barang yang akan diterima diberikan dikemudian waktu. Kredit jenis ini biasanya
dilakukan saat bekerja sama dengan negara lain yaitu impor.

 Berdasarkan Sifat Kegunaan


Kredit pada dasarnya memiliki kegunaan untuk memenuhi kebutuhan individu yang terbatas. Berikut
ini jenis kredit berdasarkan sifat kegunannya :

Kredit Investasi
Kredit ini ialah jenis kredit yang banyak diterapkan saat melakukan investasi. Jenis kredit ini ialah
produktif, yaitu memberikan keuntungan dalam kegiatan berinvestasi. Kredit ini juga berkaitan dengan
jangka waktu yang lama, baik dari perolehan keuntungan dan pengembaliannya.

Contoh kredit ini adalah investasi kelapa sawit yang membutuhkan waktu yang relatif lama yaitu
waktu panen kelapa sawit tersebut.

Kredit Modal Kerja


Kredit ini bertujuan sebagai modal kerja atau kegiatan usaha lainnya. Jenis kredit ini termasuk jenis
kredit yang produktif, karena bertujuan untuk menciptakan suatu kegiatan usaha dan menghasilkan
produk berupa barang yang bermanfaat sehingga mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.

Kredit Konsumtif
Kredit ini berbeda dengan kredit modal kerja dan investasi, kredit ini sangat bertolak belakang. Kredit
ini bersifat konsumtif atau bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat personal, misalnya
seperti kendaraan pribadi.

 Berdasarkan Jangka waktu Pengembalian


Semua kredit yang diberikan memiliki perjanjian yang berupa kemampuan individu untuk membayar
dalam jangka waktu tertentu. Dibawah ini jenis kredit berdaarkan jangka waktu pengembalian :

Kredit Jangka Pendek


Kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian dalam 1 tahun. Jenis kredit ini biasanya diberikan
untuk kegiatan usaha yang menghasilkan keuntungan relatif singkat.
Kredit Jangka Menengah
Kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian maksimal 3 tahun. Kredit ini biasanya diberikan
kepada jenis usaha yang mendapatkan keuntungan tidak terlalu besar yakni dibawah 100 juta, misalnya
UKM.

Kredit Jangka Panjang


Kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian kurang lebih 5 tahun, bahkan bisa lebih dari itu.
Kredit ini biasanya digunakan dalam kegiatan usaha yang memperoleh keuntungan dengan jangka
waktu yang lama. Misalnya industri karet dan kelapa sawit.

 Berdasarkan Jaminan
Jaminan digunakan dalam kredit untuk memberikan rasa aman bagi penjual maupun pembeli agar
memiliki rasa tanggung jawab terhadap kedua belah pihak. Di bawah ini merupakan jenis kredit
berdasarkan jaminannya :

Kredit Jaminan Orang


Kredit ini bersifat kekeluargaan yang kedua belah pihak memiliki kepercayaan penuh antara satu sama
lain.

Kredit Jaminan Barang


Kredit yang memberikan jaminan berupa barang tetap maupun bergerak.

Kredit Jaminan Efek


Kredit yang memberikan jaminan berupa saham.

Kredit Jaminan Dokumen


Kredit yang memberikan jaminan berupa dokumen, seperti sertifikat tanah, dsb.

 Berdasarkan Sektor Perekonomian


Jenis kredit yang diberikan dalam menjalankan kegiatan prekonomian untuk meningkatkan
produktivitas yang bertujuan untuk kegiatan ekspor. Dibawah ini jenis kredit berdasarkan sektor
perekonomian :

Kredit Pertanian
Kredit yang diberikan untuk kegiatan perekonomian berupa pertanian, perikanan, perkebunan, dsb.
Kredit ini diberikan bersamaan dengan perbaikan kemampuan masyarakat atau perluasan kegiatan
usaha.

Kredit Pertambangan
Kredit yang digunakan dalam jenis usaha pertambangan dalam jangka waktu yang lama. Seperti emas,
perak, dan batubara

Kredit Ekspor Impor


Kredit yang diterapkan dalam kegaitan ekspor dan impor, yaitu dengan cara memberikan dana kepada
imporit dan ekportir untuk menghasilkan suatu barang dengan nilai deman yang tinggi.

Kredit Profesi
Kredit yang diberikan kepada professional, seperti dokter, guru, dan karyawan swasta.

Kredit Perindustrian
Kredit yang digunakan dalam kegiatan industri, baik dengan skala kecil, menengah dan besar.

Kredit Koperasi
Kredit yang diberikan kepada berbagai macam koperasi untuk menggerakan fungsi pendanaan
koperasi tersebut.

Kredit Perumahan
Kredit ini merupakan kredit yang banyak diminati oleh keluarga baru, yakni kredit yang digunakan
untuk membeli rumah baru.

 Berdasarkan Tingkat Golongan Ekonomi


Kredit Golongan Ekonomi Lemah
Kredit yang biasanya diberikan kepada pengusaha yang memiliki jumlah kekayaan dibawah 600 juta.
Contohnya usaha KUT dan KUK.

Kredit Golongan Ekonomi Menengah dan Konglomerat


Kredit yang biasanya diberikan kepada pengusaha yang memiliki jumlah kekayaan diatas 600 juta.

 Berdasarkan Cara Penarikan dan Pelunasan


Kredit Rekening Koran
Kredit jenis ini ialah kredit yang memiliki nilai fleksibilitas yang tinggi dalam penarikan ataupun
pelunasannya. Cara penarikannya bisa berupa giro maupun cek.

Kredit Berjangka
Kredit yang nilainya dapat ditarik sesuai dengan besar plafondnya. Cara pelunasannya diatur dalam
perjanjian bersama kedua belah pihak.

2.
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
01 Setor tunai Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
07 Tarik Dengan Cek Rp 3.000.000,- Rp 12.000.000
10 Setor Tunai Rp 10.000.000, Rp 22.000.000,
14 Setor Kliring Rp 10.000.000, Rp 32.000.000,
16 Tarik BG Rp 5.000.000,- Rp 27.000.000,
18 Debit Beban Rek Rp 3.000.000,- Rp 24.000.000,
23 Transfer ke Beban Rek Rp 5.000.000,- Rp 29.000.000,
30 Setor Dengan Cek Rp 10.000.000,- Rp 39.000.000,
Bank Lain
Rp 45.000.000,- Rp 196.000.000,

Bunga = 13% × Rp 45.000.000,-

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = Rp 487.500,-
12 Bulan
Pajak = 10% x Rp 487.500, = Rp. 48.750

Bunga Bersih Bulan Mei = Rp. 438.750,

 Bunga Dengan Saldo Rata-Rata

Rp 196.000.000

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = Rp 24.500.000,-
8

Bunga 13% = 13% × Rp 24.500.000,-

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = Rp 265.416.,-
12 Bulan

Pajak 10% × Rp 265.416.,- = Rp 26.541.,-

Bunga Bersih = Rp 238.875.,-

3.

Dilihat dari Segi Kepemilikan


Jenis bank berdasarkan kepemilikannya dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Bank milik pemerintah
Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendiriannya maupun modal
bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungannya dimiliki
oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah adalah Bank Mandiri, Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan
Negara (BTN). Contoh bank milik pemerintah daerah antara lain Bank DKI,
Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank Riau, Bank Sulawesi
Selatan, dan Bank Nusa Tenggara Barat.
b. Bank milik swasta nasional
Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga keuntungannya menjadi milik
swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia,
6
Bank Lippo, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional
Indonesia, Bank Niaga, dan Bank Universal.
c. Bank milik koperasi
Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
d. Bank milik asing
Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau
seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). Contoh bank milik
asing antara lain ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of America,
Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Deutsche Bank.
e. Bank milik campuran
Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional dan secara mayoritas sahamnya dipegang oleh warga
Negara Indonesia. Contoh bank campuran adalah Bank Finconesia, Bank
Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Inter Pacifik Bank,
dan Mitsubishi Buana Bank.

4.
Perbedaan Bank Umum dan BPR
Mengacu pada Wikipedia, yang dimaksud BPR adalah adalah lembaga keuangan bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

1. Batasan Jenis Usaha


Bisa dilihat dari definisinya, perbedaan mendasar dari bank umum dan BPR adalah boleh atau tidaknya
pemberian jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jadi, bank umum bisa memberikan jasa layanan
pembayaran seperti kliring dan valuta asing sementara BPR tidak bisa.

2. Perbedaan Bank Umum dan BPR: Produk


Karena BPR dan bank umum dibedakan berdasarkan jenis usaha maka produk yang ditawarkan pun
berbeda.

Untuk BPR, produk yang ditawarkan dibatasi hanya untuk deposito berjangka, tabungan, kredit,
pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil, Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

BPR juga dilarang untuk menawarkan produk-produk berupa giro, valuta asing, penyertaan modal,
dan usaha perasuransian

Sementara itu, cakupan produk bank umum lebih luas seperti menyediakan tempat penyimpanan untuk
uang dan surat berharga. Selain itu, bank umum juga boleh melakukan kegiatan valuta asing, giro,
serta deposito berjangka. Tidak hanya itu, produk bank umum juga meliputi sertifikat deposito,
tabungan, kredit, menerbitkan surat pengakuan utang dan bertindak sebagai pendiri dana pensiun.

3. Wilayah Layanan
BPR memiliki batasan wilayah operasi di tingkat kecamatan dan kabupaten. Berbeda dengan BPR,
bank umum jangkauan wilayah layanannya tidak terbatas desa, kota dan provinsi bahkan bisa memiliki
jaringan internasional. Batasan jangkauan wilayah ini dikenakan agar BPR dapat menjalankan
fungsinya sebagai penghimpun dana rakyat secara optimal.
5.
Fungsi dan perbedaan Visa dengan Mastercard

Sebagai provider jasa keuangan terbesar di dunia, Visa dan Mastercard mampu mendominasi pasar.
Hal ini ditunjukkan dengan dicetaknya logo Visa atau Mastercard di setiap kartu debit atau kredit yang
diterbitkan oleh lembaga perbankan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bukan tanpa makna,
keberadaan logo Visa atau Mastercard pada kartu debit atau kredit tersebut memungkinkan nasabah
atau pemegang kartu melakukan transaksi di setiap merchant baik di dalam maupun luar negeri.

Kartu debit atau kredit berlogo Visa atau Mastercard jelas memberikan kemudahan bertransaksi,
karena pembayaran bisa dilakukan secara non-tunai. Nasabah atau pemegang kartu tak perlu repot
membawa uang tunai dalam jumlah banyak saat berbelanja atau travelling ke luar negeri, yang justru
rawan kehilangan bahkan memicu aksi kriminalitas.

Selain mudah, penggunaan kartu debit atau kredit berlogo Visa atau Mastercard juga praktis.
Fungsinya sebagai alat pembayaran non-tunai hanya cukup dengan menggesek atau memasukkan ke
dalam slot mesin EDC (Electronic Data Capture). Apapun yang nasabah atau pemegang kartu inginkan
bisa didapatkan.

Meski sama-sama sebagai alat pembayaran non-tunai yang menjangkau seluruh negara di dunia,
namun Visa dan Mastercard memiliki perbedaan. Adapun perbedaannya sebagai berikut.

Jangkauan dan popularitas


Baik Visa maupun Mastercard telah menjangkau pasar di seluruh dunia. Namun tak semua merchant
bekerjasama dengan kedua provider tersebut. Jika suatu merchant hanya menerima pembayaran
dengan kartu berlogo Visa saja, maka kartu berlogo Mastercard tidak dapat digunakan. Demikian pula
sebaliknya. Meski demikian, kedua provider memiliki zona popularitas yang berbeda. Visa lebih
populer di pasar Asia, sedangkan Mastercard lebih populer di pasar Amerika dan Eropa.

Biaya transaksi
Dalam penerapan tarif atau biaya transaksi antara Visa dengan Mastercard berbeda. Biaya transaksi
Mastercard cenderung lebih murah yakni antara 0,2 hingga 1 persen tergantung dari setiap merchant.
Sementara biaya transaksi Visa sebesar 1 persen dari total transaksi. Biaya transaksi baik Visa maupun
Mastercard ini diberlakukan saat nasabah atau pemegang kartu bertransaksi di luar negeri.

Perlindungan nasabah
Kartu debit atau kredit merepresentasikan aset atau aktiva lancar yang dimiliki nasabah dalam bentuk
tabungan, giro, deposito, dan lainnya. Sebab itu, penggunaan kartu debit atau kredit sebagai alat
pembayaran non-tunai cukup riskan. Maka dari itu, baik Visa maupun Mastercard memberikan
perlindungan kepada nasabah, di mana Visa menawarkan pin statis atau One Time Password (OTP)
sebagai pengaman saat bertransaksi. Sementara Mastercard memberikan kode pengaman (secure code)
berupa pin tambahan yang harus dimasukkan nasabah atau pengguna kartu saat melakukan transaksi
secara online..

Anda mungkin juga menyukai