Bagaimana itu
bisa terjadi?
Bagaimana kondisi perbankan di Indonesia sampai saat ini pada tahun 2020?
(jawab sesuai dengan pendapat anda masing – masing)
Jawaban :
Perbankan masa ini sangat di pengaruhi oleh berbagai kepentingan ekonomi dan
politik dari penguasa, yang di dalam hal ini adalah pemerintah. Fungsi utama
perbankan pada masa setelah kemerdekaan sampai dengan sebelum adanya deregulasi
tidak banyak mengalami perubahan, dengan demikian fungsi utamanya adalah
sebagai berikut :
Bank-bank yang ada tidak secara tegas di arahkan untuk memobilisasikan dana
seluas-luasnya dari seluruh anggota masyarakat, dan juga tidak diarahkan untuk
mengembangkan perekonomian rakyat seluas-luasnya. Kebijakan yang terkait dengan
sektor perbankan hanya di tekankan pada kegiatan usaha-usaha besar dan program-
program pemerintah.
Selain karna pola kebijakan otoritas moneter pada waktu itu yang belum
mementingkan mobilisasi dana dari masyarakat luas, keadaan di atas juga disebabkan
oleh belum adanya perangkat peraturan dan perundang-undangan yang secara khusus
mengatur dunia perbankan. Secara terperinci keadaan perbankan saat ini ialah sebagai
berikut :
Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi makroekonomi secara umum yang tidak
bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak dapat memobilisasikan
dana dengan baik. Untuk mengatasi situasi yang serba tidak menguntungkan ini cara
yang di tempuh pemerintah pada waktu itu adalah dengan melakukan serangkaian
kebijakan berupa deregulasi di sektor riil dan di sektor moneter. Kebijakan deregulasi
yang tidak dilakukan dan terkait dengan dunia perbankan antara lain :
1. BUMN dan BUMD bukan bank dapat menempatkan sampai dengan 50%
dananya pada bank nasional manapun.
2. SBI dan SPBU yang semula hanya berjangka waktu 7 hari, sekarang
ditambah dengan berjangka waktu sampai dengan 6 bulan.
Pengembangan pasar modal, yang meliputi sebagai berikut :
Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat memliki met open position
maksimum sebesar 25% dari modal sendiri.
j) Paket 29 Mei 1993 yang berisi tentang penyempurnaan aturan kesehatan bank
meliputi :
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio).
Deregulasi dan penerapan kebijakan – kebijakan lain yang terkait dengan sektor
moneter dan rill telah menyebabkan sektor perbankan leboh mempunyai kemampuan
untuk meningkatkan kinerja makro ekonomi di Indonesia. Mobilisasi dana melalui
perbankan menjadi lebih besar dan perbankan menjadi lebih besar peran sertanya
dalam menunjang kegiatan disektor rill melalui peningkatan produksi barang dan
jasa.
Deregulasi diatas ternyata kurang diimbangi dengan manajemen risiko perbankan
yang baik. Krisis ekonomi yang awalnya hanya dipandang sebagai krisis moneter ini
banyak menyebabkan perusahaan dalam kondisi perbankan di Indonesia sehingga
kondisi saat ini adalah :
Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 – 1996 berbalik arah ketika
memasuki periode 1997 – 1998 karena terbentur pada krisis keuangan dan perbankan.
Bank Indonesia, Pemerintah, dan juga lembaga‐lembaga internasional berupaya keras
menanggulangi krisis tersebut, antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasi
perbankan yang menelan dana lebih dari Rp 400 triliun terhadap 27 bank dan
melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap 7 bank lainnya. Secara spesifik
langkah‐langkah yang dilakukan untuk menanggulangi krisis keuangan dan
perbankan tersebut adalah :