Anda di halaman 1dari 11

INFORMATION TECHNOLOGY :

ORGANIZATIONAL AND SOCIAL IMPACT

Dibuat untuk memenuhi tugas

Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh:

Yohana Teresia Ech 01012622024006


Hari Liandu 0101262202400

Dosen Pengampuh : Luk Luk Fuadah, SE. MBA. Ak, CA

JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
BAB I

PENDAHULUA

2.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini istilah teknologi informasi dan organisasi sering dikaitkan satu sama lain.
Hubungan antara teknologi dan organisasi telah mulai dibicarakan pada awal tahun 70-an,
yang menunjukkan bahwa teknologi adalah salah satu komponen utama yang dapat
mempengaruhi struktur dan berfungsinya suatu organisasi (Pugh, 1969). Dari berbagai
perkembangan teknologi yang ada, saat ini yang perkembangan yang sangat pesat adalah
teknologi informasi. Hal ini terlihat pada beberapa dekade ini telah terjadi revolusi dalam
dunia usaha yang, mempercepat perubahan-perubahan mendasar dalam mengatur
pengoperasian sebuah organisasi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan yang ada disekitar kita,
misalnya fasilitas ATM, phone banking, direct banking, smartcard, CD-ROM, Bar Code,
Scanner, dan lain-lain.
Teknologi informasi pada dasarnya adalah merupakan sinergi dari suatu sistem
pengolahan data dan sistem teiekomunikasi secara elektronik atau sering juga disebut sebagai
perpaduan antara komputer dan komunikasi. Kemampuan dari teknologi ini telah merubah
suatu organisasi yang desainnya tidak lagi ditentukan atau dibatasi oleh batas-batas horisontal,
vertikal atau batas dari luar yang diterapkan oleh struktur yang ditentukan sebelumnya, yang
selanjutnya oleh Jack Welch bentuk organisasi yang demikian dikenal dengan istilah
organisasi tanpa batas (Robbins & Coulter, 1999).
Teknologi informasi meliputi segala cara atau alat yang saling terintegrasi, yang
digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau menyajikan secara
elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang bermanfaat bagi pemakainya.
Teknologi ini dapat berupa kombinasi perangkat keras dan lunak komputer, prosedur kerja,
operator dan para pemakainya sebagai suatu sistem yang terpadu. Melalui teknologi ini telah
mengubah secara radikal cara-cara anggota organisasi dalam ber-komunikasi, menyampaikan
infornasi, mengerjakan tugas mereka, dan bekerja sama tanpa batasan waktu, batasan wilayah
dan tanpa terkendala oleh peraturan atau konvensi internasional.
Sejalan dengan itu, muncul berbagai kosa kata baru yang bisa jadi masih asing bagi kita
semua, seperti : world wide web (WWW), internet, intranet, ekstranet, cyberspace, electronic
mail, voice mail, caiendering electronic, telecommuting, electronic data interchange (EDI), dan
perkembangan terakhir adalah electronic commerce (e-commerce). Semua ini menunjukkan
pada kita bahwa organisasi yang akan mampu bertahan dan memiliki keunggulan bersaing
adalah organisasi yang dapat mengadopsi dan mengadaptasikan penggunaan teknologi tersebut,
dan yang selanjutnya bentuk organisasi ini sering disebut sebagai organisasi maya. Semua ini
hanya dapat dipenuhi bila melakukan investasi di bidang teknologi informasi. Investasi ini
dapat memberikan kontribusi yang besar bagi organisasi untuk meng-hasilkan produk yang
lebih bermutu, produk yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan konsumen, produk dengan
biaya rendah, meningkatkan produktivitas kerja, mening-katkan kreativitas dan inovasi,
memperoleh keunggulan kompetitif, meningkatkan layan-an langganan dan pembuatan
keputusan yang lebih baik (Turban et. al., 1996)
Sejalan dengan hubungan antara teknologi informasi dan organisasi yang menarik, serta
peran dari informasi di dalam organisasi masih merupakan isu utama, maka tulisan ini akan
mencoba untuk menelusuri secara garis besar bagairnana peran dari perkembangan teknologi
infonnasi terhadap pengembangan organisasi. Untuk itu pada bagian berikutnya kita akan
membahas mengenai teknologi informasi dan organisasi, teknologi informasi untuk keunggulan
bersaing, organisasi berbasis jaringan dan dampak sosial penggunaan teknologi informasi dalam
organisasi.

2.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud teknologi informasi ?


2. Bagaimana peranan teknologi informasi ?
3. Apa dampak sosial teknologi informasi pada tingkat organisasi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi


2. Untuk memahami peranan teknologi informasi.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh teknologi informasi pada
organisasi,
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknologi Informasi Dan Organisasi


Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer
dan telekomunikasi yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi
jaringan dan peralatan teknologi lainnya (Antaraina SF, 1995). Teknologi informasi merupakan
salah satu penyebab adanya tekanan bisnis pada setiap organisasi yang ada pada saat ini,
sebaliknya juga kebutuhan perusahaan dapat menyebab-kan perkembangan teknologi informasi
itu sendiri. Perkernbangan teknologi ini tidak hanya terfokus pada kebutuhan dalam sistem
pemrosesan data saja, tetapi juga mencakup semua aktivitas yang terdapat dalam sebuah
organisasi termasuk industri manufaktur. Harus diyakini bahwa setiap organisasi yang ada
adalah merupakan salah satu komunitas terbesar yang menikmati dan menerima implikasi dari
perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Pada tahap awal, pemanfaatan komputer hanya
digunakan pada sebatas aspek pengolahan data saja dan aplikasinya lebih ditujukan untuk
kegiatan akuntansi dan klerikal. Pada saat itu, sistem pengolahan data yang masih dilakukan
secara manual mulai diubah ke sistem elektronis dengan melaiui pemanfaatan media komputer,
dan yang sering disebut sebagai EDP (Electronic Data Processing ). Penerapan Teknologi ini
dapat memberikan berbagai manfaat bagi pemakainya, baik manfaat kualitatif dan kuantitatif.
Manfaat kuantitatif terdiri dari pengurangan biaya operasi dan perbaikan produk dan jasa yang
ditawarkan. Sedangkan manfaat kualitatif atau intangible benefits dapat berupa : analisis data
dapat lebih cepat, penyajian laporan manajemen lebih baik, beberapa pekerjaan dapat dilakukan
oleh individu yang sama, penghematan waktu, akses data dapat lebih tepat waktu, data yang
disajikan lebih akurat dan perbaikan dalam pengambilankeputusan. Menurut Monger (1988),
perkembangan teknologi dan khususnya teknologi informasi telah membawa tiga dampak utama
yang berpengaruh terhadap struktur organisasi yaitu : (a) otomasi, (b) disintetmediasi, dan (c)
integrasi. Otomasi dapat ditunjukkan dengan melalui penggunaan mesin-mesin otomatis, yang
selama revolusi industri secara bertahap telah mengambil alih kekuatan, pengalaman dan
keterampilan manusia. Dewasa ini otomasi ditunjukkan dengan penggunaan komputer untuk
mengambil alih pengetahuan manusia dan bahkan sedang dalam proses pengambil alihan
kecerdasan manusia. Disintermediasi adalah peniadaan proses antara yang merupakan "non
value added activities", sehingga "throughput time" dapat dipercepat. Sedang integrasi adalah
meliputi perpaduan berbagai bidang antara lain mulai dari integrasi komputer, input, proses,
output sampai ke integrasi komunikasi. Ketiga dampak tersebut adalah merupakan wujud nyata
dari pada perkembangan sistem pendukung pengambilan keputusan berbasis jaringan terpadu.

2.2 Peran Teknologi Informasi dalam Organisasi


 Revolusi teknologi informasi telah mendorong kemajuan dalam hal teknologi produk
dan proses, semakin pendeknya siklus hidup produk serta terbentuknya masyarakat yang peka
terhadap informasi.  Tanpa perlu diragukan lagi derasnya arus informasi dan perkembangan
teknologi telah menyebabkan kompetisi menjadi semakin ketat. Selain ikut mendorong
kemajuan dalam hal teknologi produk dan proses, teknologi informasi secara umum
memberikan dampak yang signifikan dalam organanisasi, diantaranya sebagai berikut:
1  Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain
yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk
mengurangi risiko risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory,
planning expert dan lain lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu
perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu
manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2  Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya
operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada tiga cara yang ditawarkan teknologi informasi
untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
                a.       Otomatisasi proses
Dampak awal dari adanya teknologi adalah terjadinya berbagai proses otomatisasi proses
pekerjaan. Dalam hal ini peran komputer telah dirasakan banyak membantu proses otomatisasi
pekerjaan. Banyak peran manusia telah digantikan oleh komputer dengan harapan akan tejadi
suatu proses produksi yang cepat, tepat, dan efisien. Adanya teknologi komputer telah
membawa perubahan perubahan besar dalam proses produksi, seperti adanya sistem produksi
yang fleksibel ( flexible manufacturing system) dan sistem manufaktur yang
terintegrasi ( computer intergrated manufacturing).
               b.        Disintermediasi
Disintermediasi merupakan suatu proses untuk meniadakan proses antara yang dirasa kurang
perlu dalam aktivitas bisnis. Contoh nyata adalah semakin menjamurnya mesin ATM yang
dalam banyak hal telah mempercepat transaksi antara nasabah bank dengan bank tanpa mesti
melalui kasir  atau teller sebagai perantara. Call center untuk menggantikan fungsi layanan
pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan. Dalam konteks pemasaran, order dapat
dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan
order. Computerized accounting system dapat menghindari atau meniadakan aktivitas akuntansi
yang bersifat manual. Dalam konteks organisasi bisnis peran decision support system telah
meniadakan peran – peran perantara komunikasi antara manajemen dengan tingkat atas
terhadap manajemen tingkat menengah dan operasional.
            c.       Integrasi  proses
Teknologi informasi dan juga didukung perkembangan pesat teknologi komunikasi telah
menyebabkan terjadinya suatu integrasi fungsi – fungsi bisnis dari input, proses hingga output.
Integrasi tidak hanya terjadi dalam suatu kegaitan bisnis dalam skala besar, namun juga terjadi
pada beberapa kegiatan bisnis dalam skala menengah. Adanya jaringan komputer seperti local
area network (LAN), Wide Area Network (WAN), internet, intranet merupakan bukti semakin
terintegrasinya aktivitas – aktivitas bisnis sehingga akan mempercepat proses/operasi bisnis
yang secara langsung akan meningkatkan kepuasaan pelanggan.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan
perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan,
tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu
menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
Pengaruh ketiga hal tersebut berakibat pada keharusan dunia usaha untuk melakukan perubahan
Visi, Misi, dan Strategi perusahaan yang dilandasi oleh perubahan kultur, struktur, dan system
organisasi perusahan sebagai bentuk adaptasi perusahaan terhadap perubahan pasar (lingkungan
bisnis).
2.3 Dampak Sosial Teknologi Informasi Pada Organisasi
Dampak teknologi bagi individu, organisasi dan masyarakat (sosial) tidak dirasakan
sebagai hal yang baru. Kini kita telah banyak mengetahui dan merasakan kelebihan dan
kekurangan penggunaan teknologi informasi. Di bagian ini akan dilihat bagimana TI
memberikan pengaruh. Dampak-dampak yang akan dijelaskan berikut ini lebih mengarah pada
dampak dari software teknologi informasi.
Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah membawa banyak perubahan
organisasional dalam berbagai area, antara lain:
a. Struktur organisasi, otoritas, kekuatan
TI memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer, perluasan pengendalian
(banyak karyawan untuk tiap supervisor), dan pengurangan jumlah manajer serta tenaga
ahli. Maka akan semakin sedikit tingkat manajerial yang akan ada dalam banyak
perusahaan, dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi. Hierarki organisasional yang
lebih datar akan menghasilkan pengurangan dalam jumlah total karyawan, rekayasa ulang
proses bisnis, peningkatan produktivitas karyawan, dan kemampuan karyawan di tingkat
yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan di tingkat yang lebih tinggi melalui dukungan
sistem informasi. Perkembangan terbaru dalam sistem terkomputerisasi mengubah struktur
kekuatan dalam perusahaan.
b. Tugas
dalam pekerjaan Sebuah tugas dalam pekerjaan akan berhubungan dengan tanggung
jawab pekerjaan tersebut. Dalam hal ini TI mengubah tugas dalam pekerjaan dan
kumpulan kemampuan. Tanggung jawab pekerjaan penting tidak hanya karena berkaitan
dengan stuktur perusahaan, tetapi juga karena berkaitan dengan kepuasan karyawan,
kompensasi, status, dan produktivitas. Berbagai perubahan dalam tanggung jawab
pekerjaan terjadi ketika restrukturisasi proses bisnis dilakukan, dalam hal ini diperlukan
kemampuan komputer dalam tingkat yang lebih tinggi untuk para pekerja dan perlunya
pelatihan ulang.

c. Jenjang karier karyawan

Peningkatan penggunaan TI dalam perusahaan secara signifikan dan dapat menimbulkan


dampak tidak terduga atas jenjang karier. Telah banyak profesional berkeahlian tinggi
yang telah mengembangkan kemampuan mereka melalui pengalaman selama bertahun-
tahun, memiliki serangkaian posisi yang menghadapkan mereka pada situasi yang makin
sulit dan rumit. Penggunaan e-learning dan tutorial inteligen dapat menjadi jalan pintas
bagi pembelajaran ini karena memungkinkan pengangkapan dan pengelolaan penggunaan
pengetahuan secara lebih efisien.
d. Supervisi
Fakta bahwa pekerjaan seorang karyawan dilakukan secara online dan disimpan secara
elektronik menimbulkan kemungkinan adanya supervisi elektronik yang lebih besar.
Supervisi jarak jauh lebih banyak menekankan pada pekerjaan yang diselesaikan dan
lebih sedikit berkaitan dengan hubungan personal serta politik kantor. Dalam hal ini
internet memiliki potensi untuk meningkatkan supervisi jarak jauh.
e. Pekerjaan manajer
Tugas yang paling penting bagi manajer adalah mengambil keputusan. TI dapat
mengubah cara pengambilan keputusan dibuat, dan akibatnya juga mengubah pekerjaan
para manajer. Bagi para manajer teknolog informasi memberi mereka waktu untuk keluar
dari kantor dan masuk ke lapangan. Mereka juga dapat meluangkan lebih banyak waktu
untuk aktivitas perencanaan. Pengumpulan informasi untuk pengambilan keputusan kini
dapat dilakukan secara lebih cepat melalui mesin pencari dari internet. TI mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi tahapan dalam proses pengambilan keputusan.
TI juga dapat mengubah syarat kepemimpinan, contohnya komunikasi langsung yang
biasanya dilakukan dapat digantikan oleh e-mail dan konferensi terkomputerisasi. Hal
tersebut menyebabkan kualitas kepemimpinan yang berkaitan dengan kehadiran fisik
akan berkurang. Kepemimpinan yang efektif dapat dianggap lebih berkaiatan dengan
komunikasi berbasis komputer.

Dampak Teknologi Informasi dalam organisasi:


1. Hubungan internal dalam organisasi
 Menambah daya saing karena teknologi informasi meningkatkan efisiensi dan
efektifitas organisasi
 Teknologi informasi dapat menjaga kemanan laporan dari suatu organisasi. Contoh :
Menggurangi kemungkinan laporan suatu organisasi dapat dicuri
 Tekonologi informasi meningkatkan akurasi
 Dengan adanya TI, dapat meningkatkan employee satisfaction
2. Hubungan dengan konsumen
 TI membantu untuk menjaga hubungan baik dengan buyer
 TI dapat memberikan layanan kepada pelangan 24 jam

3. Hubungan dengan supplier


 TI membantu menjalin hubungan baik dengan supplier
 TI memudahkan organisasi untuk melakukan pencarian dan perbandingan supplier yang
dapat menyediakan produk atau jasa yang lebih baik dan murah
 TI memudahkan proses pendistribusian informasi kepada supplier
 TI mempermudah organisasi untuk mencari supplier
 TI dapat digunakan untuk mengintegrasi supply chain dengan supplier
4. Hubungan dengan Kompetitor/Pesaing
 TI memungkinkan organisasi menurunkan biaya produksi sehingga dapat
menjual barang dengan harga lebih murah dari pada pesaing baru
5. Hubungan dengan Produk
 TI memungkinkan diversifikasi produk
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teknologi informasi berkembang dengan cepat dan akan terus berkembang sampai
masa depan. Penggunaan teknologi informasi akan semakin meningkat. Teknologi informasi
membawa dampak positif dan negatif bagi organisasi, individu, maupun sosial masyarakat.
Kegunaan akan teknologi informasi dapat dirasakan manfaatnya bila TI dikelola dengan cara
yang baik dan bertanggung jawab. Apabila TI dapat dikelola dengan baik, TI dapat
membantu menyelesaikan permasalahan dalam organisasi, individu, dan juga sosial
masyarakat.
Perkembangan TI juga telah menciptakan komunitas virtual yang memungkinkan
para pengguna yang memiliki kesamaan hobi dapat berkumpul, serta bertukar pikiran dan
informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung. Komunitas virtual dapat dikembangkan
menjadi tempat melakukan transaksi elektronik yang menjadi peluang usaha baru bagi
perusahaan atau individu.

3.2. Saran
Perkembangan TI membawa dampak yang baik maupun buruk baik invidu,
kelompok, maupun organisasi. Oleh karena itu tergantung setiap individu memanfaatkannya.
Dan sebaiknya memanfaatkan perkembangan TI demi kebaikan dan pemanfaatan yang baik
DAFTAR PUSTAKA

· “Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi”


http://machrus.student. umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_27.pdf ( diakses
pada 29 September 2013)Herawan,
· http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/1979
0712200501 1-NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf (diakses
pada 29 September 2013)
· Isma, Ade, dkk. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap
Masyarakat”
· http://blog.mukhlisbersama.web.id/2012/03/teknologi-informasi-padaorganisasi. html

Anda mungkin juga menyukai