Oleh:
Pendamping:
Puji syukur yang telah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Mini Project yang berjudul “Mitos COVID-19 di
Kalangan Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Surungan Padang
Panjang”.
Laporan Mini Project ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia yang dilaksanakan di wahana
Puskesmas Bukit Surungan Kota Padang Panjang.
Penulis menyadari Mini Project ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga dengan Mini Project ini
dapat membantu Puskesmas Bukit Surungan dalam memberikan pelayanan yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang dan mampu memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
a. Karakteristik Patogen
d. Faktor Resiko
Berdasarkan penelitian yang dilakukan CDC China, diketahui
bahwa kasus paling banyak terjadi pada pria (51,4%) dan terjadi pada
usiaa 30 - 79 tahun dan paling sedikit terjadi pada usia <10 tahun
(1%). Sebanyak 81% kasus merupakan kasus ringan, 14% parah, dan
5% kritis (Wu Z dan McGoogan JM, 2020). Orang dengan usia lanjut
atau yang memiliki penyakit bawaan diketahui lebih beresiko untuk
mengalami penyakit yang lebih berat. Usia lanjut juga diduga
berhubungan dengan tingkat kematian. Tingkat kematian juga
dipengaruhi oleh penyakit bawaan, 10,5% pada penyakit
kardiovaskular, 7,3% pada diabetes, 6,3% pada pernapasan kronis, 6%
pada hipertensi dan 5,6% pada kanker (Kemenkes, 2020)
Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko
tinggi tertular. Di Italia, sekitar 9% kasus COVID-19 adalah tenaga
medis. Di China, lebih dari 3.300 tenaga medis juga terinfeksi, dengan
mortalitas sebesar 0,6% (Wang J, dkk, 2020).
e. Manifestasi Klinis
f. Pemeriksaan Laboratorium
h. Diagnosis
2. Pengetahuan Masyarakat
a. Definisi
Menurut Bloom, pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu,
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,
yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman
penelitian tertulis bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih lama diterapkan dibandingkan perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Notoadmojo,2003).
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal,
termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik
secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang
melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu obyek tertentu
(Mubarok dkk,2007)
b. Tingkat pengetahuan
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya (Notoatmodjo,2003)
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari (Notoatmodjo,2003).
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain
(Notoatmodjo,2003).
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2003)
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah
ada (Notoatmodjo,2003).
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada (Notoatmodjo,2003)
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan survey cross-sectional.
Kualitatif untuk mengetahui gambaran pengetahuan terkait mitos COVID-19 di
kalangan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Bukit Surungan.
3. Populasi Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Bukit
Surungan yang melakukan kunjungan di puskesmas pada bulan April
2021.
b. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel didasarkan pada ketersediaan dan kemudahan untuk
mendapatkannya atau convenience sampling. Besar sampel menggunakan
patokan umum (rule of thumb) menurut Tabachnick adalan n ≥ 50 + 8 (m)
dimana “m” adalah jumlah variabel independen. Dari kedua dasar
penentuan jumlah sampel diatas, berdasarkan rumus rule of thumb oleh
Tabachnick adalah 50+8(1) maka jumlah sampel yang harus dipenuhi
adalah 58 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria Inklusi :
1) Semua pasien di wilayah kerja Puskesmas Bukit Surungan berusia 18-
55 tahun dan berkunjung ke Puskesmas Bukit Surungan pada bulan
April 2021
2) Bersedia menjadi responden dan masuk wilayah kerja Puskesmas
Bukit Surungan.
Kriteri Eksklusi:
1) Tidak bersedia menjadi responden.
2) Berusia <18 tahun dan >55 tahun.
4. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yaitu melalui pengisian
kuisioner.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar
kuisioner untuk mengumpulkan data dari responden. Pengumpulan data yang
digunakan peneliti adalah lembar kuisioner untuk mengetahui gambaran
pengetahuan terkait mitos COVID-19 pada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Bukit Surungan. Lembar kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang
disusun secara tertulis yang dibagikan kepada responden untuk mengumpulkan
data.
Kuisioner terdiri atas 14 item tentang mitos, 9 pernyataan mitos yang
tercatat di website mythbuster WHO, 6 mitos diambil dari Freund (2020), dan satu
mitos ditambahkan oleh penulis. Hasil uji reabilitas kuisioner diperoleh nilai
alpha cronbach sebesar 0,755. Dua item gugur, sehingga item yang dianalisiss
adalah 14 item.
6. Prosedur Penelitian
Data dikumpulkan dari pengisian kuisioner. Kuisioner terdiri dari 14 item mitos.
Partisipan memberikan respon dengan memberikan pilihan pada pernyataan sebagai
fakta atau mitos. Atau absence jika responden tidak dapat menentukan pilihan.
7. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan bantuan komputer.
Melalui beberapa tahapan yaitu :
Editing
Coding
Processing
Cleaning
Semua data dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya.