OLEH :
RESY DIWI PRAWITA SARY
2016.02.082
1. DR. H. Soekardjo, selaku Ketua STIKES Banyuwangi yang telah memberi izin dan
menyediakan sarana dan prasarana kepada penulis untuk menyusun makalah guna
menyelesaikan tugas UAS mata kuliah Keperawatan Intensif.
2. Ns. Anita Dwi Ariyani, S.Kep., M.Kep, selaku Ka Prodi S1 Keperawatan
3. Ns. Rudiyanto, S.Kep., M.Kep, selaku PJMK Mata Kuliah Keperawatan Intensif sekaligus
Pembimbing dalam Penyusunan Makalah.
4. Teman-teman semua yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan makalah.
Makalah ini disusun dari berbagai literatur baik buku maupun internet. Diajukan untuk
memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Keperawatan Intensif.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat diharapkan penulis.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia
pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................. 6
2.1 Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.......................... 6
2.2 Dasar Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja..................... 8
2.3 Tujuan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja................. 10
2.4 Istilah Dan Definisi Dalam K3................................................... 11
2.5 Usaha Dalam Mencapai Keselamtan Kerja................................ 13
2.6 Masalah Kesehatan Karyawan................................................... 16
2.7 Tenaga Kerja Wanita Dan Kesehatan Profesi.............................17
2.8 Karakteristik Tenaga Kerja Wanita.............................................17
2.9 Masalah Kesehatan Utama…......................................................17
BAB 3 PENUTUP ....................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan.................................................................................19
3.2 Saran…………………………………………………………......19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan manusia baik jasmani maupun rohani serta karya dan budayanya
yang tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada
khususnya.
Kesehatan kerja adalah Aspek atau unsur kesehatan yang erat bertalian dengan
lingkungan kerja dan pekerjaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat
mempengaruhi kesehatan tenaga kerja (ILO dan WHO).
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari
luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian
alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
6
Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari kekerasan
fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau
gangguan fisik.
7
Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun karena kecelakaan.
Program kesehatan yang baik akan menguntungkan para pekerja secara material, selain
itu mereka dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih nyaman, sehingga secara
keseluruhan para pekerja akan dapat bekerja secara lebih produktif.
9
Sedangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa “untuk melindungi keselamatan
pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja.” (ayat 2), “Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang
berlaku.” (ayat 3). Dalam Pasal 87 juga dijelaskan bahwa Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen.
5..Hazard (Bahaya)
suatu sumber/kondisi/situasi yang berpotensi menyebabkan gangguan/kecelakaan dan
dapat melukai manusia serta menimbulkan kerugian.
6.Risk (Risiko)
Kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya/paparan dengan keparahan
dari cedera/gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian/paparan tersebut.
7. Danger (Tingkat Bahaya)
Merupakan ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya
mungkin ada tetapi menjadi tidak begitu bahaya karena telah dilakukan tindakan
pencegahan.
11
a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang
diperhitungkan keamanannya.
b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pengaturan Udara
a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor,
berdebu, dan berbau tidak enak).
b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3. Pengaturan Penerangan
a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
b) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
4. Pemakaian Peralatan Kerja
a) Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik.
5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
a) Stamina pegawai yang tidak stabil.
b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara
berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap
pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan
fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa risiko bahaya.
Dalam melakukan Job Hazard Analysis, ada beberapa lagkah yang perlu dilakukan:
12
1) Melibatkan Karyawan.
Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard analysis.
Mereka memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya, dan hal tersebut merupakan
informasi yang tak ternilai untuk menemukan suatu bahaya.
4) Membuat Daftar, Peringkat, dan Menetapkan Prioritas untuk Pekerjaan Berbahaya.
Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang tidak dapat diterima atau
tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi dan yang paling tinggi tingkat
risikonya. Hal ini merupakan prioritas utama dalam melakukan job hazard analysis.
1.Identifikasi bahaya
a.Inspeksi
13
b.Walk trough survey
d. Dokumen kerja
2. Penilaian risiko
a. Kualitatif
b. Kualitatif
3. Pengendalian risiko
a.Eliminasi
b.Substitusi
c.Teknis
d.Administratif
14
• Tujuan Penerapan smk3
• Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, teratur, terstruktur dan terintegrasi;
• Mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh;
• Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk
mendorong produktivitas.
d. Ergonomika
Ergonomika adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia dengan
pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas
yang digunakan, serta lingkungan kerjanya.
Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat dilakukan adalah:
1. Job Rotation
2. Personal protective equipment
3. Penggunaan poster/propaganda
4. Perilaku yang berhati-hati.
Beberapa kasus yang menjadi masalaha kesehatan bagi para karyawan adalah:
a) Kecanduan alkohol & penyalahgunaan obat-obatan
Akibat dari beban kerja yang terlalu berat, para karyawan terkadang
menggunakan bantuan dari obata-obatan dan meminum alcohol untuk menghilangkan
stress yang mereka rasakan. Untuk mencegah hal ini, perusahaan dapat melkaukan
15
pemeriksaan rutin kepada karyawan tanpa pemberitahuan sebelumnya dan perusahaan
tidak memberikan kompromi dengan hal-hal yang merusak dan penurunan kinerja
(missal: absen, tidak rapi, kurang koordinasi, psikomotor berkurang)
b) Stress
Stres adalah suatu reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan
kepada tubuh tersebut. Banyak sekali yang menjadi penyebab stress, namun beberapa
diantaranya adalah:
1. Faktor Organisasional, seperti budaya perusahaan, pekerjaan itu sendiri, dan kondisi
kerja
2. Faktor Organisasional seperti, masalah keluarga dan masalah finansial
c) Burnout
"Burnout” adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun
fisik. Biasanya hal itu disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak
sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Burnout mengakibatkan kelelahan emosional
dan penurunan motivasi kerja pada pekerja. Biasanya dialami dalam bentuk kelelahan
fisik, mental, dan emosional yang intens (beban psikologis berpindah ke tampilan fisik,
misalnya mudah pusing, tidak dapat berkonsentrasi, gampang sakit) dan biasanya
bersifat kumulatif.
• Perlakuan berbeda dalam segi gaji, kenaikan pangkat, sexual harrasment, sering
dianggap kurang mampu, tidak mendapat kesempatan dalam mengambil
keputusan sendiri.
• Kekurangan gizi
• Stress akibat kerjaàperan ganda, sistem pekerjaan
• Gangguan kesehatan akibat faktor ergonomiàdesain tempat kerja dan APD
sering tidak sesuai dg ukuran naker wanita
• Gangguan kesehatan reproduksi sampai bisa menyebabkan infertil dll.
Pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja /buruh perempuan yg
berangkat bekerja antara pukul 23.00-07.00
17
BAB III
PENUTUP
18
DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga
Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-9-msdm-10-11.ppt)
19