Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

MASALAH MASALAH SOSIAL BUDAYA YANG MEMENGARUHI


KESEHATAN MASYARAKAT PADA MASYARAKAT

Oleh :

1. Eka Lailatul Roviqoh (1440119017)


2. Eni Safitri (1440119021)
3. Eviana (1440119022)
4. Riskiana (1440119051)
5. Siti Fatmawati (1440119058)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas keperawatan
dengan judul “Masalah Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan
Masyarakat, Utamanya Bidang Keperawatan ” yang merupakan salah satu
persyaratan akademik dalam pelaksanaan belajar mengajar dalam pendidikan.
Dalam penyusunan tugas ini kami berusaha semaksimal mungkin namun
kemampuan kami sangat terbatas, sehingga penyusunan tugas ini jauh dari
sempurna, dan kami menyadari akan segala kekurangan dalam penyusunan tugas
ini. Kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas makalah ini dan kesempatan penulis selanjutnya.
Akhir penulis berharap, makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi
semua pihak, terutama bagi masyarakat Akademi Kesehatan Rustida ini. Semoga
Allah senantiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya atas semua usaha baik
ini.Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb

Glenmore , 07 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB l.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

Tujuan Umum............................................................................................................1

Tujuan Khusus...........................................................................................................1

BAB ll................................................................................................................................3

A. Masyarakat...........................................................................................................3

B. Faktor – faktor Masyarakat....................................................................................4

C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik....................................................................4

D. Pengertian Masalah Soaial..................................................................................4

E. Klafikasi Masalah Sosial dan Sebab Sebabnya..................................................5

F. Kebudayaan............................................................................................................6

G. Perubahan Social Budaya......................................................................................7

H. Aspek social budaya ..............................................................................................9

BAB lll.............................................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................13

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui
pengembangan di bidang kesehatan di harapkan akan semakin meningkat
tingkat kesehatan masyarakat pada pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat secara memadai (dians kesehatan,2007).
berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang
kondusif,perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan
kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah.
Akan tetapi pada kenyataannya, pembangunan kesehatan masih jauh dari
yang di harapkan. Permasalahan- permaslahan kesehatan masih banyak
terjadi. Beberapa diantaranya adalah : penyakit- penyakit seperti dbd, flu
burung, dan sebagainya semakin menyebar luas, kasus- kasus gizi buruk yang
semakin marak, periotas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran semakin
tinggi,sebebnarnya individu menjadi faktor penentu dalam menentukan status
kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola hidup ataupun kebudayaan
tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan di ikuti perubahan zaman.
B. Tujuan

Tujuan Umum
Tujuan dari pembuat makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja
aspek-aspek social budaya yang mempenagruhi perilaku kesehatan
masyarakat.

Tujuan Khusus
a) Agar pembaca memahami tentang apa itu masyarakat ?
b) Agar pembaca memahami tentang apa itu budaya ?

1
c) Agar pembaca memahami tentang apa yang dimaksud dengan
perubahan budaya ?
d) Agar pembaca memahami tentang apa yang dimaksud dengan budaya
yang mempengaruhi kesehatan
e) Agar pembaca memahami tentang apa itu askep social budaya ?
f) Agar pembaca memahami tentang yang dimaksud dengan aspek
budaya ?
g) Agar pembaca memahami yang dimaksud dengan perubahan social
budaya ?

2
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA

A. Masyarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu
dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan
pikiran, naluri, perasaaan, keinginan. Manusia memberi reaksi dan melakukan
interaksi dengan lingkungan. Pola interaksi social dihasilkan oleh hubungan
yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat adapun pengertian
masyarakat menurut para ahli :
1. Menurut selo sumardjan masyarakat adalah orang- orang yang hidup
bersama dan menghasilakn kebudayaan
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu strukur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan atau
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton dan C. hunt masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama – sama dalam waktu ang
cukup lama, tinggal disuatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dala kelompok /
kumpuolan manusia tersebut
5. Menurut Koentjaraningrat (1996) : masyarakat adalah kesatuan hidu
manusia yang berinteraksi sesuai dengan system adat istiadat tertentu yang
sifatanya berkesinambunagn dan terikat rasa identitas bersama.
6. Menurut Gillin (1954) masyarakat adalah kelompok manusia yang besar
yang mempunyai kebiasaan,sikap, tradisi dan perasaaan persatuan yang
sama.

3
B. Faktor – faktor Masyarakat.
Menurut soerjono soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur
sebagai berikut :
1. Beranggota minimal dua orang
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasikan manusia
yang baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan- aturan
hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik.


Menurut marion levy di perlukan empat kriteria yang harus di penuhi agar
sekumpulan manusia ini dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama
2. Saling setia pada sistem tindakan utama
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota
4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dan kelahiran / reproduksi
manusia.

D. Pengertian Masalah Soaial


Masalah masyarakat menyangkut analisis rentang macam macam gejala
kehidupan masyarakat, sedangkan problema sosial meneliti gejala gejala
abnormal masyarakat dengan maksud unrtuk memperbaiki atau bahkan untuk
menghilangkannya. Sosiologi menyelidiki persoalan persoalan umum dalam
masyarakat qwdengan maksud menemukan dan menafsirkan kenyataan
kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Sementara itu, usaha usaha
perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial (social work). Dengan
kata lain, sosiologi berusaha untuk memahami kekuatan sosial. Pekerjaan
sosial berusaha untuk menanggulangi gejala gejala abnormal dalam

4
masyarakat atau untuk memecahkan persoalan persoalan yan dihadapi oleh
masyarakat.
Masalah sosial menyangkut nilai nilai sosial dan moral. Masalah tersebut
merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang imoral,
berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Oleh sebab itu, masalah
masalan sosial tidak mungkin di telaah tanpa mempertimbangkan ukuran
ukuran masyarakat apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Sosiologi menyangkut teori yang hanya dalam batas tertentu menyangkut
nilai nilai sosial dan moral.
Walaupun sosiologi meneliti gejala gejala kemasyarakatan, sosiologi
juga perlu mempelajari masalah masalah sosial. Karena itu merupakan aspek
aspek tata kelakuan sosial. Dengn demikian, sosiologi juga berusaha
mempelajari masalah sosial seperti kejahatan, konflik antar ras, kemiskinan,
percerain, pelacuran, delinkuensi anak anak, dan seterusnya. Hanya dalan hal
ini, sosiologi bertujuan untuk menemukan sebab sebab terjadinya masalah
sosiologi tidak terlalu menekan pada memecahan atau jalan keluar dari
masalah masalah tersebut. Kerana usaha usaha uantuk mengatasi masalah
sosial hanya mungkin berhasil apabila didasarkan pada kenyataan serta latar
belakangnya, Sosiologi dapat pula ikut serta membantu mencari jalan ke luar
yang mungkin dapat di anggap efektif
Masalah sosial merupakan suatu ketidak sesuaian anatara unsur unsur
kebudayaan dan masyarakat, yang membahyakan kehidupam kelompok
sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.
Dalam keadaan normal terdapat intregasi serta keadaan yang sesuai pada
hubungan hubngan antara unsur unsur kebudayaan atau masyarakat.

E. Klafikasi Masalah Sosial dan Sebab Sebabnya


Klafikasi masalah sosial berdasarkan sumbErnya, yaitu:
1. Ekonomis
2. Biologis
3. Biopsikologis

5
4. Kebudayaan
Klafikasi yang berbeda mengadakan penggolongan atas dasar kepincanga
kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan sosial, dan
kebijaksanaan sosial. Klafikasi ini lebih luas ruang lingkupnya dari pada
klafikasi yang terdahulu.

F. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di
artikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.dalam
bahasa inggris kebudayaan di sebut culture, yang berasal dari kata latin colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang di terjemahkan sebagai “kultur” dalam
bahasa indonesia
1. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville j.
Herskovist dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
cultural – Determinism
2. Herskovists memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
3. Menurut Andress Eppink. Kebudayaan mengandung keseluruhan struktur
–struktur social ,religus, dan lain- lain serta pernyataan intelektual dan
artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
4. Menurut Edward Burrnelt Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandng pengetahuan
5. Menurut selo soenardjan dan soelaiman soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

6
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalaam pikiran manusia,
sehinngga dalam kehidupan sehari- hari, kebudayaan ini bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda – benda yang di
ciptakan oleh manusia sebagai mahkluk yang berbudaya. Berupa perilaku dan
benda – benda yang bersifat nyata, misalnya pola –pola perilaku,bahasa,
perilaku hidup,organisasi social,religi,seni, dan lain- lain yang kesemuannya
ditunjukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu :
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok
yaitu:
a. Alat-0alat teknologi
b. Sistem ekonomi
c. Keliarga
d. Kekuasaan politik
2. Bronislaw malinawski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a. Sistem norma social yang memubgkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya
b. Organisasi ekonomi
c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga) adalah lembaga pendidikan utama

G. Perubahan Social Budaya


Dalam teori Hl . belum tentang status kesehatan .maka di jelaskan
tentang beberapa faktor yang mempengaruhi status kesehatan, antara lain :
1. Lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik, social budaya,ekonomi,
perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan
2. Lingkungan social budaya tersebut tidak saja mempengaruhi status
kesehatan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan kesehatan.
Sebagaimana kita tahu bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak
suku bangsa yang mempunyai latar budaya yang beraneka ragam. Lingkungan

7
budaya tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku manusia yang memiliki
budaya tersebut, sehngga denagn beraneka ragam budaya, menimbulkan
variasi daam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk dalam perilaku
kesehatan.
Dengan masalah tersebut, maka petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan latar budaya yang beraneka
ragam, perlu sekali mengetahui budaya dan masyarakat yang dilayaninya, agar
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan memberikan
hasil yang optimal, yaitu meningkatkan kesehatn masyarakat.
Manusia adalah mahkhluk social yang dalam kehidupannya tidak bisa
hidup sendiri sehngga membentuk kesatuan hidup yang dinamakan
masyarakat, dengan definisi tersebut, ternyata pengertian masyaraakat masih
di rasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih kongkrit nya maka ada
beberapa unsur masyarakat dikelompokkan mejadi 2 yaitu:
1. Kesatuan social dan
2. Pranata social
Kesatuan social merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan kesatuan
individu yang berinterakssi dengan kehidupan masyarakat, sedangkan yang
dimaksud, pranta social adalah hmpunan norma norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebbutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat,
norma- norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang
yang hidup dalam masyarakat, kebudayana dalam pengertian yang terbatas
,banyak orang yang memberi definisi kebudayaan sebagai bangunan yang
indah , can di, tari- tarian, seni suara dna seni rupa.
Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang
kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaaan, dan
kemampuan kesenian,moral bukan adat istiadat dan kemampuan lain serta
kebiasaaan –kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat,
sedangkan menurut koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan
adalah seluruh dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan
yang halus di dapatkannya dengan belajar dan semuanya tersuusn dalam
kehidupan masyarakat.

8
karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga
harus di rubah budayanya
1. bentuk perubahan social budaya :
a. perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat
b. perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya besar
c. perubahan yang direncanakn dan yang tidak di rencanakan
perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek di sebut
inovasi, syarat inovasi :
a. masyarakat merasa membutuhkan perubahan
b. perubahan harus di pahami dan dikuasai masyarakat
c. perubahan dapat diajarkan
d. perubahan memberikan keuntungan di masa yang akan datang
e. perubahan tidak merusak prestise pribadi dan kelompok
penyebab perubahan tidak meluas :
a. Pengguna perubahan baru dapat mendapat suatu hukuman
b. Penemuan baru sulit diintegrasikan ke dalam pola kebudayaan yang ada

H. Aspek social budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status


kesehatan
Selanjutnya di jelaskan bebrapa aspek budaya yang empengaruhi
perilaku kesehatan dan status kesehatn yang pertama adalah :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Social ekonomi
Jika dilihat dari aspek umur, maka ada perbedaan golongan penyakit
berdasarkan golongan umur, misalnya dikalangan balita banyak yang
menderita penyakit infeki , sedangkan pada golongan dewasa atau usia lanjut
lebih banyak menderita penyakit kronis, demikian juga dengan aspek
golongan menurut jenis kelamin, di kalangan wanita lebih banyak menderita
kanker payudara, sedangkan pada pria lebih banyak menderita kanker prostat,

9
begitu juga dengan jenis pekerjaan, dikalangn petani lebih banyak menderita
penyakit cacingan, karena aktifitasnya banyak dilakukan disawah, sedangkan
pada buruh tekstil lebih banyak menderita penyakit saluran pernapasan karena
banyak terpapar debu, keadaan social ekonomi juga mempengaruhi pada pola
penyakit, bahkan juga berpenhgaruh pada kematian, misalnya angka kematian
lebih tinggi pada golongan yang statusnya ekonominya rendah.
Menurut H Ray Elling (1970) ada beberapa faktor social yang
berpengaruh pada perilaku kesehatan antara lain:
1. Self concept
Kiata ditentukan oleh tingkat keputusan atau tidak kepuasan yang kita
rasakan terhadap diri kita sendiri, terutama bagaimana kita ingin
memperlihatka diri kita kepda orang lain, oleh karena itu secara tidak
langsung self concept kita cenderung menentukan, apakah kita akan
menerima keadaan diri kita seperti adanya atau berusaha untuk
mengubahnya.
Self concept adalah faktor yang penting dalam kesehatan, karena
mempengaruhi perilaku masyarakat dan juga perilaku kesahatan
2. Image kelompok. G. M foster menambahakan ,bahwa identifikasi individu
Kepada kelompok juga berpengaruh terhadap perilaku kesehatan
Image seseorang individu sangat dipengaruhi oleh image
kekompok. Sebagai contoh, seorang anak dokter akan terpapar oleh
organisasi kedokteran dan orang-orang dengan pendidikan tinggi,
sedangkan anak petani tidak terpapar dengan lingkungan medis, dan besar
kemungkinan juga tidak bercita-cita untuk menjadi dokter.
3. pengaruh identifikasi kelompok sosialnya terhadap perilaku kesehatan
Identifaksi kelompok kecilnya sangat penting untuk memberikan
keamanan psikologis dan kepuasan dalam pekerjaan mereka.
Menurut G. M foster (1973) aspek budaya yang dpat mempengaruhi
Kesehatan seseorang antara lain adalah :
1. Tradisi
Pengaruh tradisi terhadap perilaku kesehatan dan status kesehatan

10
Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif
terhadap kesehatan masyarakat, misalnyadi New Guinea,pernah terjadi
wabah penyakit kuru. Penyakit ini menyerang susunan saraf otak dan
penyebabnya adalah virus, penderita hanya terbatas pada anak – ank dan
wanita, setelah dilakukan penelitian ternyata penyakit ini menyebar karena
adnya trdisi kanibalisme
2. Sikap fatalisme
Pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan kesehatn
Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan.
Beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok yang beraga islam
dalam percaya bahwa anak adalah titipan tuhan, dan sakit atau mati itu
adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari
pertolongan bagi anakya yang sakit , atau menyelamatkan seseorang dari
kematian.
3. Nilai
4. Ethnocentrisme
Pengaruh sikap Ethnosentris terhadap perilaku dan status kesehatan
Sikap ethonosentris adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan
sendri yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain
misalnya orang- orang berat merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan
teknologi yang dimilikinya dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya
paling maju sehingga merasa superior terhadap budaya dari masyarakat
yang sedang berkembang tetapi dari sisi lain. Semua anggota dari budaya
lainnya menganggap bahwa yang dilakukan secara alamiah yang terbaik.
Oleh karena itu sebagi petugas kesehatan kita harus menghindari sikap
yang menganggapbahwa petugas adlah orang yang pandai, paling
mengetahui maslah kesehatn karena pendidikan petugas lebih tinggi dari
pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikat
sertakan ,masyarakat , dalam masalah kesehatan masyarakat. Dalm hal ini
memang petugas lebih baik mengusai tentang masalah kesehatn, tetapi
masyarakat diman mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di
masyarakatnya sendiri.

11
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik , mental
maupun kesejahteraan social, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah
atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik, kesehatan,
sebagai sumber kehidupan sehari- hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan
merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber sumber social,
budaya dan personal. Dengan teori belum kita dapat mempengaruhi kondisi
lingkungan yang buruk, dan juga hal – hal yang dapat mempengaruhi status
kesehatan, seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama kesehatan, yaitu
genetic, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan.

B. Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadapa
kesehatan, maka perlu peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah
kesehatn masyarakat.
Penyedia layanan kesehatan, masyarakat, pemerintahan dan perusahan
perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan masyarakat secara
terpadu dan berkelanjutan. Dibutuhkan kerjasama dalam merumuskan dan
mengebbangkan program kesehatan masyarakat sesuai dengan karateristik
daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat sehat dalam
pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan pengetahuan
masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan
merupakan milik dan tanggung jawab bersama.

12
DAFTAR PUSTAKA

soekanto, S. (2010). Sosiologi suatu pengantar. jakarta: PT RAJAGRAFINDO


PERSADA.

mubarak, W. i. (2009). Sosiologi untuk Keperawatan. jakarta: Salemba Medika.

https://id.scribd.com/doc/145406677/. (n.d.). makalah aspek sosial budaya yang


memengaruhi kesehatan dalam masyarakat.

Notoatmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Edisi Revisi.


jakarta: Rineka Cipta.

mubarak, w. (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas. jakarta: Sagung Seto.

13

Anda mungkin juga menyukai