DOWN SYNDROME
Disusun oleh :
14.40119070
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2021
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
DOWN SYNDROME
Pembimbig
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT , yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyususnan makalah tentang “Asuhan Keperawatan Anak
Dengan Down Syndrome“
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen selaku penanggung
jawab mata kuliah , dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan
tugas ini , kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi , mengingat akan kemampuan yang masih
terbatas .
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................................5
1.2 Tujuan........................................................................................................................................5
a. Tujuan umum.............................................................................................................................5
b. Tujuan khusus............................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
A. Konsep Dasar Penyakit Down Syndrom...................................................................................6
1. Definisi..................................................................................................................................6
2. Etiologi..................................................................................................................................6
3. Manifestasi klinis...................................................................................................................7
4. Patofisiologi...........................................................................................................................8
PATHWAY...................................................................................................................................9
5. Penatalaksanaan...................................................................................................................10
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................................11
A. Pengkajian...............................................................................................................................11
B. Pemeriksaan fisik.................................................................................................................12
C. Diagnosa Keperawatan........................................................................................................14
D. Intervensi Keperawatan.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengetahui dan memahami konsep down
syndrome dan asuhan keperawatan untuk pasien yang mengalami down syndrome.
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian down syndrom
2. Mengetahui etiologi down syndrom
3. Mengetahui manifestasi klinis down syndrom
4. Mengetahui patofisiologi down syndrom
5. Mengetahui asuhan keperawatan anak dengan down syndrom
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Resiko infeksi
Terjadi kelainan
Trisomi
Sindrom Dwon
Kecerdasan
menurun Pertumbuhan tulang lambat Lidah pendek dan
besar
Gangguan tumbuh
Kelainan fisik pada Gangguan fungsi
kembang
anak menelan
Resiko defisit
Resiko cedera/
nutrisi
jatuh
5. Penatalaksanaan
Perawatan anak sinrom down, kompleks karena banyaknya masalah medis dan
psikososial, baik yang timbul segera atau jangka panjang. Manajemen kesehatan,
lingkungan rumah, pendidikan, dan pelatihan vokasional, sangat berpengaruh
terhadap fungsi anak dan remaja sindrom down dan membantu proses transisi ke masa
dewasa. Penanganan lebih lanjut selama masa anak, dan perlu dibahas secara periodik
sesuai tahap perkembangan adalah :
B. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : komposmentis
3. BB dan TB : untuk mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada anak.
b. Head to toe
1. Kepala : bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchepaly) dengan
bagian anteroposterior kepala mendatar, oksiput datar (brakisefali)
2. Wajah : paras muka yang hampir sama seperti muka orang mongol, pangkal
hidungnya pendek/pesek.
3. Mata : seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk
lipatan (epicanthal folds), fisura palpebra miring ke atas. Gangguan
penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea. Jarak diantara 2
mata jauh dan berlebihan kulit disudut dalam.
4. Mulut dan gigi : mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar.
Pertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur. Dapat terjadi gangguan
mengunyah, menelan dan bicara.
5. Telinga , hidung , tenggorokan
Bayi dengan down syndrome lebih rentan terhadap otitis media, sinusitis, atau
faringitis karena malformasi midfasial yang menghambat drainase optimal
tuba Eustasius dan sinus. Jiko otitis media, sinusitis, atau faringitis disebabkan
oleh bakteri, infeksi harus diobati secara tepat dan agresif untuk mencegah
sekuele. Sekuele dapat berupa kehilangan fungsi pendengaran, infeksi kronis,
pneumonia, sepsis, endokarditis, atau gagal jantung kongestif pada bayi
dengan gagal jantung bawaan.
Anak dengan down syndrome memiliki nasofaring sempit, lidah lebar, dan
subglotis yang kecil.
6. Kulit : lapisan kulit biasanya tampak keriput, kulit lembut, kering dan tipis,
7. Abdomen : pada sistem pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan
pada esofagus atau deudenum.
8. Ekstermitas : tangan yang pendek termasuk ruas jari jarinya serta jarak antara
jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Tapak tangan
mereka biasanya hanya terdapat satu garis urat. Otot yang lemah
menyebabkan mereka menjadi lembek dan menghadapi masalah dalam
perkembangan motorik kasar. Jari kelingking bengkok.
9. Masalah lain :
1 Masalah ortopedi
Masalah ortopedi juga dapat timbul pada down syndrome, seperti
instabilitas atlanto oksipital, instabilitas akslantoaksial,
hiperfleksibilitas, skoliosis, dislokasi panggul lambat ( setelah umur 2
tahun ).
2 Masalah perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan anak down sindrom tidak dapat
disamakan dengan anak normal. Masalah organik dan fungsional
sistemik akibat ekstragen pada ekstrakromosom bermanisfestasi pada
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Pada anak down
sindrom, pencapaian perkembangan tertentu memerlukan wkatu 2-3
kali lebih lama daripada anak normal. Pemantauan pertumbuhan pada
anak down sindrom dilakukan dengan menggunakan kurva khusus
down sindrom.
3 Gangguan endokrin
Gangguan endokrin, pada umumnya penyakit tiroid, sering terjadi pada
bayi down sindrom. Gejala gangguan hormon tiroid sering mirip
dengan gejala down sindrom pada umumnya. Tes fungsi tiroid harus
dilakukan minimal satu tahun sekali. Penyakit tiroid autoimun jarang
dijumpai pada anak down sindrom yang lebih muda, tetapi umumnya
terjadi setelah usia 8 tahun.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan tumbuh kembang
a) Definisi
b) Penyebab
1) Efek ketidakmampuan fisik
2) Keterbatasan lingkungan
3) Inkonsistensi respon
4) Pengabaian
5) Terpisah dari orang tua dan orang terdekat
6) Defisiensi stimulus
c) Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tidak mampu melakukan keterampilan atau perilaku khas sesuai usia
(fisik, bahasa, motorik, psikososial)
2. Pertumbuhan fisik terganggu
d) Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tidak mampu melakukan perawatan diri sesuai usia
2. Afek datar
3. Respon sosial
4. Kontak mata terbatas
5. Nafsu makan menurun
6. Lesu
7. Mudah marah
8. Regresi
9. Pola tidur terganggu (pada bayi)
e) Kondisi klinis terkait
1. hipotiroidisme
2. sindrom ggal tumbuh (failure to thrive syndrome)
3. leukemia
4. defisiensia
5. demensia
6. delirium
7. kelainan jantung bawaan
8. penyakit kronis
9. gangguan kepribadian (personality disorder)
2. Resiko cedera
a) Definisi
Beresiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan
seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau dalam kodisi baik.[ CITATION
Tim16 \l 1057 ]
b) Faktor resiko
Eksternal
1 Terpapar patogen
2 Terpapar zat kimia toksik
3 Terpapar agen nosokomial
4 Ketidakamanan transportasi
Internal
1 Ketidaknormalan profil darah
2 Perubahan orientasi afektif
3 Perubahan sensasi
4 Disfungsi autoimun
5 Disfungsi biokimia
6 Hipoksia jaringan
7 Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
8 Malnutrisi
9 Perubahan fungsi psikomotor
10 Perubahan fungsi kognitif
c) Kondisi klinis terkait
1. Kejang
2. Sinkop
3. Vertigo
4. Gangguan penglihatan
5. Gangguan pendengaran
6. Penyakit parkinson
7. Hipotensi
8. Kelainan nervus vestibularis
9. Retardasi mental
D. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan tumbuh kembang[ CITATION Wil16 \l 1057 ]
a) Tujuan
Kemajuan normal perkembangan anak : remaja yang dibuktikan oleh indikator
oleh indikator sebagai beriku (sebutkan 1-5 tidak pernah mengalami, jarang
mengalami, kadang-kadang mengalami, sering mengalami, dan terus menerus
mengalami.
Mengguanakan ketrampilan interaksi sosial yang efektif
Menghargai orang lain
Menggunakan berpikir oprasional formal
Mengobservasi aturan
Menunjukan kapasitas keintiman
b) Intervensi NIC
1) Lakukan pengkajian kesehatan secara saksama (misal riwayat,
temperamen, kebudayaan, lingkungan keluarga, skrining
perkembangan anak) untuk meningkatkan tingkat fungsi
2) Pantau interaksi dan komunikasi orang tua dan anak
3) Fasilitasi tanggung jawab diri (NIC) :
Pantau tingkat tanggung jawab yang diemban pasien
Aktivitas kolaboratif
1) Bertindak sebagai manajer kasus untuk menjamin perawatan yang
menyeluruh dengan mengoordinasikan layanan medis, nutrisi, sekolah,
rehabilitas, dan sosial
2) Peningkatan perkembangan anak: rujuk pengasuh ke kelompok pendukung,
sesuai dengan kebutuhan
Aktivitas lain
1) Bantu pemberi pengasuh membuat rencana perawatan (untuk kemungkinan
rencana perawatan dan intervensi, lihat “koping :kelurga, penurunan”, dan
“koping: kleuarga, ketidakpampuan”)
2) Bantu pasien dalam mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya melalui penguasaan tugas yang spesifik tingkat tersebut
b) Intervensi NIC :
Aktivitas lain
1) Orientasikan kembali pasien terhadap realitas dan lingkungan saat ini bila
dibutuhkan
3) Gunakan alat pemanas dengan hati hati untuk mencegah luka bakar
b) Intervensi NIC :
c) Aktivitas kolaboratif
1. Buat perencanaan makan dengan pasien yang masuk dalam jadwal makan,
lingkungan makan, kesukaan dan ketidaksukaan pasien, serta suhu
makanan.
4. Tawarkan makanan porsi besar di siang hari ketika nafsu makan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
M Kosim, S. d. (2012). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.