“DOWN SYNDROME”
Ditujukan guna memenuhi tugas mata kuliah biologi
Disusun oleh :
NIM : 221001017
2022/2023
KATA PENGANTAR
Oleh sebab itu, dengan sangat rendah hati saya menerima saran serta kritik asal
pembaca supaya saya dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Saya berharap kepada
pembaca semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menjadi pandangan baru.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...............................................................................................9
3.2 Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Pada awalnya sindrom down bukanlah nama dari jenis kelainan ini,
melainkan namanya adalah Sindrom Mongoloid/Mongolism. Sindrom yang secara
bahasa memiliki arti yaitu kumpulan dari gejala-gejala klinik, sedangkan kata
Mongoloid/Mongolism diambil karena para pederita kelainan ini memiliki ciri
yang khas yaitu berwajah seperti bangsa Mongol dengan mata yang sipit. Namun
karena dirasa kurang etis, maka para ilmuwan mengganti kata
Mongoloid/Mongolism dengan kata down yang diambil dari nama belakang
penemu sindrom ini yaitu Jerome Lejeun Down.
Sindrom Down (SD) merupakan suatu kelainan genetik yang paling sering
terjadi dan paling mudah diidentifikasi. Sindrom Down atau yang lebih dikenal
sebagai kelainan genetik trisomi, di mana terdapat tambahan kromosom pada
kromosom 21. Kromosom ekstra tersebut menyebabkan jumlah protein tertentu
juga berlebih sehingga mengganggu pertumbuhan normal dari tubuh dan
menyebabkan perubahan perkembangan otak yang sudah tertata sebelumnya .
5
2.2 TANDA DAN GEJALA
6
5. Tangan yang kecil dan berbentuk segi empat dengan jari-jari
pendek.
Perkembangan anak pengidap sindrom down juga ditandai dengan
ukuran tangan yang cenderung lebih kecil dengan jari-jari yang
pendek dan menumpul.
6. Jari kelima yang melengkung.
Jika dilihat secara teliti, jari kelingking pada orang yang mengidap
Sindrom Down melengkung ke dalam.
7. Ukuran tangan dan kaki yang kecil serta tidak proporsional
dibandingkan keseluruhan tubuh.
Ukuran tangan dan kaki seorang pengidap sindrom down
cenderung lebih kecil hingga mengakibatkan tidak proporsional
dengan bagian tubuh lainnya.
7
2.3 EPIDEMIOLOGI
Tidak hanya usia ibu, usia ayah juga dapat mempengaruhi terjadinya
kelahiran dengan sindrom down. Seorang ayah yang bertindak sebagai agen
pembawa (carrier) memiliki risiko sebesar 3%, sedangkan ibu berisiko sebesar 10-
15% jika menjadi agen pembawa(carrier). 1 dari 400 kelahiran pada usia 35 tahun
mengalami sindrom down sedangkan pada usia kurang dari 30 tahun hanya terjadi
1 dari 1000 kelahiran.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Roedi Irawan, d. M. (2021). Kelainan Genetik dan Diagnosis Sindrom Down.
Airlangga University Press.
Prof. dr. Sultana MH Faradz, P. (2016). Mengenal Sindrom Down, Panduan Untuk
Orang Tua & Profesional. Undip Press.
10