Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak sehat dan sakit akut
Disusun Oleh:
Kelas: 2B S1 Keperawatan
FAKULTAS KESEHATAN
2022/2023
DAFTAR ISI
ii
BAB I
TINJAUAN MEDIS
A. Definisi
Down syndrome merupakan kelainan yang dapat dikenal dengan melihat
manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan ini berdampak pada keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental. Syndrome Down adalah suatu kondisi keterbelakangan
perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas
perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang
kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
B. Etiologi
Penyebab dari Down Syndrom adalah karena adanya kelainan kromosom yaitu
terletak pada kromosom 21 dan 15. Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya
kelainan kromosom (Kejadian Non Disjunctional) yaitu sebagai berikut :
1
1. Genetik Bersifat Menurun
Hal ini dibuktikan dengan penelitian epidemiologi pada keluarga yang memiliki
riwayat sindrom down akan terjadi peningkatan resiko pada keturunannya.
2. Radiasi
Menurut Uchida menyatakan bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan
sindrom down adalah ibu yang pernah mengalami radiasi pada daerah perut.
Sehingga dapat terjadi mutasi gen.
3. Infeksi
Infeksi juga dikaitkan dengan sindrom down, tetapi sampai saat ini belum ada ahli
yang mampu menemukan virus yang menyebabkan sindrom down ini.
4. Autoimun
Penelitian Fial kow secara konsisten mendapatkan adanya perbedaan antibodi ibu
yang melahirkan anak dengan sindrom down dengan anak yang normal.
5. Usia ibu
Apabila usia ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang
dapat mengakibatkan “non dijunction” pada kromosom sehingga terjadi sindrom
down. Perubahan endokrin seperti meningkatnya sekresi androgen, menurunnya
kadar hidroepiandrosteron, menurunnya konsentrasi estradiolsistemik, perubahan
konsentrasi reseptor hormon dan peningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba
sebelum dan selama menopause. Selain itu juga kelainan kehamilan juda dapat
berpengaruh.
6. Ayah
Penelitian sitogenetik mendapatkan bahwa 20 30% kasus penambahan 6.
kromosom 21 bersumber darı ayah, tetapi korelasi tidak setinggi dengan faktor dari
ibu.
2
C. Pathways
Ovum & zigot mengandung asam
deosiriboso nukleat
Membentuk Kromosom
Terjadi Kelainan
Sindrom Down
Kognitif menurun
3
Tidak dapat Tangan, kaki Terjadi gangguan Aspirasi
melakukan pendek dan lebar mengunyah dan menurun
aktivitas secara menelan
mandiri/normal Obstruksi Jalan
Risiko Cidera
Kesulitan Napas
memberi makan
Hambatan
Mobilitas Fisik
Risiko Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
D. Manifestasi Klinis
Pada bayi down syndrome yang baru lahir umumnya memiliki berat kurang dari
normal, diperkirakan 20% bayi lahir dengan kelainan down syndrome lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram. Berikut ini beberapa gejala yang dapat diamati pada
bayi dengan kelainan down syndrome :
1. Anak-anak yang menderita kelainan ini memiliki tinggi yang lebih pendek dari yang
umurnya sebaya.
2. Memiliki tingkat kecerdasan lebih rendah dari normal.
3. Lebar tengkorak kepala pendek, mata sipit dan turun, dagu kecil dengan lidah
terlihat menonjol keluar serta tangan lebar dengan jari-jari pendek.
4. Terdapat kelainan jantung bawaan pada beberapa orang.
5. Adanya kelainan saluran pencernaan seperti atresia esofagus (penyumbatan
kerongkongan) dan atresia duodenum, juga memiliki resiko tinggi menderita
leukimia limfositik akut. Adanya gejala tersebut dapat mengakibatkan beberapa
komplikasi seperti retardasi mental, kerusakan hati, kelemahan neurosensori,
infeksi saluran nafas berulang, kelainan GI.
6. Bentuk tulang tengkoraknya asimetris atau ganjil dengan bagian belakang
kepalanya mendatar (sutura sagitalis terpisah).
7. Lesi pada iris mata (bintik Brushfield), jarak pupil lebar.
8. Hidungnya datar, tebal dan kerap terjulur serta mulut selalu terbuka.
9. Tangannya pendek dan lebar.
4
10. Jari kelingking hanya terdiri dari dua buku dan melengkung kedalam (Plantar
Crease).
11. Telinga kecil dan terletak lebih rendah.
12. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
13. Keterbelakangan mental.
14. Hiper fleksibilitas.
15. Bentuk palatum yang tidak normal.
16. Kelemahan otot.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan down syndrome,
beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan guna membantu menegakkan diagnosa ini
yaitu :
5
8. Dapat ditegakkan melalui pemeriksaan cairan aminon atau korion pada kehamilan
minimal 3 bulan, terutama kehamilan di usia diatas 35 tahun keatas.
9. Pemeriksaan dermatoglifik yaitu lapisan kulit biasanya tampak keriput.
6
BAB II
TINJAUAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Fokus
a) Lakukan pengkajian Fisik.
b) Lakukan pengkajian perkembangan.
c) Dapatkan riwayat keluarga, terutama yang berkaitan dengan usia ibu atau
anak lain mengalami keadaan serupa.
d) Observasi adanya manifestasi Sindrom Down:
1) Karakeristik Fisik (Paling sering terlihat)
• Pada saat lahir terdapat kelemahan otot dan hypotonia.
• Kepala pendek (brachycephaly).
• Lipatan epikantus bagian dalam dan fisura palpebra serong (mata
miring ke atas dan keluar).
• Hidung kecil dengan batang hidung tertekan kebawah (hidung
sadel).
• Lidah menjulur kadang berfisura.
• Mandibula hipoplastik (membuat lidah tampak besar).
• Palatum berlengkung tinggi.
• Leher pendek tebal.
• Muskulatur Hipotonik (perut buncit, hernia umbilikus).
• Sendi hiperfleksibel dan lemas.
• Tangan dan kaki lebar, pandek tumpul.
• Garis simian (puncak transversal pada sisi telapak tangan).
2) Intelegensia
• Bervariasi dan retardasi hebat sampai intelegensia normal
rendah.
• Umumnya dalam rentang ringa sampai sedang.
• Kelambatan bahasa lebih berat daripada kelambatan kognitif.
3) Anomaly congenital (peningkatan insiden)
• Penyakit jantung congenital (paling umum).
• Defek lain meliputi: Agenesis renal, atresia duodenum, penyakit
hiscprung, fistula esophagus, subluksasi pinggul.
7
Ketidakstabilan vertebra servikal pertama dan kedua
(ketidakstabilan atlantoaksial).
4) Masalah Sensori (sering berhubungan)
• Kehilangan pendengaran kondukti (sangat umum).
• Strabismus Myopia.
• Nistagmus.
• Katarak.
• Konjungtivitis.
5) Pertumbuhan dan perkembang seksual
• Pertumbuhan tinggi badan dan BB menurun, umumnya obesitas.
• Perkembangan seksual terhambat, tidak lengkap atau keduanya.
• Infertile pada pria, wanita dapat fertile.
• Penuaan premature uum terjadi harapan hidup rendah
B. Daftar Diagnosa
1. Gangguan Tumbuh Kembang
2. Gangguan Mobilitas Fisik
3. Risiko Cidera
4. Risiko Nutrisi kurang dari kebutuhan
5. Obstruksi Jalan Napas
C. Intervensi
N SDKI SLKI SIKI
o
1 Gangguan Status perkemabngan Perawatan perkembangan ( I.10339)
tumbuh (L.10101) Observasi:
kembang bd Indikator aw tuju
- Identifikasi pencapaian tugas
Efek al an perkembangan anak
ketidakmam - Identifikasi isyarat perilaku dan
Keterampi 1 3
puan fisik fisiologis yang ditunjukkan bayi
lan (mis: lapar, tidak nyaman)
perilaku Terapeutik:
sesuai usia - Pertahankan sentuhan seminimal
mungkin pada bayi premature
Respon 1 4
- Berikan sentuhan yang bersifat
sosial gentle dan tidak ragu-ragu
- Minimalkan nyeri
8
Kontak 1 4 - Minimalkan kebisingan ruangan
- Pertahankan lingkungan yang
mata
mendukung perkembangan optimal
Keterangan: - Motivasi anak berinteraksi dengan
1: Menurun anak lain
- Sediakan aktivitas yang
2: Cukup menurun memotivasi anak berinteraksi
3: Sedang dengan anak lainnya
- Fasilitasi anak berbagi dan
4: Cukup meningkat
bergantian/bergilir
5: Meningkat - Dukung anak mengekspresikan diri
Indikator Aw Tuju melalui penghargaan positif atau
umpan balik atas usahanya
al an - Pertahankan kenyamanan anak
- Fasilitasi anak melatih
Kemarah 1 4
keterampilan pemenuhan
an kebutuhan secara mandiri (mis:
Regresi 1 4 makan, sikat gigi, cuci tangan,
memakai baju)
Keterangan: - Bernyanyi Bersama anak lagu-lagu
yang disukai
1: Meningkat - Bacakan cerita atau dongeng
2: Cukup meningkat - Dukung partisipasi anak di sekolah,
ekstrakulikuler dan aktivitas
3: Sedang
komunitas
4: Cukup menurun Edukasi:
5: Menurun - Jelaskan orang tua dan/atau
pengasuh tentang milestone
perkembangan anak dan perilaku
Indikat Awa Tujua
anak
or l n - Anjurkan orang tua menyentuh dan
menggendong bayinya
Afek 1 4 - Anjurkan orang tua berinteraksi
dengan anaknya
Pola 1 4 - Ajarkan anak keterampilan
tidur berinteraksi
- Ajarkan anak teknik asertif
Keterangan: Kolaborasi:
1: Memburuk
- Rujuk untuk konseling, jika perlu
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaik
5: Membaik
9
2 Gangguan Mobilitas fisik (L.05042) Dukungan mobilisasi (I. 05173)
mobilitas Indikator Aw Tujua Observasi:
fisik bd al n
- Identifikasi adanya nyeri atau
keterlambata keluhan fisik lainnya
Pergerak 1 4
n - Identifikasi toleransi fisik
an
perkembang melakukan pergerakan
ekstermit
an - Monitor frekuensi jantung dan
as tekanan darah sebelum memulai
Kekuata 1 4 mobilisasi
n otot - Monitor kondisi umum selama
Keterangan: melakukan mobilisasi
1: Menurun Terapeutik:
2: Cukup menurun - Fasilitasi aktivitas mobilisasi
3: Sedang dengan alat bantu (mis: pagar
tempat tidur)
4: Cukup meningkat - Fasilitasi melakukan pergerakan,
5: Meningkat jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu
Indikator Aw Tuju
pasien dalam meningkatkan
al an pergerakan
Edukasi:
Cemas 1 4
- Jelaskan tujuan dan prosedur
Kaku 1 4 mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi
sendi
dini
Gerakan 1 4 - Ajarkan mobilisasi sederhana yang
tidak harus dilakukan (mis: duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat
terkoordi tidur, pindah dari tempat tidur ke
nasi kursi)
Gerakan 1 4
terbatas
10
Kelemah 1 4
an fisik
Keterangan:
1: Menurun
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
11
posisi - Ajarkan individu, keluarga, dan
kelompok risiko tinggi bahaya
tubuh
lingkungan
Kemamp 1 4
uan
membeda
kan bahu
Kemamp 1 4
uan
membeda
kan rasa
Keterangan:
1: Menurun
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
12
Indikato Awa Tujua - Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
r l n
- Berikan makanan tinggi serat untuk
Berat 1 4 mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
badan tinggi protein
Indeks 1 4 - Berikan suplemen makanan, jika
perlu
masa
- Hentikan pemberian makan melalui
tubuh selang nasogastik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Frekuen 1 4
Edukasi:
si
- Ajarkan posisi duduk, jika mampu
makan
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Nafsu 1 4 Kolaborasi:
makan - Kolaborasi pemberian medikasi
Bising 1 4 sebelum makan (mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
usus
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Keterangan: menentukan jumlah kalori dan
1: Menurun jenis nutrien yang dibutuhkan, jika
perlu
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
13
5: Meningkat - Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
Indikat Awa Tujua
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
or l n - Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
Prduksi 1 4 - Lakukan hiperoksigenasi sebelum
sputum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat
Sulit 1 4
dengan forsep McGill
bicara - Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
Gelisah 1 4
- Anjurkan asupan cairan 2000
Keterangan ml/hari, jika tidak ada
1: Meningkat kontraindikasi
- Ajarkan Teknik batuk efektif
2: Cukup meningkat
Kolaborasi:
3: Sedang
- Kolaborasi
4: Cukup menurun pemberian bronkodilator, ekspektor
5: Menurun an, mukolitik, jika perlu.
Indikator Awal Tujuan
Frekuensi 1 4
nafas
Pola 1 4
nafas
Keterangan
1: Memburuk
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaik
5: Membaik
14
DAFTAR PUSTAKA
15