Anda di halaman 1dari 9

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

LATIHAN RANGE OF MOTIONS PASIF


Rory Cinta Naya
1440119054

A. Definisi

B. ROM ( Range of Motion)


adalah jumlah maksimum
gerakan yang mungkin
dilakukan
C. sendi pada salah satu
dari tiga potongan tubuh,
yaitu sagital, transversal,
dan frontal.
D. Potongan sagital adalah
garis yang melewati tubuh dari
depan ke belakang, membagi
tubuh
E. menjadi bagian kiri dan
kanan. Potongan frontal
melewati tubuh dari sisi
ke sisi dan
F. membagi tubuh menjadi
bagian depan ke belakang.
Potongan transversal adalah
garis
G. horizontal yang membagi
tubuh menjadi bagian atas dan
bawah
H. ROM ( Range of Motion)
adalah jumlah maksimum
gerakan yang mungkin
dilakukan
I. sendi pada salah satu
dari tiga potongan tubuh,
yaitu sagital, transversal,
dan frontal.
J. Potongan sagital adalah
garis yang melewati tubuh dari
depan ke belakang, membagi
tubuh
K. menjadi bagian kiri dan
kanan. Potongan frontal
melewati tubuh dari sisi
ke sisi dan
L. membagi tubuh menjadi
bagian depan ke belakang.
Potongan transversal adalah
garis
M. horizontal yang membagi
tubuh menjadi bagian atas dan
bawah
N. ROM ( Range of Motion)
adalah jumlah maksimum
gerakan yang mungkin
dilakukan
O. sendi pada salah satu
dari tiga potongan tubuh,
yaitu sagital, transversal,
dan frontal.
P. Potongan sagital adalah
garis yang melewati tubuh dari
depan ke belakang, membagi
tubuh
Q. menjadi bagian kiri dan
kanan. Potongan frontal
melewati tubuh dari sisi
ke sisi dan
R. membagi tubuh menjadi
bagian depan ke belakang.
Potongan transversal adalah
garis
S. horizontal yang membagi
tubuh menjadi bagian atas dan
bawah
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang
diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas,
atau trauma. Dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Atau juga dapat di definisikan sebagai
jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga
potongan tubuh: sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang
melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan
kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

B. Tujuan
1. Mencegah kontraktur
2. Meningkatkan tonus, massa, dan kekuatan otot
3. Melancarkan sirkulasi perifer
C. Manfaat
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
2. Mengkaji tulang sendi, otot
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4. Memperlancar sirkulasi darah
D. Indikasi
1. Klien dengan tirah baring yang lama
2. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.
3. Kelemahan otot
4. Fase rehabilitasi fisik.
E. Kontra Indikasi
1. Klien dengan fraktur.
2. Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial.
3. Trombus/emboli pada pembuluh darah.
4. Kelainan sendi atau tulang.
5. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
F. Prosedur
Pre interaksi
1. Persiapan alat
a. Bantalan
b. Masase oil
c. Sarung Tangan

2. Persiapan Perawat
a. Cuci tangan
b. Menggunakan APD
c. Tempatkan alat didekat pasien

Orientasi

a. Pastikan identitas pasien


b. Perkenalan diri
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, dan berikan kepada pasien
kesempatan untuk bertanya.
d. Kontrak waktu
e. Pastikan pasien berada pada posisi yang aman dan nyaman
f. Jaga privasi pasien
Fase Kerja
1. Gerakan kepala (fleksi dan ekstensi)
a. Menundukan kepala sampai dagu menyentuh dada
b. Menolehkan kepala ke samping kanan dan kiri
2. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu (fleksi dan ekstensi)
a. Tangan satu penolong memegang siku, tangan yang lain memegang
lengan
b. Luruskan siku,naikan dan turunkan lengan,dengan siku tetap lurus
c. Selanjutnya menekuk siku dang melakukan gerakan fleksi dan ekstensi
3. Gerakan memutar pergelangan tangaan (rotasi)
a. Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke arah
dalam (terlungkup)
4. Gerakan tangan menjauhi tubuh
a. Rentangkan tangan sedikit demi sedikit (abduksi dan aduksi)
5. Gerakan jari-jari tangan
a. Menggenggam dan membuka jari-jari dengan cara fleksi dan ekstensi
6. Gerakan untuk Kaki fleksi dan ekstensi
a. Luruskan kaki dan angkat sedikit demi sedikit dan turunkan kembali,
lakukan hingga 3-5 kali
b. Menekuk lutut dan meluruskan , lakukan 3-5 kali
7. Gerakan untuk pergelangan kaki rotasi
a. Putar pergelangan kaki pasien.
8. Gerakan untuk jari-jari kaki
a. Gerakan jari-jari fleksi dan ekstensi

Fase Terminasi

1. Mengakhiri semua tidakan latihan rom


2. Perawat memberi kesempatan pasien untuk bertanya
3. Kontrak waktu untuk memantau perkembangan.
4. Meninggalkan pasien dengan keadaan pasien nyaman

EVALUASI LATIHAN ROM


NO. Macam-macam gerakan ROM Dapat melakukan Tidak Dapat
melakukan
Gerakan pada kepala
1.
1. Menundukan kepala sampai dagu
menyentuh dada

2. Menolehkan kepala ke samping


kanan dan kiri

2. Gerakan pada tangan


1. Gerakan menekuk dan meluruskan
sendi bahu (fleksi dan ekstensi)
3. Gerakan pergelangan tangan rotasi
1. Putar pergelangan tangan pasien ke
arah luar (terlentang) dan ke arah
dalam (terlungkup)

4. Gerakan tangan menjauhi tubuh


1. Rentangkan tangan sedikit demi
sedikit (abduksi dan aduksi)

5. Gerakan untuk jari-jari tangan


1. Menggenggam dan membuka jari-
jari dengan cara fleksi dan ekstensi

6. Gerakan untuk Kaki fleksi dan ekstensi


1. Luruskan kaki dan angkat sedikit
demi sedikit dan turunkan kembali,
lakukan hingga 3-5 kali

2. Menekuk lutut dan meluruskan ,


lakukan 3-5 kali

8. Gerakan untuk pergelangan kaki rotasi


1. Putar pergelangan kaki pasien.

9. Gerakan untuk jari-jari kaki


1. Gerakan jari-jari fleksi dan ekstensi

Anda mungkin juga menyukai