Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fina Frisca Yuliasari

Nim : 2013351024

Prodi : Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan

Mata kuliah : Toxiologi Lingkungan

 Klasifikasi Bahan kimia


 Bahan kimia pengoksidasi
Zat pengoksidasi dikenal sebagai oksidator adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah
terbakar ,tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan bahan
lainya.Contoh dari zat pengoksidasi adalah
 Hidrogen peroksida
Hidrogen peroksida (H202) adalah zat kimia yang berbentuk cairan bening , tidak bewarna
,dengan tekstur sedikit lebih kental dibandingkan air. zat kimia yang tersusun dari zat kimia
hidrogen dan oksigen dikenal sebagai pemutih yang kuat. Hidrogen peroksida juga dapat
digunakan sebagai antiseptik pada luka.
 Kalium klorat
Kalium klorat  adalah senyawa yang mengandung kalium , klorin dan oksigen, dengan rumus
molekul KClO3. Dalam bentuk murni, ia berupa kristal putih. Ini adalah klorat yang paling
umum digunakan dalam industri. Garam ini digunakan sebagai oksidator,untuk
menghasilkan oksigen,sebagai disinfektan,pengaman korek api,bahan peledak dan kembang
api,dalam budidaya, memaksa pemekaran pohon lengkeng, menyebabkan ia menghasilkan
buah di iklim yang lebih hangat
 Kalium permanganat
Kalium permanganat merupakan suatu senyawa kimia anorganik yang dapat digunakan
sebagai obat obatan.Kalium permanganat dijadikan bahan untuk obat yang digunakan untuk
membersihkan luka dan dermatis. Kalium Permanganat memiliki rumus kimia KMnO4 dan
merupakan garam yang mengandung ion K+ dan MnO4 - . Kalium permanganat merupakan
agen pengoksidasi yang kuat.Kalium permanganat larut dalam air menghasilkan larutan
berwarna merah muda. Penguapan larutan ini meninggalkan kristal prismatic berwarna
keunguan hitam
 Asam nitrat
Asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan
asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan
asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua
jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.
 Ammonium nitrat.
Amonium nitrat adalah zat kimia yang berbentuk seperti butiran pasir, tidak berbau, dan
berwarna abu-abu. Selain digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pupuk, amonium nitrat
juga kerap digunakan sebagai campuran bahan peledak dalam industri pertambangan dan
konstruksi.
 Bahan kimia yang mudah meledak
Bahan kimia yang mudah meledak ( explosive) adalah suatu zat padat atau cair atau campuran
keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Contoh bahan kimia
yang mudah meledak
 Dinamit
 2,4,6-trinitrotoluen (TNT)
 Dibenzoilperoksida
 Bahan kimia beracun
Bahan kimia beracun (toxic) adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Contoh bahan kimia beracun.
 arsen triklorida
 merkuri klorida
 kalium sianida
 hidrogen sulfida
 metanol
efek samping yang mungkin dialami manusia akibat kontak kulit ataumengkonsumsinya. Efek dari
toksik pada manusia dapat diklasifikasikan sebagai efek akut dan efek kronis. Jika ada respon yang
cepat dan serius dengan dosis tinggi tetapi berumurpendek dari racun kimia maka disebut efek akut.
Racun akut akan mengganggu prosesfisiologis, yang menyebabkan berbagai gejala gangguan, dan
bahkan menyebabkan kematian jika gangguan tersebut cukup parah. Efek kronis cenderung
menghasilkan racun dengan dosis rendah selama periode yang relatif lama.Toksisitas akut relatif
mudah untuk mengukur. Efek racun pada toksisitas akut cukup tinggi pada tingkat fungsi tubuh,
bersifat jelas dan cukup konsisten di individu dan spesies.Untuk bahan kimia yang berbeda, tingkat ini
sangat bervariasi. Di beberapa tingkat hampir semuanya beracun, dan perbedaan antara beracun dan
non beracun adalah pada masalah derajat toksisitasnya.
 Bahan kimia karsinogenik
Untuk menunjukkan paparan jangka pendek, menengah, panjang atau berulang dari bahan ini
sebabkan : karsinogenik, teratogenik, mutagenik, toksisitas sistemik terhadap organ spesifik, toksisitas
terhadap sistem reproduksi, gangguan saluran pernafasan. Contoh bahan kimia karsinogenik.
 Benzena
 Benzidin
 Asbestos
 Naftilamin
 senyawaan nikel
 vinyl klorida
 warfarin
 roaccutane
 Bahan kimia radioaktif
Bahan radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan
sinar radioaktif dangan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcuri per gram.
Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih klasifikasi diatas,
karena memang mempunyai sifat ganda. Contoh : Benzena adalah zat beracun,
karsiogenik tetapi juga mudah terbakar, klor adalah zat beracun yang juga bersifat
korosif. Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antaralain : tindakan
kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis,dapat berbentuk padat, cair atau gas.

 Bahan kimia korosif – iritan


Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur
atau memperoleh dampak negatif. Korosif dapat menyebabkan kerusakan pada
mata, kulit, sistem pernapasan, dan banyak lagi. Contoh bahan kimia yang bersifat
korosif antara lain asam sulfat, asam astetat,asam klorida dan lain-lain.

 Bahan kimia mudah terbakar


Bahan mudah terbakar Bahan ini adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
menimbulkan kebakaran.Tingkat bahaya ditentukan oleh titik bakarnya (titik nyala). Makin rendah titik
bakarnya justru makin berbahaya. Reaksi pembakaran yang berlangsung sangat cepat dan juga dapat
menghasilkan ledakan. Dilihat dari wujudnya, bahan ini dapat berupa
 Padatan mudah terbakar: belerang, fosfor, kertas/rayon, hidrida logam, kapas dan padatan
berupa Bahan Berbahaya Dan Beracun
 Cairan mudah terbakar: eter, alkohol, aseton, benzena, heksan dan lain-lain. Bahan-bahan
tersebut pada umumnya digunakan sebagai bahan pelarut organik, pada suhu kamar akan
menguap, dan dalam perbandingan tertentu dapat terbakar oleh adanya api terbuka atau
loncatan listrik.
 Gas mudah terbakar: gas alam sebagai bahan bakar, hidrogen, asetilen (untuk pengelasan),
etilen oksida (gas untuk sterilisasi) dan lain-lain.

 Bahan kimia yang reaktif terhadap air


Bahan ini mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas mudah terbakar.
Beberapa contoh bahan ini antara lain:
a. Alkali (natrium, Na; kalium, K) dan alkali tanah (Calsium, Ca)
b. Logam halida anhidrat (aluminium tribromida, AlBr 3)
c. Logam oksida anhidrat (CaO).
Bahan-bahan tersebut di atas harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruangan yang kering dan
bebas dari kebocoran bila hujan.

 Bahan kimia yang reaktif terhadap asam


bahan yang reaktif terhadap asam adalah yang mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan
gas yang mudah terbakar atau gas beracun dan korosif serta eksplosif. Bahan-bahan ini adalah alkai-
alkali atau senyawa-senyawa alkali.
Contoh : kalium klorat (KclO3), kalium 42ermanganate (KmnO4).

 Klasifikasi Racun
 Klasifikasi atas dasar terbentuknya
 Pencemar yang terbentuk dan keluar dari sumber disebut pencemar primer.
 Pencemar yang sudah bereaksi dilingkungan disebut pencemar sekunder.
 Pencemar sekunder yang bereaksi menjadi pencemar tersier.

 Klasifikasi berdasar sumber :


 Sumber alamiah/buatan.
Klasifikasi ini membedakan racun asli yang berasal dari flora dan fauna dan kontaminasi
organisme dengan berbagai racun yang berasal dari industri beracun ataupun buangan
beracun dan bahan sintetis beracun.
 Sumber berbentuk titik, area dan bergerak.
Klasifikasi sumber seperti ini biasanya dipergunakan orang yang berminat
melakukan pengendalian. Tentunya sumber titik lebih mudah dikendalikan
daripada sumber area dan bergerak.
 Sumber domestik, komersial dan industri
Sumber domestik biasanya berasal dari permukiman, kurang beracun kecuali
bercampur dengan buangan pestisida, obat-obatan dll. Buangan komersial dapat
sangat beragam, demikian pula dengan buangan industri.

 Klasifikasi atas dasar sifat


 Korosif
Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur
atau memperoleh dampak negatif. Korosif dapat menyebabkan kerusakan pada
mata, kulit, sistem pernapasan, dan banyak lagi. Contoh bahan kimia yang bersifat
korosif antara lain asam sulfat, asam astetat,asam klorida dan lain-lain.
 Radioaktif
Bahan radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan
sinar radioaktif dangan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcuri per gram.
Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih klasifikasi diatas,
karena memang mempunyai sifat ganda. Contoh : Benzena adalah zat beracun,
karsiogenik tetapi juga mudah terbakar, klor adalah zat beracun yang juga bersifat
korosif.
 Evaporatif
Bahan toksin evaporatif adalah bahan yang mudah menguap dan biasanya jenis
bahan kimia ini mudah terbakar. Di dalam laboratorium dapat digolongkan menjadi
tiga golongan, yaitu:
1) Padat : belerang, hidrida logam, logam alkali, fosfor merah dan
kuning.
2) Cair : alkohol, aseton, benzena, eter, methanol, n-heksana, pentana.
3) Gas: hidrogen dan asetilen.
 Eksplosif
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu
yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat
peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang
dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene
(TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3). Contoh lainnya adalah
Asetilena dan amonium nitrat.
 Reaktif
1). Bahan kimia beracun yang mudah bereaksi dengan air, asam, udara sehingga
dapat meledak, terbakar dan lainnya.
2) .Bahan yang reaktif terhadap air adalah bahan yang apabila bereaksi dengan air
akan mengeluarkan panas dan gas sehingga mudah terbakar contohnya: alkali
dan alkali tanah, garam halida dan anhidrat, oksida anhidrat dan sulfuril klorida.
3) .Bahan yang reaktif terhadap asam adalah bahan yang apabila bereaksi dengan
asam akan mengeluarkan panas dan gas sehingga mudah terbakar, beracun
dan korosif contohnya: kalium klorat, kalium perklorat, kalium permanganat
dan asam kromat.
4). Semuanya memerlukan penanganan, transportasi, dan pembuangan yang
berbeda, karena bahaya yang mungkin timbul akan berbeda.

 Klasifikasi atas efek kesehatan


 Fibrosis : terbentuknya jaringat ikat secara berlebihan
 Granuloma : didapatnya jaringan radang kronis
 Demam : suhu badan melebihi suhu normal
 Asfiksia : keadaan kekurangan oksigen
 Alergi : sensitifitas yang berlebihan
 Kanker : tumor ganas
 Mutan : generasi yang berbeda dg gen induknya
 Teratogenik : cacat bawaan
 Keracunan sistemik : keracunan yang menyerang seluruh tubuh
 Klasifikasi atas dasar kerusakan organ target
 Hepatoksik : beracun pada hati
 Nefrotoksik : beracun pada ginjal
 Neurotoksik : beracun pada saraf
 Hematotoksik : beracun pada sel darah
 Pneumotoksik : beracun pada paru-paru.

 Klasifikasi atas dasar kerusakan organ


 Hepatoksik : beracun pada hati
 Nefrotoksik : beracun pada ginjal
 Neurotoksik : beracun pada saraf
 Hematotoksik : beracun pada sel darah
 Pneumotoksik : beracun pada paru-paru

 Klasifikasi atas dasar hidup/matinya racun


Klasifikasi ini dibuat berdasarkan pertimbangan bahaya yang ditimbulkannya. Zat yang
hidup dapat berkembang biak bila lingkungannya mengijinkan. Zat abiotis dapat berubah
menjadi berbagai senyawa Sehingga pengendaliannya berbeda.

Sumber :
1).https://id.m.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
2).https://www.alodokter.com/?gclid=CjwKCAiAl4WABhAJEiwATUnEF7xdKQP
duwrRNo0fbEX8S9TYpatXshHC4hi2tzHhjlDi_ngn2j_AxBoCVDgQAvD_BwE
3). Klasifikasi bahan kimia (PDF) 2017
4). Yulianto Nurul Amaloya 2017 toksikologi lingkungan

Anda mungkin juga menyukai