Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andi Sahputra

Nim : 160204054

JAWABAN PENJELASAN SETIAP KASUS PADA JURNAL :

 Jurnal 1 “Effectiveness of Deep Breath Relaxation and Lavender Aromatherapy


against Preoperative Patient Anxiety”

Berdasarkan hasil jurnal diatas yang telah saya baca :

Kecemasan pasien yang akan menjalani operasi dapat terjadi dalam kegagalan operasi. Salah
satu cara mengatasi kecemasan adalah dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
dengan lavender aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman
teknik relaksasi pernapasan dengan aromaterapi lavender Kecemasan pasien pra operasi di
Martha Friska Brayan General Rumah Sakit, Medan. Desain penelitian adalah eksperimen Quasy
One-Kelompok tes pra-pasca. Sampel penelitian ini sebanyak 23 responden dan teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Pra operasi adalah fase yang dimulai saat pengambilan keputusan menjalani pembedahan atau
dilakukan pembedahan dan diakhiri bila pasien dilepas dari baju bedah. Pembedahan yang
terencana dapat menyebabkan fisiologis dan psikologis tanggapan pada pasien. Respon
psikologis itu biasanya yang terjadi pada pasien pra operasi adalah ansietas. Kecemasan adalah
perasaan ketakutan yang tidak memiliki penyebab yang jelas dan tidak didukung oleh situasi.
Kecemasan bisa dirasakan oleh semua orang jika mengalaminya tekanan dan perasaan mendalam
yang menyebabkan masalah kejiwaan dan dapat berkembang dalam jangka panjang.
Kecemasan pada pasien pra operasi ditandai oleh reaksi fisiologis dan psikologis, antara lain,
nadi meningkat dan frekuensi nafas, tangan tidak terkontrol gerakan, telapak tangan yang
lembab, kegelisahan, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, dan sering
buang air kecil.

sebagai akibat dari kecemasan pasien yang sangat pra-operasi, ada kemungkinan bahwa operasi
tidak dapat dilakukan, karena pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi akan muncul
kelainan tersebut sebagai peningkatan tekanan darah sehingga jika dioperasi tetap dilakukan
akan menyebabkan kesulitan dalam menghentikan pendarahan, dan bahkan setelah operasi akan
mengganggu proses penyembuhan. Relaksasi pernapasan dalam teknik dipilih sebagai intervensi
keperawatan independen untuk mengurangi kecemasan pasien pra operasi. Relaksasi pernapasan
dalam teknik membutuhkan waktu aplikasi yang tepat. Pasien akan merasakan semakin cemas
menjelang waktu operasi. Berdasarkan hasil studi, tingkat kecemasan responden sebelum
diberikan teknik relaksasi nafas dalam dengan aromaterapi lavender, mayoritas pasien dengan
kecemasan berat sebanyak 43,5% dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam dan
aromaterapi lavender, mayoritas pasien sedang kecemasan sebanyak 56,5%.

 Jurnal 2 "Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien HIV/AIDS melalui Terapi Hipnotis


Lima Jari"
Infeksi virus HIV menjadi bagian dari penyakit kronis yang menimbulkan tekanan
psikologis yang tinggi dan rasa cemas pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), kecemasan
pada ODHA lebih tinggi dibandingkan orang pada umumnya yang dapat menurunkan
kualitas hidup.

Terdapat 31 sampel pada penelitian diatas, dan dari 31 responden terdapat 15 responden dengan
kecemasan sedang, mengalami kecemasan ringan 2 responden dan 14 mengalami kecemasan
berat. Berdasarkan pendapat peneliti rata-rata individu yang pasien HIV/AIDS
mayoritas mengalami cemas sedang. Kecemasan yang dialami pasien HIV/AIDS sesuia dengan
pernyataan yang ada, dimana kebanyakan responden merasa khawatir berlebihan, disertai
rasa takut dan tampak gelisah karena penyakit yang sedang dideritanya.

Diberikanlah teknik Terapi hipnotis 5 jari dan didapatkan hasil setelah diberikan hipnotis lima
jari dengan menggunakan kuesioner, mayoritas kecemasan sedang sebanyak 18 responden,
kecemasan ringan 11 responden dan kecemasan berat 2 responden.

Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Sumirta, Candra, & Inlamsari (2018)
yang menunjukkan tingkat depresi pada pasien HIV/AIDS sesudah diberikan relaksasi lima
jari, depresi sedang berjumlah 9 responden, timgkat depresi ringan 9 responden.Pemberian
terapi hipnotis lima jari sangat membantu dalam menurunkan tingkat kecemasan karena
relaksasi merupakan suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menghilangkan ketegangan otot-
otot tubuh dan merelaksasikan tubuh maupun pikiran sehingga memberikan rasa nyaman
dalam diri.

 Jurnal 3 " harga diri dengan depresi pasien HIV/AIDS"

Berdasarkan jurnal diatas yang telah saya baca HIV/AIDS merupakan penyakit menular dengan
cara menyerang sel darah putih sehingga dapat merusak system kekebalan tubuh manusia.
Teman maupun kerabat yang dapat menimbulkan dampak psikologis yang berat seperti depresi.
Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu
makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh
diri. Apabila pasien telah sampai ke tahap depresi, maka harga diri pasien pun menjadi rendah.

Berdasarkan dari hasil pembahasan jurnal diatas bahwa rata rata responden 77,4% memiliki
harga diri yang tinggi, mereka mengatakan bahwa merasa puas dengan dirinya, masih memiliki
sejumlah kualitas pada dirinya, merasa dirinya masih berharga meskipun dalam keadaan sakit.
pasien dengan HIV/AIDS masih memiliki harga diri yang tinggi sama halnya dengan orang yang
belum terkena penyakit HIV/AIDS. Tingginya harga diri pasien HIV/AIDS berawal dari
dukungan orang disekitarnya dan terlebih di RSUP H. Adam Malik sering dilakukannya
konseling kepada pasien. Untuk itu, perlu dukungan dan motivasi lagi kepada pasien baik dari
keluarga sendiri maupun dari orang lain.

 Jurnal 4 "The Anxiety Level of Mother Presectio Caesar with Benson's Relaxation
Therapy"

Berdasarkan jurnal di atas yang sudah saya baca : Sectio caesar merupakan tindakan
pembedahan untuk mengeluarkan bayi dari rahim dengan cara membuat sayatan di dinding perut
ibu yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayinya agar ibu dapat melahirkan bayi dalam
kondisi sehat dan dapat dilahirkan dengan selamat. Sectio Caesar seringkali membuat para ibu
mengalami kecemasan yang berdampak pada kondisi fisik yang dapat mengganggu proses
operasi caesar, sehingga diperlukan penanganan Benson dalam mengatasi kecemasan tersebut.

Tujuan : Menganalisis perbedaan antara sebelum dan sesudah terapi relaksasi Benson pada
tingkat kecemasan sesar pre-sectional.

Metode: Penelitian menggunakan quasy experiment One Group pre and Post-test design to.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 14
responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji
McNemar dengan signifikansi 95% dan p <0,05.

Hasil: Tingkat kecemasan ibu pra seksio sesarea sebelum 78,6% dan setelah terapi Benson
85,7% dengan p-value 0,004 (<0,05).

Kesimpulan: Terapi relaksasi Benson bekerja pada ibu pra-seksio dengan menurunkan tingkat
kecemasan ibu.

 Jurnal 5 "THE EFFECTIVENESS OF FIVE-FINGER HYPNOTICAL THERAPY


ON PRE PARTUM MOTHER'S Anxiety"

Berdasarkan hasil jurnal diatas yang telah saya baca : Persalinan pada ibu hamil akan
menimbulkan berbagai masalah psikologis bagi ibu hamil, salah satunya adalah kecemasan.
Kecemasan pada ibu hamil jika tidak ditangani dengan serius akan berdampak pada efek fisik
dan psikis, baik pada ibu maupun pada janin. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat
mengurangi kecemasan adalah hipnotis lima jari, dimana terapi ini dapat mengurangi ketegangan
otot, membantu memfokuskan perhatian dan mengurangi rasa takut.

Tujuan ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi hipnotis lima jari terhadap kecemasan ibu
pra partum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas terapi hipnotis lima jari terhadap
kecemasan ibu prapersalinan menghasilkan. Disarankan kepada pihak puskesmas untuk dapat
memberikan informasi mengenai tindakan terapi hipnotis lima jari dan dapat melatih ibu hamil
yang akan melahirkan agar bunda dapat mengetahui manfaat dan cara yang tepat untuk
menghilangkan kecemasan pada saat persalinan. .

 Jurnal 6 "OPTIMALISASI KOPING PERAWAT MENGATASI KECEMASAN


PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI ERA NEW NORMAL"

Berdasarkan jurnal yang telah saya baca, masalah yang dibahas pada jurnal yaitu mengenai
Corona Virus dan bagaimana cara untuk mengoptimalisasi koping perawat dalam mengatasi
kecemasa pada masa pandemic Covid-19. Corona virus merupakan virus yang menginfeksi
system pernafasan. Corona virus ini meresahkan masyarakat dengan tanda-tanda ketakutan dan
kecemasan. Begitu juga yang di alami oleh perawatyang bekerja di pelayanan kesehatan
sehingga perlu diberikan dukungan penguatan koping untuktetap merawat pasien tanpa ada
kecemsan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini yang dilakukandengan menggunakan zoominar
dan livestreeming youtube agar tetap mempertahankan protocol kesehatan yang dianjurkan oleh
pemerintah.
Tujuan kegiatan ini memberikan pengetahuan danmotivasi untuk perawat untuk penguatan pada
koping atau kemapuan diri dalam melaksanakanaktivitas di pelayanan kesehatan. Hasil kegiatan
pengabdian masyarakat ini diharapakan dapatmeningkatkan motivasi peserta yang berjumlah
1.120 perawat dalam menggunakan koping yangpositif dan adaptif dalam melakukan aktivitas
sehari-hari maupun di pelayanan kesehatan. Hasil evaluasi dari semua peserta memberikan
jawaban bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini sangatbagus dan kalau bisa kegiatan ini
dilakukan lagi dilain waktu.

 Jurnal 7 "The Influence of Deep Breath Relaxation Techniques and Five-


FingerHypnotic Therapy on Preoperative Patient Anxiety"

Berdasarkan jurnal yang telah saya baca, masalah yang dibahas pada jurnal yaitu mengenai Cara
mengatasi kecemasan pasien Pre Operativ dengan menggunakan teknik relaksasi napas dalam
dan terapi hipnotis lima jari. Pre operatif merupakan tahapan awal untuk mempersiapkan pasien
semaksimal mungkin, lebih dari dua pertiga pasien yang menunggu operasi mengalami
kecemasan. Akibat dari kecemasan pasien pre operasi yang sangathebat maka ada kemungkinan
operasi tidak bisa dilaksanakan. Cara mengatasi kecemasan yaitu dengan caratehnik relaksasi
nafas dalam dan terapi hipnotis lima jari.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknikrelaksasi nafas dalam dengan terapi hipnotis
lima jari terhadap kecemasan pasien pre operatif di RSUD Dr. H.Kumpulan Pane Kota
TebingTinggi. Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan rancangan One-Group
pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40 pasien per bulan dengan
sampel padapenelitian ini sebanyak 31 responden dan teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil peneltian tingkat kecemasan respondensebelum dilakukan teknik relaksasi
nafas dalam dengan terapi hipnotis lima jari, cemas ringan (16,1%), cemassedang (61,3%), dan
cemas berat (22,6%). Setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan terapi hipnotislima
jari, cemas ringan (83,9%) dan cemas sedang (16,1%). Uji yang digunakan pada penelitian ini
denganmenggunakan uji wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon dengan nilai z = -4,107. Ada pengaruh
teknik relaksasi nafas dalamdengan terapi hipnotis lima jari dan ada pengaruh signifikan teknik
relaksasi nafas dalam dengan terapi hipnotis lima jari terhadap kecemasan pasien pre operatif di
RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dengan nilai pvalue = 0,000 (p <0,1).
Penelitian ini dapat digunakan oleh pasien pre operatif dalam mengatasi kecemasan yang
dialami.

 Jurnal 8 "Family Support and Self-Esteem of Patient with Breast Cancer"

Dukungan keluarga dan harga diri penderita kanker payudara

Kanker payudara merupakan sebuah penyakit tidak terkendali pertumbuhan dari penyakit sel
payudara. Dukungan keluarga sangat penting untuk menjadi support system bagi pasien CA
Paru. Keluarga diminta untuk memberikan dukungan bagi pasien untuk perkembangan kepulihan
Harga Diri dari penyakit yang dirasakan.

Frekuensi distribusi dukungan keluarga kepada pasien CA Paru yang berfrekuensi baik sebesar
64,7% berjumlah 22 orang. Frekuensi dari Harga Diri Rendah pasien CA Paru tinggi 61,8%
berjumlah 21 orang. Berdasarkan pendapat penelitian rata-rata dukungan keluarga pasien CA
Paru tergolong baik dalam memberikan system support dan tergolong tinggi lebih dari 50%.
Sedangkan pasien CA Paru yang mengalami Harga Diri Rendah tergolong tinggi, lebih dari 50%.

Anda mungkin juga menyukai