Anda di halaman 1dari 10

SCANNING

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B DENGAN KETIDAKBERDAYAAN


DI DESA ENMIYA BATU DUA RATUS KECAMATAN LAWE SIGALA-GALA

Disusun oleh :

ANDI SAHPUTRA (160204054)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

NO :

A. P ENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. B Kondisi saat ini :


Usia : 40 Tahun
Tgl. Pengkajian : 28 Oktober 2020 Klien tampak merintih dan mengurung diri di kamarnya, klien tampak flustasi atau
tidak mampu melakukan aktivitas sebelumnya, dan klien bergantung oada orng lain.
Alamat : Jl. Cempaka, Dsn. Pusaka

1. FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PRESIPITASI


,
FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI STRESSOR
NATURE ORIGIN TIMING
BIOLOGIS:  Badan lemas, Stresor Internal sejak 2 minggu Predisposisi:
1. Genetik pusing, tekanan yang lalu  Sering berfikir
 Lahir normal/spontan darah rendah bahwa dirinya
 Tidak ada riwayat penyakit genetik atau kronis tidak berguna
dalam keluarga hidup didunia
2. Nutrisi
 Riwayat gangguan nutrisi tidak ada, tidak ada Presipitasi:
penurunan berat badan secara signifikan  Klien mengatan
 Tidak ada anoreksia, bulimia tidak berarti
3. Keadaan kesehatan secara umum hidup di dunia ini
 Klien sering mengalami sakit kepala dan lemas
seluruh tubuh jika terlalu banyak beraktivitas di
sawah
 Penglihatan sering kabur
4. Sensitivitas biologi
 Tidak pernah mengalami alergi baik udara,
makanan, minuman, obat
5. Paparan terhadap racun
 Tidak pernah menggunakan obat-obat terlarang
 Sering mengkonsumsi kopi

6. Riwayat trauma/kecelakaan
 Tidak pernah mengalami trauma, kecelakaan

FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI STRESSOR
NATURE ORIGIN TIMING
PSIKOLOGIS: Klien merasa hidupnya Stressor eksternal Sering muncul Predisposisi:
1. Intelegensi didak berguna semenjak ketika klien  Kegagalan dalam
 Saat klien mengalami stress, akan menceritakan tidak lulus PNS duduk sendiri mengobatkan
anaknya yang
masalahnya kepada istri untuk mendapatkan sebelumnya
menderita
solusi retardasi mental
2. Keterampilan verbal
 Ada komunikasi dalam keluarga (komunikasi Presipitasi:
bersifat terbuka)  malu kondisi
3. Moral ekonomi keluarga
 Klien hidup di lingkungan keluarga yang kurang
mencukupi
harmonis antara istri dan anak
 Mulai merasa
4. Kepribadian membebani anak
 Klien termasuk seorang yang pendiam dan pertamanya bila
hanya berbicara jika diberikan pertanyaan dia meninggal
5. Pengalaman masa lalu yang untuk mengurus
menyakitkan/menyedihkan anaknya yang
retardasi mental
 Klien mempunyai anak yang retardasi mental
dan sudah membewa anaknya berobat tapi tidak
ada kemajuan kesehatannya
6. Konsep diri
 Klien merasa sudah memasuki usia lanjut dan
semakin berfikir nanti bagaimana dengan
anaknya bila dia meninggal
7. Self-control
 Tidak mampu untuk mengontrol kesedihan dan
kecemasan yang dialami
SOSIAL: Hubungan klien dengan Stresor eksternal Setiap hari Predisposisi:
-Usia: 40 tahun. Pada usia ini tidak bisa baca tulis, anak dan istri terjalin dirasakan Hubungan antara
tidak bisa memenuhi ADL secara mandiri harmonis keluarga inti
- Pendidikan: putus sekolah, karena tidak mampu harmonis
mengikuti pelajaran dengan baik. Sekolah hanya iku-
ikutan. Presipitasi:
- Pekerjaan: Klien tidak mampu untuk bekerja  Hubungan klien
sehingga tidak mempunyai pekerjaan dengan anak
- Pendapatan: Klien tidak mempunyai pendapatan dan istri terjalin
mandiri harmonis
-Status Sosial: Kehidupan terisolasi (masyarakat
sekitar mengabaikan/tidak terlalu peduli)
Genogram: Keterangan Genogram:

- Klien tinggal satu rumah dengan anak dan istrinya


- Pengambilan keputusan selalu dibantu oleh kedua orangtuanya

Keterangan :

: perempuan : tinggal serumah : Retardasi Mental

: laki-laki : meninggal

: klien // : cerai
2. PENILAIAN (RESPON)TERHADAP STRESSOR
MORAL DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF BAHASA AFEKTIF PERILAKU FISIOLOGIS MOTORIK SOSIAL SPIRITUAL KEPERAWATAN
Sering jatuh Klien Malu Sering bingung, Semakin Integritas Kurang Klien malu terhadap
sakit berpikir terhadap merenung tidak dekat dengan ego bersosialis berpikir kondisi anaknya
bahwa ia kondisi konsisten anak dan asi dengan bahwa ia
tubuh istrinya tetangga
sudah sudah
yang
memasuki menurun memasuki
lanjut usia lanjut usia
dan sakit-
sakitan

Kondisi Klien Merasa Sering Komunikasi Kondisi Klien Merasa tidak


perekonomi berpikir tidak pusing, Pasrah terjalin antara Ansietas perekono berpikir berguna, malu
an keluarga bahwa ia berguna, berkeringat dengan anggota mian bahwa ia
membebani Cemas kondisi keluarga keluarga tidak bisa
keuangan anaknya untuk Koping sebagai
keluarga bermusyawar individu tulang
ah tidak efektif punggung
keluarga

.
POHON MASALAH :

Defisit perawatan diri

Problem Ketidakberdayaa
n

Intoleransi aktifitas

3. SUMBER KOPING
DIAGNOSA PERSONAL SOSIAL POSITIVE TERAPI
FINANSIAL&YANKES
KEPERAWATAN ABILITY SUPPORT BELIEFS
Ketidak  Klien merasa Klien mengatakan Tidur , semua kebutuhan Klien Terapi generalis:
berdayaan pesimis, selalu sejak satu bulan dibantu komunikatif, 1. Deficit perawatan
mengungkapkan yang lalu tidak Mengalami diri
malas untuk dapat bersosialisasi gangguan secaraa. Terapi aktivitas kelompok
beraktivitas. dengan lingkungan fisik, Hubungan 2. Deficit aktivitas
 Klien terbiasa sekitar. interaksi Hambatan interaksi sosial
menceritakan terhambat.
masalahnya pada
istri untuk
berdiskusi
4. MEKANISME KOPING
ANALISA/ KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
Konstruktif Destruktif
- Selalu bersama dengan anggota keluarga yang lain V -

5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Malas untuk beraktivitas dan lebih suka berdiam di dalam kamar
2. Pembicaraan Koheren, nada suara normal
3. Aktivitas motorik sulit melakukan aktifitas
4. Interaksi selama Kooperatif, mau menjawab pertanyaan yang diberikan
wawancara
5. Alam perasaan Tampak suram
6. Afek Sesuai, normal
7. Persepsi Saat dikaji tidak ada tanda-tanda halusinasi
8. Isi pikir Sesuai realita
9. Proses pikir Sesuai, normal
10. Tingkat kesadaran Compos mentis
11. Daya ingat Klien dapat mengingat dengan jelas kejadian pada jangka waktu yang lama maupun saat ini
12. Kemampuan berhitung Klien mampu berhitung penjumlahan dan pengurangan sederhana (10.000 – 7500 = 2500)
13. Penilaian Malas merawat diri, terdapat ruam merah dan gatal di seluruh permukaan kulitMalas untuk beraktivitas dan
lebih suka berdiam di dalam kamar.

14. Daya tilik diri Klien menyadari bahwa anaknya mengalami sakit dan berterima kasih kepada petugas maupun keluarga yang
mendukungnya
6. DIAGNOSA DAN TERAPI
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN TERAPI KEPERAWATAN DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS

Diagnosa Keperawatan: Diagnosa : ketidak berdayan


1. Ketidakberdayaan
Terapi Medis: -
Terapi Keperawatan:
Dx Terapi Generalis Terapi spesialis
ketidakberdayan Evaluasi SP 1-2 -

7. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
Terapi Generalis S:
Generalis Individu
Pasien mengatakan mengetahui kemampuannya dalam
- Kaji ketidakberdayaan Pasien
beraktivitas selama sakit.
- Bantu Pasien menguraikan perasannya
O:
- Latih Pasien untuk berpikir positif
Pasien tampak lemas tidak bertenanga, pasien hanya
- Latih Pasien untuk mengembangkan harapan positif (afirmasi positif)
terbaring di atas tempat tidur.
A:
Terapi Spesialis (Psikoterapi)
Terapi Individu SP1 Pasien: Assesment Ketidakberdayaan dan Latihan
Intervensi keperawatan pada klien isolasi sosial meliputi psikoterapi secara Berpikir Positif tercapai
individu yang berupa PMR (progressive muscle relaxation)
P:
Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai SP2
Pasien: Evaluasi Ketidakberdayaan, Manfaat
Mengembangkan Harapan Positif dan Latihan
Mengontrol Perasaan Ketidakberdayaan.

Anda mungkin juga menyukai