Anda di halaman 1dari 2

RESUME ISLAM DEMAK

Film ini akan bercerita tentang transisi kerajaan yang dialami tanah Jawa dengan fokus
Kesultanan Demak. Tercatat dalam sejarah bahwa tanah Jawa mengalami transisi kerajaan
yang berbeda corak. Ratusan tahun hidup di bawah ke-Hindu-an Majapahit, muncul
kesultanan-kesultanan Islam seperti Demak dan yang lain, hingga ke era Mataram.
Sejauh manuskrip-manuskrip sejarah benar, Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada
tahun 1293. Ia mengalami masa keemasan ketika masa kepemimpinan Tribhuwana
Tunggadewi yang dikenal mengangkat Gajah Mada menjadi Patih Amangkubhumi, semacam
gelar panglima Majapahit. Wilayah kekuasan Majapahit yang hanya berkisar di Jawa Tengah
dan Jawa Timur meluas hingga ke Sumatera. Bahkan dikatakan menguasai pelayaran laut di
dunia pada waktu itu.
Namun besarnya kerajaan ini faktanya tidak menjamin soliditas di dalamnya. Berbagai
macam pemberontakan terjadi yang berujung pada keruntuhan Majapahit. Perang Bubat,
kudeta kekuasaan antara satu dengan yang lain, terjadi berangsur-angsur. Akhirnya
keruntuhan kerajaan Hindu-Buddha Majapahit pun tinggal menunggu waktu.
Di tengah-tengah kondisi kerapuhan Majapahit di Jawa pada waktu itulah, berdiri Kesultanan
Demak di pesisir utara Jawa pada tahun 1478. Inilah kerajaan Islam pertama di tanah Jawa.
Mulai dari era Demak raja-raja Jawa tidak lagi bergelar Ratu, Prabu, atau Maharaja. Istilah
Sultan atau Sunan resmi melekat pada mereka. Tokoh utamanya ialah Raden Patah.
Kesultanan Demak awalnya berdiri di sebuah perkampungan di Desa Glagah Wangi yang
berada dalam lingkungan Hutan Bintara. Letak geografis desa ini yang sangat strategis
membuat ia mampu berkembang dengan pesat. Ia terletak di selat yang cukup lebar dan dapat
dilayari kapal-kapal dagang. Karenanya dalam waktu yang relatif singkat ia mampu menjadi
pusat perdagangan sekaligus pusat penyebaran Islam di Jawa. Salah satu peninggalannya
yang terkenal ialah Mesjid Agung Demak yang didirikan Raden Patah tahun 1479. Kabarnya
mesjid ini menjadi pusat berkumpul para Wali Songo, penyebar Islam di tanah Jawa itu.
Kekuasaan Demak yang memang erat hubungannya dengan Wali Songo ini bertahan hingga
tahun 1549. Tidak ada yang abadi. Akhirnya setelah melalui berbagai tahap perjuangan,
termasuk ekspedisi Jihad melawan Portugis pasca runtuhnya Kesultanan Malaka, Demak
perlahan-lahan rapuh disebabkan berbagai alasan. Ada alasan internal dan eksternal, soliditas
dan serangan sisa-sisa penerus perjuangan Majapahit yang masih ada.
Demak pun runtuh, kesultanan Islam baru berdiri di Pajang pada 1549 oleh Hadiwijaya.
Sepanjang sejarah tercatat tidak pernah mengalami masa kejayaan. Konflik demi konflik
internal keluarga membuatnya tidak pernah tumbuh hingga tumbang pada tahun 1587.
Berikutnya muncul Kesultanan Mataram oleh Raden Bagus tahun 1587 itu di Hutan
Mentaok. Beberapa sumber mencatat munculya kerajaan ini sebenarnya ialah semi Hindu-
Buddha bercampur dengan pengaruh Demak dan Pajang. Keberlangsungan Mataram ini pun
tidak sampai satu abad, yakni hingga tahun 1677. Konflik internal dan berbagai pemberontan
pun turut terjadi. Namun inilah yang kemudian melahirkan 4 kesultanan penting berikutnya
di tanah Jawa yakni Surakarta, Mangkunegara, Yogyakarta, dan Pakualam.
Dengan demikian sudah nyatalah perkembangan pengaruh Islam di tanah Jawa. Akar historis
Islam yang dimulai era Kesultanan Demak turut memberikan warna dan sudut pandang
sejarah baru yang tidak hanya didominasi wacana Majapahit.
Hal yang juga menjadi menarik ialah keterlibatan dunia internasional dalam pengangkatan
khalifah atau sultan di masa itu. Raden Patah sendiri misalnya, didaulat Sultan Turki pada
waktu itu sebagai perwakilan kekhalifahan Islam (Turki) untuk tanah Jawa dengan
menyerahkan bendera berlafazkan kalimat tauhid dan kerasulan Nabi Muhammad. Raden
Patah mendapat gelar Khalifatullah Ing Tanah Jawa.
Jika dikaitkan dengan huru-hara khilafah belakangan, inilah pentingnya mengkaji ulang
sistem dan nilai-nilai yang berlaku di zaman itu. Atas dasar inilah menyajikan film
dokumenter ini menjadi keharusan sebagai pelajaran dan hikmah bagi masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai