Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ridlo Faqih Jauhar Achmad

Npm : 19.03.3644

Fakultas : Tarbiyah

Prodi : PAI 4 c

Mata kuliah : Pengembangan Kurikulum

(UJIAN TENGAH SMESTER)

1. Definisi kurikulum menurut para ahli

A. UU No. 20 Tahun 2003. Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah


pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan nasional.

B. Dr. H. Nana Sudjana Tahun 2005. Kurikulum merupakan niat & harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh
para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya
adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan
peserta didik.

C. Crow and Crow. Kurikulum ialah suatu rancangan dalam pengajaran yang tersusun secara
sistematis untuk menyelesaikan program dalam memperoleh ijazah.

D. Drs. Cece Wijaya, dkk. Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi
keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.

E. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan. Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang
termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.

F. Harsono (2005). Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang
diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang,
sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan pendidikan,
namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan nasional.

G. Hamid Hasan (1988). Berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4 sudut
yakni :

a. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitia.
b. sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide, didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau
media, dan waktu pembelajara.
c. sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis yakni dalam bentuk praktek pembelajaran.
d. sebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,
melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik.

H. Kerr, J.F (1968). Kurikulum merupakan seluruh pembelajaran yang dirancang dan
dilakukakan secara individu maupun kelompok, baik didalam sekolah maupun diluar
sekolah.

I. George A. Beaucham (1976). Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang


berisikan seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui pilihan
berbagai disiplin ilmu dan rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

J. Good V.Carter (1973). Mengatakan bahwa kurikulum merupakan sekumpulan kursus


ataupun urutan pembelajaran yang sistematik.

2. Hubungan antara kurikulum dan pembelajaran

Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, meski berada
pada posisi yang berbeda.pembelajaran tanpa kurikulum sebagai rencana tidak akan efektif, atau
bahkan bisa keluar dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum tanpa pembelajaran, maka
kurikulum tersebut tidak akan berguna.Belajar sebagai kegiatan inti dari pembelajaran memiliki
arti modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.Yang perlu digaris bawahi pada
kalimat tersebut adalah memperteguh kelakuan melalui pengalaman, ini membuktikan bahwa
belajar sebagai kegiatan inti pembelajaran dipengaruhi oleh kurikulum yang notabenenya
merupakan rancangan pengalaman belajar.

3. Sebutkan dan jelaskan landasan-landasan dalam kurikulum

a) Landasan Filosofis Kurikulum

Landasan yang pertama adalah landasan filosofis. Filsafat membahas segala


permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat pendidikan. Filsafat
memberikan arah dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan. Kemudian, praktik-
praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis. Keduanya sangat
berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi landasan penting dalam
pengembangan kurikulum. Menurut Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013, Landasan filosofis
dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

b) Landasan Psikologis Kurikulum

Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia
berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis sebenarnya
merupakan karakter psikofisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai
bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hidayat (2015, hlm. 36), psikologi
merupakan salah satu azas dalam pengembangan kurikulum yang harus dipertimbangkan oleh
para pengembang kurikulum. Hal ini dikarenakan posisi kurikulum dalam proses pendidikan
memegang peranan sentral. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antarmanusia , yaitu antara
siswa dengan pendidik,dan juga antara siswa dengan manusia lainnya. Artinya, landasan
piskologi harus melandasi penyusunan kurikulum karna psikologi berkaitan dengan perilaku
manusia. Dalam pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang
mempengaruhinya, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Keduanya diperlukan
untuk merumuskan tujuan, memilih dan menyusun bahan ajar, serta memilih metode dan teknik
penilaian.

c) Landasan Sosial Budaya


Kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan pada suatu negara atau wilayah
tertentu. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan masyarakat-masyarakat yang tidak asing
dengan masyarakat. Dengan pendidikan, diharapkan lahir manusia-manusia yang bermutu,
mengerti, dan mampu membangun masyarakat. Oleh sebab itu, tujuan, isi, maupun proses
pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik, kekayaan, dan perkembangan
masyarakat setempat.

d) Landasan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS)

Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik (siswa) menghadapi lingkungan


hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat. Perubahan masyarakat mencakup nilai
yang disepakati oleh masyarakat tersebut. Sedangkan masyarakat mencakup nilai yang
disepakati oleh masyarakat dapat pula disebut sebagai kebudayaan. Oleh karena itu kebudayaan
dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang memiliki kompleksitas tinggi (Zais, 1976:157). Akan
tetapi, terdapat tiga nilai yang ada dalam masyarakat untuk dikembangkan melalui proses
pendidikan, yaitu; pikiran (logika), perasaan (estetika), dan kemauan (etika). Ilmu pengetahuan
teknologi adalah nilai-nilai yang bersumber pada pikiran atau logika, sedangkan seni bersumber
pada perasaan atau estetika. Menurut Hidayat (2015, hlm. 47), ilmu pengetahuan adalah
seperangkat pengetahuan yang dsususn secara sistematis yang dihasilkan melalui penelitian
ilmiah, sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-
masalah praktis dalam kehidupan.

4. Apa yang kamu ketahui tentang kurikulum ideal,kurikulum aktual,dan hidden


curiculum?

a) Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-
citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum pendidikan,dan
keadaan para siswa itu sendiri atau kurikulum yang berisi sesuatu yang baik,yang
diharapkan sebagaimana dimuat dalam buku kurikulum.
contoh dari kurikulum ideal ini adalah kurikulum sebagai suatu dokumen seperti
kurikulum SMU 1989,kurikulum SD 1975 yang berlaku pada tahun itu dan lain
sebagainya.
b) Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun
demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum
dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk
kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka
panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara
bertahap dalam belajar mengajar.Contoh kurikulum ini adalah Kurikulum yang merujuk
kepada bahan ajar yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam jangka
panjan,Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara
bertahap dalam belajar mengajar.
c) Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat
pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa
pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu
sendiri. Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh,
akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan
kepribadian peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai