Anda di halaman 1dari 32

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR


HIPERTENSI BERHUBUNGAN DENGAN LANSIA

Disusun Oleh :

RINDIANI LEVIA, A.Md, Kep


PO.62.20.1.18.030

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
LITERATURE REVIEW : GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR
HIPERTENSI BERHUBUNGAN DENGAN LANSIA

KARYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh mata kuliah Karya Tulis Ilmiah

Oleh :
RINDIANI LEVIA
PO.62.20.1.18.030

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Rindiani Levia


Nim : PO.62.20.1.18.030
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Proposal KTI : Gambaran Faktor-Faktor Hipertensi Berhubungan Dengan Lansia

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Palangka Raya, 09 Februari 2021

Pembimbing I Pembimbing II

H. Barto Mansyah, S. Pd.,MH. Dr. Yeyentimalla, S.kep.,Ns.,M.Si


NIP. 196308171985011001 NIP. 197401111992022001

HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Rindiani Levia


NIM : PO.62.20.1.18.030
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Proposal KTI : Gambaran Faktor-Faktor Hipertensi Berhubungan Dengan

Lansia

i
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada Seminar Karya Tulis Ilmiah
Hari Selasa Tanggal 09 Februari 2021

Ketua Penguji ( ________________ )


Ns. Gad Datak, Mkep,Sp.MB

NIP. 197009271993031003

Anggota I H. Barto Mansyah, S.Pd, MH ( ________________ )

NIP. 196308171985011001

Anggota II Dr. Yeyentimalla, S.Kep. Ns. M.Si ( ________________ )

NIP. 197401111992022001

Mengetahui Mengesahkan
Ketua Program Studi D-III Keperawatan Ketua Jurusan Keperawatan

Untung Halajur.,S.SiT.,M.Kes Ns. Reny Sulistyowati.,M.Kep


NIP. 19651218 198503 1002 NIP. 19760907 200112 2 001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rindiani Levia


NIM : PO.62.20.1.18.030
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Proposal KTI : Gambaran Faktor-Faktor Hipertensi Berhubungan Dengan

ii
Lansia
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini benar-
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya. Apabila
di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa karya tulis ilmiah ini hasil plagiasi,
baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palangka Raya, 09 Februari 2021

Rindiani Levia
PO.62.20.1.18.030

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat

dan karunia-Nya, sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah, Literature Review : Gambaran

Faktor-Faktor Hipertensi Berhubungan Dengan Lansia dapat diselesaikan. Karya Tulis

Ilmiah ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan

Diploma III Keperawatan  di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya.

Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti berterima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini dan secara

iii
khusus pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Ibu Dhini,M.Kes., Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka

Raya.

2. Bapak Untung Halajur.,S.SiT.,M.Kes., Ketua Program Studi D-III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya.

3. Ibu Ns. Reny Sulistyowati.,M.Kep., Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya.

4. Bapak H. Barto Mansyah, S.Pd., MH., Pembimbing I dalam penyusunan  proposal

ini.

5. Ibu Dr. Yeyentimalla, S.Kep., Ns., M.Si. , Pembimbing II dalam penyusunan

proposal ini.

6. Ibu apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc., Koordinator mata kuliah Karya Tulis Ilmiah

atas informasi yang diberikan untuk penelitian proposal ini.

7. Seluruh Dosen dan Staff Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka

Raya yang tidak mungkin untuk saya sebutkan namanya satu persatu.

8. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang sudah mendukung dan memberikan

semangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti  menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan di sana-sini, 

oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan akan

peneliti terima dengan senang hati.  Semoga Karya Tulis Ilmiah kecil ini dapat menjadi alat

yang besar dalam upaya kita meningkatkan kualitas pendidikan.

iv
Palangka Raya, 09 Februari 2021

Rindiani Levia
PO.62.20.1.18.030

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………….……………………………i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………..ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………………………..….iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..…...iv

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….v

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………..……..vi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..………….....vii

BAB I PENDAHULUAN……………………………….……………………….….……….......2

A. Latar Belakang………………………………………………………………............2

B. Rumusan Masalah……………………………………………………..………..…..4

C. Tujuan………………………………………………………..……………..…..….....4

1. Tujuan Umum……………………………………………………………..……4

2. Tujuan Khusus…………………………………………………….…..……....5

BAB II. METODE……………………………………………………………………………......6

A. Strategi Pencarian Literatur Review…………………………………….…..…...6

v
1. Protokol dan Registrasi……………………………………………………....6

2. Database Pencarian………………………………………………….……..…6

3. Kata Kunci……………………………………………………………….……...6

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi………………………………………………………..7

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas……………………………….……………8

1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi……..…………………………..……....8

2. Penilaian Kualitas………………………………………………………..…....9

BAB III. HASIL PENCARIAN LITERATURE…………………………………….…..10


A. Karakteristik Studi………………………………………………………..….10
B. Data Umum………………………………………………………………….…11
BAB IV. PEMBAHASAN………………………………………………………………...14
A. Pembahasan…………………………………………………………..…..….14
BAB V. KESIMPULAN…………………………………………………………….……19
A. Kesimpulan…………………………………………………………..….........19
B. Saran……………………………………………………………………......….20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………........…21

vi
vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kata Kunci Literatur Review…………………………………………...……..7


Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Ekslusi Penelitian…………………….……………..…9
Tabel 3. Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off peneliti……….……..10
Tabel 4. Hasil Penelusuran Literature…………….………………………….…….…11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alir PRISMA………………………….……….………..…………9

viii
ABSTRAK

1
2

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR


HIPERTENSI BERHUBUNGAN DENGAN LANSIA
Rindiani Levia, H. Barto Mansyah, S.Pd, MH, Dr. Yeyentimalla, S.Kep. Ns. M.Si

Jurusan Keperawatan, Poltekkes palangkaraya

E-mail: Rindianilevia233@gmail.com

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang diderita oleh lanjut usia
(lansia). Hal ini disebabkan oleh perubahan faktor fisiologis pada lansia yaitu penurunan
fungsi kardiovaskuler. Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia.
Menurut data World Health Organization (WHO) 2015, orang yang mengalami hipertensi
sekitar 1,13 milyar atau dalam satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis penyakit tidak
menular yaitu hipertensi.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor hipertensi yang terjadi pada
lansia dan cara mengatasinya.

Metode Penelitian : Digunakan 2 mesin pencarian artikel yaitu GOOGLE SCHOLAR 20


dan ACADEMIA EDU 10

Hasil Penelitian : Diketahui dari ketiga jurnal tersebut terdapat beberapa penelitian yang
sama atau sependapat tentang faktor-faktor hipertensi yang terjadi pada lansia yaitu
banyak lansia yang masih mengkonsumsi makanan yang tinggi garam, makanan yang
berlemak, tidak berolahraga, dan stress.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil literatur yang telah didapatkan oleh penulis dari hasil 3
jurnal, maka dapat diambil kesimpulan tentang apa saja faktor-faktor hipertensi yang
terjadi pada lansia, yaitu konsumsi garam tinggi, kurang berolahraga, makan makanan
berlemak, stress.

Kata Kunci : Faktor hipertensi, Lansia

BAB I. PENDAHULUAN
3

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh lanjut

usia (lansia). Hal ini disebabkan oleh faktor perubahan fisiologis pada lansia yaitu

penurunan fungsi kardiovaskuler. Hipertensi merupakan kondisi yang sering

ditemukan pada layanan kesehatan primer yaitu puskesmas. Kejadian hipertensi

pada lansia berkaitan dengan gaya hidup yang cenderung tidak sehat yaitu sering

mengkonsumsi garam, kurang berolahraga dan kurangnya aktivitas, makan makanan

berlemak, dan stress. Adapun faktor yang melekat atau tidak dapat di ubah seperti

jenis kelamin dan genetik.

Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Menurut data

World Health Organization (WHO) 2015, orang yang mengalami hipertensi sekitar

1,13 milyar atau dalam satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis penyakit tidak

menular yaitu hipertensi. Angka penderita hipertensi terus terjadi peningkatan setiap

tahunnya, dapat diperkirakan tahun 2025 akan meningkat sekitar 1,5 milyar penderita

hipertensi, setiap tahunnya orang yang meninggal akibat hipertensi dan

komplikasinya sekitar 9,5 juta orang dan 23,7% dari 1,7 juta kematian di Indonesia.

(Destri, 2019)

Menurut World Health Organization WHO tahun 2012 hipertensi adalah

salah satu yang memegang andil untuk penyakit jantung dan stroke yang dapat
4

menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu. Hipertensi berkontribusi

sekitar 9,4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahunnya.

Hipertensi tidak terkontrol yang berlangsung kronis menyebabkan kerusakan

serius pada otak, jantung, ginjal. Tidak terkontrol artinya tidak ada upaya-upaya

pengendalian dari orang yang bersangkutan agar tekanan darahnya tetap stabil.

Kondisi tidak terkontrol kemungkinan disebabkan oleh salah satu dari tiga hal ini:

ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan.

Pengontrolan tekanan darah pada pencegahan komplikasi hipertensi

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemauan dan pengetahuan pasien

tentang hipertensi, pengetahuan tentang pola hidup sehat dapat mencegah timbulnya

berbagai penyakit termasuk hipertensi, pengetahuan dan kemauan sangat

mempengaruhi pasien hipertensi dalam manajemen hipertensi tetapi banyak dari

pasien yang belum mengetahui tentang hipertensi. Pengetahuan dan kemauan

individu mengenai hipertensi membantu dalam pengendalian hipertensi karena

dengan pengetahuan dan kemauan ini individu akan sering mengunjungi dokter dan

patuh pada pengobatan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang hipertensi

yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan pada pasien. Pendidikan kesehatan

merupakan upaya yang bisa diberikan agar perilaku individu, kelompok atau

masyarakat dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan. Menurut Notoadmojo

(2007) pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

perubahan perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi pedidikan responden,

diharapakan wawasan yang dimilikinya akan semakin luas sehingga pengetahuan


5

akan semakin meningkat, termasuk pengetahuan lansia tentang faktor-faktor

terjadinya hipertensi.

Melalui data di atas, yang menunjukkan masih banyaknya kasus hipertensi

terutama pada lansia sebanyak (57,6%) yang disebabkan karena ketidaktahuan

lansia tentang faktor-faktor hipertensi. Maka peneliti ingin melakukan pengamatan

tentang apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada lansia.(T

(Tri Asri et al., 2018)

B. Rumusan Masaslah

Berdasarkan data di atas, yang menunjukkan masih banyaknya kasus

hipertensi terutama pada lansia yang disebabkan karena ketidaktahuan Lansia

tentang faktor-faktor hipertensi, untuk itu perlu dilakukan kajian hasil penelitian

yang telah dilakukan bagaimana faktor-faktor hipertensi pada Lansia.

C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa saja faktor-faktor hipertensi pada lansia

2. Mengetahui bagaimana cara menghindari hipertensi pada lansia


BAB II. METODE

A. Strategi Pencarian Literatur


1. Protokol dan Registrasi
Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai

Gambaran pengetahuan lansia tentang bahaya hipertensi. Protokol dan

evaluasi dari literature review akan menggunakan PRISMA checklist untuk

menentukan penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan

dengan tujuan dari literature review (Nursalam, 2020).

2. Database Pencarian
Menurut Nursalam (2020), literature review merupakan keseluruhan

simpulan beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan topik

tertentu. Pencarian literatur dilakukan pada bulan Agustus-September 2020.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

bukan secara langsung dari responden akan tetapi diperoleh dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data

sekunder berasal dari artikel jurnal dengan topik yang sudah ditentukan.

Pencarian literatur dalam literature review menggunakan dua database yaitu

Google cendikia dan Google Shoolar.

3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci (AND, OR, NOT or

AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikan pencarian

sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan.

6
7

Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical Subject

Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:

Tabel1 Kata Kunci Literature Review


Gambaran Pengetahuan Faktor Lansia Hipertensi Indonesia
Gambaran Pengetahuan Faktor Lansia Hipertensi
OR OR OR OR OR
Prediksi Wawasan Penyebab Orang Tekanan
Tua Darah Tinggi
OR OR OR OR
Deskripsi Pandangan Sebab Berumur

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Strategi Pencarian artikel pada karya tulis ilmiah penelitian ini

menggunakan format kerangka PICOS yang terdiri dari :

a. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai

dengan tema yang sudah di tentukan dalam literature review

b. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan

atau masyarakat serta pemaparan tentang pelaksanaan studi sesuai dengan

tema yang sudah di tentukan dalam literature review.

c. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan

sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok control

dalam studi yang terpilih.

d. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

e. Study design yaitu desain penelitian yang di gunakan dalam artikel yang akan

di review
8

Tabel 2 berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul

Gambaran pengetahuan lansia tentang bahaya hipertensi mengikuti format

PICOS. Kriteria tersebut digunakan sebagai landasan relevansi artikel yang

digunakan.

Tabel2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian


Kriteria Inklusi Eksklusi
Populasi Lansia Bukan lansia
Intervensi Lansia yang mengalami Lansia yang tidak mengalami

hipertensi hipertensi
Pembanding -
Luaran Kriteria dan Peran
Desain penelitian Kualitatif Kuantitatif
Desain penelitian Kualitatif Kuantitatif
TahunPublikasi 2010-2020 Sebelum tahun 2010
Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas


1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
Dari hasil penelusuran artikel melalui database GOOGLE CENDIKIA dan

GOOGLE SCHOLAR menggunakan kata kunci sesuai MeSH, peneliti

mendapatkan 30 artikel penelitian sesuai kata kunci yang telah ditentukan.

Artikel yang terduplikasi dan tidak relevan dengan topik penelitian dihapus

sehingga diperoleh 15 artikel penelitian. Dari 15 artikel penelitian, penelitian

yang tidak dianggap layak sebanyak 5 penelitian dikeluarkan dalam daftar

sehingga tersisa 10 penelitian. Hasil penelitian tersebut dibuat dalam diagram

alir berdasarkan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review

and Meta Analyses) dalam gambar berikut.:


9

Identifikasi artikel penelitian Identifikasi artikel penelitian


melalui pencarian basis data melalui pencarian basis data
GOOGLE SCHOOLAR GOOGLE CENDIKIA ( n= 10)
Identification (n= 20 )

Jumlah artikel penelitian yang terduplikasi dan


tidak relevan setelah di hapus
Screening (n= 15)

Artikelteks yang telah di saring Artikel penelitian


(n= 15) yang di eksklusi
(n= 3)

Eligibility
Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakannya Artikel teks yang di
(n= 15) ekslusi dengan
alasan
Artikel penelitian dengan desain kuantitatif (n= 5)
Gambar1 Diag
(n= 3)

Included Artikel penelitian dengan desain kuantitatif


(n= 10)

Gambar 1 Diagram Alir PRISMA

2. Penilaian Kualitas
Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui

critical appraisal untuk memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti.

Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas atau tidak berlaku. Pada

setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.

Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini

diambil 3 artikel penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap

memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut off yang telah

disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut-off nya adalah 50% dari

total pertanyaan pada critical appraisal yang digunakan.


10

Dari hasil telaah menggunakan critical appraisal dari 15 artikel

penelitian diperoleh artikel yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 6 artikel

dengan nilai masing-masing skor sebagai berikut :

Tabel3. Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian


Skor
No Judul Penelitian
(Total Skor 10)
1. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi 7
pada Lansia di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi pada Usia Lanjut 6
3. Faktor-FaktorTerjadinya Resiko Hipertensi pada Lansia di 6
Puskesmas Pancur BatuTahun 2019
4. Judul C 5
5. Judul D 5
6. Judul E 5

Dari tabel tiga diatas, diperoleh tiga artikel dengan nilai skor tertinggi

yang dibahas dalam penelitian literature review gambaran pengetahuan

lansia tentang bahaya hipertensi. Untuk selanjutnya hasil penelitian dari

ketiga artikel tersebut dibahas dalam bab hasil dan pembahasan


11

BAB III. HASIL PENCARIAN LITERATURE

A. Karakteristik Studi
Literature review dianalisis menggunakan metode naratif dengan

mengelompokkan data hasil ekstrasi yang sama dan sejenis dengan hasil yang di

ukur untuk menjawab tujuan dari penelitian. Ketiga jurnal yang sudah cocok

dengan kriteria inklusi selanjutnya disatukan dan dilakukan peringkasan jurnal

meliputi author, tahun penerbitan, judul penelitian, metode penelitian, hasil

penelitian dan database

Tabel 4. Hasil Penelusuran Literature

No Penulis dan Metode Penelitian Hasil Penelitian Database


Tahun
Desain Studi : Pendekatan Berdasarkan hasil penelitian yang Google
(Cross-sectional Scholar
tergambar menunjukkan bahwa
design)
Sampel : 110 Orang responden mengkonsumsi garam
I. Imelda lansia
1. berlebih 76 orang (64,7%) dan
(2020) Variabel : Faktor hipertensi
Instrumen : Kuisioner, responden dengan kebiasaan
tensimeter olahraga berjumlah 49 orang atau
Analisis : Chi-Square
(44,5%)
Desain Studi : Pendekatan Berdasarkan hasil penelitian yang Google
(Cross- tergambar menunjukkan bahwa Scholar
sectional) setengah dari responden yang di
Sampel : 73 Lansia ambil mengalami hipertensi
Variabel : Hipertensi pada sebanyak 47,94%. Responden
E. Astuti usia lanjut dengan kebiasaan tidak olahraga 29
2.
(2013) Instrumen : Table frekuensi lansia (39,7%). Responden
Analisis : Chi-square mengkonsumsi garam tidak berlebih
sebanyak 49 orang (67,1%).
Responden dengan kebiasaan
merokok sebanyak 47 orang (63%)

3. M. Fauziah Desain Studi : Pendekatan Berdasarkan hasil penelitian yang Google


(2019) (Cross- tergambar dari responden memiliki Cendikia
sectional) pola makan buruk sebanyak 23
Sampel : 72 orang laki- orang (63,9) dan 13 orang (36,1%)
laki dan 131 memiliki pola makan yang baik.
perempuan
12

Variabel :
Instrumen : Kuisioner
Analisis : Chi-square

B. Data Umum

1. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada

Lansia Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Maringsenggo

a. Karakteristik berdasarkan konsumsi garam.

Data responden yang mengkonsumsi garam dapat dilihat dari data yang

disajikan berikut, dari hasil jurnal penelitian menunjukkan lansia yang

paling banyak mengalami pra hipertensi sebanyak 64,7%. Hasil uji

statistik (chi-square) diperoleh p-value sebesar 0,025 (p<0,05).

Selanjutnya menurut jurnal penelitian Dwi Lestari (2007), pekerja dengan

konsumsi garam berlebih sebanyak 64,7% hasil uji statistik ( chi-square)

diperoleh p-value 0,025 (p<0,05). Dan hasil dari jurnal penelitian

Adriaansz (2016). Lansia yang mengkonsumsi garam tinggi sebanyak

62,7% . Hasil uji statistik p=0,003 (p<0,05)

b. Katakteristik berdasarkan kebiasaan olahraga.


13

Data responden yang dapat dilihat dari data yang disajikan berikut, dari

hasil jurnal penelitian responden dengan kebiasaan olahraga kurang

hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0,567 (p<0,05).

Selanjutnya hasil dari jurnal penelitian Sukmawati di Desa

Borimatangkasa Dusun Bontosunggu Kecamatan Bajeng Barat (2016)

bahwa kebiasaan olahraga tidak berhubungan dengan kejadian

hipertensi. Hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0,567 (p<0,05).

Hasil dari jurnal penelitian Hazzellarissa (2017) bahwa proporsi

hipertensi lebih tinggi pada lansia dengan kebiasaan olahraga yang

kurang yaitu 55,80%. Hasil uji statistik menggunakan chi-square,

diperoleh p-value sebesar 0,028 (p<0,05) artinya terdapat hubungan

yang signifikan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi.

Penelitian Lina di Puskesmas Demak II (2016) responden dengan

kebiasaan kurang olahraga lebih banyak mengalami hipertensi yaitu

sebesar 87,0%. Hasil uji statistic chi-square, diperoleh p-value sebesar

0,013 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Usia Lanjut.


14

a. Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan tidak olahraga.

Data responden yang dapat dilihat dari data yang disajikan


berikut,menunjukkan banyak lansia yang mengalami hipertensi
yang disebabkan karena kebiasaan tidak berolahraga sebanyak
29 lansia (39,7%).

b. Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan konsumsi garam


tidak berlebih.
Data responden yang dapat dilihat dari data yang disajikan
berikut, lansia yang mengkonsumsi garam tidak berlebih
sebanyak 49 lansia (67,1%).

c. Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan merokok.


Data responden yang dapat dilihat dari data yang disajikan berikut,
sebanyak 47 orang (63%).

3. Faktor-Faktor Terjadinya Resiko Hipertensi Pada Lansia di

Puskesmas Pancur Batu Tahun 2019.

a. Karakteristik responden berdasarkan pola makan

Hasil dari jurnal penelitian bahwa mayoritas responden memiliki

pola makan buruk sebanyak 23 orang (63,9%).


BAB IV. PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Hasil dari jurnal yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Air Dingin Lubuk mendapatkan hasil

pembahasan hubungan tingkat konsumsi garam dengan kejadian hipertensi

berdasarkan hasil penelitian terhadap lansia yang berobat ke puskesmas diperoleh

bahwa lansia yang paling banyak mengalami pra hipertensi adalah mengkonsumsi

garam tinggi sebesar 64,7%. Hasil uji statistik ( chi-square) diperoleh p-value sebesar

0,025 (p0,05) yang berarti tingkat komsumsi garam berhubungan dengan kejadian

hipertensi.

Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi meliputi risiko yang tidak dapat

dikendalikan (manyor) dan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor). Faktor risiko

yang tidak dapat dikendalikan seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan usia.

Sedangkan faktor yang bisa dikendalikan yaitu, kurang olah raga atau aktivitas,

merokok, minum kopi, konsumsi garam tinggi dan makanan berlemak di sertai dengan

stres.

Menurut penelitian Dwi Lesteri (2007) di Pasar Beringharjo Yogyakarta menunjukkan

bahwa pekerja yang banyak mengalami hipertensi adalah pekerja dengan konsumsi

garam berlebih sebesar 75,6%, yang mana diperoleh p-value sebesar 0,000 (p<0,05).

Hal ini berarti terdapat hubungan antara tingkat konsumsi garam dengan kejadian

hipertensi. Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan Adriaansz terhadap lansia di

Puskesmas Ranomuut Kota Manado (2016), yang mana hasil penelitian menunjukkan

15
bahwa lansia yang mengalami hipertensi didominasi oleh lansia dengan konsumsi

garam tinggi yaitu sebesar 62,7%. Hasil uji statistik diperoleh p=0,003 (p<0,05).

Selanjutnya di dapatkan hasil dari jurnal penelitian Hubungan antara Kebiasaan

Olahraga dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia, berdasarkan penelitian diketahui

bahwa kebiasaan olahraga tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan

kejadian hipertensi. Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,179 (p>0.005).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sukmawati di Desa

Borimatangkasa Dusun Bontosunggu Kecamatan Bajeng Barat (2016) bahwa

kebiasaan olahraga tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi. Hasil uji statistik

diperoleh p-value sebesar 0,567 (p<0,05).

Namun hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan Hazzellarissa

(2017) bahwa proporsi hipertensi lebih tinggi pada lansia dengan kebiasaan olahraga

yang kurang yaitu 55,80%. Hasil uji statistik menggunakan chi-square, diperoleh p-

value sebesar 0,028 (p<0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi

Penelitian Lina di Puskesmas Demak II (2016) menunjukkan bahwa responden dengan

kebiasaan kurang olahraga lebih banyak mengalami hipertensi yaitu sebesar 87,0%.

Hasil uji statistik menggunakan metode chi-square, diperoleh p-value sebesar 0,013

(p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi.

Meningkatnya tekanan darah tidak hanya dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga, tetapi

banyak juga faktor yang mempengaruhinya seperti jenis kelamin, umur, riwayat

keluarga, kebiasaan merokok, dan gaya hidup. Kebiasaan buruk seseorang merupakan

ancaman terbesar bagi seseorang seperti gaya hidup yang modern, kerja keras dalam

16
situasi tertekan, dan stress yang berkepanjangan, serta mengatasi stress dengan

merokok atau minum minuman yg beralkohol, atau kopi.

Hasil penelitian dari jurnal yang berjudl Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi

Pada Usia Lanjut, olahraga teratur bisa membuat jantung kita sehat sehingga terhindar

dari hipertensi, karena penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang

memberi gejala berlanjut untuk target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung

coroner untuk pembuluh darah dan jantung dan otot jantung (Amir, 2020).

Bukti epidemiologis menunjukkan bahwa berbagai faktor risiko kardiovaskuler dapat

ditekan dengan melakukan aktivitas fisik. Hubungan antara latihan fisik dan kesehatan

kardiovaskuler ini berlaku untuk semua usia dan jenis kelamin. (Astuti, 2007)

Garam juga berhubungan erat dengan terjadinya tekanan darah tinggi gangguan

pembuluh darah ini hampir tidak ditemui pada suku pedalaman yang asupan garamnya

rendah. Jika asupan garam kurang dari 3 gram dalam sehari maka prevalensi

hipertensi akan menurun, tetapi jika asupan garam 5-15 gram perhari, maka

prevalensinya akan meningkat 15-20% (Wiryowidagdo, 2002).

Merokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Nikotin dalam rokok

merupakan penyebab meningkatnya tekanan darah segera setelah hisapan pertama.

Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok. Nikotin diserap oleh pembuluh-pembluluh

darah amat kecil di dalam paru-paru dan diedarkan dalam aliran darah. Hanya dalam

beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dan

memberikan sinyal pada kelenja adrenal untuk melepasepinefrin (adrenalin). Hormon

yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah, dan memaksa jantung untuk

memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Dengan mengisap sebatang rokok akan

memberikan pengaruh besar terhadap naiknya tekanan darah. Hal ini dikarenakan

17
asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun

dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Hasil penelitian dari jurnal ketiga yang berjudul Faktor-Faktor Terjadinya Risiko

Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2019, menunjukkan hasil

bahwa mayoritas responden memiliki pola makan buruk sebanyak 23 orang (63,9%)

Risiko hipertensi stadium 1 banyak ditemukan pada responden yang memiliki pola

makan dengan kebiasaan berupa makan daging, makan berlemak, makan gorengan,

makan makanan cepat saji, minuman berkafein, makan makanan yang di asinkan, tidak

makan sayur dan buah-buahan setiap hari. Namun responden yang tidak melakukan

pola makan dengan kebiasaan kurang baik masih berada pada tahap pre-hipertensi.

Dapat disimpulkan bahwa semakin buruk atau tidak baik kebiasaan maupun pola

makan lansia, maka kemungkinan besar akan mengalami hipertensi stadium I, namun

semakin baik pola atau kebiasaan makan lansia, akan tetap terjaga kesehatannya

sehingga akan terlindar dari hipertensi stadium I, karena banyak responden yang pola

makannya sehat hanya berada pada pra- hipertensi.

Pola makan adalah hal yang sangat penting , jika pola makan tidak diatur dengan baik

maka, maka akan berpengaruh juga dengan kesehatan manusia. Hubungan pola

makan berhubungan dengan kejadian hipertensi, dikarenakan p=Value menunjukkan

hasil P=0,000 yang artinya p lebih kecil dibandingkan a 0,05 sehingga ada hubungan

yang bermakna antaran pola makan lansia dengan penyakit hipertensi. Juga penting

untuk mengkonsumsi makanan garam dan rendah lemak, serta perbanyak makan

sayur dan buah-buahan.

18
Hasil penelitian jurnal penelitian yang dilakukan Kartika, (2016) yang menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak dengan kejadian

hipertensi. Responden dengan asupan lemak tinggi berisiko 3,8 kali lebih besar untuk

mengalami hipertensi dibanding dengan responden yang asupan lemaknya sedang dan

rendah.

Hasil jurnal penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahan

dan Escott-Stumt (2008) yang menyatakan bahwa asupan kolesterol yang dikonsumsi

berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darah batasan tertentu 0-300mg atau

500mg. kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya pembentukan

arterosklerosis dan berdampak pada peningkatan tekanan darah.

19
BAB V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil literatur yang telah didapatkan oleh penulis dari hasil 3

jurnal di dapatkan hasil faktor-faktor apa saja yang menyebakan hipertensi pada

lansia yaitu, kurang berolah raga atau melakukan aktivitas fisik, makan makanan

yang tinggi garam dan makanan yang berlemak, kebiasaan hidup tidak sehat

yaitu merokok dan stres. Pada saat ini hipertensi dapat di cegah dengan cara

mengatur pola hidup sehat, makan makanan yang sehat dan bergizi seperti

sayur dan buah-buahan, olahraga ringan sepeti jalan kaki atau sekedar

melakukan aktivitas fisik dirumah, juga bisa melakukan kegiatam positif seperti

bercocok tanam, serta rutin untuk memeriksakan tekanan darah nya di

puskesmas terdekat. Setelah ini di harapkan lansia bisa mengenali faktor-faktor

penyebab hipertensi agar hipertensi dapat segera di atasi.

20
B. Saran

Bagi peneliti selanjutnya, hasil Literature review ini bisa digunakan sebagai bahan

perbandingan dan referensi untuk penelitian, dan sebagai bahan pertimbangan

untuk lebih memperdalam penelitian. Literature review ini diharapkan agar lebih

meningkatkan wawasan dan pengetahuan lansia terhadap penyakit hipertensi,

dan bagi peneliti agar nantinya jika bertugas di lahan praktik maupun

mengaplikasikan kepada pasien dapat melakukan penanganan yang tepat dan

profesional. Bagi institusi pelayanan kesehatan agar memberikan pelayanan yang

professional dan meningkatkan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi

kepada pasien, mengingat penyakit hipertensi masih banyak terjadi pada lansia.

21
DAFTAR PUSTAKA

Imelda, I., Sjaaf, F. and Puspita, T. (2020) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun’,

Health & Medical Journal, 2(2), pp. 68–77. doi: 10.33854/heme.v2i2.532.

Destri, N. (2019) ‘Jurnal Abdimas Saintika’, Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), pp.

1–8. Available at: file:///C:/Users/ACER/Desktop/JURNAL HIPERTENSI/jurnal revisi

1.pdf.

Sarwa et al. (2020) ‘Antisipasi Komplikasi Hipertensi Pada Lanjut Usia Dengan

Konsumsi Obat Antihipertensi Dan Diet Hipertensi Yang Tepat Di Posyandu Lansia RW VI

Kelurahan Lomanis Kabupaten Cilacap Prodi D3 Keperawatan STIKES AL-Irsyad Al-

Islamiyyah Cilacap Hipertensi adalah’, I(2), pp. 109–117. Available at:

file:///C:/Users/ACER/Downloads/52-Article Text-142-1-10-20191029.pdf.

Tri Asri, R. L. et al. (2018) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi terhadap

Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Manisrenggo’, Journal of Community

Engagement in Health, 1(2), p. 267970. doi: 10.30994/jceh.v1i2.11.

22

Anda mungkin juga menyukai