Disusun Oleh :
Oleh :
RINDIANI LEVIA
PO.62.20.1.18.030
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
Lansia
i
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada Seminar Karya Tulis Ilmiah
Hari Selasa Tanggal 09 Februari 2021
NIP. 197009271993031003
NIP. 196308171985011001
NIP. 197401111992022001
Mengetahui Mengesahkan
Ketua Program Studi D-III Keperawatan Ketua Jurusan Keperawatan
ii
Lansia
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini benar-
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya. Apabila
di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa karya tulis ilmiah ini hasil plagiasi,
baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rindiani Levia
PO.62.20.1.18.030
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat
dan karunia-Nya, sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah, Literature Review : Gambaran
Ilmiah ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti berterima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini dan secara
iii
khusus pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
Raya.
ini.
proposal ini.
6. Ibu apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc., Koordinator mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
8. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang sudah mendukung dan memberikan
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan akan
peneliti terima dengan senang hati. Semoga Karya Tulis Ilmiah kecil ini dapat menjadi alat
iv
Palangka Raya, 09 Februari 2021
Rindiani Levia
PO.62.20.1.18.030
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………….……………………………i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..…...iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………..……..vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..………….....vii
BAB I PENDAHULUAN……………………………….……………………….….……….......2
A. Latar Belakang………………………………………………………………............2
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..………..…..4
C. Tujuan………………………………………………………..……………..…..….....4
1. Tujuan Umum……………………………………………………………..……4
2. Tujuan Khusus…………………………………………………….…..……....5
v
1. Protokol dan Registrasi……………………………………………………....6
2. Database Pencarian………………………………………………….……..…6
3. Kata Kunci……………………………………………………………….……...6
2. Penilaian Kualitas………………………………………………………..…....9
vi
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
viii
ABSTRAK
1
2
E-mail: Rindianilevia233@gmail.com
Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang diderita oleh lanjut usia
(lansia). Hal ini disebabkan oleh perubahan faktor fisiologis pada lansia yaitu penurunan
fungsi kardiovaskuler. Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia.
Menurut data World Health Organization (WHO) 2015, orang yang mengalami hipertensi
sekitar 1,13 milyar atau dalam satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis penyakit tidak
menular yaitu hipertensi.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor hipertensi yang terjadi pada
lansia dan cara mengatasinya.
Hasil Penelitian : Diketahui dari ketiga jurnal tersebut terdapat beberapa penelitian yang
sama atau sependapat tentang faktor-faktor hipertensi yang terjadi pada lansia yaitu
banyak lansia yang masih mengkonsumsi makanan yang tinggi garam, makanan yang
berlemak, tidak berolahraga, dan stress.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil literatur yang telah didapatkan oleh penulis dari hasil 3
jurnal, maka dapat diambil kesimpulan tentang apa saja faktor-faktor hipertensi yang
terjadi pada lansia, yaitu konsumsi garam tinggi, kurang berolahraga, makan makanan
berlemak, stress.
BAB I. PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
usia (lansia). Hal ini disebabkan oleh faktor perubahan fisiologis pada lansia yaitu
pada lansia berkaitan dengan gaya hidup yang cenderung tidak sehat yaitu sering
berlemak, dan stress. Adapun faktor yang melekat atau tidak dapat di ubah seperti
World Health Organization (WHO) 2015, orang yang mengalami hipertensi sekitar
1,13 milyar atau dalam satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis penyakit tidak
menular yaitu hipertensi. Angka penderita hipertensi terus terjadi peningkatan setiap
tahunnya, dapat diperkirakan tahun 2025 akan meningkat sekitar 1,5 milyar penderita
komplikasinya sekitar 9,5 juta orang dan 23,7% dari 1,7 juta kematian di Indonesia.
(Destri, 2019)
salah satu yang memegang andil untuk penyakit jantung dan stroke yang dapat
4
serius pada otak, jantung, ginjal. Tidak terkontrol artinya tidak ada upaya-upaya
pengendalian dari orang yang bersangkutan agar tekanan darahnya tetap stabil.
Kondisi tidak terkontrol kemungkinan disebabkan oleh salah satu dari tiga hal ini:
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemauan dan pengetahuan pasien
tentang hipertensi, pengetahuan tentang pola hidup sehat dapat mencegah timbulnya
dengan pengetahuan dan kemauan ini individu akan sering mengunjungi dokter dan
merupakan upaya yang bisa diberikan agar perilaku individu, kelompok atau
terjadinya hipertensi.
tentang apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada lansia.(T
B. Rumusan Masaslah
tentang faktor-faktor hipertensi, untuk itu perlu dilakukan kajian hasil penelitian
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
2. Database Pencarian
Menurut Nursalam (2020), literature review merupakan keseluruhan
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
bukan secara langsung dari responden akan tetapi diperoleh dari hasil
sekunder berasal dari artikel jurnal dengan topik yang sudah ditentukan.
3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci (AND, OR, NOT or
6
7
Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical Subject
d. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang
e. Study design yaitu desain penelitian yang di gunakan dalam artikel yang akan
di review
8
digunakan.
hipertensi hipertensi
Pembanding -
Luaran Kriteria dan Peran
Desain penelitian Kualitatif Kuantitatif
Desain penelitian Kualitatif Kuantitatif
TahunPublikasi 2010-2020 Sebelum tahun 2010
Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Artikel yang terduplikasi dan tidak relevan dengan topik penelitian dihapus
Eligibility
Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakannya Artikel teks yang di
(n= 15) ekslusi dengan
alasan
Artikel penelitian dengan desain kuantitatif (n= 5)
Gambar1 Diag
(n= 3)
2. Penilaian Kualitas
Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui
Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas atau tidak berlaku. Pada
setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.
Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini
memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut off yang telah
disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut-off nya adalah 50% dari
penelitian diperoleh artikel yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 6 artikel
Dari tabel tiga diatas, diperoleh tiga artikel dengan nilai skor tertinggi
A. Karakteristik Studi
Literature review dianalisis menggunakan metode naratif dengan
mengelompokkan data hasil ekstrasi yang sama dan sejenis dengan hasil yang di
ukur untuk menjawab tujuan dari penelitian. Ketiga jurnal yang sudah cocok
Variabel :
Instrumen : Kuisioner
Analisis : Chi-square
B. Data Umum
Data responden yang mengkonsumsi garam dapat dilihat dari data yang
Data responden yang dapat dilihat dari data yang disajikan berikut, dari
A. Pembahasan
Hasil dari jurnal yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
bahwa lansia yang paling banyak mengalami pra hipertensi adalah mengkonsumsi
garam tinggi sebesar 64,7%. Hasil uji statistik ( chi-square) diperoleh p-value sebesar
0,025 (p0,05) yang berarti tingkat komsumsi garam berhubungan dengan kejadian
hipertensi.
Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi meliputi risiko yang tidak dapat
dikendalikan (manyor) dan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor). Faktor risiko
yang tidak dapat dikendalikan seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan usia.
Sedangkan faktor yang bisa dikendalikan yaitu, kurang olah raga atau aktivitas,
merokok, minum kopi, konsumsi garam tinggi dan makanan berlemak di sertai dengan
stres.
bahwa pekerja yang banyak mengalami hipertensi adalah pekerja dengan konsumsi
garam berlebih sebesar 75,6%, yang mana diperoleh p-value sebesar 0,000 (p<0,05).
Hal ini berarti terdapat hubungan antara tingkat konsumsi garam dengan kejadian
hipertensi. Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan Adriaansz terhadap lansia di
Puskesmas Ranomuut Kota Manado (2016), yang mana hasil penelitian menunjukkan
15
bahwa lansia yang mengalami hipertensi didominasi oleh lansia dengan konsumsi
garam tinggi yaitu sebesar 62,7%. Hasil uji statistik diperoleh p=0,003 (p<0,05).
kejadian hipertensi. Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,179 (p>0.005).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sukmawati di Desa
kebiasaan olahraga tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi. Hasil uji statistik
Namun hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan Hazzellarissa
(2017) bahwa proporsi hipertensi lebih tinggi pada lansia dengan kebiasaan olahraga
yang kurang yaitu 55,80%. Hasil uji statistik menggunakan chi-square, diperoleh p-
value sebesar 0,028 (p<0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
kebiasaan kurang olahraga lebih banyak mengalami hipertensi yaitu sebesar 87,0%.
Hasil uji statistik menggunakan metode chi-square, diperoleh p-value sebesar 0,013
(p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
Meningkatnya tekanan darah tidak hanya dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga, tetapi
banyak juga faktor yang mempengaruhinya seperti jenis kelamin, umur, riwayat
keluarga, kebiasaan merokok, dan gaya hidup. Kebiasaan buruk seseorang merupakan
ancaman terbesar bagi seseorang seperti gaya hidup yang modern, kerja keras dalam
16
situasi tertekan, dan stress yang berkepanjangan, serta mengatasi stress dengan
Hasil penelitian dari jurnal yang berjudl Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
Pada Usia Lanjut, olahraga teratur bisa membuat jantung kita sehat sehingga terhindar
dari hipertensi, karena penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala berlanjut untuk target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung
coroner untuk pembuluh darah dan jantung dan otot jantung (Amir, 2020).
ditekan dengan melakukan aktivitas fisik. Hubungan antara latihan fisik dan kesehatan
kardiovaskuler ini berlaku untuk semua usia dan jenis kelamin. (Astuti, 2007)
Garam juga berhubungan erat dengan terjadinya tekanan darah tinggi gangguan
pembuluh darah ini hampir tidak ditemui pada suku pedalaman yang asupan garamnya
rendah. Jika asupan garam kurang dari 3 gram dalam sehari maka prevalensi
hipertensi akan menurun, tetapi jika asupan garam 5-15 gram perhari, maka
Merokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Nikotin dalam rokok
Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok. Nikotin diserap oleh pembuluh-pembluluh
darah amat kecil di dalam paru-paru dan diedarkan dalam aliran darah. Hanya dalam
beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dan
yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah, dan memaksa jantung untuk
memberikan pengaruh besar terhadap naiknya tekanan darah. Hal ini dikarenakan
17
asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun
Hasil penelitian dari jurnal ketiga yang berjudul Faktor-Faktor Terjadinya Risiko
Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2019, menunjukkan hasil
bahwa mayoritas responden memiliki pola makan buruk sebanyak 23 orang (63,9%)
Risiko hipertensi stadium 1 banyak ditemukan pada responden yang memiliki pola
makan dengan kebiasaan berupa makan daging, makan berlemak, makan gorengan,
makan makanan cepat saji, minuman berkafein, makan makanan yang di asinkan, tidak
makan sayur dan buah-buahan setiap hari. Namun responden yang tidak melakukan
pola makan dengan kebiasaan kurang baik masih berada pada tahap pre-hipertensi.
Dapat disimpulkan bahwa semakin buruk atau tidak baik kebiasaan maupun pola
makan lansia, maka kemungkinan besar akan mengalami hipertensi stadium I, namun
semakin baik pola atau kebiasaan makan lansia, akan tetap terjaga kesehatannya
sehingga akan terlindar dari hipertensi stadium I, karena banyak responden yang pola
Pola makan adalah hal yang sangat penting , jika pola makan tidak diatur dengan baik
maka, maka akan berpengaruh juga dengan kesehatan manusia. Hubungan pola
hasil P=0,000 yang artinya p lebih kecil dibandingkan a 0,05 sehingga ada hubungan
yang bermakna antaran pola makan lansia dengan penyakit hipertensi. Juga penting
untuk mengkonsumsi makanan garam dan rendah lemak, serta perbanyak makan
18
Hasil penelitian jurnal penelitian yang dilakukan Kartika, (2016) yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak dengan kejadian
hipertensi. Responden dengan asupan lemak tinggi berisiko 3,8 kali lebih besar untuk
mengalami hipertensi dibanding dengan responden yang asupan lemaknya sedang dan
rendah.
Hasil jurnal penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahan
dan Escott-Stumt (2008) yang menyatakan bahwa asupan kolesterol yang dikonsumsi
berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darah batasan tertentu 0-300mg atau
19
BAB V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil literatur yang telah didapatkan oleh penulis dari hasil 3
jurnal di dapatkan hasil faktor-faktor apa saja yang menyebakan hipertensi pada
lansia yaitu, kurang berolah raga atau melakukan aktivitas fisik, makan makanan
yang tinggi garam dan makanan yang berlemak, kebiasaan hidup tidak sehat
yaitu merokok dan stres. Pada saat ini hipertensi dapat di cegah dengan cara
mengatur pola hidup sehat, makan makanan yang sehat dan bergizi seperti
sayur dan buah-buahan, olahraga ringan sepeti jalan kaki atau sekedar
melakukan aktivitas fisik dirumah, juga bisa melakukan kegiatam positif seperti
20
B. Saran
Bagi peneliti selanjutnya, hasil Literature review ini bisa digunakan sebagai bahan
untuk lebih memperdalam penelitian. Literature review ini diharapkan agar lebih
dan bagi peneliti agar nantinya jika bertugas di lahan praktik maupun
kepada pasien, mengingat penyakit hipertensi masih banyak terjadi pada lansia.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun’,
Destri, N. (2019) ‘Jurnal Abdimas Saintika’, Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), pp.
1.pdf.
Sarwa et al. (2020) ‘Antisipasi Komplikasi Hipertensi Pada Lanjut Usia Dengan
Konsumsi Obat Antihipertensi Dan Diet Hipertensi Yang Tepat Di Posyandu Lansia RW VI
file:///C:/Users/ACER/Downloads/52-Article Text-142-1-10-20191029.pdf.
22