PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh lanjut usia (lansia). Hal ini
disebabkan oleh faktor perubahan fisiologis pada lansia yaitu penurunan fungsi kardiovaskuler.
Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada layanan kesehatan primer yaitu
puskesmas. Timbulnya hipertensi pada lansia berkaitan dengan adanya pergeseran gaya hidup yang
cenderung tidak sehat yaitu sering mengkonsumsi garam, kurang berolahraga dan kurangnya
beraktivitas pada masyarakat khususnya.
Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Menurut data World Health
Organization (WHO) 2015, orang yang mengalami hipertensi sekitar 1,13 milyar atau dalam satu dari
tiga orang di dunia terdiagnosis penyakit tidak menular yaitu hipertensi. Angka penderita hipertensi
terus terjadi peningkatan setiap tahunnya, dapat diperkirakan tahun 2025 akan meningkat sekitar 1,5
milyar penderita hipertensi, setiap tahunnya orang yang meninggal akibat hipertensi dan
komplikasinya sekitar 9,5 juta orang dan 23,7% dari 1,7 juta kematian di Indonesia .
Hipertensi tidak terkontrol yang berlangsung kronis menyebabkan kerusakan serius pada
otak, jantung, ginjal. Tidak terkontrol artinya tidak ada upaya-upaya pengendalian dari orang yang
bersangkutan agar tekanan darahnya tetap stabil. Kondisi tidak terkontrol kemungkinan di sebabkan
oleh salah satu dari tiga hal ini: ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan.
Pengontrolan tekanan darah pada pencegah komplikasi hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain pengetahuan pasien tentang hipertensi. Pengetahuan tentang pola hidup sehat dapat
mencegah timbulnya berbagai penyakit termasuk hipertensi. Pengetahuan dan kemauan sangat
mempengaruhi pasien hipertensi dalam manajemen hipertensi tetapi banyak dari pasien yang belum
mengetahui tentang hipertensi. Pengetahuan dan kemauan individu mengenai hipertensi membantu
dalam pengendalian hipertensi karena dengan pengetahuan dan kemauan ini individu akan sering
mengunjungi dokter dan patuh pada pengobatan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang hipertensi yaitu dengan
pemberian pendidikan kesehatan pada pasien. Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang bisa
diberikan agar perilaku individu, kelompok atau masyarakat dapat meningkatkan pemeliharaan
kesehatan. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pendidikan kesehatan mempunyai pengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang hipertensi?
Melalui data di atas, yang menunjukkan masih banyaknya kasus hipertensi terutama pada
lansia sebanyak (57,6%) yang disebabkan karena ketidaktahuan tentang pola hidup sehat dan
ketidakmauan dalam melakukan aktivitas fisik para lansia tentang cara pengontrolan hipertensi. Maka
peneliti ingin melakukan pengamatan tentang bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan hipertensi
terhadap pengetahuan dan kemauan lansia tentang cara pengontrolan hipertensi. Peneliti ingin
melihat bagaimana tingkat pengetahuan dan kemauan lansia tersebut sebelum dan sesudah
penyuluhan. Selain itu juga peneliti ingin menyampaikan penjelasan terkait penyakit hipertensi.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan data di atas, yang menunjukkan masih banyaknya kasus hipertensi terutama
pada lansia yang di sebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakmauan para lansia tentang cara
pengontrolan hipertensi dengan cara melakukan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas fisik, untuk
itu perlu di lakukan kajian hasil penelitian yang telah di lakukan bagaimana tingkat pengetahuan dan
kemauan lansia tentang cara pengontrolan hipertensi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kemauan lansia tentang cara pengontrolan
hipertensi dengan cara melakukan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas fisik sehari-hari
C. Tujuan Khusus
a. Mengidentifkasi tingkat pengetahuan lansia tentang cara pengontrolan hipertensi sebelum dan
sesudah penyuluhan
b. Mengidentifkasi tingkat kemauan lansia tentang cara pengontrolan hipertensi sebelum dan
sesudah penyuluhan
BAB II. METODE
2. Database Pencarian
Menurut Nursalam (2020), literature review merupakan keseluruhan simpulan beberapa studi
penelitian yang ditentukan berdasarkan topik tertentu. Pencarian literatur dilakukan pada bulan
Agustus-September 2020. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh bukan secara langsung dari responden akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder berasal dari artikel jurnal dengan
topik yang sudah ditentukan. Pencarian literatur dalam literature review menggunakan dua database
yaitu Google scholar dan academia edu.
3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci (AND, OR, NOT or AND NOT) yang
digunakan untuk memperluas atau menspesifikan pencarian sehingga mempermudah dalam
penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan
dengan Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:
Strategi Pencarian artikel pada proposal penelitian ini menggunakan format kerangka PICOS
yang terdiri dari :
a. Populasi yaitu populasi atau masalah yang diambil dalam topik penelitian yang sudah ditentukan
dalam literature review.
b. Intervensi yaitu tindakan atau penatalaksanaan yang dipilih dalam topik penelitian yang sudah
ditentukan.
c. Pembanding yaitu tindakan atau penatalaksaan lain yang digunakan sebagai pembanding
intervensi dalam topik penelitian literature review.
d. Luaran yaitu hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik yang telah
ditentukan dalam literature review.
e. Desain penelitian yaitu metode penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu.
Tabel 2 berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Pengetahuan Lansia
Tentang Bahaya Hipertensi mengikuti format PICOS. Kriteria tersebut digunakan sebagai landasan
relevansi artikel yang digunakan.
Identification
Identifikasi artikel penelitian melalui Identifikasi aktikel penelitian
pencarian basis data GOOGLE melalui pencarian basis data
SCHOOLAR ACADEMIA EDU ( n= 10)
(n= 20 )
Artikel
penelitian
Artikel teks yang telah disaring
yang di
Eligbility (n= 15)
ekslusi
(n= 3)
Artikel teks lengkap dinilai untuk kelayakannya
(n= 15) Artikel teks
yang
diekslusi
Included Artikel penelitian dengan desain1 kuantitatif
Gambar Diagram Alir PRISMA dengan
(n= 3) alasan
(n= 5)
Artikel penelitian dengan desain kuantitatif
(n= 10)
2. Penilaian Kualitas
Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui critical appraisal
untuk memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti. Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak,
tidak jelas atau tidak berlaku. Pada setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai
lainnya adalah nol. Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini
diambil 3 artikel penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi kriteria critical
appraisal dengan nilai titik cut off yang telah disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai
cut-off nya adalah 50% dari total pertanyaan pada critical appraisal yang digunakan.
Dari hasil telaah menggunakan critical appraisal dari 14artikel penelitian diperoleh
artikel yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 6 artikel dengan nilai masing-masing skor
sebagai berikut :